Claim Missing Document
Check
Articles

Tracer Study terhadap Alumni Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta di Rumah Sakit Wilayah Jakarta dan Depok Wahyuningtyas, Widayani; Fauziyah, A’immatul; Nasrulloh, Nanang
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/arkesmas.v2i2.2516

Abstract

Pertumbuhan lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakartasejak tahun 2014-2016 mengalami peningkatan setiap tahunnya sekitar 9%. Tujuan penelitian untukmengetahui persepsi pengguna terhadap mutu lulusan, kinerja lulusan dan kepuasan pengguna rumah sakitterhadap alumni Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Penelitianobservasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi terjangkau penelitian ini seluruh alumniFakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta yang bekerja di RumahSakit sedangkan populasi target adalah lulusan yang bekerja di lima rumah sakit wilayah Kota Depok danDKI Jakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 orang yang ditentukan secara proportional randomsampling. Pengumpulan data akan dilaksanakan dengan metode kuantitatif dengan Instrumen penelitianberupa kuesioner yang dirancang dengan jawaban tertutup. Dengan menggunakan analisis diskrptif danmatriks IPA. Hasil dari uji analis didapat kualitas lulusan atribut tanggung jawab sebesar 4,73 dan kepuasanpengguna dengan atribut kepercayaan pengguna sebesar 7,70. Kepercayaan pengguna terhadap kualitas dankinerja lulusan fkes baik
Efektivitas Edukasi Komik Dan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Orangtua Siswa Sekolah Dasar Mengenai Phbs Untuk Pencegahan Penularan Virus COVID-19 Rustiarini, Fabiola Shania Alicia; Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Sintha Fransiske Simanungkalit; Nanang Nasrullah
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 13 No 2 (2021): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v13i2.124

