Dadi Hidayat Maskar, Dadi Hidayat
USSEC Soyfood Program Indonesia/Forum Tempe Indonesia, Jl. Cijahe II No. 12, Taman Yasmin Sektor V, Bogor 16113

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

NUTRITION AND HEALTH STATUS AND COGNITIVE PERFORMANCE OF SCHOOL CHILDREN IN JAKARTA AND TANGERANG RECEIVING WORLD FOOD PROGRAM – NUTRITION REHABILITATION PROGRAMME (WFP-NRP) Muslimatun, Siti; Fahmida, Umi; Maskar, Dadi Hidayat; Phan Ju Lan, Maria Chatarina; Izushi, Keiko
GIZI INDONESIA Vol 29, No 1 (2006): Maret 2006
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.927 KB)

Abstract

UN World Food Programme (WFP)melalui Nutrition Rehabilitation Programme (NRP)melakukan inisiasi pemberian makanan tambahan pada anak sekolah tahun 2004 dengan mendistribusikan biskuit yang difortikasi 9 vitamin dan 4 mineral di sekolah dasar di lingkungan penduduk miskin di Jakarta dan Tangerang. Untuk menilai dampak dari program ini dilakukan evaluasi perubahan status gizi dan kesehatan dan juga pengaruhnya pada asupan gizi serta kognitif dari anak setelah satu tahun pelaksanaan program. Data dari 691 anak (335 laki-laki, 356 perempuan) diperoleh dari  Jakarta  Barat  (N=243),  Kota  Tangerang  (N=81)  dan  Kabupaten Tangerang  (N=367). Sebagian anak merasakan lapar pada waktu sekolah dan lebih dari 80% sangat senang untuk mendapat  biscuit  setiap  hari.  Ditemukan  70%  anak  dapat  menghabiskan  1  pak,  20%  anak menghabiskan ½-1 pak, 10% <½ pack pak biskuit dengan asupan zat besi, zink, kalsium dan vitamin yang lebih tinggi dari biasanya. Dibanding dengan data dasar, terlihat terjadi penurunan prevalensi anemia dari 23,9% menjadi 10% dan cadangan besi yang rendah dari 25,7% menjadi 19,6%, serta untuk anak-anak di kabupaten Tangerang berkurangnya keluhan sakit. Nilai rata-rata kognitif anak yang dinilai berdasarkan % nilai maksimummembaik untuk semua aspek (seperti: kemampuan berbahasa, kemampuan memberikan alasan, penglihatan, konsentrasi, menghafal dan mengingat) untuk anak di kabupaten Tangerang, demikian juga di Jakarta Barat dan Kota Tangerang kecuali untuk kemampuan memberikan alasan dan mengingat. Dari studi ini dievaluasi bahwa prevalensi gizi kurang tidak berubah (21.8% Jakarta Barat, 23.5% Kota Tangerang, 39.0% kabupaten Tangerang). Hasil temuan lainnya adalah pengetahuan anak untuk kesehatan dan gizi masih  belum  baik  dan  prevalensi  kecacingan  yang  masih  30%  di  kabupaten  Tangerang. Direkomendasikan  agar  partisipasi  institusi  terkait  perlu  dioptimalkan  untuk  meningkatkan pendidikan atau pengetahuan tentang kesehatan dan gizi kepada guru sekolah, penjaja makanan di sekolah dan juga  sosialisasi untuk  orang tua murid. Keberadaan materi penyuluhan atau pendidikan  tentang  pentingnya  fasilitas  sanitasi  serta  program  kecacingan  juga akan  dapat meningkatkan keefektifan program.
Hubungan Menu Anxiety, Pemilihan Makanan, dan Kebiasaan Makan pada Status Gizi Generasi Z di Cinere, Depok: The Relationship between Menu Anxiety, Food Preference, Eating Habits, and the Nutritional Status of Generation Z in Cinere, Depok Anwar, Khoirul; Putri, Fathiarica Sharifa; Maskar, Dadi Hidayat
Amerta Nutrition Vol. 8 No. 3SP (2024): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 4th Amerta Nutrition Conferenc
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v8i3SP.2024.326-335

