Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KONTROL ASMA DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA ASMA YANG BEROBAT DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK PADA BULAN MARET SAMPAI DENGAN MEI TAHUN 2012 ., Rahayu
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background. The goals for asthma management are to achieve andmaintain controlled asthma, so that patient with asthma can live normally.The relation between asthma control level and quality of life in asthmapatients treated at dr. Soedarso general hospital Pontianak has not beeninvestigated.Objective. The aim of this study was to assess the relation between asthmacontrol level and quality of life in asthma patients treated at dr. Soedarsogeneral hospital Pontianak.Methods. This study was a cross sectional analytic study. This study wasconducted at dr. Soedarso general hospital Pontianak from March until Mei2012. Data was collected from 100 asthma patients who visited theoutpatient clinic and inpatient unit of lung disease at dr. Soedarso generalhospital Pontianak using Asthma Control Test(ACT)and StandardizedAsthma Quality of Life Questionnaire(AQLQ-S). Data was analyzed withChi-square test.Results. All asthma patients with poor quality of life have uncontrolledasthma, asthma patients with moderate quality of life more often haveuncontrolled asthma than controlled asthma, and all asthma patients withgood quality of life have controlled asthma. There were significant relation(p=0,000)between asthma control level and quality of life.Conclusion. Asthma control level influenced quality of life in asthmapatients treated at dr. Soedarso general hospital Pontianak from March untilMay 2012.Keywords : asthma control level, quality of life, asthma control test,standardized asthma quality of life questionnaire
ABSES OTAK DAN PENATALAKSANAANNYA Rahayu .
Saintika Medika Vol. 6 No. 1 (2010): Januari 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v6i1.1014

Abstract

Pada era “Preantibiotik” angka kema tian abses otak sangat tinggi, tetapi akhir-akhir ini angka kematian tersebut bisa ditekan. Hal ini berkat penggunaan antibiotik yang tepa t dan adanya diagnosa dini ab ses otak dengan alat penunjang CT Scan alms MRI (Magnetic Resonance Imaging). Abses otak terdiri atas stadium serebritis dan stadium abses. Penang anannya terdiri atas konservatif atan o peratif tergantung stadium abses itu sendiri dan pert imbangan lain. Penanganan konservatif meliputi perawatan umum (5B), terapi kausal, anti odema otak dan eliminasi fokus infeksi merupakan tindakan penting. Keberhasilan penatalaksanaan abses serebri perlu kerja sama spesialis saraf, spesialis bedah saraf, dan spesialisasi lain yang terkait. Kata kunci : Abses otak, konservatif, operatif.
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKMAMPUAN KONSTRUKSIONAL PADA PENDERITA STROK AKUT Dl BEBERAPA RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DI MAKASSAR Rahayu .
Saintika Medika Vol. 5 No. 2 (2009): Juli 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v5i2.1037

Abstract

To detect the prevalence of constructional inability on acute stroke patients and several factors associated with this inability. There is still insufficient study of constructional inability on acute stroke patients using the instrument of Clock DrawingTask. This study is a descriptive analysis crossectional study that was done on 62 acute stroke patients in the period of July - October 2002. Assesment of constructional inability using Clock Drawing Task. Relationship among the variables were statistically analyzed using Fisher Exact Test. Hipotesis is accepted if p < 0,05. From the 62 acute stroke patients observed, prevalence of the contructional inability was 88,72 % (55 patients). Relationship between constructional inability with site of lesion revealed p < 0,05, with the size of lesion on haemorhagik stroke p > 0,05 and with the size of lesion non haemorhagik stroke p > 0,05. The prevalence of contructional inability on acute stroke in this study was 88,7 %. There were significant relation between constructional inability with site of lesion and site of hemisphere. There was no significant between constructional inability with the size of lesion on both haemorhagik stroke and non haemorhagik stroke. Keyword : Constructional inability, acutestroke, Clock Drawing Task
GANGGUAN LAPANGAN PENGLIHATAN PADA STROKE Rahayu .
Saintika Medika Vol. 7 No. 1 (2011): Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v7i1.1092

Abstract

Gangguan visus merupakan salah satu gejala stroke yang manifestasi klinisnya bisa merupakan gangguan tajam penglihatan atau defek lapangan penglihatan. Hal tersebut bisa disebabkan gangguan peredaran darah otak bagian anterior maupun posterior. Kami laporkan dua kasus gangguan lapangan penglihatan. Kasus pertama seorang wanita 42 tahun mengalami gangguan penglihatan mata kanan secara tiba-tiba disertai hemiparesis ringan kiri, pemeniksaan perimetri menunjukkan kwandranopia superior kanan, pada CT scan kepala daiam batas normal, hal ini disimpulkan sebagai iskemik stroke. Kasus kedua dilaporkan seorang laki-laki 54 tahun dengan keluhan hilangna lapangan penglihatan kanan secara tiba-tiba saat bangun tidur yang disertai sakit kepala bagian belakang, perimetri rnenunjukkan hemianopia homonin dekstra, CT scan menunjukkan perdarahan intra cerebral pada lobus occipital kiri. Kata Kunci: Strok, lapangan pandang, perimeter
Malaria Serebral Rahayu .
Saintika Medika Vol. 7 No. 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v7i2.4069