Abstract

COVID-19 is currently a major health problem worldwide. Indonesia is one of the countries affected and is in the 21st position with the most positive cases of Covid in the world. Children who are exposed to the Covid-19 virus usually only cause mild symptoms or even cause no symptoms. This makes children a source of spreading the virus without realizing it. Therefore, education on how to prevent the transmission of Covid-19 (Clean and Healthy Living Behavior) is important to prevent children from being exposed to the Covid-19 virus and becoming a source of infection without realizing it. To determine the effect of comic education and leaflets on increasing the knowledge of parents of elementary school students about PHBS for preventing the transmission of the Covid-19 virus. This study used a quasy experimental design with a desaign pre-post test group design involving 68 parents of grade V students who were selected by cluster random sampling. Knowledge data collection is carried out online. There were differences in respondents' knowledge of the effect of comics education media use (p = 0,) and leaflets (p = 0,). There is an effect of nutrition education through comics and leaflets on knowledge about Clean and Healthy Living Behaviors in parents of elementary school students as an effort to prevent the transmission of the Covid-19 virus. ABSTRAK COVID-19 saat ini menjadi masalah kesehatan paling utama di seluruh dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak dan menduduki posisi ke-21 dengan kasus positif Covid terbanyak di dunia. Anak yang terpapar virus Covid-19 biasanya hanya menimbulkan gejala ringan atau bahkan tidak menimbulkan gejala. Hal ini membuat anak menjadi sumber penyebaran virus tanpa disadari. Oleh sebab itu, edukasi mengenai cara pencegahan penularan Covid-19 (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) penting dilakukan untuk mencegah anak terpapar virus Covid-19 dan menjadi sumber penularan tanpa disadari. Mengetahui efektivitas edukasi komik dan leaflet terhadap peningkatan pengetahuan orangtua siswa sekolah dasar mengenai PHBS untuk pencegahan penularan virus Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain quasy experimental dengan rancangan pre-post test group desaign dengan melibatkan 68 orangtua siswa kelas V yang dipilih dengan cluster random sampling. Pengambilan data pengetahuan dilakukan secara daring. Ada perbedaan pengetahuan responden terhadap efektivitas penggunaan media edukasi komik (p=0,) dan leaflet (p=0,). Media komik dan leaflet dapat meningkatkan pengetahuan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada orangtua siswa sekolah dasar sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19. Media leaflet dianggap lebih efektif karena peningkatan rata-rata skornya lebih besar daripada kelompok media komik.
KARAKTERISTIK SENSORIS DAN KANDUNGAN SERAT BISKUIT DARI JANTUNG PISANG (Musa paradisiaca) SEBAGAI MAKANAN SELINGAN ANAK OBESITAS Hersa Khoirunisa; Nanang Nasrullah; Taufik Maryusman
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal of Food Technology and Health) Vol 1, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v1i2.188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan makanan fungsional berupa produk biskuit tinggi serat yang dapat dijadikan makanan selingan anak obesitas. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan factor berupa jenis formula. Pemilihan biskuit terbaik dilakukan dengan menggunakan metode pembobotan antara nilai gizi dan hasil uji hedonik. Biskuit F1 dengan subtitusi 35% dan F2 dengan subtitusi 45% tidak memiliki perbedaan yang nyata dari hasil analisis uji hedonik menggunakan ANOVA, sehingga F2 merupakan formula terpilih dengan kandungan serat yang lebih tinggi dari F1 setara dengan 13% dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) serat. Satu takaran saji (50g) biskuit jantung pisang mengandung energi 220 Kal, 3.55g protein, 8.9g lemak, 31.64g karbohidrat, dan 3.99g total serat pangan.  ABSTRACT: The aim of this study was to produce functional foods in the form of high-fiber biscuit that could be used as a snack for obese children. The experimental design used in this study was a completely randomized design with the formulas as the treatment factor. The selection of the best biscuits was done by weighting method between nutritional value and the result of hedonic test. F1 biscuits with 35 % substitution of banana inflorescence flour and F2 with 45% substitution did not have significant difference by ANOVA of the hedonic test result, so F2 with higher fiber than F1 was chosen as the preferred formula, which could contribute 13% of fiber based on Recommended Dietary Allowance (RDA). One serving (50g) of banana inflorescence biscuits contains 220 Kal, 3.55g protein, 8.9g fat, 31.64g carbohydrate, and 3.99g of total dietary fiber. Keywords: Banana inflorescence, biscuit, fiber, obesity 
PEMBERDAYAAN EKONOMI KADER SERTA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MELALUI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS LABU KUNING SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN DIABETES MELITUS Nanang Nasrulloh; Andri Pramesyanti; Retno Yulianti; M. Ikhsan Amar
SABDAMAS Vol 1 No 1 (2019): SABDAMAS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unika Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.528 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas kesehatan menjadi keharusan, tetapi sering kali upayakesehatan belum berdampak karena dipengaruhi tingkat ekonomi masyarakat.Diperlukan upaya gabungan sesuai dengan Revolusi Industri 4.0, yaitu peningkatankesehatan sekaligus peningkatan perekonomian. Sasaran program adalah DesaGandul, Kecamatan Cinere, Depok, Jawa Barat. Kegiatan merupakan kemitraanbersama posbindu/posyandu. Permasalahan kesehatan terindentifikasi adalahdiabetes melitus, hipertensi pada lansia, dan lainnya akibat PHBS (Perilaku HidupBersih) yang belum baik. Ketiga hal itu menjadi prioritas di daerah ini. Prevalensidiabetes melitus (DM) juga dipicu hipertensi. Solusi yang diberikan berupa pelatihandan pengolahan produk berbasis labu kuning bagi kader kesehatan dan masyarakat.Labu kuning dipilih karena dari penelitian terbukti adanya pengaruh terhadappenurunan prevalensi DM setelah penggunakan labu kuning. Labu kuning memilikiindeks glikemik rendah, tetapi tinggi antioksidan yang penting dalam pencegahanDM. Olahan labu kuning dapat menjadi peluang usaha sekaligus berswadayamengatasi masalah kesehatan. Pelaksanaan diadakan di Posbindu dan selanjutnyadilakukan monitoring secara berkelanjutan. Produk berupa mi, biskuit, roti, danpuding labu kuning. Kegiatan juga diumumkan di media massa. Melalui solusi inimaka masyarakat memperoleh manfaat, yaitu penanggulangan kesehatan sertapemberdayaan ekonomi. Pengolahan labu kuning mampu menjadi tren pola makansehat. Tambahan pula, kemampuan mengolah labu kuning menjadi aneka produkmendorong terbentuknya UKM yang berfokus pada makanan sehat.
Pengaruh Penambahan Bekatul dan Ampas Kelapa Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Snack Bar Jantung Pisang Kepok Dita Hesti Rahayu; Nanang Nasrullah; A’immatul Fauziyah
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 11, No 1 (2021): Kajian Pangan Dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.11.1.2021.15-29