Abstract

Background: Generation Z is driving modern shopping trends influenced by technology. One of the emerging phenomena is Menu anxiety, which is described as the feeling of anxiety in choosing food. This condition can potentially lead to suboptimal nutritional intake, affecting the nutritional status. Objectives: The present study aimed to analyze the relationship between anxiety menu, food selection, eating habits, and the nutritional status of Generation Z in Cinere area, Depok. Methods: It used a cross-sectional research design with 90 Generation Z subjects aged 16-18 years at Dian Didaktika Islamic Private High School (SMAS), Cinere, Depok. The data collected included subject characteristics, Eating habits, and eating patterns based on the Food Frequency Questionnaire (FFQ). Weight and height were measured directly. A bivariate test was used with Spearman Rank. Results: As many as 65.5% of subjects experienced menu anxiety, with 86.2% choosing a menu based on taste. The main reasons for difficulty in choosing a menu were fear of regret (41.4%) and menu choices (26.4%). Subjects consumed fruits (46.0%) and vegetables (40.2%) about 2-4 days/week, and had good nutritional status. There was a relationship between the frequency of eating out and the nutritional status of the subject based on the Body Mass Index by age (BMI/A) (p-value=0.019, r=0.252), but there was no significant relationship between the habit of eating fruit, vegetables, sweet snacks and sweet drinks and the nutritional status (p-value>0.05). Conclusions: Eating out habits are related to nutritional status. Menu anxiety, consideration in food selection, and consumption of fruits, vegetables, sweet snacks, and sweet drinks do not have any relationship with nutritional status.
EDUKASI ANALISIS BAHAYA DAN TITIK PENGENDALIAN KRITIS (HACCP) BAGI PENGRAJIN TEMPEH DI SENTUL, BOGOR: EDUKASI ANALISIS BAHAYA DAN TITIK PENGENDALIAN KRITIS (HACCP) BAGI PENGRAJIN TEMPEH DI SENTUL, BOGOR Anwar, Khoirul; Maskar, Dadi Hidayat; Eliza Angelia, Revanza; Hidayat, Laras Anastasia; Raditya Naufal, Fandra; Kusumawati, Intan
MADANI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 10 No 2 (2024): MADANI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53834/mdn.v10i2.10383

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan populer di Indonesia yang merupakan sumber protein nabati dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Salah satu hal yang sering menjadi perhatian adalah kebersihan dan titik kritis kontaminasi yang terjadi pada setiap tahapan proses produksi. Peningkatan kondisi higiene dan sanitasi menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk menjadikan suatu produk dengan kualitas yang lebih baik. Kegiatan edukasi dilaksanakan di ruang mitra yang merupakan bagian dari masjid Jabal Nur Sentul City, Kabupaten Bogor. Lokasi kegiatan juga dilaksanakan di lokasi produksi tempe yang masih dalam komplek Radja Tempe yang sama. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2024 dengan target kegiatan yaitu pengurus Radja Tempe, Pengrajin, dan masyarakat sebanyak 24 orang peserta. Berdasarkan hasil evaluasi pengetahuan yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. Terjadi peningkatan rerata pengetahuan peserta yang pada saat pre-test memiliki skor pengetahuan 82,5 ± 11,9 meningkat pada saat post-test dengan skor pengetahuan 88,3 ± 9,6. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan peserta meningkat setelah dilakukan edukasi yang diharapkan pengetahuan peserta tentang keamanan pangan dan HACCP juga akan meningkat. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah kegiatan edukasi (p<0,05). Perbedaan yang signifikan ini menunjukkan bahwa skor pengetahuan peserta sesudah kegiatan edukasi lebih tinggi dibandingkan dengan skor pengetahuan peserta sebelum kegiatan edukasi. Kegiatan edukasi dengan metode partisipatif dapat dilakukan untuk memberikan edukasi tentang HACCP kepada mitra pengrajin. Kegiatan edukasi ini memberikan manfaat kepada mitra yaitu melalui peningkatan pengetahuan tentang keamanan pangan dan HACCP.
HUBUNGAN KEBERAGAMAN SARAPAN,TINGKAT KECUKUPAN GIZI TERHADAP DAYA INGAT SISWA SMAN 12 KOTA TANGERANG SELATAN Maharani, Nabila; Anwar, Khoirul; Maskar, Dadi Hidayat
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 6, No 2 (2024): November
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v6i2.2863

