I Gusti Lanang Parta Tanaya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Petani Melalui Aplikasi Inovasi Teknologi Pupuk Organik Cair Berbasis Limbah Pertanian Di Desa Otak Rarangan Kabupaten Lombok Timur Dudi Septiadi; Rosmilawati; Abdullah Usman; I Gusti Lanang Parta Tanaya; Asri Hidayati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.186 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i3.2161

Abstract

Aplikasi inovasi teknologi pembuatan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian merupakan upaya untuk mengubah paradigma pembangunan pertanian yang selama ini sangat tergantung dengan penggunaan pupuk kimiawi, menjadi pembangunan pertanian yang ramah lingkungan, efisien dan berkelanjutan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk; 1) memberikan pemahaman kepada petani terkait pentingnya penggunaan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian; 2) membekali keterampilan kepada petani dalam pembuatan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian. Pengabdian dilaksanakan di Desa Otak Rarangan, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran para petani dari perwakilan kelompok tani sebanyak 20 orang. Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah anggota kelompok tani yang ada di Desa Otak Rarangan. Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode penyuluhan dan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian ini, para peserta terbukti memiliki peningkatan pemahaman terkait pentingnya penggunaan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian. Petani terbukti bisa mempraktikkan pembuatan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian. Berdasarkan hasil praktik, pembuatan pupuk organik cair yang dihasilkan berkualitas baik, hal ini dicirkan dengan produk memiliki aroma khas asam fermentasi dengan cairan berwarna coklat muda, tidak ada belatung atau sejenis cacing, pada permukaan larutan terdapat endapan berwarna putih sert aroma yang tercium seperti aroma tape (aroma kecut dan segar), dan tidak berbau busuk. Petani diharapkan bisa mengaplikasikan inovasi teknologi pupuk organik cair berbasis limbah pertanian secara berkelanjutan.
Analisis Faktor Penentu Pembelian Roasted Bean oleh Coffee Shop di Kota Mataram Lukmanul Hakim; Muhamad Siddik; I Gusti Lanang Parta Tanaya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.7135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis perilaku pembelian roasted bean oleh coffee shop di Kota Mataram. (2) Mengidentifikasi faktor penentu pembelian roasted bean. (3) Menganalisis hubungan antara atribut dengan preferensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah coffee shop di Kota Mataram yang membeli roasted bean. Penentuan daerah sampel secara purposive sampling dengan pertimbangan daerah tersebut terdapat coffee shop. Penentuan jumlah responden dengan rumus slovin, penentuan jumlah responden setiap daerah sampel dengan metode proportional sampling, selanjutnya penentuan responden setiap daerah sampel dengan metode random sampling. Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data dengan teknik wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis konjoin dengan SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perilaku pembelian roasted bean ditinjau di penelitian alasan produk bermutu (47,6%), ketersediaan roasted bean (28,6%), dan harga terjangkau (23,8%). Frekuensi pembelian roasted bean ≥ 4 kali/bulan (52,4%), 2 kali/bulan (28,6%), serta 1 dan 3 kali/bulan masing-masing (9,5%). Jumlah setiap pembelian sebanyak > 2 kg (64,3%), 2 kg (21,4%), dan < 2 kg (14,3%). (2) faktor penentu dari tertinggi-terendah adalah roasted bean dengan level roasting medium roast, varian jenis biji kopi arabika, harga < Rp 250.000 perkilogram, dan proses biji kopinya washed. (3) Terdapat hubungan yang sangat kuat antara antara atribut dengan preferensi konsumen. Terdapat saran untuk pemerintah, bisnis roastery, coffee shop, dan peneliti.