Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Residu Jus Jeruk terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Konnyaku untuk Penderita Obesitas Otje, Talitha Ambarsary; Nasrulloh, Nanang Nasrulloh; Ilmi, Ibnu Malkan Bahrul
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v5i2.8966

Abstract

Based on RISKESDAS 2018, the incidence of obesity in Indonesia has increased from 10.5% (2007) to 21.8% (2018) (Ministry of Health RI, 2018).) Improper eating patterns such as high intake of fat and sugar trigger obesity. Therefore, alternative snacks are needed to overcome obesity. The research method used was a one-factor Completely Randomized Design (CRD) with two repetitions. Konnyaku formula is divided into 3, namely F1 (konnyaku flour: 2.5% and remaining orange juice 10.23%); F2 (konnyaku flour : 3,41% and the remaining orange juice 9,37%); and F3 (konnyaku flour: 4.26% and remaining orange juice 8.52%). The data analysis used in this study was analysis of variance (ANOVA) and Duncans Multiple Range Test (DMRT) follow-up analysis. Organoleptic test using Kruskal Wallis test. The selected formula was determined based on the exponential comparison method (MPE) which was then compared with the control formula using the pairing T test. The results of the analysis showed that the addition of the proportion of porang flour and orange juice residue had no significant effect on the chemical properties of water content (p=0.818); ash content (p=0.488); carbohydrate content (p=0.086); and dietary fiber content of konnyaku (p=0,988). There was no significant difference in the physical properties of gel strength (p=0.368) but in syneresis there was a significant difference (p=0.000). The results of the organoleptic test showed that there was a significant difference in the orange juice residue on color (p=0.002), texture (p=0.000), aroma (p=0.023), and taste (p=0.005).Berdasarkan RISKESDAS 2018, tingkat kejadian obesitas di Indonesia mengalami peningkatan dari 10,5% (2007) hingga mencapai 21,8% (2018). (Kemenkes RI, 2018). Pola makan tidak tepat seperti asupan tinggi lemak dan gula memicu kejadian obesitas. Oleh karena itu diperlukan kudapan alternatif untuk mengatasi obesitas dari komoditas jelly yaitu konnyaku. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan dua kali pengulangan. Formula konnyaku dibedakan menjadi 3 dengan masing-masing tingkat presentase tepung konnyaku dengan residu jus jeruk adalah F1 (tepung konnyaku : 2,5% dan residu jus jeruk 10,23%); F2 (tepung konnyaku : 3,41% dan residu jus jeruk 9,37%); serta F3 (tepung konnyaku : 4,26% dan residu jus jeruk 8,52%). Analisis data yang digunakan penelitian ini adalah analisis ragam (ANOVA) dan analisis lanjutan Duncans Multiple Range Test (DMRT).Uji organoleptik menggunakan uji Kruskal Wallis. Penentuan formula terpilih dilakukan berdasarkan metode perbandingan eksponensial (MPE) yang kemudian dibandingkan dengan formula kontrol menggunakan uji pairing T test. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan proporsi tepung porang dan residu jus jeruk tidak berpengaruh nyata terhadap sifat kimia kadar air (p=0.818); kadar abu (p=0,488); kadar karbohidrat (p=0,086); dan kadar serat pangan konnyaku(p=0,988). Hasil pada sifat fisik kekuatan gel tidak terdapat perbedaan nyata (p=0,368) namun pada sineresis terdapat perbedaan nyata (p=0,000). Hasil uji organoleptik menunjukan bahwa terdapat perbedaan nyata pada konnyaku residu jus jeruk terhadap warna (p=0.002), tekstur (p=0.000), aroma (p=0.023), dan rasa (p=0.005). Formulasi terpilih dari penelitian ini adalah konnyaku F1 karena memiliki produk dengan kadar serat pangan tertinggi, aktivitas antioksidan tertinggi, kekuatan gel tertinggi dan tingkat kesukaan (terdiri atas parameter warna, aroma, rasa dan tekstur) yang tinggi.
Pendampingan Nomor induk Berusaha dan Sertfikasi Halal pada Usaha Mikro Pondok Pesantren Sirajussa'adah Wiryanto, Fadhli Suko; Priyatno, Prima Dwi; Ilmi, Ibnu Malkan Bahrul; Sofianita, Nur Intania; Octaria, Yessi Crosita; Ghifari, Hilmi Al
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.16924

Abstract

ABSTRAK Sertifikasi halal bagi usaha kecil dan mikro (UMK) bukan sekadar kewajiban, melainkan peluang besar untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan bisnis. Pondok pesantren merupakan Lembaga Pendidikan islam bagian yang tidak terpisahkan sebagai hulu dari pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam menjaga kemaslahatan dan mendukung sertifikasi halal. Produk usaha yang di miliki pondok pesantren harus memiliki sertifikasi halal untuk menjaga jaminan kualitas dan keamanan makanan serta melindungi konsumen. Pendampingan pembuatan nomor induk berusaha dan sertifikasi halal Usaha mikro di pondok pesantren Sirajussa’adah guna mendukung pengembangan ekonomi pesantren. Kegiatan ini dilakukan melalui metode pendampingan kepada produk usaha yang dijual pondok pesantren dilakukan melalui tekhnik kualitatif. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan observasi, pendampingan dan wawancara mendalam. Pendampingan yang dilakukan telah berhasil menerbitkan nomor induk berusaha untuk usaha produk madu dan olahan tempe, serta sertifikasi halal bagi produk unggulan pondok pesantren yaitu madu, sedangkan produk olahan tempe sudah diajukan sertifikasi halal nya di aplikasi sihalal. Kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat menggerakan ekonomi pesantren agar bisa lebih bersaing di pasar global. Kata Kunci: Sertifikasi halal, Usaha Mikro dan Kecil, Madu, Tempe  ABSTRACT Halal certification for small and micro businesses (UMK) is not just an obligation, but a great opportunity to increase competitiveness and business growth. Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that are an inseparable part of the upstream of Islamic education that have an important role in maintaining welfare and supporting halal certification. Business products owned by Islamic boarding schools must have halal certification to maintain food quality and safety assurance and protect consumers. Assistance in making business registration numbers and halal certification for micro businesses at the Sirajussa'adah Islamic boarding school to support the development of the Islamic boarding school economy. This activity is carried out through a method of assistance to business products sold by Islamic boarding schools through qualitative techniques. The method used in this community service activity uses observation, assistance and in-depth interviews. Results: the assistance carried out has succeeded in issuing business registration numbers for honey and processed tempeh products, as well as halal certification for the superior products of Islamic boarding schools, namely honey, while processed tempeh products have been submitted for halal certification in the Sihalal application. This assistance activity is expected to drive the Islamic boarding school economy so that it can be more competitive in the global market. Keywords: Halal Certification, Small and Micro Business, Honey, Tempe