Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN DALAM MEMBANGUN PERUMAHAN UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM Darmawan, Ferri; ., Lusiana; Mulyani, Endang
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.10347

Abstract

Kota Pontianak mengalami pertambahan penduduk yang sangat pesat dan cukup tinggi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sebuah tempat tinggal. Perumahan yang direncanakan terletak di jalan H.M.Suwignyo Gg. Margodadirejo ini merupakan alternatif pembangun untuk mencari keuntungan dengan membangun perumahan, yang terdiri dari 2 type yaitu type 65/135 dan type 80/135 dengan jumlah total yang akan dibangun sebanyak 32 unit rumah. Mengikuti perkembangan kedepan bahwa rumah dapat dijadikan sebuah alternatif yang menarik untuk dijadikan sebuah penghasilan dengan modal kembali dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Dalam kasus ini, metode yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan maksimum adalah metode simpleks. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode simpleks, ditentukan batasan – batasan sebagai acuan hasil yang didapat agar semua nilai – nilai atau hasil akhir dari perhitungan tidak melebihi ketentuan ataupun batasan – batasan yang telah ditetapkan. Batasan – batasan yang dimaksud antara lain adalah luas lahan untuk masing – masing type rumah adalah 135m2 dengan luas lahan total yang diperuntukan untuk bangunan adalah 4320m2 ,waktu yang tersedia untuk menyelesaikan bangunan selama 145 minggu. Kemudian melalui harga produksi kedua type rumah dimana masing – masing type rumah mempunyai harga produksi yang berbeda, untuk rumah type 65 harga produksi sebesar Rp.230.000.000,- dan rumah type 80 harga produksi sebesar Rp.270.000.000,- . Kemudian  batasan terakhir yang menjadi acuan atau ketentuan untuk menghitung dengan metode simpleks ini adalah berdasarkan minat atau kemampuan daya beli konsumen, dimana lebih dari 50% konsumen memilih rumah type 65 dibandingkan dengan rumah type 80. Berdasarkan dari batasan – batasan tersebut, didapat hasil yang optimal bahwa  rumah type 65 dapat diproduksi sebanyak 24 unit dan rumah type 80 sebanyak 8 unit. Dari total keseluruhan produksi rumah yang didapat, maka diperoleh keuntungan maksimum sebesar Rp. 3.360.000.000,- .   Kata Kunci: Keuntungan Maksimum.
MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK ., Samsuri; ., Lusiana; Mulyani, Endang
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.7143

Abstract

Risiko Kecelakaan kerja adalah salah satu risiko yang potensial terjadi pada suatu proyek konstruksi. Industri konstruksi adalah industri yang cukup kompleks karena menggabungkan peranan berbagai sumber daya untuk menghasilkan suatu produk. Produk yang dihasilkan berupa sarana dan prasarana fisik seperti bangunan, jembatan, jalan dan sebagainya. Analisis risiko dalam Tugas Akhir ini diawali dengan melakukan identifikasi terhadap risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada pekerjaan konstruksi. Identifikasi terhadap jenis risiko tersebut didapatkan dari sumber literatur, wawancara, dan pendataan di lapangan. Setelah itu dilakukan pengukuran besar risiko – risiko tersebut dengan meminta pendapat perkiraan dari responden dalam pekerjaan konstruksi dengan menggunakan kuisioner. Dari analisa yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada proyek pembangunan perluasan hotel mercure 8 lantai pontianak risiko kecelakaan kerja diakibatkan oleh 3 faktor yaitu faktor manusia, lingkungan dan peralatan kerja, dan prosedur kerja. Risiko yag paling besar probabilitasnya adalah risiko jatuh dari ketinggian yang diakibatkan oleh faktor manusia pada item pekerjaan struktur beton bertulang.   Kata Kunci: manajemen risiko, kecelakaan kerja, proyek konstruksi.
PERENCANAAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI KOTA PONTIANAK Fietra, U Hizra Ryan; Mulyani, Endang; ., Lusiana
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.7392

