Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS PROTEKSI GANGGUAN ARUS LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO) PALEMBANG Yani, Raden Ahmad; Putra, Dian Eka
Jurnal Teknik Elektro Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.919 KB) | DOI: 10.36546/jte.v8i1.192

Abstract

Kesinambungan pelayanan beban dan energi listrik dari suatu pembangkit tenaga listrik kepada konsumen tidak terlepas dari adanya gangguan eksternal adalah gangguan yang bersumber dari luar pembangkit seperti gangguan satu fasa ke tanah, gangguan tiga fasa ke tanah, gangguan fasa ke fasa, baik pada terminal maupun pada sisi transmisi atau distribusinya. Sedangkan gangguan internal adalah gangguan yang bersumber dari dalam pembangkit itu sendiri seperti terjadinya hubung singkat antara belitan pada fasa yang sama, antara belitan fasa yang berbeda, atau antara belitan ke tanah. Pada arus gangguan karena hubung singkat pada transformator memiliki perhitungan dari sisi tegangan primer dan sisi tegangan sekunder. Transformator adalah alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lain berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pengaman atau proteksi untuk transformator tenaga pada gardu distribusi PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang harus memiliki keandalan yang baik, agar peralatan proteksi tersebut dapat melindungi transformator tenaga dari gangguan-gangguan yang mungkin terjadi. Salah satu proteksi yang digunakan pada transformator daya adalah rele arus lebih (OCR). Proteksi arus lebih adalah perlindungan sistem dan peralatan dari arus yang melebihi arus nominalnya. Berdasarkan hasil perhitungan pengaturan (setting) rele arus lebih transformator konstanta setting arus untuk sisi primer ialah 0,5 dan untuk sisi sekunder 1,2.
KINERJA PENEMPATAN ARRESTER SEBAGAI PELINDUNG TEGANGAN LEBIH PETIR PADA GARDU INDUK BUNGARAN Rizal, Choirul; Yani, Raden Ahmad
Jurnal Teknik Elektro Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.843 KB) | DOI: 10.36546/jte.v9i2.382

Abstract

Pada saat kondisi listris mengalami krisis, maka perlu adanya alternatif untuk mengatasi hat tersebut. Saat ini harga BBM yang harganya terus meningkat dan semakin berkurangnya cadangan yang ada, maka timbul pemikiran penggunaan BBM secara effisien dan efectif. Untuk menjamin kontinuitas operasi serta menjaga kerusakan peralatan gardu induk,maka diperlukan sistem perlindungan dari sambaran petir yang mengakibatkan gangguan tegangan lebih. Adapun proteksi yang digunakan salah satunya adalah menggunakan Arrester, Arrester digunakan sebagai pelindung bagi peralatan sistem tenaga listrik terhadap surya petir. Arrester membentuk jalan yang muda dilalui oleh arus kilat atau petir, sehingga tidak timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Dimana penentuan peletakan posisi arrester terhadap peralatan yang dilindungi sangatlah penting untuk keakuratan sistem perlindungan. Sehingga dalam tulisan ini didapat jarak optimal arrester diposisi pada jarak 5 m, dimana jarak maksimal yang diperbolehkan berdasarkan perhitungan yang dilakukan adalah 57 m.
ANALISA PENTANAHAN GARDU DISTRIBUSI 20 KV DARI PENYULANG AIR SALEH (PT. PLN (Persero) Sub Ranting Air Saleh) Subianto, Subianto; Yani, Raden Ahmad
Jurnal Teknik Elektro Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.424 KB) | DOI: 10.36546/jte.v9i2.391

