Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGARUH PENYULUHAN GIZI BUAH SAYUR SEHAT DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK-ANAK TK DI KOTA DEPOK Nur Intania Sofianita; Apriningsih Apriningsih; Duma Lumban Tobing
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i1.10

Abstract

Menurut data Riskesdas 2013 proporsi rerata nasional perilaku konsumsi kurang sayur dan atau buah  sebesar 93,5%, dengan melihat hasil tersebut dapat menggambarkan pola makan penduduk Indonesia kurang mengkonsumsi sayur dan buah. penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku anak-anak TK sehingga mau membiasakan diri untuk mengkonsumsi sayur dan buah. Responden penelitian adalah anak-anak TK di Kota Depok, terdapat 11 TK yang tersebar di 11 kecamatan  di Kota Depok. Metode penyuluhan dengan menggunakan media poster, leaflet, permainan kartu dan booklet mengenai sayur  buah, dan PHBS. Hasil penelitian menunjukkan  responden yang mengikuti program kegiatan penyuluhan berjumlah 340 anak dengan rata-rata umur 4 -6 tahun. Responden laki-laki sebesar 49,11% dan 50,89% perempuan. Kemudian pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan gizi sayur buah dan PHBS mengalami peningkatan sebesar 2,94% untuk pengetahuan gizi sayur, 6,19%  untuk pengetahuan gizi buah dan 5,3% untuk pengetahuan PHBS.  Kata Kunci : Penyuluhan Gizi, Anak TK, PHBS, Gizi Seimbang
Kerupuk Pasir Ikan Kembung (Rastrelliger Kanagurta L.) Sebagai Camilan Sehat Pencegah Hiperkolesterol Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Firlia Ayu Arini; Nur Intania Sofianita; Fira Firgicinia
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 6, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.925 KB) | DOI: 10.17728/jatp.237

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membantu mencerdaskan dan mencegah kejadian hiperkolesterol pada masyarakat Indonesia mengingat prevalensi hiperkolesterol di Indonesia mencapai 35,9%. Apabila kejadian ini tidak dicegah akan berisiko meningkatkan angka kejadian penyakit degeneratif seperti aterosklerosis, penyakit jantung coroner, diabetes mellitus, hepar dan penyakit ginjal. Omega 3 dikenal mampu mencegah hiperkolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penambahan tepung ikan kembung agar meningkatkan kandungan omega 3 pada kerupuk pasir. Formulasi yang diberikan yaitu substitusi tepung tapioka dan tepung ikan kembung dengan perbandingan F1 (6,5:50,5), F2 (11,5:45,5), dan F3 (16,5:50,5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terbaik hasil uji organoleptik adalah F2 yang mengandung 6,08% air, abu 3,83%, protein 21,69%, lemak 0,36%, karbohidrat 68,03%, energi total 363,16 kkal, omega 3 (EPA dan DHA) sebesar 19,7 g dan 39,1 g per 100 gramnya. Kandungan EPA dan DHA pada kerupuk pasir per 100 gram dapat menjadi sumber EPA dan DHA dengan menyumbang 5,66% dan 11,25% kecukupan omega 3 pada anak.This study aims to promote the brain activity and prevent the incidence of hypercholesterolemia in Indonesian society which was showed the prevalence of hypercholesterol reached 35.9%. This incident may increase the risk of degenerative diseases such as atherosclerosis, coronary heart disease, diabetes mellitus, liver and kidney disease. Omega 3 was known to prevent hypercholesterolemia. This research was done to analyze the addition of flour fish in the sand chips processing in order to increase the content of omega 3 in the chips. The formulation was substitution of tapioca flour and flour fish meal with the ratio of F1 (6,5: 50,5), F2 (11,5: 45,5), and F3 (16,5: 50,5). The best formula of organoleptic test result was F2 containing 6,08% water, ash 3,83%, protein 21,69%, fat 0,36%, carbohydrate 68,03%, total energy 363,16 kcal, omega 3 (EPA And DHA) of 19.7 g and 39.1 g per 100 g. EPA and DHA content in sand crackers per 100 gram could be used as source of EPA and DHA by contributing 5,66% and 11,25% sufficiency omega 3 in children.
Intervensi Pendidikan Gizi Seimbang terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Anak-Anak Sekolah Nur Intania Sofianita; Eflita Meiyetriani; Firlia Ayu Arini
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.14.2.54-64

