Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

EVALUASI PRODUKSI DAN PERSEDIAAN PADA PRODUK PIPA DI CV.XYZ Putri Ma'arif, Dinda Eka; Abdulrahim, Muslimin
J-ENSITEC Vol. 10 No. 02 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jensitec.v10i02.9272

Abstract

CV. XYZ is a distributor of building materials but focuses on PVC pipe products under the Target brand. CV. XYZ was founded in 2013. At CV. XYZ is very necessary for inventory scheduling which needs to be carried out by CV. XYZ in order to always meet consumer demand. The author suggests inventory calculations and scheduling to meet consumer demand using the Distribution Requirement Planning (DRP) method. In the DRP method there are several stages of data needed, namely demand data, inventory, lead time, holding cost data. Data processing in this DRP method is demand forecasting, determining Lead Time, determining lot size, calculating safety stock, and creating DRP tables. In the calculation results, results were obtained for distribution costs for 5 pipe products which initially had excess stock and could not meet demand. For Target Pipe AW 1.0 x 4m products savings of 33%, Target Pipe AW 2 ½ x 4m savings of 67%, Target Pipe C 5/8 x 4m savings of 67%, Target Pipe D 1 ½ savings of 50%, Target Pipe D 6.0 x 4m savings of 67%.
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PRODUK SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB ORDER COSTING (Studi Kasus: XYZ, Mojokerto) Darmawan, I Gede Bayu; Abdulrahim, Muslimin
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol. 5 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v5i1.26-32

Abstract

XYZ merupakan home industry yang bergerak di bidang industri pembuatan sepatu. XYZ terletak di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Produk yang dihasilkan oleh XYZ antara lain sepatu lace-up dan sepatu velcro (non-laced) dengan sol hitam putih. XYZ dalam menentukan harga pokok produksi masih berdasarkan pengalaman dan perkiraan yang menyangkut harga bahan baku, gaji pekerja, dan biaya-biaya lainnya yang menyebabkan perusahaan tidak mengetahui berapa harga pokok produksi yang sebenarnya. Perusahaan yang tidak menghitung harga pokok produksi secara rinci dapat menyebabkan tidak tercapainya harga pokok produksi yang sebenarnya yang akan berdampak pada keuntungan yang ingin dicapai. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan solusi dengan menghitung harga pokok produksi menggunakan metode job order costing. Harga pokok produksi yang diperoleh untuk sepatu velcro sole putih ukuran 34 adalah Rp. 437.137 dan biaya produksi tali sol hitam ukuran 34 adalah Rp. 367.869, untuk produksi sepatu sol velcro putih ukuran 35 adalah Rp. 437.142 dan biaya produksi tali sol hitam ukuran 35 adalah Rp. 367.886, sedangkan biaya produksi sepatu sol velcro putih ukuran 36 adalah Rp. 437.215 dan biaya produksi tali sol hitam ukuran 36 adalah Rp. 367.910. ABSTRACTXYZ is home industry engaged in the shoe-making industry. XYZ is located in Mojokerto Regency, East Java Province. The products produced by XYZ include lace-up shoes and velcro (non-laced) shoes with black and white soles. XYZ in determining the cost of production is still based experience and estimates involving the price of raw materials, worker salaries, and other costs which causes the company not to know what the actual cost production is. Companies that do not calculate the cost of production in detail can cause the actual cost of production to be not achieved which will have an impact on the profits to be achieved. From these problems, a solution is carried out by calculating the cost of production using the job order costing method. The cost of production obtained for white velcro sole shoes size 34 is Rp. 437,137 and the cost of production of size 34 black sole laces is Rp. 367,869, for the of production of white velcro sole shoes size 35 is Rp. 437,142 and the cost of production of black sole laces size 35 is Rp. 367,886, while the cost of production of white velcro sole shoes size 36 is Rp. 437,215 and the cost of production of black sole laces size 36 is Rp. 367,910.
PENGEMBANGAN INDUSTRI SANDAL ASRON NAFIK DESA WEDORO, KECAMATAN WARU KABUPATEN SIDOARJO Suyanto, Mohammad; Abdulrahim, Muslimin
Journal Community Service Consortium Vol 1 No 1 (2020): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v1i1.3263