Abstract

Dalam pembangkitan energi listrik dan pendistribusiannya dapat mengalami berbagai macam gangguan yang dapat menimbulkan terhentinya pusat pembangkit energi listrik maupun penyaluran energi listrik kepada konsumen. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem pembangkitan dan pendistribusian energi listrik ini diantaranya adalah Surja Petir dan Hubung Singkat. Untuk menghindari terjadinya kerusakan peralatan, baik pada pembangkitan, pendistribusian maupun pekerjanya dari gangguan tersebut, maka diperlukan suatu pengamanan dan perlindungan, salah satu dari pengamanan dan perlindungan tersebut adalah dengan menghubungkan peralatan dengan pemasangan sistem pentanahan. Berdasarkan PUIL 2001 nilai tahanan pentanahan harus dibawah 5 ohm. Dari hasil perhitungan tahanan pentanahan yang dilakukan pada Gardu Distribusi 20 KV dari Penyulang Air Saleh yaitu sebesar 4,75 ohm. Dengan demikian tahanan pentanahan tersebut masih memenuhi standar yang berlaku.
ANALISA EFISIENSI TURBIN ANGIN BERDASARKAN VARIASI JUMLAH SUDU DI LABORATORIUM TEKNIK LISTRIK POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Mutiar, Mutiar; Yani, Raden Ahmad
Jurnal Teknik Elektro Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.459 KB) | DOI: 10.36546/jte.v10i1.413

Abstract

Dari hasil penelitian didapat bahwa semakin besar kecepatan angin yang diberikan maka putaran turbin akan semakin tinggi sehingga daya listrik yang dihasilkan oleh generator juga akan semakin besar. Beban yang digunakan adalah beban Lampu Halogen 50W/220 V. Pada jumlah sudu turbin 12 didapatkan kecepatan putar turbin tertinggi 460 rpm yaitu pada kecepatan 7.0 m/s dan sedangkan jumlah sudu turbin 6 didapatkan kecepatan putar turbin tertinggi yaitu 430 rpm yaitu pada kecepatan 7.0 m/s juga. Untuk Efisiensi tertinggi 2,83 % dan Efisiensi terendah yaitu 0,01 %.
PEMANFAATAN POTENSI ALIRAN AIR SUNGAI SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK MIKRO HIDRO Subianto, Subianto; Yani, Raden Ahmad; Marbun, Amdaniel Hermanto
Jurnal Teknik Elektro Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.563 KB) | DOI: 10.36546/jte.v10i2.420

Abstract

Pembangkit listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan dan memproduksi energi listrik dengan cara mengubah suatu energi tertentu menjadi energi listrik. Baik dari aliran air, gas, uap, dan lain lain. Penelitian yang dilakukan bertujuan mendesain kincir dan mendapatkan nilai potensi daya energi listrik yang mampu dihasilkan dari aliran air sungai bungin tambun Kabupaten Kaur. Dengan mengumpulkan data dan mempelajari buku-buku kajian (studi pustaka) yang berkenaan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Aliran Sungai, serta mempelajari jurnal-jurnal, berkas-berkas dan arsip-arsip yang menunjang mengenai komponen pembangkit.Mengambil data secara langsung ke tempat objek penelitian. Setelah itu, data yang diperoleh, berupa teori dan rumusan itu menjadi referensi untuk penelitian ini. Aliran air yang ada pada aliran sungai Bungin Tambun dapat dimanfaatkan menjadi Pembangkit listrik dengan memperhatikan lokasi dari potensi air, debit yang tersedia, desain kincir air, dan pemilihan jenis generator yang sesuai berdasarkan dari data hasil perhitungan. Pada sungai ini digunakan jenis kincir tipe undershot. Ukuran kincir maksimal yang dapat di bangun pada sungai bungin tambun sebesar 3 meter, lebar 0,7 meter dan kedalaman sudu kincir yang terkena air 0,5 meter.Pada sungai bungin tambun yang terletak dikecamatan padang guci mempunyai debit area kincir sebesar 12,54 m3/s dan debit jangkauan kincir sebesar 8,73 m3/s . Potensi daya yang dapat dihasilkan pada sungai bungin tambun dengan ukuran kincir 2 meter dan efisiensi 100 % bisa mencapai 6930 watt atau 6,9 kW. Sungai bungin tambun padang guci mempunyai potensi energi yang dapat dibangkitkan sebesar 2.079 watt atau 2 kW. Studi awal pada sungai ini menggunakan generator magnet permanen 2 kW dengan RPM 150.
ANALISIS PENGAMAN GANGGUAN SATU FASA KETANAH SALURAN TRANSFORMATOR TENAGA PT.PLN (Persero) UPP SUMBAGSEL 2 Yani, Raden Ahmad; Suherman, R.M. Edy
Jurnal Teknik Elektro Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.137 KB) | DOI: 10.36546/jte.v11i1.495