Abstract

Tujuan penelitian : untuk melihat pengaruh intervensi pendidikan gizi seimbang terhadap pengetahuan, sikap dan praktik anak sekolah dasar negri di Depok. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan non randomized pre test and post test non control design. Subjek penelitian  adalah anak-anak SDN 1 Krukut dan SDN 1 Limo Depok kelas 4 dan 5. Analisis data dengan menggunakan uji t pre dan post test. Intervensi pendidikan gizi dilaksanakan dengan menggunakan poster, leaflet dan booklet gizi seimbang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi sebesar 23% dengan p (0,000), perubahan sikap ada peningkatan sebesar 10,3% dengan p (0,000) dan perubahan praktik sedikit meningkat sebesar 1,6% dengan p (0,000). 
Pengaruh Pelatihan Pemberian MP ASI Kepada Ibu dengan Anak Baduta Di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Pemberian MP ASI Firlia Ayu Arini; Nur Intania Sofianita; Ibnu Malkan Bahrul Ilmi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.36 KB) | DOI: 10.24853/jkk.13.1.80-89

Abstract

Prevalensi gizi kurang pada balita di Indonesia menurut RISKESDAS tahun 2013 adalah 19,6% dan prevalensi stunting atau balita pendek sebesar 37,2% . Praktik pemberian makanan pada bayi dan anak terutama di usia 0 – 23 bulan harus dilakukan secara benar dan tepat. Kesalahan pemberian makanan di periode tersebut dapat mengakibatkan masalah gizi kurang dan balita pendek. Masalah gizi pada bayi dan anak disebabkan karena pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak tepat secara jumlah dan kualitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis  pengaruh pelatihan pemberian MP-ASI terhadap pengetahuan dan perilaku ibu yang memiliki anak di bawah dua tahun dalam  pemberian MP-ASI yang nantinya akan berdampak pada status gizi anak. Penelitian ini menggunakan desain studi kuasi  eksperimental menggunakan kelompok kontrol dengan pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara mengenai pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara skor pengetahuan dan perilaku pemberian MPASI pada sebelum dan sesudah penyuluhan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p: < 0.05). Terdapat perbedaan skor pengetahuan yang signifikan setelah pemberian penyuluhan dan pelatihan MP-ASI antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p:0.011) namun tidak terdapat perbedaan skor perilaku antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol baik pada sebelum maupun sesudah perlakuan. Peningkatan skor pengetahuan lebih baik pada kelompok yang diberikan penyuluhan dengan Modul MP-ASI dan Pelatihan pembuatan MP-ASI.Kata kunci: Pengetahuan dan Perilaku, MP-ASI
Pengaruh Pendidikan Gizi tentang Sarapan pada Siswa SD/MI Terpilih di Kota Depok, Jawa Barat Nur Intania Sofianita; Ratu Ayu Dewi Sartika
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.146 KB)

