Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MEMBUAT TEKA-TEKI SILANG (TTS) HAKIKAT ILMU SAINS DAN METODE ILMIAH SECARA ONLINE MELALUI SITUS PUZZLEMAKER Riswakhyuningsih, Tri
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 8 No 1 (2023): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v8i1.154

Abstract

Teka-teki silang dapat dijadikan sebagai permainan edukatif. Melalui permainan teka-teki silang, siswa dilatih penguasaan kosakata. IPA sebagai produk, banyak memiliki kosakata penting berupa konsep, prinsip, teori, dan hukum. Permainan teka-teki silang menarik jika diterapkan dalam pembelajaran IPA, contohnya pada materi hakikat ilmu sains dan metode ilmiah. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu deskripsi, reduksi, dan seleksi. Pada tahap deskripsi, dilakukan pencatatan semua materi materi hakikat ilmu sains dan metode ilmiah. Pada tahap reduksi, dilakukan pemilihan fokus penelitian, yaitu kegiatan review bab/tes topik dengan permainan edukatif. Pada tahap seleksi, fokus penelitian diuraikan menjadi lebih terperinci, yaitu permainan edukatif berupa teka-teki silang yang dibuat secara online melalui situs puzzlemaker. Rumusan masalahnya adalah bagaimana cara membuat teka-teki silang materi hakikat ilmu sains dan metode ilmiah secara online melalui situs puzzlemaker. Tujuan penelitian adalah memaparkan cara membuat teka-teki silang materi hakikat ilmu sains dan metode ilmiah secara online melalui situs puzzlemaker.
MEMBANGUN PEMAHAMAN KONSEP AWAL SISWA DENGAN MENGARTIKAN ISTILAH-ISTILAH PENTING Riswakhyuningsih, Tri
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 8 No 2 (2024): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v8i2.166

Abstract

Tujuan penelitian adalah membangun pemahaman konsep siswa dengan mengartikan istilah-istilah penting. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu deskripsi, reduksi, dan seleksi. Pada tahap deskripsi, dilakukan pencatatan materi esensial pada pembelajaran IPA. Pada tahap reduksi, dilakukan pemilihan fokus penelitian, yaitu IPA sebagai kumpulan konsep. Pada tahap seleksi, fokus penelitian diuraikan menjadi lebih terperinci, yaitu membangun pemahaman konsep awal siswa dengan mengartikan istilah-istilah penting. Responden penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Subah, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik dokumentasi. Validasi dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai sumber. Kesimpulan pada tahap deskripsi, reduksi, dan seleksi, diolah dari data yang diperoleh melalui proses berpikir, bertanya, analisis, kesimpulan, dan pencandraan. Rata-rata pada setiap pokok bahasan terdapat puluhan konsep. Cara membangun pemahaman konsep adalah siswa ditugaskan untuk mencari istilah-istilah penting pada setiap pokok bahasan dan mengartikannya dengan kalimat sendiri secara singkat dan jelas. Hasilnya adalah siswa terbangun konsep awal sebelum guru menjelaskan dan hasil belajar yang didapat mempermudah proses pembelajaran selanjutnya.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN MULTI STRATEGI MATERI ZAT DAN PERUBAHANNYA Riswakhyuningsih, Tri
Education Transformation: Jurnal Ilmiah Insan Pendidikan Vol 2 No 1 (2024): Education Transformation
Publisher : BBGP Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan dan potensi siswa dalam belajar di kelas sangat beragam. Kurikulum Merdeka memberi kesempatan kepada setiap siswa berkembang sesuai minat dan bakatnya masing-masing melalui pembelajaran berdiferensiasi. Terdapat tiga strategi dalam pembelajaran berdiferensiasi, yaitu konten, proses, dan produk. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu deskripsi, reduksi, dan seleksi. Sumber data dalam penelitian meliputi hasil observasi terhadap diferensiasi konten, diferensiasi produk, dan difernsiasi projek pembelajaran materi zat dan perubahannya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik non tes. Validasi dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai sumber. Kesimpulan penelitian adalah diferensiasi konten dilakukan dengan cara menyediakan sumber belajar yang terdiri dari buku siswa, hand out, berbagai macam alat dan bahan pengamatan dan percobaan kerapatan jenis. Diferensiasi produk berupa jawaban LKS, model partikel dari biji yang dibuat siswa, dan peta konsep zat dan perubahannya. Terdapat 5 dimensi P5 yang dapat dikuatkan pada pembelajaran berdiferensiasi dengan multi strategi materi zat dan perubahannya yaitu beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, 2) gotong royong, 3) mandiri, 4) bernalar kritis dan 5) kreatif.
MEMBUAT TEKA-TEKI SILANG (TTS) HAKIKAT ILMU SAINS DAN METODE ILMIAH SECARA ONLINE MELALUI SITUS PUZZLEMAKER Riswakhyuningsih, Tri
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 8 No 1 (2023): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v8i1.154