Abstract

Transformator tenaga merupakan suatu alat listrik yang dapat mengkonversi dan mengubah energy listrik dari suatu rangkaian kerangkaian listrik lainnya melalui gandengan magnet bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, dan berfungsi untuk menyalurkan daya atau tenaga dari tegangan menengah ketegangan rendah atau sebaliknya. Transformator tenaga menggunakan prinsip hokum induksi faraday dan hokum Lorentz dalam menyalurkan tenaga, dimana arus bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet. Dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan menjadi beda potensial. Dalam bidang teknik elektro transformator tenaga digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban. Kebutuhan beban yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan tenaga listrik semakin besar salah satu faktor yang perlu di perhatikan adalah gangguan pada transformator tenaga baik gangguan satu fasa, dua fasa ataupun tiga fasa. Pada tugas akhir ini dilakukan suatu evaluasi system pentanahan, gangguan satu fasa ketanah, tegangan sentuh satu fasa ketanah, serta setting rele arus lebih pada transformator tenaga gardu induk
EVALUASI PEMUTUS TENAGA DI GARDU INDUK GUMAWANG (STUDI KASUS PENYULANG CABE) Subianto, Subianto; Yani, Raden Ahmad; Juarsyah, Bayu
Jurnal Teknik Elektro Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/jte.v12i1.650

Abstract

Banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan pemadaman listrik, salah satunya adalah gangguan pada saluran-saluran penyulang yang ada pada Gardu Induk di suatu daerah. Adapun gangguan-gangguan tersebut adalah gangguan eksternal dan gangguan internal. Gangguan eksternal berupa sambaran petir, atau karena adanya angin kencang, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk gangguan internal adalah berupa adanya gangguan hubung singkat pada penyulang di gardu induk setempat. Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan yaitu dapat menentukan besar arus hubung singkat tiga phasa serta mengevaluasi sistem kapasitas pemutus tenaga yang terpasang pada Penyulang Cabe (out going) setelah transformator daya (incomming) pada Gardu Induk Gumawang. Ada beberapa metode yang dipakai guna memperoleh hasil yang mendekati akurasi adalah sebagai berikut Metode Studi Pustaka, Metode Deskriptif, dan Metode Wawancara. Dengan melakukan evaluasi terhadap gangguan di Gardu Induk Gumawang, khususnya pada penyulang cabe, maka di harapkan pemadaman listrik yang sering terjadi oleh masyarakat pedesaan di Belitang, akan dapat diatasi penyebabnya. Dari hasil perhitungan arus hubung singkat pada penyulang Cabe yaitu sebesar : 0,4236 kA dan daya hubung singkat pada penyulang Cabe yaitu sebesar : 14,674 MVA. Kapasitas pemutus tenaga yang terpasang pada sisi 20 kV pada Penyulang Cabe masih sesuai dengan ratingnya yaitu 866,025 MVA dan rating arus maksimum pemutus tenaga yaitu 25 kA, ini artinya Pemutus Tenaga yang terpasang masih mampu untuk melindungi sistem dari arus gangguan.
PEMILIHAN ELCB DAN MCB SEBAGAI PROTEKSI INSTALASI LISTRIK RUANG LABORATORIUM MESIN LISTRIK SMK NEGERI 1 OKU SELATAN Yani, Raden Ahmad; Wijaya, Sultan Hadi; Andi, Kemas; Rizal, Choirul
Jurnal Teknik Elektro Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/jte.v13i2.983

