Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PEGAWAI UPTD METROLOGI LEGAL DENGAN METODE CVL NASA-TLX DI KABUPATEN PURWAKARTA Nursobah, Siti Syara; Dewi, Rimba Krishna Sukma; Sagara, Mohammad Rizal Ngambah; Sumarta, Dewi Mulyasari
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 13 No 1 (2025): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Universitas Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/sistemik.v13i1.147

Abstract

UPTD Metrologi Legal Kabupaten Purwakarta merupakan sebuah instansi pemerintahan di Kabupaten Purwakarta yang menjamin kebenaran pengukuran dengan melakukan tera/ tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP). Dalam melaksanakan pelayanan tera/ tera ulang alat UTTP pegawai mengeluh merasa pegal dan nyeri di bagian pergelangan tangan, bahu dan pinggang. Selain itu pegawai juga merasa lelah secara mental seperti sering kehilangan fokus dan mudah kesal atau marah ketika proses peneraan. Untuk mengetahui tingkat risiko terjadinya gangguan atau cedera otot-otot skeletal pada pegawai maka dilakukan analisis pendahuluan dengan metode Nordic Body Map (NBM), diketahui bahwa 2 pegawai memiliki klasifikasi tingkat sedang, sedangkan 4 pegawai lainnya memiliki klasifikasi tingkat tinggi. Selain itu untuk mengetahui tingkat kelelahan pada pegawai maka dilakukan analisis pendahuluan dengan metode Subjective Self Rating Test (SSRT), diketahui bahwa dua pegawai memiliki klasifikasi kelelahan tingkat tinggi dan empat pegawai memiliki klasifikasi kelelahan tingkat sedang. Oleh karena itu dilakukan penelitian beban kerja untuk mengetahui tingkat beban kerja fisik dan mental serta usulan perbaikan untuk pegawai. Penelitian beban kerja fisik dilakukan dengan menggunakan metode Cardiovascular Load (CVL), sedangkan beban kerja mental menggunakan metode National Aeronautics and Space Administration – Task Load Index (NASA – TLX). Hasil analisis beban kerja fisik enam orang pegawai berada pada klasifikasi diperlukan perbaikan dengan rentang nilai %CVL berada pada 30,33 – 42,01%. Sedangkan hasil analisis beban kerja mental terdapat tiga orang termasuk ke dalam klasifikasi sangat tinggi dengan nilai 80,67; 81,33 dan 82,00, sedangkan tiga orang pegawai memiliki klasifikasi tinggi dengan nilai 66,67; 70,00 dan 74,67. Usulan perbaikan yang dapat diberikan ialah pemberian usulan pengadaan kerja sama dengan reparatir swasta, briefing pagi sebelum melaksanakan aktivitas pekerjaan dan pengadaan penambahan troli, alat justir berkualitas dan anak timbangan kapasitas kecil.
ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN CO2 WELDER DAN MESIN PANASONIC ROBOT WELDER DENGAN MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (KONSTRUKSI WELDING PT. CHITOSE INTERNASIONAL TBK) Maharani, Elsy Destian; Sumarta, Dewi Mulyasari; Nurhayati, Ai
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 12 No 1 (2024): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Universitas Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan harus mampu merencanakan strategi bisnis untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin meningkat. Melalui perkembangan teknologi yang semakit pesat, industri manufaktur dengan skala besar terus mengalami trasformasi. Di era yang terus didorong oleh digitalisasi dan konektivitas, penerapan teknologi informasi yang efektif menjadi salah satu kunci kuat peningkatan inovasi di industri manufaktur. Salah satu perusahaan yang telah menerapkan salah satu IT Master Plan yaitu strategi robotisasi adalah PT. Chitose Internasional Tbk. Proses penambahan robotisasi mesin dilakukan pada proses pengelasan produk di konstruksi welding. Robotisasi mesin ini dilakukan untuk menggantikan mesin CO2 welder manual dengan mesin panasonic robot welder. Pada project penambahan mesin ini belum dilakukan perhitungan nilai efektivitas untuk kedua mesin yang digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai efektivitas kedua mesin tersebut dengan menggunakan perhitungan OEE sehingga hasil penelitian ini selanjutnya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk proses penambahan mesin robotik pada proses pengelasan produk. Overall Equipment Efectiveness atau OEE yang merupakan suatu perhitungan untuk mengukur suatu efektivitas agar suatu peralatan dalam kondisi yang optimal. Berdasarkan perhitungan nilai efektivitas mesin dengan menggunakan OEE, diperoleh hasil untuk nilai efektivitas mesin CO2 welder manual ialah 66,40%, dengan nilai availability rate 84,33%, performance rate 78,83%, dan quality rate 99,50%. Sedangkan pada mesin panasonic robot welder nilai efektivitas sebesar 72,85%, dengan availability rate 80%, performance rate 91,17% dan quality rate 99,83%. Lalu berdasarkan hasil perhitungan six big losses dan analisis dengan menggunakan diagram fishbone maka, diperoleh hasil beberapa faktor yang mempengaruhi pengoptimalan penggunaan mesin panasonic robot welder ialah man, material, machine, dan environment.
PERENCANAAN JADWAL PERAWATAN DAN MENCARI PENYEBAB KEGAGALAN POMPA SUBMERSIBLE DENGAN METODE FTA DAN RCM Alfariz, Rafi; Sumarta, Dewi Mulyasari; Setiawati, Tini
SEMINAR TEKNOLOGI MAJALENGKA (STIMA) Vol 9 (2025): Seminar Teknologi Majalengka (STIMA) 9.0 Tahun 2025
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Batra Alam Sejahtera is a company engaged in water drilling services and clean water management. The clean water distribution system carried out by the company is to collect water flowed from several boreholes by submersible pumps to the storage tank, so that damage to one of the submersible pumps will affect the amount of water supply produced and have an impact on the water discharge that can be flowed to consumers. Submersible pump well 2 has the highest downtime among the 3 submersible pumps used, the engine performance should be maintained to ensure all consumers can be supplied with clean water, so an analysis of pump maintenance is needed so that pump performance can be maintained. To overcome this problem, this research aims to find the cause of damage to the pump with the Fault Tree Analysis method and determine the maintenance schedule time with the Reliability Centered Maintenance method. The initial step is to find the cause of the damage by creating a fault tree structure, followed by the calculation of TTR, TTF, MTTR, MTTF, Reliability and maintenance time intervals so that the final goal of the research is to create a maintenance schedule for both submersible pump components, namely Electromotor and Impeller. Based on the results of the fault tree structure analysis, the causes of submersible pump damage can be caused by the use of inappropriate electromotor, impeller, and cable specifications, damaged bearings, interference from the electricity network used, no protection system, inappropriate automatic radar settings, damaged electromotor seals, no regular maintenance schedule, workers lack of understanding and lack of thoroughness when installing. Based on the results of this study with a reliability value of 80%, the inspection interval time for the Electromotor component is 1002.2 hours and the Impeller component is 1637.7 hours with maintenance actions taken, namely inspection, cleaning, and component replacement.