Abstract

Latar Belakang : Sarapan adalah kegiatan makan pada pagi hari yang dilakukan seseorang sebelum melakukan aktifitas harian sebelum pukul 9.00 pagi. Manfaat sarapan bagi siswa yaitu meningkatkan kadar gula darah untuk kerja otak dan menambah konsentrasi belajar.Metode : Penelitian ini menggunakan disain studi kuasi eksperimental (pre-post intervention). Kegiatan intervensi dilakukan dalam bentuk belajar sambil bermain menggunakan media (poster, leaflet, kartu bergambar dan kwartet) dan metode (diskusi kelompok, bermain dan lomba cerdas cermat), yang dilaksanakan tiap minggu selama satu bulan.Hasil Penelitian : Setelah dilakukan pendidikan gizi tentang sarapan pagi pada siswa SD/MI terjadi peningkatan skor pengetahuan gizi siswa sebesar 1,50±1,27 (p<0,05) dan skor sikap sebesar 1,00±0,63 (p<0,05). Peningkatan skor pengetahuan dan sikap tertinggi terjadi pada siswa SD Negeri dibandingkan dengan siswa MI/Madrasah Ibtidaiyah (p<0,05).Kesimpulan : Perlu adanya kerja sama antara dinas pendidikan dasar dengan pihak sekolah dasar (SD) dan dinas pendidikan agama dengan pihak madrasah ibtidaiyah (MI) untuk menambahkan pendidikan gizi pada kurikulum siswa SD/MI serta mengembangkan media KIE gizi (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) yang lebih menarik, bervariasi dan tidak membosankan dalam kegiatan promosi gizi tentang makanan seimbang khususnya manfaat sarapan pagi bagi siswa.Kata Kunci : Sarapan, Pengetahuan, Sikap, Pendidikan Gizi, Siswa
Teka-Teki Silang dan Video Animasi Meningkatkan Pengetahuan Gizi Seimbang pada Anak Usia Sekolah Andita Arifianita Putri; Utami Wahyuningsih; Nur Intania Sofianita; Iin Fatmawati
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 13 No 1 (2022): November 2022
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33657/jurkessia.v13i1.777

Abstract

Nutritional problems in school-age children can occur because of less knowledge. School-age period is the right time for provide nutrition education. Nutrition education needs the interesting and fun media to make it easier to understand, such as crossword puzzles and animation videos. This study aims is to determine the influence of nutrition education with crossword puzzles and animation videos on balanced nutrition knowledge in school-age children. The methods that used is a quasi-experimental with a pretest and posttest group design. The 54 students aged 10 to 12 from fifth graders were selected by stratified random sampling and divided into two media groups. The statistical tests utilized are the independent and paired sample t-tests. The majority of responders were male (63%) and 11 years old (79.6%). The results showed that there were differences in the influence of nutrition education before and after being given crossword puzzles (p = 0.003) and animation video (p = 0.000) on balanced nutrition knowledge. The results also showed that there was no difference in the effectiveness of nutrition education between crossword puzzles and animated videos on balanced nutrition knowledge (p = 0.987). Crossword puzzles and animation videos have an impact for given balanced nutrition education on school-aged children. Animation videos is more effective in increasing balanced nutrition knowledge on school-age children compared to crossword puzzles. It is recommended that the government and schools implement nutrition education initiatives using engaging and entertaining media, such as animation videos.
EDUKASI DAN KONSULTASI MP-ASI UNTUK PENCEGAHAN DIARE ANAK DI LINGKUNGAN PUSKESMAS KEMIRI MUKA DEPOK Muhammad Rizki Purnama; Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Nur Intania Sofianita
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i2.20350

