Mayasari, Gita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Suitability of Direct Medical Costs with INA-CBG'S Claims of Outpatient Breast Cancer in Class A and B Hospitals Nugraheni, Diesty Anita; Hafi'ah, Fanyda Amiyassin; Harlin, May Syahra Indah Permata; Tetuko, Aji; Indarti, Titik Rahayu; Mayasari, Gita
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26553/jikm.2024.15.2.272-287

Abstract

BPJS Kesehatan noted that cancer financing claims reached IDR 3.5 trillion, ranking second after heart disease. This study aimed to determine the difference in direct medical costs with Indonesian-Case Base Groups (INA-CBGs) claims of outpatient breast cancer in Class A and B hospitals. The population is National Health Insurance (JKN) patients with outpatient breast cancer with the code INA-CBGs C-3-13-0. Data was collected retrospectively by tracing medical records, pharmaceuticals, and direct medical cost data for outpatient cancer patients in Class A and B hospitals for 2021. Direct medical costs are the actual costs of a patient's health care during a single visit to the hospital based on the hospital's perspective. Using the Mann-Whitney test, statistical analysis was performed to see how INA-CBGs claims differ from direct medical costs. The study result showed that the average direct medical cost of outpatient breast cancer patients in the group of recipients of contribution assistance (PBI) in Class A hospitals was IDR 3,397,073, non-PBI patients were IDR 3,439,253, and in Class B hospitals were IDR 2,619,355.26 with the direct medical cost component that contributed the most was drug bills. The direct medical costs of the hospital are more significant than the claims of INA-CBGs, resulting in a negative difference with the details of PBI patients in class A hospitals of minus IDR 88,041,600, non-PBI patients of minus IDR 91,386,300, and patients in Class B hospitals of minus IDR 160,419,079. There is a significant difference between the total claims of INA-CBG and direct medical costs for outpatient breast cancer patients in Class A and B hospitals (p=0.0001).
EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN POLI PENYAKIT DALAM DENGAN FORMULARIUM NASIONAL DI RSUD PRAMBANAN Khasanah, Uswatun; Mayasari, Gita; Irianto, Iramie Duma Kencana
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol. 7 No. 1 (2022): Volume 7 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v7i1.283

Abstract

Pelayanan obat untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan mengacu pada daftar obat Formularium Nasional. Formularium Nasional adalah daftar obat terpilih yang disusun oleh Komite Nasional yang penyusunannya didasarkan bukti ilmiah terkini, berkhasiat, aman, dan bermutu, yang digunakan sebagai acuan penulisan resep, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi pengobatan sehingga tercapai penggunaan obat rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kesesuaian peresepan obat pada pasien rawat jalan peserta JKN poli penyakit dalam dengan Formularium Nasional di RSUD Prambanan Desember 2019. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan metode pengumpulan data secara retrospektif berdasarkan dokumen resep pada bulan Desember 2019. Pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling. Jumlah resep pasien peserta JKN di poli penyakit dalam sebanyak 1403 lembar resep dengan kriteria inklusi sebanyak 1279 lembar resep. Sampel yang digunakan sebanyak 214 lembar resep dengan 1038 obat yang ditulis oleh dokter spesialis penyakit dalam yang kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase kesesuaian jenis obatnya dengan Formularium Nasional. Persentase kesesuaian peresepan obat pada pasien rawat jalan peserta JKN poli penyakit dalam dengan Formularium Nasional di RSUD Prambanan sebesar 98,84%. Persentase obat generik yang sesuai Formularium Nasional sebesar 99,58%. Persentase obat bermerk (brand) yang sesuai Formularium Nasional sebesar 97,21%. Obat yang paling banyak diresepkan dan sesuai dengan Formularium Nasional antara lain amlodipine 5 mg, asam asetilsalisilat 80 mg, kandesartan 8 mg, natrium bikarbonat serta metformin 500 mg. Obat yang paling banyak diresepkan dan tidak terdapat dalam Formularium Nasional adalah Intifen® 1 mg.