Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)

ANALISIS SIFAT FISIK, DAN KIMIA PADA TANAMAN PADI (Oriza sativa L.) YANG TERDAPAT DI DAERAH INDUSTRI MODERN CIKANDE Diana Sylvia
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.805 KB) | DOI: 10.47219/ath.v4i2.80

Abstract

Kawasan Industri Modern Cikande, merupakan daerah yang padat penduduknya, dan masih berada dalam tingkatan yang layak untuk aktivitas pertanian di kawasan urban, seperti pengolahan tanaman padi. Penduduk di sekitar kawasan industri ini memanfaatkan lahan yang ada untuk aktivitas pertanian, dimana pada lahan ini berdekatan dengan industri yang berpotensi mencemari hasil pangan. Sumber terbesar polusi di lahan ini adalah kontaminasi industri air yang digunakan untuk irigasi. Serta penggunaan pupuk anorganik juga dapat berpotensi terhadap adanya bahan pencemar yang terdapat pada tanaman padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisika (warna, dan bau) dan sifat kimia (pH, dan kandungan logam) dari beras yang di tanam di sekitar kawasan industri. Pengambilan sampel beras diambil dengan metode random sampling dari tiga lokasi dekat dengan anak sungai yang digunakan sebagai tempat pembuangan limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna dan bau dari beras adalah putih keruh dan berbau khas beras, sedangkan pengukuran pH dengan menggunakan pH meter didapatkan hasil nilai pH rata-rata 6.5, dan pengukuran logam menggunakan metode Spektofotometri Serapan Atom (SSA) di Laboratorium Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB) didapatkan nilai logam Pb sebesar < 0,04 ppm, logam Cd 0,045-1,676 ppm, logam Cr sebesar < 0,005 ppm, logam Hg sebesar <0,002 ppm, dan logam Fe 9,638-112,196 ppm. Hasil kadar tersebut terdapat batas maksimum yang diperbolehkan oleh FAO & WHO, Permenkes RI No 492/menkes/per/IV/2010 dan Standar Nasional Indonesia 7387:2009 yaitu untuk logam Fe dan Cd, sedangkan untuk logam Pb, Hg, dan Cr masih di bawah ambang batas yang ditentukan. Seluruh beras pada ketiga sampel menunjukkan adanya tingkat bahaya konsumsi apabila ditinjau dari nilai hazard quotient (HQ) karena lebih dari satu untuk kandungan logam Fe dan Cd dalam beras.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI ETANOL-AIR UMBI KIMPUL PUTIH (Xanthosoma sagitafolium L.) DENGAN METODE DPPH Diana Sylvia; Afni Putri Anggraeni; Dina Pratiwi
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i1.101

Abstract

Umbi kimpul putih (Xanthosoma sagitafolium (L.) Schott. Secara empiris biasa digunakan sebagai bahan obat tradisional. Umbi kimpul putih mengandung senyawa flavonoid dan polifenol yang diyakini dapat berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan total fenolik dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% dan fraksi etanol-air. Ekstraksi umbi kimpul putih dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan difraksinasi berdasarkan tingkat kepolaran dengan pelarut air, etil asetat dan n-heksan. Identifikasi senyawa umbi kimpul putih dilakukan dengan metode skrining fitokimia. Penentuan kandungan total fenolik menggunakan metode Folin Ciocalteau dan pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dengan vitamin C sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metabolit sekunder yang terdapat pada umbi kimpul putih adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Berdasarkan hasil yang diperoleh ekstrak etanol 96% memiliki kandungan total fenolik sebesar 7,09 mg/g GAE, diikuti fraksi etanol-air sebesar 5,47 mg/g GAE. Berdasarkan hasil perhitungan nilai IC50 ekstrak etanol 96% memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 497,75 ppm, diikuti fraksi etanol-air sebesar 402,36 ppm. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% dan fraksi etanol-air umbi kimpul putih memiliki tingkat kekuatan antioksidan yang sangat lemah.