Abstract

Diarrhea is a health problem due to infection in the gastrointestinal tract, which is characterized by changes in the consistency of feces to liquid and an increase in the frequency of stool disposal more than three times a day. Breast milk positively impacts the baby's immune system so that it can reduce the possibility of infection and the incidence of diarrhea. Giving complementary feeding (MP-ASI) at an early age (< 6 months) can cause infection in the baby's digestive system and lead to diarrhea. The prevalence of diarrhea in RW 09 mothers reached 76%, the application of maternal hygiene was 76.2%, the coverage of exclusive breastfeeding was 85.7%, and early complementary feeding was 52.4%. The activity was carried out on 4 – 30 September 2021. The material provided in the education includes understanding MP-ASI, the benefits of giving MP-ASI, the principle of giving MP-ASI, the impact of giving MP-ASI early, texture, frequency, and amount of MP-ASI. Community service that has been carried out is MP-ASI education using booklets and nutrition consultations. Univariate analysis was conducted to describe the incidence of diarrhea, hygiene behavior, exclusive breastfeeding, early complementary feeding, and the characteristics of mothers and babies. Bivariate analysis to determine changes in knowledge before being given education with after being given education. Bivariate analysis was processed using the Wilcoxon test. The results of the data analysis showed that the mother's level of knowledge regarding complementary feeding increased (p=0.000). The results of the nutrition consultation were obtained; namely, the lack of variety in the provision of complementary foods, babies were only given fruit puree and instant baby porridge, lack of knowledge of complementary foods recipes, and babies' difficulty accepting new foods ABSTRAK Diare merupakan masalah kesehatan akibat infeksi pada saluran cerna yang ditandai dengan perubahan konsistensi feses menjadi cair serta peningkatan frekuensi pembuangan feses lebih dari tiga kali dalam satu hari. ASI memberikan dampak positif terhadap sistem imun bayi, sehingga dapat menurunkan kemungkinan infeksi dan kejadian diare. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada usia dini (< 6 bulan) dapat menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan bayi dan berujung pada kejadian diare. Prevalensi diare ibu RW 09 mencapai 76%, penerapan hygiene Ibu sebesar 76.2%, cakupan ASI eksklusif sebesar 85.7% dan pemberian MP-ASI dini sebesar 52.4%. Kegiatan dilaksanakan pada 4 – 30 September 2021. Materi yang diberikan dalam edukasi meliputi pengertian MP-ASI, Manfaat pemberian MP-ASI, Prinsip pemberian MP-ASI, Dampak pemberian MP-ASI dini, Tekstur, frekuensi dan jumlah MP-ASI. Pengabdian masyarakat yang telah dilakukan yaitu edukasi MP-ASI menggunakan booklet dan konsultasi gizi. Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran kejadian diare, perilaku hygiene, pemberian ASI Eksklusif, pemberian MP-ASI dini serta karakteristik Ibu dan Bayi. Analisis bivariat untuk mengetahui perubahan pengetahuan sebelum diberikan edukasi dengan setelah diberikan edukasi. Analisis bivariat diolah dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis data menunjukkan tingkat pengetahuan Ibu mengenai pemberian MP-ASI meningkat (p=0,000). Hasil konsultasi gizi diperoleh yaitu kurangnya variasi pemberian MP-ASI, bayi hanya diberi puree buah dan bubur bayi instan, kurangnya pengetahuan resep MP-ASI, bayi sulit menerima makanan baru.
DURASI : Edukasi Pemberian MPASI di Kelurahan Cisalak Pasar Krisanti Nurbaiti; Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Nur Intania Sofianita; Firlia Ayu Arini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12489

Abstract

ABSTRAK Baduta adalah anak berusia di bawah 2 tahun. Masa ini adalah masa keemasan dimana sedang dalam masa perkembangan dan pertumbuhan. Anak dalam  masa ini memerlukan asupan zat gizi seimbang untuk mencapai berat badan dan tinggi badan optimal. Untuk mencapai status gizi yang optimal pada anak 6-24 bulan dilakukan dengan pemberian Makanan Pendamping ASI dengan benar dan tepat mulai dari usia pemberian, tekstur, frekuensi, porsi, dan variasi. Menurut riskesdas 2018, cakupan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang sesuai standar hanya 46,6%.  MPASI merupakan makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan, dan diberikan secara bertahap sesuai dengan usia serta kemampuan pencernaan bayi guna memenuhi kebutuhan gizi. Memberikan edukasi tentang pola pemberian MPASI yang sesuai di Cisalak Pasar Kota Depok. Metode yang digunakan adalah dengan penyuluhan menggunakan poster secara door to door. Analisis data diuji menggunakan uji Wilcoxon. Hasil yang didapatkan terdapat perbedaan antara nilai pretest dan posttest (p<0,05) atau terdapat pengaruh intervensi melalui kegiatan penyuluhan pengetahuan tentang pemberian MPASI pada ibu baduta di Cisalak Pasar Kota Depok. Kata Kunci: Baduta, Edukasi, Makanan Pendamping ASI, Poster    ABSTRACT Baduta is a child under 2 years old. This period is a golden age where it is in a period of development and growth. Children at this time require a balanced intake of nutrients to achieve optimal weight and height. To achieve optimal nutritional status in children 6-24 months, it is done by giving complementary feeding correctly and appropriately starting from the age of administration, texture, frequency, portion, and variety. According to riskesdas 2018, the coverage of complementary complementary feeding according to standards is only 46.6%. MPASI is food or drink containing nutrients, given to infants or children aged 6-24 months, and given gradually according to the age and digestive ability of the baby to meet nutritional needs. Providing education about appropriate patterns of giving complementary feeding at the UPTD Puskesmas Cisalak Pasar Depok City. The method used is counseling using posters. Data analysis was tested using the Wilcoxon test. The results obtained showed that there was a difference between the pretest and posttest values (p <0.05) or there was an influence of intervention through knowledge outreach activities about giving MPASI to under-aged mothers in Cisalak Pasar, Depok City. Keywords: Baduta, Breast Milk Complementary Foods, Education, Poster
Hubungan Frekuensi Penggunaan Aplikasi Pesan Antar Makanan Online dan Besaran Uang Saku Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN "Veteran" Jakarta Putri, Navianur Prilia; Sofianita, Nur Intania; Maryusman, Taufik; Arini, Firlia Ayu
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 16, No 01 (2024): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v15i01.6785

