Mustakim .
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP Untan, Pontianak

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK DAN PRESTASI BELAJAR MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT BAGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PATEAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013 ., Mustakim
Jurnal Pendidikan Vol 16 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar di kelas VII khususnya VII-A SMP Negeri 2 Patean, selama ini guru jarang melakukan variasi pada pembelajaran di kelas dan kurang memberikan tantangan kepada siswa bahkan belum pernah menerapkan Pembelajaran pemecahan masalah dengan pendekatan saintifik. Permasalahan dalam penelitian ini, apakah pembelajaran Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematik dan prestasi belajar siswa pada materi bangun datar segiempat bagi siswa kelas VII-A.Untuk membahas permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan tes akhir siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Patean yang berjumlah 25 siswa dengan komposisi 13 siswa putra dan 12 siswa putri. Indikator dalam penelitian ini adalah (1) Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa rata-rata minimal pada kategori cukup kreatif, (2) Sekurang-kurangnya lebih dari 75% siswa kemampuan berpikir kreatif matematik siswanya termasuk kategori cukup kreatif, (3) Prestasi belajar siswa rata-rata mencapai batas minimal KKM yaitu 70, (4) Sekurang-kurangnya lebih dari 75% siswa prestasi belajarnya mencapai batas minimal KKM yaitu 70. Pada kondisi awal (pra-siklus) kemampuan berpikir kreatif matematik siswa dengan level sangat kreatif 0 siswa (0%), kreatif 2 siswa (8%), cukup kreatif 6 siswa (24%), kurang kreatif 8 siswa (32%), dan tidak kreatif 9 siswa (36%). Pada siklus I terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa level sangat kreatif 1 siswa (4%), kreatif 7 siswa (28%), cukup kreatif 9 siswa (36%), kurang kreatif 5 siswa (20%), dan tidak kreatif 3 siswa (12%). Pada siklus II lebih meningkat, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematik level sangat kreatif 2 siswa (8%), level kreatif 9 siswa (36%), cukup kreatif 9 siswa (36%), kurang kreatif 3 siswa (12%), dan tidak kreatif 2 siswa (8%). Pada Siklus II banyak siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematika minimal level cukup kreatif ada 20 siswa (80%). Pada kondisi awal (pra-siklus) nilai tertinggi prestasi belajar siswa 80, nilai terendah 40, rata-rata nilai 60, dan ketuntasan klasikal 32% atau hanya 8 siswa yang mampu mencapai nilai di atas KKM 70. Pada Siklus I, nilai tertinggi prestasi belajar siswa 90, nilai terendah 45, dengan rata-rata nilai 68, dan ketuntasan klasikal 68% atau hanya 17 siswa yang mampu mencapai nilai di atas KKM 70. Sehingga masih ada 8 siswa atau 32% yang nilai prestasi belajarnya di bawah KKM. Pada siklus II meningkat menjadi nilai tertinggi prestasi belajar siswa 95, nilai terendah 50, dengan rata-rata nilai 75, dan ketuntasan klasikal 80% atau 20 siswa telah mampu mencapai nilai di atas KKM 70 namun masih ada 5 siswa atau 20% yang nilai prestasi belajarnya di bawah KKM. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan Pembelajaran Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematik dan prestasi belajar siswa.
DESAIN FLAYING PROJECT Qardhul Hasan STAI An-Nadwah Kuala Tungkal ., Mustakim
Al-Mizan: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 5 No I (2022): Al-Mizan: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI An-Nadwah Kuala Tungkal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54459/almizan.v5i1.413

Abstract

Projek qardhul hasan/ pinjaman kebajikan/ pinjaman tampa imbalan ini ingin menginspirasi lembaga-lembaga untuk mandiri menabung, berinovasi atau permodalannya sendiri dan membuat peserta untuk kreatif berusaha/ menciptakan lapangan pekerjaan disamping membudayakan tolong menolong/ berasuransi secara syariah dan mempu mandiri mengelola lembaganya serta mampu menciptakan lapangan kerja baru. Projek ini diusulkan diterapkan di TK Al-Qur’an Asy-Syuhada Kuala Tungkal.
KAPITALISME, SEJARAH DAN NILAI/ CIRI/ KARAKTERNYA (DARI LIBERALISME HINGGA SEKULARISME) ., Mustakim
Al-Mizan: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 5 No II (2022): Al-Mizan: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI An-Nadwah Kuala Tungkal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54459/almizan.v5iII.456

Abstract

Kapitalisme adalah salah satu ideologi yang sampai saat ini masih menjadi ciri utama masyarakat dan bangsa serta negara modern saat ini, isme ini berawal dari gerakan pembebasan dari otoritas keagamaan dan otokrasi (kerjaan) menuju era demokrasi liberal modern saat ini, dengan ciri liberalisme, individualisme, materelisme, hedonisme, dan sekularisme.
TERAPI KARAKTER (CHARACTERAPY) UNTUK REMAJA YANG MENGALAMI BROKE HOME (KELUARGA TIDAK UTUH) Faqih, M; ., Mujiburrahman; ., Mustakim; Eriesta, Nita
Jurnal Dedikasi Madani Vol. 2 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jdm.v2i2.10143

Abstract

NTB penyumbang terbesar menfirim TKI/TKW ke luar negeri, salah satunya adalah Kecamatan Sakra Barat Lotim. Akibatnya, banyak siswa yang memiliki latar belakang keluarga yang tidak utuh akibat dari perceraian yang tinggi di kecamatan Sakra Barat. Banyak siswa yang mengalami persoalan mental dan emosi. Salah satu cara membantu siswa dalam melurukasn pikiran emosi karena kondisi keluarga adalah Terapi Karakter. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyampaian materi secara langsung dan praktik. Kegiatan  terapi karakter berjalan dengan baik dan lancar. Â