Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Persepsi Warga Surabaya Timur Tentang Channel Youtube Atta Halilintar Elang Syach Putra; Noorshanti Sumarah; Fitri Norhabiba
Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 9 No 2 (2021): Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 9 No 2 Desember 2021
Publisher : DIII Prodi Humas Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/COMMUNICOLOGY.022.04

Abstract

ABSTRACT Perception is a process of the occurrence of a stimulus received through the five senses which is then directed to the brain, so that an interpretation is obtained based on what the individual has seen or received. The perception that occurs is aimed at the response given by informants who are fans of Atta Halilintar and the people in Surabaya, the object that is perceived is Atta Halilintar's Youtube channel which is being talked about by many people, even many young people who are still in school love this channel. The problem studied in the writing of this scientific paper is the intrapersonal communication of informants which refers to perception, aims to explain and describe someone's impression, opinion, or view based on the facts that exist in residents of East Surabaya. The theory used in this research is the theory of perception. This theory uses the results of interviews as the main data in understanding reality based on stimuli. This research was conducted in the city of Surabaya using descriptive methods and then collected and analyzed using qualitative analysis, meaning that this research produces descriptive data in the form of written sentences from the informants' answers and responses to the object under study. The results of research on Surabaya people's perceptions on the Atta Halilintar Youtube channel explained that some informants thought that the Atta Halilintar channel was very motivating and interesting, some considered it normal. Based on the analysis data, it can be concluded that the Atta Halilintar Youtube channel has many positive things, but this is shown by certain groups depending on how they receive it and existing environmental factors. Keywords: Atta Halilintar; Perception; Youtube. ABSTRAK Persepsi merupakan suatu proses terjadinya suatu rangsangan yang diterima melalui panca indra yang kemudian diarahkan menuju ke otak, sehingga didapatkan suatu tafsiran berdasarkan apa yang telah dilihat atau diterima oleh individu. Persepsi yang terjadi ditujukan kepada respon yang diberikan oleh informan yang merupakan fans Atta Halilintar dan masyarakat di Surabaya, objek yang dipersepsikan merupakan channel Youtube milik Atta Halilintar yang sedang ramai dibicarakan oleh banyak orang bahkan banyak anak-anak muda yang masih bersekolah menggemari channel tersebut. Tujuan dalam penulisan artikel ini adalah komunikasi intrapersonal para informan yang merujuk ke persepsi, bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan kesan, pendapat, atau pandangan seseorang berdasarkan fakta-fakta yang ada pada warga Surabaya timur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori persepsi. Teori tersebut menggunakan hasil wawancara sebagai data utama dalam memahami realitas berdasarkan rangsangan. Penelitian ini dilakukan di kota Surabaya dengan menggunakan metode deskriptif kemudian dikumpulkan dan dianalisis menggunakan analisa kualitatif, artinya penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang berupa kalimat tertulis dari jawaban dan respon informan pada objek yang diteliti. Hasil dari penelitian tentang persepsi masyarakat Surabaya pada channel Youtube Atta Halilintar menjelaskan bahwa dari beberapa informan beranggapan channel Atta Halilintar sangat memotivasi dan menarik, sebagian menganggap biasa saja. Berdasarkan dari data analisis dapat disimpulkan bahwa channel Youtube Atta Halilintar memiliki banyak hal positif, namun hal tersebut ditunjukkan oleh kalangan tertentu tergantung dari cara mereka menerima dan faktor lingkungan yang ada. Kata kunci: Atta Halilintar; Persepsi; Youtube.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS CLASMILD Raihan Ramadhan Ahmad Suhada; Fitri Norhabiba
The Commercium Vol. 9 No. 1 (2025): The Commercium
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v9i1.66054

Abstract

The rapid growth of the cigarette trade has triggered intense competition in both local and international markets. For more than twenty-three years, the brand awareness built by Clasmild has had a significant impact on its ability to compete. This study uses a descriptive qualitative approach to understand the phenomenon of consumer behavior, perspectives, motivations, and actions. The type of research method employed by the researcher is descriptive. Clasmild applies a marketing communication strategy using the four-ps of the marketing mix and the STP strategy to identify consumer characteristics, select the appropriate target market, and create competitive differentiation. Among the eight elements of the promotion mix, five key components are utilized to enhance brand awareness: Advertising, Personal Selling, Interactive Marketing, Sales Promotion, and Word of Mouth.
PENGARUH CITRA MEREK ERSPO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KOMUNITAS JERSEY TIMNAS INDONESIA Kusuma, Tegar Rana; Fitri Norhabiba
The Commercium Vol. 9 No. 3 (2025): The Commercium - Juli 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v9i3.69362