Abstract

Data Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa angka gizi lebih pada usia dewasa 13,6%.  Pada era digital saat ini, mahasiswa yang masuk ke dalam rentang 19-24 tahun memanfaatkan teknologi untuk mengakses makanan lebih cepat yaitu melalui aplikasi pesan antar makanan online. Namun, pada aplikasi tersebut lebih banyak menawarkan makanan cepat saji dengan promosi dan harga terjangkau. Konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan dapat meningkatkan resiko gizi lebih. Selain itu, pengaruh sosial ekonomi seperti besaran uang saku dapat menjadi faktor gizi lebih. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan frekuensi penggunaan aplikasi pesan antar makanan online dan besaran uang saku dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswa di  Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan sampel berjumlah 136 responden menggunakan teknik stratified random sampling. Berdasarkan hasil uji statistik  menunjukkan tidak adanya hubungan antara frekuensi penggunaan aplikasi pesan antar makanan online dengan kejadian gizi lebih (p = 0,676) dan tidak adanya hubungan antara besaran uang saku dengan kejadian gizi lebih (p = 0,636). Saran untuk penelitian lanjutan terkait analisis faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya gizi lebih pada mahasiswa.
Relationship between Use of Food Delivery Applications, Fat Intake, Physical Activity and Weight Status among Students Sony, Aurelia Gracia Chiquita; Ilmi, Ibnu Malkan Bakhrul; Sofianita, Nur Intania; Octaria, Yessi Crosita
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 19 No. Supp.2 (2024)
Publisher : The Food and Nutrition Society of Indonesia in collaboration with the Department of Community Nutrition, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jgp.2024.19.Supp.2.191-200

Abstract

This study aimed to determine the relationship between food delivery app usage, fat intake, physical activity, and the overweight status of students at public high school in Jakarta. The cross-sectional study involved 77 students from grades X and XI. The frequency of food delivery was grouped into ≥3 times/week or less. Types of food were grouped into light or heavy meals. Physical activity was measured using IPAQ-SF (International Physical Activity Questionnaire - Short Form) and fat intake using SQ FFQ (Semi-Quantitative - Food Frequency Questionnaire). Fat intake was grouped into sufficient and excess category. Physical activity was grouped into low and sufficient category. Chi-square analysis found that there is a significant correlation between overweight status and frequency of food delivery application usage (p<0.001). However, there is no significant correlation between overweight status with the type of food ordered (p=0.467) as well as the amount of food ordered (p=0.655). On the other hand, fat intake showed a significant association with overweight status in adolescents (p<0.001). A significant association was also found between physical activity and overweight (p<0.05). This study showed that the adolescents’ use of food delivery applications, fat intake, and physical activity have a significant correlation with their overweight status. However, the type and amount of food ordered did not show a significant correlation. Despite the insight offered, the study was small and limited in one school hence generalization of findings is limited. Thus, a larger study with diverse subjects is needed.