Abstract

Remaja adalah kelompok yang sangat rentan mengalami masalah gizi, Pada masa ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan asupan gizi yang cukup dan optimal untuk menghindari terjadinya beberapa ganguan seperti malnutrisi dan menurunkan konsentrasi dalam belajar. Tujuan penelitian untuk melihat hubungan keberagaman sarapan, tingkat kecukupan gizi terhadap status gizi dan daya ingat siswa SMAN 12 kota tangerang selatan. Rancangan penelitian menggunakan studi cross-sectional. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik probality sample dengan menggunakan simple random sampling dan penelitian ini menggunakan 100 subjek. Hasil penelitian ini menunjukan Tidak terdapat hubungan keberagaman sarapan terhadap status gizi siswa (p-value=0.012),Terdapat hubungan keberagaman sarapan ter-hadap daya ingat (p-value=0.000),Tidak terdapat hubungan tingkat kecukupan gizi protein (p-value=0.892),karbohidrat (p-value=0.006), lemak (p-value=0.110), zat besi (p-value=0.996), vitamin C (p-value=0.115), dan zinc (p-value=0.413) terhadap status gizi, Sedangkan untuk kecukupan energi (p-value=0.005) Terdapat hubungan dengan status gizi. Tidak terdapat hubungan tingkat kecukupan gizi protein (p-value=0.355), karbohidrat (p-value=0.196), lemak (p-value=0.356),vitamin C (p-value=0.114), dan zinc (p-value=0.935) terhadap daya ingat. Namun, Pada kecukupan energi (p-value=0.001) dan zat besi (p-value=0.003) Terdapat hubungan dengan daya ingat. Kesimpulan dari penelitian ini Tidak terdapat hubungan keberagaman sarapan terhadap status gizi siswa, Terdapat hubungan keberagaman sarapan terhadap daya in-gat, Tidak terdapat hubungan tingkat kecukupan gizi protein, karbohidrat, lemak, zat besi,vitamin C, dan zinc terhadap status gizi, Sedangkan untuk kecukupan energi Ter-dapat hubungan dengan status gizi. Tidak terdapat hubungan tingkat kecukupan gizi protein, karbohidrat, lemak, vitamin C  dan zinc terhadap daya ingat. Namun, Pada kecukupan energi dan zat besi Terdapat hubungan dengan daya ingat.
KEJADIAN OBESITAS DAN KUALITAS DIET PADA DEWASA AWAL DI INDONESIA Fadlina, Athiya; Alifia, Syadreniya Zahra; Humayrah, Wardina; Maskar, Dadi Hidayat
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 5, No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v5i2.2860

Abstract

Kejadian obesitas semakin meningkat beberapa dekade terakhir.Penurunan kualitas kesehatan pada dewasa muda saat ini, khususnya yang berkaitan dengan obesitas, berpotensi meningkatkan risiko penyakit kronis dan memengaruhi kesehatan fisik serta mental di masa yang akan datang. Salah satu faktor yang memengaruhi status gizi adalah kualitas diet. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan skor kualitas diet pada dewasa awal obesitas dan tidak obesitas di Indonesia. Desain studi penelitian ini adalah  cross sectional pada populasi dewasa awal di Indonesia. Pengambilan data dilakukan secara online dengan menggunakan kuesioner melalui Google Form yang diisi mandiri oleh responden. Kuesioner penelitian terdiri dari karakteristik sosiodemografi subjek dan kuesioner kualitas diet diadaptasi dari kuesioner WELL Diet Quality Score serta pertanyaan mengenai berat badan serta tinggi badan responden. Analisis data untuk melihat perbedaan rata-rata skor kualitas diet pada obesitas dan tidak obesitas menggunakan independent T-Test dan untuk data yang tidak terdistribusi normal menggunakan Mann Whitney U Test. Sebanyak 166 responden terkumpul dalam penelitian ini dan 31 (18,7%) responden mengalami obesitas. Hasil penelitian menunjukan rata-rata skor kualitas diet responden yang obesitas (51,967) secara signifikan lebih rendah dibandingkan yang tidak obesitas (57,192). Median skor konsumsi ikan, serealia utuh, dan buah-buahan juga secara signifikan lebih rendah pada responden yang obesitas dibandingkan yang tidak obesitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata skor kualiats diet pada dewasa awal yang obesitas dan tidak obesitas.
Hubungan Emotional Eating terhadap Status Gizi pada Remaja Putri di SMAN 26 Jakarta Permana, Juwita Cahaya; Maskar, Dadi Hidayat; Anwar, Khoirul
Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB dan PERGIZI PANGAN Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jigd.2024.3.1.1-7