Abstract

Home Industri Sepatu dan sandal merupakan usaha yang banyak dijalankan di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Industri kecil sepatu dan sandal yang berada di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo sudah lama berdiri mulai dari tahun 2.000 an dan semakin bertambahnya tahun jumlah pengrajin sepatu dan sandal semakin bertambah. Industri kecil sepatu dan sandal masih bersifat tradisional karena dalam mengerjakan barang produksi masih menggunakan teknologi/alat yang masih sederhana. Faktor yang mendukung eksisnya suatu industry kecil adalah manajemen/pengelolaan, tersedianya bahan baku serta kebijakan Pemerintah setempat dan faktor yang kurang mendukung adalah teknologi/alat, modal, tenaga kerja, pemasaran. Pola persebaran industri kecil sepatu dan sandal mayoritas berkumpul di satu desa karena faktor warisan dan peran manusia itu sendiri, hal ini dapat membuktikan bahwa Home Industri dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sekali pengembangan Home Industri sebagai salah satu langkah strategis dalam rangka meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian masyarakat Jawa Timur, khususnya dalam hal penyediaan lapangan kerja. Terdapat 26 (dua puluh enam) usaha rumah tangga di Desa Wedoro yang memproduksi sandal diantaranya bapak Asron Nafik, di mana beliau terhimpun pada kelompok usaha “Home Industri Sepatu dan sandal”. Mitra sangat berharap dapat meningkatkan produksinya baik dari sisi kuantitas maupun kualitas dan bisa menjadikan usaha rumah tangga ini menjadi sumber utama ekonomi keluarga. Beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu manajemen usaha yang masih sederhana, pemasaran masih berupa pesanan dan dititipkan dibeberapa toko sekitar yang dikenalnya, proses produksi dilakukan dengan manual, serta kemasan kurang menarik. Berdasarkan kondisi tersebut, kami menawarkan solusi yaitu dengan pengadaan teknologi tepat guna mesin seset tungkak serta manajemen usaha kecil yang terampil, manajemen pemasaran dan manajemen keuangan sederhana.
USAHA RUMAH TANGGA KONVEKSI DI DESA TUGU, KECAMATAN SENDANG, KABUPATEN TULUNG AGUNG, PROPINSI JAWA TIMUR Suyanto, Mohammad; Abdulrahim, Muslimin; Ofani, Maria farnilinda
Journal Community Service Consortium Vol 2 No 1 (2021): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v2i1.3306

Abstract

Desa Tugu. Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulung Agung berada dilereng Gunung Wilis. Mayoritas warga berpenghasilan dari hasil pertanian dan perkebunan, begitu juga dengan ibu Karyati. Ibu Karyati sebagai warga desa tersebut tinggal bersama suami dengan empat orang anak, suaminya sehari hari bekerja sebagai petani yang merupakan andalan ekonomi keluarga. Ibu Karyati. Ibu Karyati memiliki usaha sampingan yaitu sebagai penjahit dan memiliki banyak pelanggan dari warga setempat juga sudah dikenal oleh beberapa desa tetangga terutama untuk seragam sekolah juga guru-gurunya, hal ini terjadi karena hasil jahitannya disukai oleh pelanggannya juga sangat sedikit pesaingnya.Ibu Karyati sehari harinya dibantu oleh seorang tenaga penjahit yang sudah dikader dari awal yang bekerja paruh waktu, hal ini disebabkan karena mesin jahit yang dimiliki hanya satu unit sehingga bergantian. Berdasarkan hasil survei dan penjelasan mitra diperoleh informasi bahwa mitra sering menolak pelanggan yang menginginkan selesai lebih cepat dari jadwal yang ditentukan oleh mitra karena harus antri. Dimusim tahun ajaran baru dan menjelang hari raya Idhul Fitri mengalami kesulitan karena pekerjaan yang menumpuk Masalah yang dihadapi Mitra yaitu: (1). Kurangnya mesin jahit, (2) Kurangnya kemampuan dalam managemen pengelolaan usaha. Memperhatikan permasalahan tersebut pengabdi memberikan solusi pengadaan mesin jahit serta memberikan pelatihan manajemen pengelolaan usaha. Dengan menggunakan mesin jahit yang dimiliki hanya satu unit rata-rata sehari hanya mampu menyelesaikan 3- 5 potong pakaian, setelah diberi bantuan satu mesin jahit dan diberi pelatihan managemen pengelolaan usaha yaitu dengan membuat jadwal antrian serta sistem pola kerja ibu karyati dapat menyelesaikan 15-20 potong pakaian, sehingga sangat membantu ekonomi keluarga dan hal ini masih bisa dikembangkan lebih besar lagi menjadi usaha konveksi
Analisis Faktor Penyebab Waste Besi dan Mitigasi pada Proyek Toll KLBM (Krian Legundi Bunder Manyar) Rizki, Muhammad Alvan; Mudjanarko, Sri Wiwoho; Abdulrahim, Muslimin
Jurnal Spesialis Teknik Sipil (JSpTS) Vol 6 No 1 (2025)
Publisher : Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jspts.v6i1.131842

