Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kesiapan Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Tematik di Madrasah Ibtidaiyah Dhari, Putri Wulan; Wajnah, Wajnah; Susanti, Nova
Journal of Integrated Elementary Education Vol 1, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang in collaboration with PD PGMI Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.532 KB) | DOI: 10.21580/jieed.v1i2.7749

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menganalisis dan menguraikan kesiapan para guru Madrasah Ibtidaiyah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Aceh Tengah dalam mengimplementasikan pembelajaran tematik sesuai standar yang ditetapkan. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Subyek penelitian melibatkan para guru yang telah berpengalaman. Keabsahan data diperiksa melalui triangulasi data dan member check, sedangkan analisis data melibatkan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkap beberapa hal: sebagian guru yang memahami pembelajaran tematik kesulitan menerapkan konsep tersebut, namun mampu merencanakan pembelajaran dengan baik; para guru melaksanakan pembelajaran tematik sesuai RPP, namun metode dan media pembelajaran yang digunakan cenderung kurang bervariasi, sementara keterampilan dalam menyusun rubrik penilaian autentik masih perlu ditingkatkan. Kendala dalam implementasi meliputi ketersediaan sarana belajar yang terbatas, keterbatasan sumber belajar dan media, kesulitan menyusun rubrik penilaian sikap, dan hambatan dalam mengintegrasikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik. Disarankan agar sekolah meningkatkan sarana dan prasarana, mengembangkan sumber belajar, memberikan pelatihan dalam menyusun rubrik penilaian autentik, serta mendukung integrasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik guna meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. AbstractThis study aims to analyze and describe the readiness of Madrasah Ibtidaiyah teachers in Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Aceh Tengah in implementing thematic learning according to the established standards. Descriptive qualitative method was used in this study. The research subjects involved experienced teachers. Data validity was checked through data triangulation and member check, while data analysis involved data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results revealed several things: some teachers who understand thematic learning have difficulty applying the concept, but are able to plan lessons well; teachers implement thematic learning according to lesson plans, but the methods and learning media used tend to be less varied, while skills in compiling authentic assessment rubrics still need to be improved. Constraints in implementation include limited availability of learning facilities, limited learning resources and media, difficulties in preparing attitude assessment rubrics, and obstacles in integrating the scientific approach in thematic learning. It is recommended that schools improve facilities and infrastructure, develop learning resources, provide training in preparing authentic assessment rubrics, and support the integration of the scientific approach in thematic learning to improve the effectiveness of the learning process. 
Analisis Kesiapan Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Tematik di Madrasah Ibtidaiyah Dhari, Putri Wulan; Wajnah, Wajnah; Susanti, Nova
Journal of Integrated Elementary Education Vol. 1 No. 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang in collaboration with PD PGMI Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jieed.v1i2.7749

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menganalisis dan menguraikan kesiapan para guru Madrasah Ibtidaiyah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Aceh Tengah dalam mengimplementasikan pembelajaran tematik sesuai standar yang ditetapkan. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Subyek penelitian melibatkan para guru yang telah berpengalaman. Keabsahan data diperiksa melalui triangulasi data dan member check, sedangkan analisis data melibatkan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkap beberapa hal: sebagian guru yang memahami pembelajaran tematik kesulitan menerapkan konsep tersebut, namun mampu merencanakan pembelajaran dengan baik; para guru melaksanakan pembelajaran tematik sesuai RPP, namun metode dan media pembelajaran yang digunakan cenderung kurang bervariasi, sementara keterampilan dalam menyusun rubrik penilaian autentik masih perlu ditingkatkan. Kendala dalam implementasi meliputi ketersediaan sarana belajar yang terbatas, keterbatasan sumber belajar dan media, kesulitan menyusun rubrik penilaian sikap, dan hambatan dalam mengintegrasikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik. Disarankan agar sekolah meningkatkan sarana dan prasarana, mengembangkan sumber belajar, memberikan pelatihan dalam menyusun rubrik penilaian autentik, serta mendukung integrasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik guna meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. AbstractThis study aims to analyze and describe the readiness of Madrasah Ibtidaiyah teachers in Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Aceh Tengah in implementing thematic learning according to the established standards. Descriptive qualitative method was used in this study. The research subjects involved experienced teachers. Data validity was checked through data triangulation and member check, while data analysis involved data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results revealed several things: some teachers who understand thematic learning have difficulty applying the concept, but are able to plan lessons well; teachers implement thematic learning according to lesson plans, but the methods and learning media used tend to be less varied, while skills in compiling authentic assessment rubrics still need to be improved. Constraints in implementation include limited availability of learning facilities, limited learning resources and media, difficulties in preparing attitude assessment rubrics, and obstacles in integrating the scientific approach in thematic learning. It is recommended that schools improve facilities and infrastructure, develop learning resources, provide training in preparing authentic assessment rubrics, and support the integration of the scientific approach in thematic learning to improve the effectiveness of the learning process. 
Hubungan Dukungan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV di SD N 2 Ketol Zahara, Nita; Marnola, Ilham; Dhari, Putri Wulan
Malewa: Journal of Multidisciplinary Educational Research Vol 3 No 1 (2025): MALEWA: Journal of Multidisciplinary Educational Research
Publisher : Yayasan Dharma Lentera Khatulistiwa (MALEWA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61683/jome.v3i1.218