Abstract

Jantung pisang kepok, bekatul dan ampas kelapa merupakan bahan pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai makanan selingan dalam mencegah atau mengendalikan obesitas karena memiliki kandungan tinggi serat pangan dan protein serta rendah lemak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penambahan bekatul dan ampas kelapa terhadap kandungan gizi, kadar serat pangan, tingkat kekerasan dan organoleptik pada snack bar jantung pisang kepok, serta menentukan formula terpilihnya. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan dua kali pengulangan yang terdiri dari tiga taraf perlakuan. Setiap perlakuan memiliki proporsi yang berbeda dari total berat penambahan bekatul dan ampas kelapa yaitu F1 (75%:25%), F2 (60%:40%), dan F3 (45%:55%) pada snack bar jantung pisang kepok. Analisis sifat fisikokimia dan organoleptik menggunakan uji ANOVA dan Kruskall Wallis, sedangkan penentuan formula terpilih menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan bekatul dan ampas kelapa pada snack bar jantung pisang kepok berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar protein, kadar serat pangan, tekstur, aroma, dan rasa. Formula terpilih terdapat pada snack bar F3 yang memiliki kadar air (18,51%), kadar abu (4,72%), kadar lemak (5,94%), kadar protein (11,14%), kadar karbohidrat (61,22%), kadar serat pangan (19,48%), dan kekerasan (5406,54 gf).
Pengaruh Substitusi Biji Jali (Coix lacryma-jobi L.) Terhadap Kandungan Lemak, Serat, Fenol, dan Sifat Organoleptik Tempe Kedelai (Glycine max) Nadiya Rahmah Qurnaini; Nanang Nasrullah; A’immatul Fauziyah
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 11, No 1 (2021): Kajian Pangan Dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.11.1.2021.30-41

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK) dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya dislipidemia. Jali-jali merupakan bahan pangan yang memiliki komponen bioaktif antidislipidemia yakni serat dan fenol. Jali-jali memiliki kandungan tanin yang dapat diminimalisir dengan proses fermentasi. Fermentasi juga dapat menurunkan kadar lemak dan meningkatkan kandungan isoflavon pada tempe. Oleh karena itu, perlu mengidentifikasi pengaruh substitusi biji jali terhadap kandungan lemak, serat, fenol dan sifat organoleptik pada tempe kedelai serta menentukan formula terpilih. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh substitusi biji jali terhadap kandungan lemak, serat, fenol, dan sifat organoleptik pada tempe kedelai. Metode penelitian ini adalah eksperimental menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan formula kedelai : biji jali F1 60:40, F2 50:50, dan F3 40:60 yang diulang sebanyak dua kali. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata (p<0,05) ketiga formulasi terhadap kandungan serat pangan, fenol, dan tingkat kesukaan tekstur, sedangkan tidak terdapat pengaruh nyata (p>0,05) ketiga formulasi terhadap  kandungan lemak, serat kasar tempe, serta tingkat kesukaan warna, aroma, dan rasa. Formula terpilih adalah F3 dengan perbandingan kedelai dan biji jali sebesar 40:60. Formula terpilih memiliki kandungan lemak 0,44 g/100 g, serat pangan 47,63 g/100 g, serat kasar 1,12 g/100 g, dan fenol 7,32 mg/100 g. Formula terpilih juga memenuhi klaim produk kaya serat pangan dan bebas lemak. Tempe kedelai dengan substitusi biji jali memiliki potensi sebagai antidislipidemia karena memiliki kadar serat pangan dan fenol yang tinggi serta rendah lemak.
Development of Jam Product from Peel and Flesh of Dragon Fruit as High Antioxidant Snack Tessa Chairun Nisa; Avliya Quratul Marjan; Nanang Nasrullah
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2018.2.1.2603

