Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN AIR KELAPA DAN KONSENTRASI GULA PASIR TERHADAP KARAKTERISTIK DAN ORGANOLEPTIK NATA DE COCO Laras, Franelia Angela; -, Zakiatulyaqin; Priyono, Suko
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu penyimpanan air kelapa dan konsentrasi gula pasir yang optimal terhadap karakteristik dan organoleptik Nata de Coco. Penelitian ini dilaksanakan diLaboratorium Teknologi Hasil Pertanian danLaboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UNTAN selama dua bulan dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2012.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu faktor pertama lama penyimpanan air kelapa (P) dan faktor kedua pemberian konsentrasi gula pasir (G). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalahberat basah, ketebalan, kadar air, kadar abu, serta organoleptik yang meliputi warna, tekstur dan kesukaan terhadap hasil Nata de Coco.Hasil penelitian menunjukkan penambahan gula pasir yang optimal untuk berat basah, ketebalan, dan kadar abu Nata de Coco adalah penambahan 75 g gula pasir. Perlakuan terbaik organoleptik Nata de Coco adalahtanpapenyimpanan air kelapadengan penambahan gula pasir sebanyak 75g dengan karakteristik 3,00 (agak cerah), 3,52 (agak kenyal) dan 3,12 (agak disukai) dengan rerata berat basah 850 g, rerata ketebalan 17mm, rerata kadar abu 0,88%, dan rerata kadar air 98,59%. Kata Kunci : Air Kelapa, Gula Pasir, Nata de Coco
THE INOCULATION EFFECT OF KAPANG PHOSPHATE SOLVENT Aspergillus niger And Gliocladium virens TO THE CORN PEAT SOIL GROWTH Hermawan, Fitra; -, Zakiatulyaqin; -, Sarbino
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman jagung yang diberikan perlakuan kapang pelarut fosfat Aspergillus niger dan Gliocladium virens pada gambut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama A. niger : a0(0 ml ditambah pupuk P anjuran), a1(10 ml), a2(15 ml), a3(20 ml), a4(25 ml) dan faktor kedua G. virens dengan 5 taraf perlakuan g0(0 ml ditambah pupuk P anjuran), g1(10 ml), g2(15 ml), g3(20 ml), dan g4(25 ml). Variabel pengamatan meliputi perhitungan kerapatan konidia A. niger dan G. virens, tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), bobot kering tanaman (g), dan serapan P tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kerapatan konidia A. niger 7,9 x 1010 dan G. virens 8,2 x 1010, pemberian A. niger dengan kandungan 25 ml isolat tanpa pemberian G. virens memberikan hasil yang baik terhadap volume akar, bobot kering tanaman, dan serapan P tanaman. Kata Kunci : Aspergillus niger, Gambut, Gliocladium virens, Jagung.
PENGARUH INOKULASI KAPANG PELARUT FOSFAT Aspergillus niger dan Gliocladium virens TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA GAMBUT Hermawan, Fitra; -, Zakiatulyaqin; -, Sarbino
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman jagung yang diberikan perlakuan kapang pelarut fosfat Aspergillus niger dan Gliocladium virens pada gambut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama A. niger dengan 4 taraf perlakuan a1(10 ml), a2(15 ml), a3(20 ml), a4(25 ml) dan faktor kedua G. virens dengan 4 taraf perlakuan g1(10 ml), g2(15 ml), g3(20 ml), dan g4(25 ml). Variabel pengamatan meliputi perhitungan kerapatan konidia A. niger dan G. virens, tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), bobot kering tanaman (g), dan serapan P tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kerapatan konidia A. niger 0,79 x 1011 dan G. virens 0,082 x 1011, pemberian A. niger dengan kandungan 25 ml isolat tanpa pemberian G. virens memberikan hasil yang baik terhadap volume akar, bobot kering tanaman, dan serapan P tanaman. Kata Kunci : Aspergillus niger, Gambut, Gliocladium virens, Jagung.
EKSPLORASI BAKTERI RIZOSFER LADA ( Piper nigrum L .) YANG BERSIFAT ANTAGONIS TERHADAP PATOGEN HAWAR BELUDRU (Septobasidium sp.) Nia Supriana; Sarbino -; Zakiatulyaqin -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i2.2485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman bakteri rizosfer tanaman lada dan mengujinya sebagai antagonis terhadap Septobasidium sp. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, mulai dari bulan Juni sampai September 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan metode survey dengan cara mengambil sampel tanah pada rizosfer tanaman lada di Desa Pasir Palembang Kecamatan Mempawah Kabupaten Pontianak. Pengamatan bakteri meliputi identifikasi morfologi koloni bakteri, uji Gram, uji Antagonis, dan uji Hipersensitivitas. Variabel yang diamati ialah keanekaragaman bakteri, daya antagonis terhadap Septobasidium sp. dan Reaksi Hipersensitif. Berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi diperoleh 23 isolat bakteri. 7 isolat dari tanaman lada sehat tidak bergulma, 5 isolat dari tanaman lada sakit tidak bergulma dan 21 isolat dari tanaman lada sakit bergulma. Isolat C, D, E, F dan G merupakan bakteri yang selalu ada pada rizosfer tanaman lada. Isolat A dan B hanya ditemukan pada tanaman lada sehat tidak bergulma. Pada tanaman lada sakit bergulma selain isolat isolat tersebut juga terdapat isolat H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, dan W. Tingkat keanekaragaman bakteri rizosfer tergolong rendah. Hasil uji Gram menunjukkan 20 isolat bakteri rizosfer memiliki Gram negatif, isolat yang memiliki daya hambat tinggi yaitu isolat J sebesar 63,94% 9,15, G sebesar 49,45% 5,43 dan S sebesar 34,74% 3,65 sedangkan bakteri yang memiliki daya hambat terendah yaitu isolat E sebesar 15,38% 5,19 dan uji Hipersensitivitas menunjukkan 7 isolat bakteri memiliki reaksi positif. Kata kunci : Antagonis, bakteri rizosfer, Septobasidium sp.