Abstract

In general, iron material is a support of structural buildings. Waste iron material is waste that has a high enough value in a construction that is of particular concern in current construction projects. Iron waste material can be defined as material, which does not add value or progress to construction projects. So that more waste can make a loss project. Many factors cause iron material waste in the KLBM Toll project, both internal and external factors. The population of this research is the KLBM Toll Project. Research data obtained through the distribution of questionnaires and interviews with KLBM Toll construction practitioners using Google Form. Data taken from 11 respondents are probability, impact, and mitigation data. Data processing uses Fault Tree Analysis, Expected Monetary Value, and Mitigation Decision. The largest Expected Monetary Value results show the biggest factor causing iron material waste. The results showed the three biggest causes of iron material waste based on the EMV value were the construction had already taken place, the owner made a design change, the planner was less competent, and the iron material was lost / vandalism. The biggest cause category is in terms of design. Mitigation that can be done is to review the design and structural drawings with value engineering, improve communication in design planning, hold regular meetings between the owner and contractor, check material regularly, protect iron material properly for example installing fences in the area of iron stock, and provide additional security like cctv.
Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Sepatu dengan Menggunakan Metode Fullcosting Di CV Etika Jaya Makmur Surabaya Nugraheni, Vania Sholli; Abdulrahim, Muslimin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10696

Abstract

Industri rumahan yang didirikan oleh ibu etik dan keluarga bergerak dibidang pengerajin Sepatu, pada usaha atau industri baik kecil maupun besar haruslah mempertimbangkan bpenentuan biaya dimulai dengan menentukan biaya produksi. Biaya prduksi merupakan hal utama yang perlu diperhatikan bagi setiap pemilik usaha guna menentukan keuntungan serta kerugian suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan di CV Etika Jaya Makmur dengan objek penelitian Sepatu berbahan kulit berjenis Sepatu satpam, Sepatu safety, Sepatu paskibraka, Sepatu PDL Gegana dan beberapa jenis Sepatu lain berbahan kulit yang diproduksi oleh CV Etika Jaya Makmur. usaha yang didirikan oleh ibu ety ini beralamtkan di JL. Kauman Asri III No. 32, Benowo, Surabaya, Jawa Timur. Dari penelitian yang dilakukan penulis, CV Etika Jaya Makmur masih melakukan penghitungan harga jual secara manual dengan hanya memperhitungkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Biaya produksi tersebut tidak dihitung secara detail, sehingga perusahaan tidak mengetahui biaya produksi yang sebenarnya. Maka didapatkan harga pokok produksi sepatu Paskibraka sebesar Rp. 1.740.807, harga pokok produksi sepatu Safety tali sebesar Rp 2.296.307, harga pokok produksi sepatu PDH tali kulit sebesar Rp 2.665.807, harga pokok produksi sepatu PDH tali sebesar Rp 1.950.807, harga pokok produksi sepatu PDL gegana sebesar Rp 3.395.807. sedangkan perhitungan menggunakan metode Variabel Costing didapatkan untuk harga pokok produksi seoatu Paskibraka Rp 1.503.308, harga pokok produksi sepatu Safety tali sebesar Rp 2.058.808, harga pokok produksi sepatu PDH tali kulit sebesar Rp 2.428.308, harga pokok produksi sepatu PDH tali sebesar Rp 1.713.308, harga pokok produksi sepatu PDL gegana sebesar Rp 3.158.308.
Studi Kelayakan Investasi Mesin Cutting Plasma untuk Pemotongan Plat Besi Pada PT. SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines) Surabaya (Studi Kasus : PT. SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines) Surabaya) Fadhlurohman, Fikrie Muzhaffar; Abdulrahim, Muslimin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10700

Abstract

Penelitian Studi Kasus : PT SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines) Surabaya. “Studi Kelayakan Investasi Mesin Cutting Plasma Untuk Pemotongan Plat Besi Pada PT SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines) Surabaya”. Penulis melakukan penelitian terhadap PT. SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines) yang terletak di divisi workshop peti kemas (container) bagian pemotongan plat. Untuk tujuan menentukan keuntungan yang akan diperoleh dari investasi mesin, membutuhkan penggunaan teknik yang dikenal sebagai analisis keuangan. Perhitungan yang digunakan termasuk mencari metodologi seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), Profitability Index (PI), Straight Line Depreciation (SLD). Berdasarkan perhitungan diatas bahwa NPV sebesar Rp 345.714.175 layak untuk dilakukan sebuah investasi. Hal ini dibuktikan dari kriteria penerimaan investasi dari metode NPV yaitu hasil perhitungannya menunjukkan positif maka investasi tersebut layak untuk dilakukan. Dari perhitungan IRR diatas dapat disimpulkan bahwa besar nilai IRR lebih kecil dibandingkan dengan nilai suku bunga awal yaitu 11%. Maka dari perhitungan payback period diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dana yang digunakan sebagai investasi pembelian mesin cutting plasma dapat diperoleh kembali dalam waktu 0,49 tahun atau 4 bulan, hasil dari perhitungan tersebut lebih pendek daripada umur ekonomis mesin yaitu 4 tahun sehingga investasi ini layak untuk dilakukan. Dapat dilihat pada perhitungan Profitability Index diatas didapatkan PI > 1 yang artinya investasi mesin cutting plasma untuk memenuhi produksi crossmember layak untuk dilakukan.
Penentuan Kapasitas untuk Menetapkan Penyerahan Barang dan Perencanaan Produksi untuk Memenuhi Perjanjian Pengiriman Di CV. Cuellar Safe Kencana, Erlangga Wisnu; Abdulrahim, Muslimin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10701

