Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EKSPLORASI CENDAWAN ENDOFIT SEBAGAI ANTAGONIS TERHADAP PATOGEN HAWAR BELUDERU (Septobasidium sp.) Rakasiwi, Ratih; Suswanto, Iman; -, Sarbino
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis cendawan endofit yang diisolasi dari jaringan batang lada dan kemampuan antagonis cendawan terhadap Septobasidium sp. Penelitian berlangsung selama empat bulan, mulai dari bulan Juni sampai September 2012 di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Cendawan diisolasi berdasarkan tiga kriteria batang lada yaitu tanaman sehat, terserang ringan dan terserang parah. Dari hasil isolasi diperoleh 14 jenis cendawan, 8 jenis merupakan cendawan endofit seperti Botryodiplodia sp., Aspergillus niger, Trichoderma harzianum, Fusarium Solani, Penicillium sp., Botryosphaeria sp., Mucor sp. dan Cunninghamella sp. sedangkan 6 jenis lainnya merupakan cendawan skunder pada tanaman lada. Cendawan endofit yang mempunyai kemampuan antagonis tinggi adalah Botryodiplodia sp. dengan besar kemampuan antagonis 64.26% 1,28 dan Trichoderma harzianum 57.87% 2,81. Kata kunci : Antagonis, Cendawan Endofit, Septobasidium sp.
STUDI KERAGAMAN JENIS LALAT BUAH (Bactrocera spp.) PADA PERTANAMAN PEPAYA (Carica papaya l) DI SIANTAN HULU KECAMATAN PONTIANAK UTARA -, Sarianawati; -, Sarbino; Syahputra, Edy
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lalat buah merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman pepaya di Siantan Hulu, Pontianak. Hingga kini jenis-jenis lalat buah serta obat pembasmi lalat buah tersebut belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan keragaman lalat buah pada pertanaman tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pemasangan trapping menggunakan methyl eugenol dan rearing buah yang terserang. Identifikasi lalat buah dilakukan dengan pendekatan karakter morfologi eksternal selanjutnya dibandingkan dengan kunci determinasi. Indeks keragaman lalat buah dihitung dengan indeks keragaman Shannon. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari perangkap diperoleh 3 jenis lalat buah yaitu Bactrocera papayae, B. umbrosa dan B. zonata, sedangkan dari rearing ditemukan satu jenis lalat buah yaitu B. papayae. Indeks keragaman lalat buah sebesar 0,04 (H' < 1,0) dengan B. papayae sebagai jenis lalat buah yang dominan. Kata kunci : Bactrocera, Lalat buah, Methyl eugenol, Pepaya.
STRUKTUR KOMUNITAS GULMA PADA KEBUN PEREMAJAAN KELAPA SAWIT DI LAHAN GAMBUT PT. BUMI PRATAMA KHATULISTIWA (BPK), KUBU RAYA Purwasih, Suhenny Dwi; -, Sarbino; -, Rahmidiyani
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peremajaan di lahan perkebunan kelapa sawit akan merubah kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi gulma yang tumbuh di bawah tanaman budidaya. Struktur komunitas gulma perlu diketahui sebelum dilaksanakannya pengendalian gulma sebab tidak semua jenis gulma merugikan bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan struktur komunitas gulma yang tumbuh pada kebun peremajaan kelapa sawit di lahan gambut PT. Bumi Pratama Khatulistiwa (BPK). Penelitian dilakukan dengan analisis vegetasi dengan menggunakan metode kuadrat berukuran 1m x 1m. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat 24 jenis gulma dari 16 family pada areal kebun peremajaan (TBM) dan ditemukan 16 jenis gulma dari 9 family pada areal kebun bukaan lama (TM). Spesies gulma yang paling dominan pada piringan dan gawangan TBM adalah gulma Fimbristylis pauciflora dengan nilai SDR 17.7% pada piringan dan SDR sebesar 15.7% pada gawangan. Selanjutnya spesies gulma yang paling dominan pada piringan TM adalah gulma Nephrolepsis bisserata dengan SDR sebesar 24.5% dan pada gawangan TM didominasi oleh gulma F. pauciflora dengan SDR sebesar 51%. Kata kunci : Peremajaan kelapa sawit, struktur komunitas gulma, lahan gambut
THE INOCULATION EFFECT OF KAPANG PHOSPHATE SOLVENT Aspergillus niger And Gliocladium virens TO THE CORN PEAT SOIL GROWTH Hermawan, Fitra; -, Zakiatulyaqin; -, Sarbino
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman jagung yang diberikan perlakuan kapang pelarut fosfat Aspergillus niger dan Gliocladium virens pada gambut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama A. niger : a0(0 ml ditambah pupuk P anjuran), a1(10 ml), a2(15 ml), a3(20 ml), a4(25 ml) dan faktor kedua G. virens dengan 5 taraf perlakuan g0(0 ml ditambah pupuk P anjuran), g1(10 ml), g2(15 ml), g3(20 ml), dan g4(25 ml). Variabel pengamatan meliputi perhitungan kerapatan konidia A. niger dan G. virens, tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), bobot kering tanaman (g), dan serapan P tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kerapatan konidia A. niger 7,9 x 1010 dan G. virens 8,2 x 1010, pemberian A. niger dengan kandungan 25 ml isolat tanpa pemberian G. virens memberikan hasil yang baik terhadap volume akar, bobot kering tanaman, dan serapan P tanaman. Kata Kunci : Aspergillus niger, Gambut, Gliocladium virens, Jagung.
PENGARUH INOKULASI KAPANG PELARUT FOSFAT Aspergillus niger dan Gliocladium virens TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA GAMBUT Hermawan, Fitra; -, Zakiatulyaqin; -, Sarbino
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman jagung yang diberikan perlakuan kapang pelarut fosfat Aspergillus niger dan Gliocladium virens pada gambut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama A. niger dengan 4 taraf perlakuan a1(10 ml), a2(15 ml), a3(20 ml), a4(25 ml) dan faktor kedua G. virens dengan 4 taraf perlakuan g1(10 ml), g2(15 ml), g3(20 ml), dan g4(25 ml). Variabel pengamatan meliputi perhitungan kerapatan konidia A. niger dan G. virens, tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), bobot kering tanaman (g), dan serapan P tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kerapatan konidia A. niger 0,79 x 1011 dan G. virens 0,082 x 1011, pemberian A. niger dengan kandungan 25 ml isolat tanpa pemberian G. virens memberikan hasil yang baik terhadap volume akar, bobot kering tanaman, dan serapan P tanaman. Kata Kunci : Aspergillus niger, Gambut, Gliocladium virens, Jagung.