Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (PPRA) sebagai Penguatan Karakter Anak Merdeka Belajar Di RA Yapisthon Surabaya Fitriyanti, Nur; Irawati, Sutiyah Nova
Tamaddun : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan Vol 26 No 1 (2025): Tamaddun: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tamaddun.v26i1.9383

Abstract

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini ada 3 yaitu : (1) Bagaimana implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin dalam merdeka belajar? (2) Bagaimana nilai P5 dan nilai PPRA yang diterapkan dalam penguatan karakter anak ? (3) Bagaimana peran guru dalam penguatan karakter anak dalam merdeka belajar? Tujuan dari penelitian yakni untuk mengetahui implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin dalam merdeka belajar, untuk mengetahui nilai P5 dan nilai PPRA yang diterapkan dalam penguatan karakter anak usia dini, untuk mengetahui peran guru dalam penguatan karakter anak usia dini dalam merdeka belajar. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa : (1) RA Yapisthon sudah melaksanakan projek 2 tema besar selama 1 tahun ajaran 2023-2024, pada semester 1 melaksanakan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dan profil pelajar rahmatan lil alamin (PPRA) dengan tema “Aku Cinta Indonesia” yang bertepatan dengan hari Ibu sehingga dikegiatan P5-PPRA digabungkan dengan perayaan hari ibu. Projek tersebut adalah memperkenalkan anak pada kearifan lokal budaya Indonesia dengan mengadakan bazar makanan/ kue dan minuman tradisional. Pada semester 2 menggunakan tema besar “Aku Sayang Bumi”. Projek ke 2 yaitu memperkenalkan anak pada menjaga lingkungan agar bersih, sehat dan hijau. (2) Penerapan nilai P5 dan PPRA di RA Yapisthon sudah diterapakan kepada murid-murid RA Yapisthon, adapun nilai P5 yaitu Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Penerapan nilai P5-PPRA sudah diterapkan dengan berbagai kegiatan dan pembiasaan di sekolah seperti permainan tradisional, pengenalan baju batik dan makanan/kue tradisional, pembiasaan upacara, menonton film kebangsaan, praktek shalat wajib/sunnah, dll. (3) Peran guru dalam merdeka belajar di RA Yapisthon yaitu sebagai berikut : Menggali potensi anak, Merancang pembelajaran terpersonalisasi, Mengembangkan pembelajaran aktif, Mendorong kreatifitas dan inovasi, Memperkuat karakter dan etika, Menghubungkan pembelajaran dengan konteks lokal, Mengembangkan kemandirian siswa, Melatih anak untuk mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Dampak Pengelolaan Kelas terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini di TK Lab. STAI YPBWI Surabaya Irawati, Sutiyah Nova
JCE (Journal of Childhood Education) Vol 9 No 1 (2025): JCE (Journal of Childhood Education) Maret - Agustus 2025
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jce.v9i1.2437

Abstract

Early childhood development can be influenced by the learning atmosphere in the classroom. Therefore, classroom management is very important to create an effective classroom atmosphere and conditions in supporting the development of social-emotional development of early childhood students. This study aims to describe the application of classroom management in TK Lab. STAI YPBWI Surabaya. This descriptive qualitative research involved the principal and class teachers as research subjects. Data were collected through observation, interviews, and document analysis. Qualitative data analysis was carried out with the stages of data reduction, data display, and drawing conclusions. The research findings show that: 1) classroom management in TK Lab. STAI YPBWI Surabaya includes: a) physical arrangement and classroom environment, b) management of time and study schedule, c) use of personal affective approach in teacher and student interaction, d) Involvement of children in classroom management; 2) the impact of classroom management on social emotional development is seen in the progress of children's ability to interact positively, such as sharing play equipment, waiting for their turn, apologizing, and helping friends who are having difficulties. In addition, children appear more open in expressing their feelings, both to teachers and peers, and are able to recognize and name basic emotions such as happy, angry, sad, and afraid. Through the involvement of children in classroom management, children learn about self-discipline, can foster habits of responsible attitudes, in problem solving and decision making.
Sinergi Akademisi dan Perpustakaan untuk Berkontribusi pada Keilmuan Manajemen Lingkungan Irawati, Sutiyah Nova; Nugroho, Prasetyo Adi; Fitriyanti, Nur
Buletin Perpustakaan Vol. 8 No. 1 (2025): Buletin Perpustakaan UII (Edisi Mei 2025)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/bpuii.v8i1.37798