Abstract

Proteksi terhadap dari arus bocor dan tegangan lebih mauoun beban lebih pada rangkaian instalasi listrik mutlak digunakan pada saat pemanfaatan energy listrik, saat ini pengguaan energi listrik bukan hanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari tetapi digunakan untuk pendidikan, didalam prosesnya untuk melakukan pembelajaran praktek mesin-mesin listrik di lingkungan SMK Negeri 1 OKU Selatan aktif dilakukan, untuk menjaga keselamatan dan keamanan bagi siswa dan pengajar pada instalasi listrik diruangan laboratorium tersebut dirangkai sistem proteksi dari arus hubung singkat, beban lebih dan arus bocor. Sistem proteksi pada instalasi listrik tersebut mutlak dilakukan atau dipasang dikarenakan pada saat siswa melakukan proses merangakai atau membuat instalasi rangakain pada motor-motor listrik dikhawirkan terjadinya kesalahan sambungan dan kegagalan isolasi. MCB dan ELCB sebagai alat proteksi yang digunakan untuk instalasi ruang laboratorium, dengan pembagian 4 group jalur instalasi listrik dengan saluran 3 fasa dimana setelah melakukan perhitungan dan analisis lapangan didapat MCB 3 pole dan MCB 1 pole yang digunakan berkapasitas 6 Ampere dan ELCB 4 pole sebagai alat proteksi arus bocor terhadap tegangan sentuh berkapasitas 10 Ampere dengan ranting arus bocor 30 mA.
EVALUASI KAPASITAS CIRCUIT BREAKER (CB) DISISI SEKUNDER GARDU INDUK BUNGARAN PADA PENYULANG AKASIA 20 KV Balqis, Amirah; Yani, Raden Ahmad; Suherman, RM Edy
Jurnal Teknik Elektro Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/jte.v14i1.1116

Abstract

Pada proses penyaluran energi listrik mulai dari pembangkit yang dialiri melalui jaringan transmisi dan sampai ke konsumen atau pelanggan energi listrik tidak terlepas dari peran gardu induk pembangkit dan gardu induk penurun tegangan. Gardu Induk (GI) Bungaran yang merupakan GI penurun tegangan dari tegangan 70 kV ke tegangan distribusi sekunder 20 kV yang paling bersentuhan langsung dengan pelanggan energi listrik PT. PLN (Persero). Pada prinsip kerjanya untuk mempertahankan kinerja suplai energi listrik GI Bungaran akan rentan terjadi kegagalan baik yang diakibatan gangguan teknis maupun gangguan teknis. Untuk memproteksi GI Bungaran khususnya pada transformator I dengan kapasitas 30 MVA pada proses penyaluran energi listrik ke penyulang-penyulang bertegangan menengah 20 kV yakni penyulang Akasia yang memiliki pajang saluran sepanjang 12,29 kms perlu dilakukan evaluasi secara berkala. Atas dasar pemeliharaan dan evaluasi secara berkala penulis tertarik untuk menganalisa kembali kapasitas Circuit Breaker (CB) sebagai pemutus tenaga bermedia udara vacum (VCB) yang melindungi transformator I dari GI Bungaran dari sisi sekunder terhadap besarnya arus gangguan pada penyulang Akasia bertegangan 20 kV. Dari evaluasi CB terpasang di GI Bungaran pada transformator I dengan kapsitas VCB sebesar 25 kA masih sesuai dengan kapsitas terhadap proteksi dari arus gangguan dari penyulang Akasia.
Perbandingan Daya Hubung Singkat Pada Penyulang 20 Kv Sisi Sekunder Tranformator Daya Ii Di Gardu Induk Bungaran Lubis, Chairunnisa; Balqis, Amirah; Yani, Raden Ahmad; Pratiwi, Dwi
Jurnal Ampere Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Ampere
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v9i1.14798

Abstract

Pada pratiknya dilapangan mayoritas jaringan distribusi di PT. PLN (Persero) UID Palembang masih bayakmenggunakan jenis konstruksi radial, dimana selain jenis konstruksi panjang jaringan distribusimempengaruhi jenis-jenis gangguan dalam proses penyaluran energi listrik. Dengan pajangnya jaringantersebut gangguan yang terjadi pada jaringan atau penyulang 20 KV dapat dipisahkan menjadi dua jenisgangguan yaitu gangguan yang bersifat simetris maupun gangguan bersifat asimetris. Atas dasar gangguan tesebut penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisa perbandingan besar daya hubung singkat yang terjadi pada penyulang-penyulang dari sisi sekunder transformator daya II pada Gardu Induk Bungaran. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis menyimpulkan bahwa bila terjadi perbedaan besarnya daya hubung singkat pada penyulang-penyulang 20 KV dimana bila lihat dari perbedaan tersebut dapatdiasumsikan bahwa besarnya daya hubung singkat pada penyulang distribusi berbanding terbalik dengan pajang saluran distribusi 20 kV, dimana semakin panjang saluran maka daya hubung singkat lebih kecil dan semakin pendek saluran distribusi 20 kV maka daya hubung singkat akan semakin besar.