Abstract

Di dalam dunia industri akan terus bergerak dan berkembang dengan cepat, telah bermunculan merek dan perusahaan yang ikut terjun di dalam berbagai bidang. Namun, dengan banyaknya merek baru tentu akan meningkatkan kompetisi antar satu merek dengan merek yang lainnya. Penelitian ini ingin mengetahui apakah citra merek Erspo (x) akan berdampak kepada keputusan pembelian jersey timnas Indonesia (y). Dalam melakukan pengumpulan data untuk penelitian ini, metode survei akan digunakan. Kuisioner akan diberikan kepada populasi melalui sample untuk memvalidasi hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uji regresi linear sederhana, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), yang berarti hipotesis alternatif (H₁) diterima. Selain itu, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,538 mengindikasikan bahwa 53,8% variasi keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh citra merek, sementara sisanya sebesar 46,2% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian ini.
PERSEPSI REMAJA PADA KONTEN YOUTUBE GMMTV “SERIES LGBT” (STUDI KASUS PADA KOMUNITAS T.R.U “THAIENTHU RAIKAN UPDATE” DI WHATSAPP) Rizka Khusnulia Al Jihani; Fitri Norhabiba
The Commercium Vol. 9 No. 3 (2025): The Commercium - Juli 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v9i3.70939

Abstract

Penelitian ini mengkaji persepsi remaja terhadap konten LGBT di YouTube melalui studi kasus komunitas "Thaienthu Raikan Update" (T.R.U), grup WhatsApp penggemar Thai Boys Love (BL). Metode kualitatif deskriptif diterapkan dengan wawancara mendalam terhadap lima anggota aktif T.R.U untuk mengeksplorasi dampak tayangan LGBT GMMTV terhadap persepsi, pemahaman identitas, dan interaksi sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi konten LGBT memiliki implikasi multidimensional. Awalnya berorientasi hiburan, partisipan mengalami transformasi kognitif, termasuk peningkatan toleransi, pemahaman komunitas LGBT, dan literasi gender. Namun, ditemukan pula dampak negatif seperti hambatan eksplorasi identitas seksual dan disonansi kognitif. Analisis juga mengungkap bahwa elemen naratif serial GMMTV (trope, struktur cerita, karakterisasi) membentuk ekspektasi dan interpretasi konten. Secara keseluruhan, konten LGBT di YouTube berpotensi menjadi katalis inklusivitas remaja tetapi juga memicu ambiguitas persepsi dan masalah konsep diri. Penelitian ini menekankan urgensi literasi media kritis, dialog terbuka, dan akses informasi akurat bagi remaja.
MANAJEMEN KRISIS HUMAS UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DALAM MENGATASI KASUS PELECEHAN SEKSUAL Muhammad Farhan Bachtiar; Fitri Norhabiba
The Commercium Vol. 9 No. 3 (2025): The Commercium - Juli 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v9i3.71922

Abstract

Krisis yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi, seperti kasus pelecehan seksual, dapat mengancam reputasi institusi jika tidak ditangani dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh Humas Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam menangani kasus pelecehan seksual yang terjadi pada tahun 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas UNESA menerapkan manajemen krisis melalui lima tahap: identifikasi masalah, persiapan, respon, pemulihan, dan pembelajaran pascakrisis. Strategi komunikasi yang diterapkan menitikberatkan pada transparansi informasi, empati terhadap korban, serta koordinasi lintas unit, terutama dengan Satgas PPKS. Teori yang digunakan dalam analisis adalah Situational Crisis Communication Theory (SCCT), yang menyesuaikan strategi komunikasi berdasarkan atribusi tanggung jawab publik terhadap organisasi. Penanganan dilakukan melalui press release, konferensi pers, dan publikasi tindakan institusional yang mendukung korban.    
The Use of Second Accounts Among Communication Science Students at Surabaya State University Fitri Norhabiba
representamen Vol. 11 No. 02 (2025): Jurnal Representamen Volume 11 No 02 Oktober 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/representamen.v11i02.132645

Abstract

Digital transformation has shifted interpersonal communication patterns to digital spaces, raising concerns about social media's ability to replace intimate face-to-face communication. This study analyzes the effectiveness of social media platforms as a substitute for intimate communication using a quantitative approach through a questionnaire of 118 active users. The results reveal an intensive usage pattern (average 1-4 hours/day) with Instagram and WhatsApp as the dominant platforms. Primary motivations include entertainment (75.4%), communication (64.4%), and monitoring social activities (49.2%). Some 62.7% of respondents have a second account to manage their digital identity, primarily for privacy (37.8%) and self-expression (33.8%). Social media is considered effective as a substitute for intimate communication (average satisfaction score 8.3/10), with chat/DM features being the primary tool (72%). The most dominant reason for having a second account is privacy (37.8%), followed by self-expression (33.8%), and interaction with close friends (24.3%). These findings indicate that second accounts are used as more closed personal spaces, allowing users to express themselves freely without pressure from a public audience. The theory used is context collapse, where individuals face identity dilemmas in front of a heterogeneous audience. Creating a second account becomes an adaptive strategy to separate social contexts, manage privacy boundaries, and maintain a safer and more authentic space for expression. Keywords: second account, gen z, context collapse, social media, privacy