Abstract

Cuellar Safe is a company engaged in manufacturing products that make safes or safes with fire-resistant and demolition-resistant security systems to keep valuables safer. Lack of production capacity with a process that can be said to be quite long results in not achieving production targets and resulting in delays in delivery to customers. The type of research used in this research is descriptive and uses a quantitative approach. Through descriptive research, researchers can provide an overview of the object being researched using data obtained through observation and analysis in order to identify relationships between variables. The results of this research are for forecasting in meeting production demand at CV. Cuellar Safe, after conducting research by the author, obtained forecasting results for the next 6 months with results of 29.3333, 33.3333, 35.6667, 37.3333, 36.3333 and 34.3333. Observation and calculation of Charity Box 5658, (94 Hours), BPKB Filing Cabinet 5842 (97), ZIB T.54 4687 (78 Hours), Perfect Size III 5754 (96 Hours). to meet production capacity at CV. Cuellar Safe researchers used linear programming as a basis for calculations with the Lingo platform and found the results X1 = 142, X2 = 53, X3 = 50,667, To determine suppliers to fulfill demand for raw materials at CV. Cuellar Safe using the AHP method and it was found that supplier B's results were very better than the other two suppliers. The suggestion that might be a reference for companies is to increase production capacity by increasing working hours. This can be done by imposing overtime or adding work shifts. Companies must pay attention to labor SOPs both in delivery, stock and production processes so that there are no delays. production and order delays. Companies must know the capacity the company has so that there are no delays in orders.
Penjadwalan Perawatan Komponen Kritis Mesin Tube Mill Pembuat Pipa Baja (Studi Kasus : CV. Perjuangan Steel Surabaya) Samudera, Satria Putra; Abdulrahim, Muslimin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10704

Abstract

Production machinery is an important factor in a manufacturing enterprise, if the production machine is often damaged then it will affect the production process. Engine damage caused downtime so the machine could not produce. On the CV. Surabaya Steel Struggle there is a Tube Mill machine that produces Steel Pipe. This machine is often damaged causing downtime. This machine has several submachines in it, the submachine that has the highest downtime is the Welding table machine. With this application this study aims to find out the critical components of the damage of the welding table and to know the intervals of change of critical parts. Using ABC analysis can determine the critics of the components on the welded table machine and then look for the treatment intervals for critical elements with age replacement method. So you can make a care schedule based on downtime. Based on the data processing that has been done, the result is that the components that fall into the critical engine category are RF Card Module, Oscillator Board and Power Supply Board with alternating intervals of 500 hours (21 days), 450 hours (19 days) and 450 hours respectively. (19 Hari).
Strategi Meningkatkan Keandalan Mesin Reader untuk Memperpendek Antrian Pada Gate 7 Gerbang Waru Ramp Wardana, Andika Jaya; Abdulrahim, Muslimin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11079

Abstract

PT Jasa Marga Tol Road Operator, operator jalan tol di Indonesia, menghadapi masalah downtime pada mesin pembaca kartu e-tol di gerbang tol Waru Ramp, Surabaya. Perawatan mesin dilakukan secara reaktif, menyebabkan keterlambatan perbaikan karena kurangnya teknisi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor kerusakan mesin, mengevaluasi dampaknya, dan mengembangkan strategi perawatan. Dengan keandalan komponen kabel dan konslet rata-rata 37.16% dan 39.34%, penjadwalan dipercepat dengan mempertimbangkan tingkat keandalan minimal 50%. Hasilnya, perawatan kabel dan konslet dilakukan setiap 3 hari dengan keandalan masing-masing 55.21% dan 57.14%. Pencegahan kerusakan, seperti pemasangan tutup mesin, direkomendasikan untuk meningkatkan keandalan dan mengurangi risiko kemacetan lalu lintas.