Abstract

This study aims to determine the effect of different proportion of peel and flesh red dragon fruit of the jam to organoleptic test, to obtain the results of analysis of chemical properties and physical properties of jam, and also the selected formula. This research used experimental method by using Randomized Design. The organoleptic test was then analyzed using Kruskal Wallis and Mann-Whitney method. The result showed that proportion of peel and flesh of red dragon fruit has significant test (p0,005) on hedonic quality test of color, texture, taste, aftertaste and hedonic test of flavor and taste. Based on the hedonic test, water content, carbohydrate content, antioxidant capacity, total flavonoid, and viscosity of the selected formula were  F3 (peel (70 g) and flesh (30g)), with water content (30,95%), ash content (0,27%), protein content (0,65%), fat content (0,20%), carbohydrate content (67,93%), antioxidant capacity (164,79 mg AEAC), total flavonoid (0,430 mg/g), viscosity (1333,67 cP) and polish (15,5 cm).
PENYULUHAN DAN PEMBUATAN MP-ASI LOKAL DENGAN BAHAN DASAR BMC (BAHAN MAKANAN CAMPURAN) UNTUK BALITA PADA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKULUR KABUPATEN LEBAK 2019 Muhammad Ikhsan AMAR; Nanang NASRULLAH
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v2i2.1033

Abstract

Changes in the need for exclusive breastfeeding to complementary foods generally occur at the age of 6-24 months, and this period is very sensitive to the occurrence of malnutrition in children. Implemented supplementary feeding will help overcome the problem of malnutrition and poor nutrition and support the optimal growth and development of infants and children (MOH RI, 2004). The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of posyandu cadres in making quality and nutrient-dense complementary foodsby utilizing Mixed Food Ingredients (BMC) from local materials, and in the end this knowledge and skills can be disseminated to the community especially mothers of toddlers in Anggalan Village, Cikulur District, Lebak Regency. Method The activity was held in the form of counseling on the making of complementary foods with Basic Materials of for Toddlers to Posyandu Cadres with counseling methods to increase knowledge about the procedures and patterns of supplementary feeding for toddlers. There were about 40 people from nursing mothers who were present listening to counseling. The results of the activity showed that there was an increase in mothers' knowledge about how to utilize existing local food materials so that they could be used as complementary foods after counseling about complementary foods with BMC Basic Materials for Toddlers. Seeing the condition of the village, a lot could actually be used or processed into various kinds processed foods including complementary foods, so people need to be encouraged to empower these resources. Perubahan kebutuhan dari ASI eksklusifkemakanan pendamping umumnya terjadi pada usia 6-24 bulan, dan periode ini sangat sensitif untuk terjadinya malnutrisi pada anak. Dilaksanakan pemberian makanan tambahan dalam bentuk MP-ASI akan membantu mengatasi masalah gizi kurang dan buruk serta menunjang tumbuh kembang bayi dan anak secara optimal (Depkes RI,2004). Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu dalam pembuata MP-ASI yang berkualitas dan padat gizi dengan memanfaatkan Bahan Makanan Campuran (BMC) dari bahan lokal, dan pada akhirnya pengetahuan dan ketrampilan ini dapat disebarluaskan kepada masyarakat terutama ibu-ibu balita di Desa Anggalan Kecematan Cikulur Kabupaten Lebak. Metode Kegiatan yang diadakan berupa penyuluhan pembuatan MP-ASI dengan Bahan Dasar BMC untuk Balita pada Kader Posyandu dengan metode penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tata cara dan pola pemberian makan tambahan bagi balita. Waktunya pelaksanaanya itu hari Jumat, 20 September 2019. Berlokasi di Desa Anggalan, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten Peserta kegiatan ini selain Kader Posyandu, melibatkan secara langsung ibu-ibu menyusui di desa tersebut. Ada sekitar 40 orang dari ibu-ibu menyusui yang turut hadir mendengarkan penyuluhan. Pentingnya diadakannya kegiatanini, adalah memberdayakan potensi sumberdaya lokal yang ada di daerah setempat. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu tentang bagaimana memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada sehingga dapat dimanfaatkan menjadi MP-ASI setelah dilakukan penyuluhan tentang MP-ASI dengan Bahan Dasar BMC untuk Balita Melihat kondisi desa, banyak sekali sebetulnya yang bisa dimanfaatkan ataupun diolah menjadi berbagai macam makanan olahan termasuk MP-ASI, sehingga masyarakat perlu didorong untuk memberdayakan sumberdaya tersebut.
MENGATASI DAMPAK EKONOMI PANDEMI COVID-19 BAGI MASYARAKAT KAMPUNG KB GANDUL CINERE MELALUI PENGOLAHAN JAMU HERBAL Nanang Nasrulloh; Andri Pramono; Muhammad Ikhsan Amar; Retno Yulianti
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.443-449.2020