Abstract

Malaria serebral (MS) merupakan injeksi parasit yang disebabkan malaria pada otak. MS salah satu bentuk malaria malignan dengan mortalitas tinggi. Plasmodium falciparum sebagai penyebab utama. Penyakit ini ditandai dengan kesadaran menurun, gejala dan tandaneurologis lain, dan gejala malaria tropika pada umumnya. Penanganan penyakit ini konservatif yang meliputi terapi spesiik, suportif dan perawatan umum. Kata kunci : malaria serebral, gejala & tanda neurologis, terapi konservatif.
POLA BAKTERI PENYEBAB PNEUMONIA NOSOKOMIAL DI RS DR SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI 2011 - MARET 2012 Samirah .; Rahayu .; Abi Noerwahyono
Saintika Medika Vol. 8 No. 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v8i2.4112

Abstract

Profil Kejadian Spotting Akibat Penggunaan Kontrasepsi Depo Medroxi Progesteron Asetat Di Puskesmas Pandan Wangi Malang Periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2011. Latar Belakang: Gangguan haid merupakan keluhan terbanyak yang didapat pada akseptor KB suntik Depo medroxi progesteron asetat Gangguan pola haid inilah yang akhirnya menjadi penyebab utama dari penghentian penggunaan para akseptornya Efek samping yang sering ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik depo medroxi progesteron asetat (DMPA) antara lain gangguan haid berupa perdarahan bercak atau spotting. Tujuan: Mengetahui kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat (DMPA) di puskesmas pandan wangi malang periode 1 januari 2009 – 31 desember 2011. Metode: Deskriptif observasional, teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling, dengan jumlah sampel 74 sampel. Hasil Penelitian: karakteristik berdasarkan usia, usia terbanyak pengguna DMPA adalah usia 20-30 tahun yaitu sebesar 40 akseptor atau 54,05%. Kesimpulan: kejadian spotting terbanyak adalah 2x mengalami spotting sebanyak 9 akseptor atau sebesar 12,16%, spotting terbanyak pada penyuntikan ke 3x yaitu sebesar 17 akseptor atau sebesar 22,97%, usia terbanyak pengguna DMPAadalah usia 20-30 tahun yaitu sebesar 40 akseptor atau 54,05%
PROFIL PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD JOMBANG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011 Bagus Ramanto Saputra; Rahayu .; Iwan Sis Indrawanto
Saintika Medika Vol. 9 No. 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v9i2.4140

Abstract

Profil Penderita Hipertensi di RSUD Jombang Periode Januari-Desember 2011. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan pembunuh diam-diam karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala apapun. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko utama yang menyebabkan serangan jantung dan stroke, yang menyerang sebagian besar penduduk dunia. Prevalensi hipertensi di negara-negara maju cukup tinggi, yaitu mencapai 37%. Sementara di negara-negara berkembang 29,9%. Tujuan. Mengetahui profil penderita Hipertensi di RSUD Jombang Periode Januari – Desember 2011. Metode Penelitian. Deskriptif observasional, dengan rancangan penelitian studi kasus dan tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel penelitian ini yaitu 337 orang. Hasil dan Kesimpulan. Dari 337 orang penderita hipertensi, jumlah terbanyak berumur ? 61 tahun (38,5%), berjenis kelamin perempuan (52,6%), tingkat pendidikan SD (47,2%), pekerjaan ibu rumah tangga (37,1%), keluhan utama sesak napas (29,9%), hipertensi primer (96,2%), hipertensi derajat 2 (53,8%), tidak ada riwayat penyakit hipertensi pada keluarganya (75,6%).
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ANAK DI PAUD DENGAN HASIL PRESTASI BELAJAR ANAK DI SDN KAUMAN 1 MALANG Fajar Ristranda; Rahayu .; Prasodjo .
Saintika Medika Vol. 10 No. 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v10i2.4157