Abstract

Dalam dunia industri konstruksi kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja setiap saat. Hal ini dikarenakan industri konstruksi memiliki karakteristik pekerjaan yang berat dan memiliki risiko kecelakaan yang tinggi bagi para pekerjanya, mulai dari bahan - bahan yang digunakan, peralatan, serta lingkungan kerjanya. Kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi dapat menyebabkan kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian langsung misalnya, cedera pada tenaga kerja dan kerusakan pada sarana produksi, lalu kerugian tidak langsung misalnya kerugian akibat terhentinya proses produksi, penurunan produksi, klaim atau ganti rugi, dampak sosial, citra dan kepercayaan konsumen. Pada Proyek Pembangunan Peluasan Hotel Mercure 8 Lantai Pontianak ini, perencanaan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diawali dengan melakukan analisa kecelakaan yang mungkin terjadi, serta penyebab terjadinya kecelakaan dari tiga faktor utama yaitu, faktor manusia, faktor jenis pekerjaan dan metode pelaksanaan, serta faktor lingkungan, dari hasil analisa ketiga faktor tersebut, maka dapat direncanakan masing - masing upaya pencegahannya, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan rencana jadwal kegiatan dan penggunaan alat K3 yang disesuaikan dengan jadwal proyek, lalu dilakukan perhitungan total biaya alat - alat K3 dan fasilitas pendukungnya, serta terakhir adalah evaluasi penerapan prosedur K3 selama kegiatan proyek berlangsung, evaluasi ini bertujuan untuk mengontrol dan memastikan bahwa prosedur K3 yang dibuat, berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Kata Kunci: K3, Kecelakaan, Kerugian.
EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI Meliasari, Indri; Indrayadi, M; ., Lusiana
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyekkonstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapatpula dinilai dari segi biaya dan waktu. Di lapangan, pelaksanaan kegiatan proyek sering tidaksesuai dengan perencanaan awal, sehingga banyak terjadi penyimpangan, baik biaya maupunwaktu. Jika hal ini terjadi, maka harus segera diadakan pengendalian agar penyimpangan yangterjadi dapat segera diatasi dan proyek selesai tepat waktu serta tidak lebih dari budget. Dengandemikian, dibutuhkan suatu sistem yang mampu mengintegrasikan antara informasi biaya danwaktu. Menggunakan konsep Earned Value merupakan salah satu analisa yang digunakandalam pengelolaan proyek yang dapat mengintegrasikan biaya dan waktu. Earned Value inimerupakan metode yang dikembangkan untuk membuat estimasi atau proyeksi keadaan proyekdi masa depan.Kata Kunci : biaya, jadwal, analisa nilai hasil (Earned Value Analysis).
Rancangan Sistem Manajemen Material Pada Proyek Pembangunan Perluasan Hotel Mercure 8 Lantai Pramono, Yudi; Mulyani, RR Endang; ., Lusiana
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Edisi Februari 2014
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem ialah suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteaksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu didalam suatu lingkaran. Manajemen material didefinisikan sebagai suatu pendekatan organisasional untuk menyelesaikan permasalahan material yang memerlukan kombinasi kemampuan manajerial dan teknis. Pemakaian material merupakan bagian terpenting yang mempunyai persentasi cukup besar dari total biaya proyek. Material konstruksi dalam sebuah proyek diantaranya bahan yang kelak akan menjadi bahan tetap distruktur (bahan permanen) dan material yang dibutuhkan dalam membangun proyek namun tidak menjadi bagian dari struktur (bahan sementara). Penggunaan teknik manajemen yang baik dan tepat untuk membeli, menyimpan, mendistribusikan, dan menghitung material konstruksi menjadi sangat penting. Kegagalan menggunakan dan menjaga suatu sistem manajemen yang sesuai untuk material konstruksi akan berakibat buruk bagi kemajuan dan segi ekonomi pelaksanaan pekerjaan dan berdampak kepada kerugian. Kata kunci : Sistem,manajerial, bahan permanen, bahan sementara
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Muatan IPAS Materi Sistem Pernapasan Kelas V dengan Model Project Team dan Alat Peraga ., Lusiana; ., Sakerani
Jurnal Pendidikan Sosial Dan Konseling Vol. 2 No. 2 (2024): Juli - September
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of PTK is to describe teacher activities and analyze the increase in student activity and learning outcomes using the project team model (Project Based Learning, Teams Games Tournament and Mind Mapping) and teaching aids in the science content material on the respiratory system in humans. The subject of this research was class V at SDN Mawar 7 Banjarmasin with a total of 23 students. The research was carried out in 4 meetings. The results of this research show that teacher activity reached 100% with the criteria "Very Good". Student activity reached a percentage of 91% with the criteria "Very Active". Student learning outcomes have increased with the percentage of classical completion reaching 91% of students who completed. Based on the results of this research, it is recommended for teachers to use a project team model and teaching aids for the human respiratory system in class V to be able to increase learning activities which also have an impact on increasing student learning outcomes.