Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penyebab Kecelakaan Kerja PT. Pura Barutama Unit Offset Anwar, Mahfud; Sugiharto, Sugiharto
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 3 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i3.21514

Abstract

Pura Barutama Unit Offset Kudus merupakan perusahaan yang bergerak dibidang percetakan. Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada unit offset tahun 2016 sebanyak 11 kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2017 yang bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada PT. Pura Barutama Unit Offset Kudus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu sejumlah 11 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan uji univariat dengan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa responden yang mengalami kecelakaan kerja memiliki umur ≥ 30 tahun (81,82%), tingkat pendidikan rendah (54,54%), masa kerja ≤ 5 tahun (54,54%), tingkat pengetahuan rendah (54,54%), dan aman dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (54,54%). Simpulan dalam penelitian ini adalah responden dengan golongan umur ≥ 30 tahun, memiliki tingkat pendidikan dasar, masa kerja ≤5 tahun, tingkat pengetahuan rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadi kecelakaan kerja. Abstract Pura Barutama Kudus was a company engaged in printing. In 2016 there were 11 work accident cases on offset units. This research was conducted in 2017 which aimed to determine the factors causing work accidents at PT. Pura Barutama Unit Offset Kudus. This study uses quantitative descriptive method with cross-sectional approach. The samples quantity on this study uses total sampling technique, there were 11 respondents, and the instruments that use in this study are questionnaire and observation sheets. The data analyzed by univariat test on table and narration forms. The result of the analysis showed the respondents who got workplace accidents were ≥ 30 years old (81,82%), low education level (54,54%), ≤ 5 years working period about (54,54%), low knowledge level (54,54%), and were safety used APD (54,54%). The conclusions in this study were respondents with age groups ≥ 30 years old, had a basic education level, years of service ≤ 5 years, low education level for high work accidents. Keyword : Cause, Work Accidents, Offset Unit
Analisis Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Angina Pektoris RS X Kota Cirebon Tahun 2023 Efriani, Like; Irawan, Ade; Anwar, Mahfud
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v13i2.318

Abstract

Angina pektoris ialah salah satu gejala penyakit jantung yang menjadi permasalahan serta pemicu utama kematian di Indonesia ditandai dengan nyeri dada. Prevalensi angina bertambah tiap tahunnya dikarenakan berbagai faktor resiko seperti usia, gaya hidup serta riwayat penyakit terdahulu seperti diabetes, kolesterol, maupun hipertensi. Penggunaan obat dalam jumlah banyak pasien rawat inap beresiko mengalami permasalahan terkait obat. Drug Related Problems (DRPs) ialah permasalahan pengobatan baik secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi hasil terapi yang sudah ditentukan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kejadian DRPs aktual ataupun potensial pada penderita angina pektoris. Penelitian ini bersifat observasional non-eksperimental. Pengumpulan data diambil dari 66 rekam medis pasien angina pektoris periode Januari- Desember 2023 yang memenuhi kriteria inklusi. Kejadian DRPs dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif berdasarkan literatur. Hasil analisis menunjukkan DRPs terjadi pada 61 (92%)  pasien angina pektoris rawat inap. Adanya DRPs pada kategori interaksi obat (60,77%), duplikasi kelompok obat (20,26%), underdosis (12,05%), overdosis (5,13%), serta obat tidak tepat (1,79%). Kemudian hasil analisis tidak menunjukan adanyanya hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta dan polifamasi terhadap DRPs. Dapat disimpulkan kejadian DRPs pada pasien angina pektoris rawat inap tergolong cukup besar (92%) perlu peran farmasis dalam mencegah dan mengatasi DRPs yang dialami pada pasien angina pektoris rawat inap.
Analisis Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Angina Pektoris RS X Kota Cirebon Tahun 2023 Efriani, Like; Irawan, Ade; Anwar, Mahfud
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), October 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional & Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.373013/yfqmgz67

Abstract

Angina pectoris is one symptoms of heart disease that is a problem and a major trigger of death in Indonesia characterized by chest pain. The prevalence of angina increases every year due to various risk factors such as age, lifestyle and history diseases such as diabetes, cholesterol, and hypertension. Use of drugs in large is at risk of drug-related problems. Drug Related Problems (DRPs) are medication problems that directly or indirectly affect the results of prescribed therapy. The purpose of this study was to analyze the incidence of actual or potential DRPs in patients angina pectoris. This research is observational non-experimental. Data collection was taken from 66 medical records of angina pectoris patients from January to December 2023 who met the inclusion criteria. The incidence of DRPs was analyzed by qualitative descriptive method based on the literature. The results of the analysis showed DRPs occurred in 61 (92%) hospitalized angina pectoris patients. The presence of DRPs in the category of drug interactions (60.77%), duplication of drug groups (20.26%), underdose (12.05%), overdose (5.13%), and inappropriate drugs (1.79%). The results of the analysis did not show a significant relationship between comorbidities and polyphamidation to DRPs. It can be concluded that the incidence of DRPs in hospitalized angina pectoris patients is quite large (92%), requiring the role of pharmacists in preventing and overcoming DRPs.
Kopi Intan: Pemanfaatan Limbah Biji Rambutan Menjadi Kopi Sebagai Inovasi Umkm Di Desa Sarewu Fauzia, Hilda Nurul; Nuraeni, Alvia; Anwar, Mahfud; Erawati, Erawati; Dari, Putri Wulan; Hadi , Ismanurrahman; Tonasih, Tonasih
Dedikasi: Jurnal Pengabdian Lentera Vol. 1 No. 02 (2024): Maret 2024
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/djpl.v1i02.299

Abstract

Kopi merupakan minuman berwarna hitam pekat dengan aroma yang khas, biasanya diseduh dengan air panas, dan rasanya pahit. tujuan kegiatan ini sebagai pengabdian kepada masyarakat dan menambah unit usaha baru di masyarakat yang masih belum terbentuk, hal ini sejalan dengan kegiatan KKN yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah komunitas dalam perkembangan UMKM. Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi penyuluhan tentang pemanfaatan dan pembuatan kopi biji rambutan kepada warga desa sarewu. Metode pelaksanaan kegiatan penyuluhan kopi biji rambutan ini meliputi penjelasan secara langsung mengenai kandungan dan manfaat dari kopi biji rambutan serta proses pembuatan kopi biji rambutan. Menjelaskan kandungan biji rambutan, salah satunya adalah polifenol yang memberikan rasa pahit pada biji rambutan. Namun dibalik rasanya yang pahit, ternyata tersimpan manfaatnya dalam mengobati berbagai penyakit, seperti diabetes dan menjelaskan cara pembuatan biji rambutan menjadi kopi biji rambutan. Berdasarkan pengamatan, warga Rw 1 Desa Sarewu terlihat sangat bersemangat mencoba membuat kopi biji rambutan. Biji rambutan merupakan biji yang memiliki beragam khasiat seperti mencegah diabetes, mengatasi penyakit kencing manis, anti bakteri, menyehatkan saluran kemih, mencegah penyakitan ayang-anyang, mengatasi sariawan, antioksidan, mengatasi kanker, meningkatkan imun tubuh, melancarkan system pencernaan, baik untuk kesehatan kulit, mengatasi penuaan dini, mengatasi jerawat, dan mencerahkan kulit. Biji rambutan dapat diolah dalam berbagai produk seperti kopi biji rambutan, emping rambutan, tepung biji rambutan, dan minyak biji rambutan..