Abstract

This study aims to determine the relationship between parental support and learning motivation of fourth grade students at SDN 2 Ketol. The background of this study is based on the importance of parental participation in the support or learning process of children, especially in shaping children's positive attitudes and enthusiasm for learning. The method used in this study is a quantitative method with a correlational approach. Data collection techniques were carried out through questionnaires distributed to fourth grade students as well as documentation and supporting interviews. The results showed that there is a significant relationship between parental support and student learning motivation. This finding shows that the active involvement of parents in children's education is very important in increasing children's motivation and learning achievement in elementary school.Hypothesis testing is the final stage in this study. The test was carried out using the F test, which aims to determine whether there is an influence of the independent variable (X) on the dependent variable (Y). If the value obtained is more than 0.40, it can be concluded that there is a relationship between variable X and variable Y. Conversely, if the value is less than 0.40, then there is no relationship between the two variables.
From training to practice: A community-based mentoring model for implementing Kurikulum Merdeka Gradini, Ega; Dhari, Putri Wulan
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 21 No. 1 (2025): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v21i1.13153

Abstract

[Bahasa]:  Kurikulum Merdeka sangat penting karena mengedepankan otonomi guru dan pembelajaran yang berpusat pada siswa, namun kerangka kerjanya yang bersifat terbuka sering kali menimbulkan tantangan dalam penerapannya secara konsisten di tingkat sekolah. Untuk mengatasi masalah ini, inisiatif pengabdian masyarakat ini berupaya mengembangkan dan menilai model pendampingan berbasis masyarakat dengan menggunakan pendekatan Community-Based Participatory Research (CBPR). Tujuannya adalah untuk menciptakan kerangka kerja yang terukur yang secara efektif mendukung guru dan pemimpin sekolah saat mereka menerjemahkan prinsip-prinsip kurikulum ke dalam praktik di kelas. Proses ini melibatkan sesi pendampingan kolaboratif di mana para pemimpin sekolah dipandu dalam merancang Kurikulum Operasional Madrasah (KOM), sementara para guru menerima dukungan langsung dalam mengembangkan rencana pelajaran, membuat alat penilaian, dan melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin (P5RA). Umpan balik yang berulang dan diskusi reflektif memastikan bahwa proses pendampingan bersifat adaptif terhadap kebutuhan peserta, menumbuhkan rasa kepemilikan dan mendorong praktik pedagogi yang berkelanjutan. Model ini menunjukkan keefektifannya di dua sekolah menengah pertama Islam, di mana Sekolah B secara konsisten mengungguli Sekolah A dalam hal perencanaan, pengajaran, dan penilaian. Selain itu, sesi refleksi kolaboratif secara khusus meningkatkan efikasi diri guru, dengan 92% peserta menyatakan peningkatan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk mengimplementasikan kurikulum. Pendekatan pendampingan ini juga menghasilkan peningkatan partisipasi aktif siswa sebesar 25%, yang mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan dalam keterlibatan siswa di kelas. Temuan ini menunjukkan bahwa pendampingan yang terstruktur dan berbasis masyarakat dapat menjembatani kesenjangan antara pelatihan teoritis dan penerapan praktis, menawarkan kepada para pemangku kepentingan pendidikan sebuah kerangka kerja yang kuat untuk mengubah kegiatan pelatihan yang terisolasi menjadi komunitas praktik yang berkelanjutan. Kata kunci: kurikulum merdeka, penelitian partisipatif berbasis masyarakat, otonomi guru, pembelajaran yang berpusat pada siswa, model pendampingan [English]: Kurikulum Merdeka is highly significant because it prioritizes teacher autonomy and student-centered learning, yet its open-ended framework often poses challenges for consistent implementation at the school level. To address these issues, this community service initiative sought to develop and assess a community-based mentoring model using a Community-Based Participatory Research (CBPR) approach. The goal was to create a scalable framework that effectively supports teachers and school leaders as they translate the curriculum's principles into actual classroom practices. The process involved collaborative mentoring sessions in which school leaders were guided in designing the Kurikulum Operasional Madrasah (KOM). At the same time, teachers received hands-on support in developing lesson plans, crafting assessment tools, and implementing Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin (P5RA) projects. Iterative feedback and reflective discussions ensured that the mentoring process was adaptive to participants' needs, cultivating a sense of ownership and fostering sustainable pedagogical practices. The model demonstrated its effectiveness across two Islamic junior high schools, where School B consistently outperformed School A in planning, instruction, and assessment. Moreover, collaborative reflection sessions notably enhanced teacher self-efficacy, with 92% of participants expressing increased confidence in their ability to implement the curriculum. This mentoring approach also resulted in a 25% rise in active student participation, indicating a significant boost in classroom engagement. The findings suggest that structured, community-driven mentoring can bridge the gap between theoretical training and practical application, offering educational stakeholders a robust framework for transforming isolated training events into enduring communities of practice. Keywords: kurikulum merdeka, community-based participatory research, teacher autonomy, student-centered learning, mentoring model
Contextual Teaching and Learning (CTL): Inovasi Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar di Sekolah Dasar Islam Zannah; Indra; Dhari, Putri Wulan
Ta'dib: Jurnal Pemikiran Pendidikan Vol. 14 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/tdb.v14i2.536

Abstract

Model pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk membantu siswa memahami materi sekaligus menumbuhkan motivasi belajar, diperlukan model pembelajaran yang mengaitkan konsep pelajaran dengan konteks kehidupan nyata siswa. Salah satu model yang relevan adalah Contextual Teaching and Learning (CTL), yang menekankan keterkaitan antara materi ajar dan pengalaman sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bener Meriah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian meliputi kepala sekolah serta guru kelas IV MIN 2 Bener Meriah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran CTL dilakukan melalui strategi pengaitan materi dengan pengalaman nyata siswa, penggunaan metode interaktif, serta pemberian kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep secara mandiri. Penerapan model CTL terbukti mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna, meningkatkan keaktifan siswa, serta menumbuhkan motivasi belajar karena kegiatan belajar menjadi lebih menarik, kontekstual, dan mudah dipahami.