Abstract

Negara berkembang seperti Indonesia kurang peka terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan pentingnya penghijauan serta dampak berbahaya polusi dan limbah terhadap kesehatan masyarakat. Literasi lingkungan penting untuk membina generasi yang sadar, peduli, dan mampu mengatasi masalah lingkungan. Pustakawan dapat menyelenggarakan lokakarya dan seminar yang berfokus pada isu lingkungan. Studi ini bertujuan untuk mengobservasi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pustakawan untuk berkolaborasi dengan pihak akademik ataupun guru guna berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Studi ini menggunakan data sekunder berupa metadata 472 dokumen dari Scopus. Data dianalisis dengan menggunakan metode bibliometrik dan systematic literature review (SLR). Hasil menunjukkan bahwa perpustakaan tidak hanya terdiri dari perpustakaan universitas umum yang dapat berkolaborasi dengan para akademisinya, tetapi juga perpustakaan universitas Islam. Perpustakaan universitas Islam mengedepankan unsur syariat dalam metode pengembangan literasi kesadaran lingkungan, sedangkan universitas umum tidak. Sekolah juga memiliki perpustakaan, dan pihak guru serta pustakawan dapat berkolaborasi dalam program peningkatan literasi kesadaran lingkungan bagi siswa. Perpustakaan perlu memiliki SDM yang berasal dari bidang lingkungan atau lulusan pendidikan formal di bidang lingkungan.
Parenting a Child with Asperger's Syndrome Irawati, Sutiyah Nova
JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.757 KB) | DOI: 10.54180/joeces.v1i1.3086

Abstract

This study provides an interpretive description of parents’ experiences of raising a child with Asperger’s syndrome (AS). Thirteen parents (eight mothers; five fathers) from eight families participated. Data were com-prised of repeated semi-structured interviews with parents. The core concept of a ‘‘balancing act’’ was identified, and included two key themes: losing our footing and regaining our balance. Parents lost their footing when they experi-enced escalating challenges and lack of parenting success. They persevered over many years to find an answer to their children’s problems. The diagnosis of AS was a turning point that initiated the process of ‘‘regaining our balance,’’ enabling parents to better understand both their children and the condition. In this part of the process parents gradually experienced parenting success and rebuilt their confidence. The results of this study suggest that parenting a child with AS is a complex and evolving process in which parents struggle to find the right balance for themselves, their child with AS, and their family as a whole. Parenting encompassed joys and sorrows and an important part of finding balance included the ability to acknowledge both the positive qualities of their children and the challenges of managing the condition. Lack of professional recognition of AS, as well as blame and stigma, negatively affected these participants’ ability to parent and points to the critical need for further education of teaching and health professionals.
Sistem Pembelajaran Berbasis Alam Dalam Mengembangkan Kecerdasan Naturalis Anak Usia Dini Irawati, Sutiyah Nova
JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54180/joeces.2021.1.2.218-263

Abstract

Pendidikan merupakan proses pemberdayaan yang diharapkan mampu memberdayakan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, manusia berilmu dan berpengetahuan serta terdidik. Pemberdayaan siswa dilakukan melalui proses belajar, proses pelatihan, proses memperoleh pengalaman atau melalui kegiatan lainnya. Melalui proses belajar siswa diharapkan memperoleh pengalaman memecahkan masalah dan mampu mengembangkan potensi serta kreativitas berpikirnya dengan metode belajar mandiri. Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui bagaimana Pembelajaran berbasis Alam dalam meningkatkan kecerdasan Naturalis Anak Usia Dini.. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diambil melalui wawancara, pengamatan dan angket untuk orang tua siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan Naturalis anak usia dini dapat ditingkatkkan melalui pembelajaran berbasis alam. Kegiatan belajar menggunakan metode pembelajaran berbasis alam dapat menjadikan anak lebih peka dan memahami hakikat menjaga kelestarian alam oleh karena itu pembelajaran berbasis alam dapat meningkatkan kecerdasan naturalis anak. Kecerdasan naturalis anak menjadi lemen penting dalam kecerdasan anak sehingga ia bisa menjaga keberadaan keseimbangan alam dengan baik, contohnya seperti membuang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya. Melalui kegiatan pembelajaran berbasis alam anak bisa meningkatkan kecerdasan naturalis, sehingga anak bisa menghargai dan mampu memahami keberadaan alam dan keseimbangan alam dalam jangkauan dan pikiran serta pemahaman anak usia dini.
Implementation of Merdeka Belajar Curriculum at the Early Childhood Level in Insan Cemerlang Kindergarten Magetan Irawati, Sutiyah Nova; Haidar, M
KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 11, No 2 (2023): Kolokium : Publishing October 2023
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/kolokium.v11i2.646

Abstract

The Merdeka Belajar Curriculum is a government program in the education sector which aims to provide freedom and creativity to students, educators and educational units in developing their own and environmental potential. This curriculum also applies to early childhood (AUD), which is an important period for children's physical, cognitive, social and emotional development. This research aims to describe the implementation of the Merdeka Belajar curriculum at the AUD level at Insan Cemerlang Magetan Kindergarten. The research method used is a case study with a qualitative approach. Data was collected through observation, interviews and documentation. The research results show that Insan Cemerlang Kindergarten Magetan has implemented an Merdeka Belajar curriculum with several strategies, including: (1) developing a curriculum based on children's needs and interests; (2) using active, creative, effective and fun learning methods (PAKEM); (3) empowering the environment as a learning resource; (4) involving parents and the community in the learning process; and (5) carry out evaluations holistically and authentically. The implementation of the Merdeka Belajar curriculum at Insan Cemerlang Magetan Kindergarten has had a positive impact on the development of children's basic competencies, such as the ability to think critically, communicate, collaborate and have a positive attitude. The recommendation of this research is to improve coordination and supervision of the education department related to the implementation of the Merdeka Belajar curriculum at the AUD level.