Abstract

Hubungan Keikutsertaan Anak di PAUD dengan Hasil Prestasi Belajar Anak di SDN Kauman 1 Malang, Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Latar Belakang: PAUD adalah suatu sarana stimulasi dini bagi perkembangan kecerdasan anak, yang terjadi sangat pesat di usia 0-6 tahun. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan keikutsertaan anak di PAUD dengan hasil prestasi belajar anak di SDN Kauman 1 Malang. Metodologi Penelitian: Analitik observasional dengan pendekatan secara cross sectional. Sampel yang didapat dengan teknik total sampling adalah sebanyak 263 orang. Hasil Penelitian: Dari 263 sampel didapatkan 160 siswa yang mengikuti PAUD Formal dan Non Formal, sedangkan yang hanya mengikuti PAUD Formal saja sebanyak 103 siswa. Kesimpulan: Terdapat hubungan keikutsertaan anak di PAUD dengan hasil prestasi belajar anak di SDN Kauman 1 Malang.
ANALISIS KEKUATAN M. QUADRISEP FEMORIS TERHADAP RESIKO GANGGUAN KESEIMBANGAN POSTURAL Aan Dwi Prasetio; Thontowi Djauhari; Rahayu .
Saintika Medika Vol. 11 No. 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v11i1.4189

Abstract

Analisis Kekuatan M. Quadrisep femoris Terhadap Resiko Gangguan Keseimbangan Postural. Latar Belakang : Kekuatan otot M. Quadrisep femoris dapat mempengaruhi kontrol tubuh saat berjalan. Kelelahan pada M. Quadrisep femoris dapat mempengaruhi gangguan keseimbangan postural. Tujuan : Mengetahui efek kekuatan M. Quadrisep femoris terhadap resiko gangguan keseimbangan postural. Metode Penelitian : Jenis observasional analitik cross sectional. Populasinya semua mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. sampel adalah mahasiswa laki-laki yang aktif berolahraga usia 18-24 tahun yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis statistik dengan uji korelasi Spearman. Hasil Penelitian dan diskusi : dari 30 sampel, 22 orang memiliki fatigue index > 50 % yang diukur dengan WCT, 5 orang (17 %) mengalamigangguan keseimbangan ditandai perubahan lama berdiri > 3 detik pada One legged stance test, sedangkan 17 orang lainnya (57 %) mengalami sedikit perubahan keseimbangan dengan perubahan lama berdiri ? 3 detik pada One legged stance test. Hanya 8 orang dari total sampel (27 %) yang memiliki fatigue index < 50 %, perubahan keseimbangan dengan perubahan lama berdiri < 3 detik pada One legged stance test. Dari analisis korelasi spearman menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara WCT dengan One legged stance test (p < 0,05). Kesimpulan : Penurunan kekuatan M. Quadrisep femoris akan meningkatkan resiko gangguan keseimbangan postural.
HUBUNGAN ANTARA POSISI MENGEMUDI TERHADAP LOW BACK PAIN PADA SOPIR ANGKOT DI KOTA MALANG Muhamad Ibrahim Sengadji; Rahayu .; Nurkaput .
Saintika Medika Vol. 11 No. 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v11i1.4190

Abstract

HUBUNGAN ANTARA POSISI MENGEMUDI TERHADAP LOW BACK PAIN PADA SOPIR ANGKOT DI KOTA MALANG. Latar Belakang: Posisi mengemudi para sopir angkot dalam waktu berjam-jam dalam posisi duduk tanpa adanya perpindahan menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit seperti nyeri punggung sebagai dampak yang merugikan terhadap tubuh akibat aktivitas tubuh yang salah. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara posisi mengemudi dan nyeri punggung bawah (Low Back Pain) pada sopir angkot yang ada di Terminal Arjosari Kota Malang. Metode Penelitian: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross-sectional, dengan besar sampel sebanyak 93 orang sopir angkot sebagai responden. Analisis data dengan menggunakan statistik uji chi-square dan korelasi spearman dengan α=0.05. Hasil dan Diskusi: Menunjukkan bahwa sopir angkot yang ada di Terminal Arjosari Malang yang menjadi responden lebih banyak yang membutuhkan perubahan segera pada posisi mengemudinya (62.4%), dan banyak yang mengalami nyeri ringan di punggung (63.4%). Hasil pengujian menunjukkan bahwa antara posisi mengemudi dan nyeri punggung bawah (Low Back Pain) pada sopir angkot yang ada di Terminal Arjosari Kota Malang mempunyai keeratan hubungan yang signifikan (bermakna), dimana terdapat kecenderungan yang jelas bahwa seorang sopir yang posisi mengemudinya tergolong berbahaya, mempunyai resiko yang lebih tinggi mengalami nyeri punggung yang lebih berat, daripada sopir yang membutuhkan perubahan segera pada posisi mengemudinya. Kesimpulan: Terdapat hubungan yangsignifikan (bermakna) antara posisi mengemudi dengan nyeri punggung bawah (Low Back Pain) pada sopir angkot yang ada di Terminal Arjosari Kota Malang.Kata Kunci: posisi mengemudi, sopir, Low back pain