Abstract

Kondisi masyarakat mengalami risiko kesehatan serius akibat pandemi Covid-19. Ditambah pelaksanaan PSBB yang juga berdampak bagi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Meskipun demikian, keadaan ini mendorong maraknya aktivitas bercocok tanam di pekarangan rumah, termasuk aneka tanaman obat. Kebutuhan tanaman ini memang mengalami peningkatan signifikan sebagai asupan untuk meningkatkan imunitas sehingga menjadi peluang ekonomi masyarakat. Pengolahan jamu herbal dapat memberikan nilai tambah tanaman obat tersebut. Akan tetapi, masyarakat di lokasi sasaran banyak yang belum memiliki kemampuan pengolahan produk berdaya simpan lama seperti jamu herbal. Oleh karena itu, solusinya berupa pelatihan dan penyuluhan kesehatan pembuatan jamu herbal. Produk olahan yang diperkenalkan adalah jahe instan dan wedang uwuh. Metode kegiatan dilaksanakan secara daring disebabkan berlangsungnya PSBB. Kegiatan ini diharapkan berdampak positif bagi masyarakat sasaran yaitu peningkatan keterampilan masyarakat tentang pengolahan secara sederhana jamu herbal yang memberi nilai tambah pangan lokal dan pengetahuan tentang Covid-19 dan pencegahannya. Setelah aktivitas pengabdian masyarakat diberikan, kesimpulan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam pengolahan produk jamu herbal. Kata kunci: Jamu, Tanaman obat, Pengolahan, Jahe instan, Wedang uwuh ABSTRACT People are seriously affected by risk health during Covid-19 pandemic. The condition of the community is experiencing severe health risks due to the Covid-19 pandemic. Moreover, lockdown or large-scale social restrictions (PSBB) implementation also has an impact on people's social and economic. Even though, this situation encourages yard farming activities, including various medicinal plants. The demand of this medicinal plant increased significantly during the pandemic, so that it is an opportunity for people raising economic income. Processing of herbal medicine into products providing added value to these medicinal plants. However, many people in the target locations are unskilled to process products with longer shelf life such as herbal jamu. Therefore, the solution is training and health education in processing herbal jamu. The processed products introduced were instant ginger and wedang uwuh. The method of activities is carried out online due to the ongoing PSBB. This activity is expected to have a positive impact on the target, namely increasing community skills for simple processing of herbal jamu that gives added value to local food and knowledge about Covid-19 and its prevention. After these activities were given, the conclusions indicated that there is an increase in people’s knowledge in processing herbal jamu products. Keywords: Herbal jamu, Medicinal plants, Processing, Instant ginger, Wedang uwuh
PEMBERDAYAAN UMKM DALAM PENINGKATAN START UP DI WILAYAH PERUMAHAN KOPERASI RT. 05 / RW. 10, KELURAHAN PASIR PUTIH, SAWANGAN – DEPOK Widayani Wahyuningtyas; Nanang Nasrullah; Zackharia Rialmi
Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Vol. 1 No. 2 (2021): Batara Wisnu | Mei - Agustus 2021
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.285 KB) | DOI: 10.53363/bw.v1i2.14

Abstract

During the Covid-19 pandemic, the system of life in this country has changed. The impact of the Virus really affect on the economy of our country so that many companies go out of business and eventually lay off their employees. This condition also has an impact in Sawangan Village, Depok – West Java. The Community Service Team from Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta found some problems occurred relate with the Micro, Small and Medium Enterprises (also known as UMKM) so the team has conducted and  provide counseling, training to increase of Start Up Knowledge among RT 05 / RW 10 Pasir Putih , Sawangan, Depok.. This Community service activities (PKM) took place at the Perumahan Koperasi Hall, RT 05/ RW 10, Pasir Putih Village. This community service activity (PKM) divided to 3 working group, one of them is Education and Cooperatives Group. In total there were 20 households and X employees (layoff victims) to become Tenants in Creating Start-Ups in Pasir Putih Village, Sawangan, Depok.. In the extension and training activities, the attendance rate of prospective tanents in participating in counseling and training is good, namely 18 persons. The conclusion is that prospective tenants have improved to create a start-up. Suggestions for partners working with the UPN  Veterans Jakarta with prospective tenants will consistently create a new Start-Up