Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK HABITAT BURUNG JUNAI EMAS (Caloenas nicobarica) DI ZONA PEMANFAATAN PULAU SATONDA TAMAN NASIONAL MOYO SATONDA Awaludin, Didin; Hadi, Islamul; Syahputra, Maiser
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 1 (2024): Jurnal Agroteksos April 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i1.1050

Abstract

Pulau Satonda yang terletak di Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu habitat bagi burung Junai Emas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat burung Junai Emas dan menganalisis struktur vegetasi di habitat burung Junai Emas di zona pemanfaatan Pulau Satonda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Line Transek untuk pengamatan burung dan petak tunggal untuk analisis struktur vegetasi dengan parameter yang diamati meliputi tempat makan (feeding ground), pohon sarang, tempat bermain (playing ground) serta tempat berlindung (shelter). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Feeding ground burung Junai Emas merupakan tempat yang relatif terbuka dimana disekelilingnya terdapat semak-semak serta beberapa pepohonan yang berbuah sebagai tempatnya untuk mencari makan. Burung Junai Emas bersarang pada pohon dengan ketinggian sekitar 8 m. Playing ground burung Junai Emas merupakan lantai hutan yang memiliki tutupan vegetasi cukup rapat dan tidak terdapat tumbuhan bawah. Shelter burung Junai Emas merupakan lantai hutan dengan tutupan vegetasi yang relatif rapat serta dipenuhi oleh semak-semak yang rimbun. Vegetasi yang memiliki peranan penting bagi burung Junai Emas adalah Ara (Ficus carica), Bidara (Ziziphus mauritiana), Kersen (Muntingia calabura), Tahi Ayam (Lantana camara) dan Turi (Sesbania grandiflora). Tingkat pertumbuhan vegetasi pada habitat burung Junai Emas (Cloenas nicobarica) tergolong kurang baik.
KARAKTERISTIK, STRUKTUR DAN KOMPOSISI SUMBER PAKAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca Fascicularis) DI SEPANJANG JALUR WISATA OI MARAI KECAMATAN TAMBORA KABUPATEN BIMA Rosidah, Umdatul; Syahputra, Maiser; Wahyuningsih, Endah
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 2 (2024): Jurnal Agroteksos Agustus 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i2.1181

Abstract

Wisata Oi Marai terletak di desa kawinda To’i Kecamatan Tambora Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat yang merupakan habitat bagi monyet ekor panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik pakan monyet ekor panjang dan mengetahui struktur dan komposisi sumber pakan monyet ekor panjang di jalur wisata Oi Marai, Kecamatan Tambora. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Line transec untuk mendeteksi keberadaan monyet ekor panjang, ad libitum sampling untuk mengetahui karakteristik tumbuhan pakan dan petak tunggal untuk mengetahu struktur dan komposisi pakan, monyet ekor panjang sebagai objek dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 10 jenis sumber pakan monyet ekor panjang di lokasi penelitian yang terdiri dari Ara (Ficus racemose), Beringin (Ficus Benjamina), Kesemek (Diospyros maritima), Rino (Grewia eriocarpa), Mangga (Mangifera indica), Tembelekan (Lantana camara), Loka (Cyathostemma viridiflorum), Terisi (Albizia lebbeckoides), Kamala (Mallotus philipinensis), dan Rayutan tuba (Derris scandens). Ara menjadi pakan utama yang sering dikonsumsi oleh monyet ekor panjang dengan persentase 25%. Bagian yang paling banyak dimakan adalah buah dengan persentase 95%. INP tertinggi pada tumbuhan Ara yaitu 105,84%. Indeks keanekaragaman shannon-wiener yaitu 1,99.
PERILAKU HARIAN, SOSIAL DAN HIERARKI ALPHA MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI SEPANJANG JALUR WISATA OI MARAI TAMAN NASIONAL TAMBORA Anisa, Fiska; Syahputra, Maiser; Webliana, Kornelia
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 2 (2024): Jurnal Agroteksos Agustus 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i2.1185

Abstract

Monyet ekor panjang adalah salah satu jenis satwa liar yang dapat ditemukan di kawasan hutan sekunder, hutan mangrove, pesisir pantai dan hutan di pinggiran sungai dengan ketinggian kurang lebih 2.000 meter di atas permukaan laut. Salah Satu kawasan hutan di Indonesia yang menjadi habitat bagi monyet ekor panjang yaitu Taman Nasional Tambora. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian, sosial dan hierarki monyet ekor panjang di kawasan wisata Oi Marai Taman Nasional Tambora. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kuantitaif dan mengguunakan metode focal animal sampling. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku alpha monyet ekor panjang di sepanjang jalur wisata Oi Marai terdiri dari perilaku harian yaitu perilaku foreging 22%, perilaku istirahat 34%, perilaku bergerak 24%, perilaku investigatif 2%, perilaku autogrooming 3%, perilaku sosial alpha monyet ekor panjang terdiri dari allogrooming sebesar 1% dan interaksi 0% dan perilaku hierarki alpha monyet ekor panjang terdiri dari agonistik 5%, perilaku seksual 5% dan perilaku calling 4%. Hasil kajian diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan upaya pelestarian dan konservasi monyet ekor panjang di wilayah Taman Nasional Tambora dan menambah literasi data terkait monyet ekor panjang.
SOSIALISASI PENDIDIKAN KONSERVASI GUNA MENINGKATKAN WAWASAN MENGENAI PENTINGNYA MENJAGA HUTAN DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN Putri, A’anggina Pebrianti; Hasan, Andika; Berliana, Aprilia Ika; Seftira, Lora Agista; Ramadhan, Nuzul Rizki; Putri, Regina Natasnya; Sulthanulmufti; Syahputra, Maiser
Jurnal Wicara Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Wicara Desa
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/wicara.v2i3.4067

Abstract

Pendidikan Konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran untuk membangun spirit kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Kurangnya kesadaran masyarakat akan keberadaan kawasan konservasi menyebabkan rasa kurang peduli masyarakat akan menjaga kawasan konservasi. Prinsip konservasi sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat yang berada di daerah sekitar kawasan konservasi. Sebagai contoh adalah masyarakat di Dusun Kerandangan yang berada di sekitar taman Wisata Alam Kerandangan. Berdasarkan permasalahan di atas dibutuhkan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang pentingnya konservasi. Salah satunya dengan sosialisasi mengenai Pendidikan konservasi di madrasah di sekitar Kawasan hutan (TWA Kerandangan) yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran konservasi sejak dini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pra kegiatan, kegiatan sosialisasi, mengajar di sekolah dan evaluasi. Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa dan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Riyadhul Wardiyah. MI Rayadhul Wardiyah. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh siswa dan guru Mi Riyadhul Wardiah sebanyak 15 siswa kelas 4 dan 5 serta 3 orang guru. Pendidikan dan penyuluhan konservasi ini dapat meingkatkan pengetahuan siswa dan guru mengenai pentingnya pendidikan konservasi.