Abstract

Masa remaja dikategorikan sebagai masa yang rentan terkena masalah gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih. Faktor yang mempengaruhi kerentanan status gizi pada remaja yaitu peningkatan kebutuhan gizi, kebutuhan gizi khusus, dan perubahan gaya hidup serta perilaku makan remaja. Salah satu jenis perilaku makan yang kurang tepat, yaitu emotional eating. Berdasarkan penelitian terdahulu, emotional eating lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara emotional eating dan status gizi remaja putri di SMAN 26 Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan populasi siswi SMAN 26 Jakarta. Sampel penelitian ini sebanyak 94 subjek dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Dari data yag diperoleh menunjukkan bahwa sebesar 70,2% dan 66% subjek memiliki status gizi yang normal berdasarkan IMT/U dan lingkar perut serta 58,5% subjek mengalami emotional eating kategori sedang. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara emotional eating dengan status gizi berdasarkan IMT/U maupun lingkar perut (p 0,667 dan 0,498).
EVALUASI KESEPADANAN MUTU GIZI TEMPE KEDELAI PANGAN REKAYASA GENETIK (PRG) DAN NON-PRG SERTA DAMPAK KONSUMSINYA PADA TIKUS PERCOBAAN Maskar, Dadi Hidayat; Hardinsyah, Hardinsyah; Damayanthi, Evy; Astawan, Made; Wresdiyati, Tutik
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 10 No. 3 (2015)
Publisher : The Food and Nutrition Society of Indonesia in collaboration with the Department of Community Nutrition, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.768 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2015.10.3.%p

Abstract

ABSTRACTThis study was conducted to evaluate the effect of tempe that were made from Genetically Modified (GM) and non-GM soybean on protein quality, malondialdehide (MDA) levels, intracellular antioxidant superoxide dismutase (SOD) activity in the liver and kidneys, as well as spermatozoa profile of experimental rats. Fourty five Sprague Dawley rats divided into eight treatment grups and one control, fed with tempe and soybean from GM and non-GM at 10% and 20% concentrations for 90 days. The results showed that there was no significant difference in term of protein quality, tempe made from GM soybean is substantially equivalent with tempe made from non-GM soybean. Results showed that group which was given ration of 10% protein from conventional soybean had lower liver and kidney MDA levels as compared to GM tempe 10% and 20% groups, but was not significant compared to conventional soybean 20% and casein 10% groups. While the value of liver and kidney SOD activity were not significantly different (p>0.05) between the groups of rats. There was no significant differences among the spermatozoa profiles treatment groups and control and they were within normal condition. Results of protein quality, MDA, SOD, and spermatozoa profile showed that tempe made from GM soybean was substantially equivalent with the non-GM soybean.Keywords: GM soybean, MDA, non-GM tempe, SOD, spermatozoa profileABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh tempe Pangan Rekayasa Genetik (PRG) dan non-PRG meliputi kualitas protein, kadar malondialdehida (MDA) hati dan ginjal, aktivitas superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal, dan profil spermatozoa pada tikus percobaan. Sebanyak 45 tikus terbagi ke dalam delapan perlakuan dan satu kontrol yang diberikan perlakuan dengan ransum tempe dan kedelai, baik PRG maupun non-PRG, dengan konsentrasi 10% dan 20% selama 90 hari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kualitas protein, tempe PRG memiliki nilai yang sama dengan tempe non-PRG. Tikus yang diberi ransum 10% protein kedelai non-PRG mempunyai nilai MDA hati dan ginjal yang lebih rendah dibandingkan dengan tempe PRG 10% dan 20%, tetapi tidak signifikan dengan kelompok kedelai non-PRG 20% dan kasein 10%. Sementara itu, nilai SOD hati dan ginjal tidak signifikan antar grup perlakuan (p>0,05). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada profil spermatozoa antar perlakuan. Hasil dari kualitas protein, MDA, SOD, dan profil spermatozoa menunjukkan bahwa kedelai dan tempe PRG memiliki kesamaan substansial dengan kedelai dan tempe non-PRG.Kata kunci: MDA, profil spermatozoa, SOD, tempe kedelai PRG, tempe kedelai non-PRG