Abstract

Teka-teki silang dapat dijadikan sebagai permainan edukatif. Melalui permainan teka-teki silang, siswa dilatih penguasaan kosakata. IPA sebagai produk, banyak memiliki kosakata penting berupa konsep, prinsip, teori, dan hukum. Permainan teka-teki silang menarik jika diterapkan dalam pembelajaran IPA, contohnya pada materi hakikat ilmu sains dan metode ilmiah. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu deskripsi, reduksi, dan seleksi. Pada tahap deskripsi, dilakukan pencatatan semua materi materi hakikat ilmu sains dan metode ilmiah. Pada tahap reduksi, dilakukan pemilihan fokus penelitian, yaitu kegiatan review bab/tes topik dengan permainan edukatif. Pada tahap seleksi, fokus penelitian diuraikan menjadi lebih terperinci, yaitu permainan edukatif berupa teka-teki silang yang dibuat secara online melalui situs puzzlemaker. Rumusan masalahnya adalah bagaimana cara membuat teka-teki silang materi hakikat ilmu sains dan metode ilmiah secara online melalui situs puzzlemaker. Tujuan penelitian adalah memaparkan cara membuat teka-teki silang materi hakikat ilmu sains dan metode ilmiah secara online melalui situs puzzlemaker.
MEMBANGUN PEMAHAMAN KONSEP AWAL SISWA DENGAN MENGARTIKAN ISTILAH-ISTILAH PENTING Riswakhyuningsih, Tri
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 8 No 2 (2024): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v8i2.166

Abstract

Tujuan penelitian adalah membangun pemahaman konsep siswa dengan mengartikan istilah-istilah penting. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu deskripsi, reduksi, dan seleksi. Pada tahap deskripsi, dilakukan pencatatan materi esensial pada pembelajaran IPA. Pada tahap reduksi, dilakukan pemilihan fokus penelitian, yaitu IPA sebagai kumpulan konsep. Pada tahap seleksi, fokus penelitian diuraikan menjadi lebih terperinci, yaitu membangun pemahaman konsep awal siswa dengan mengartikan istilah-istilah penting. Responden penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Subah, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik dokumentasi. Validasi dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai sumber. Kesimpulan pada tahap deskripsi, reduksi, dan seleksi, diolah dari data yang diperoleh melalui proses berpikir, bertanya, analisis, kesimpulan, dan pencandraan. Rata-rata pada setiap pokok bahasan terdapat puluhan konsep. Cara membangun pemahaman konsep adalah siswa ditugaskan untuk mencari istilah-istilah penting pada setiap pokok bahasan dan mengartikannya dengan kalimat sendiri secara singkat dan jelas. Hasilnya adalah siswa terbangun konsep awal sebelum guru menjelaskan dan hasil belajar yang didapat mempermudah proses pembelajaran selanjutnya.
REFLEKSI MODEL SIX THINKING HATS SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) Riswakhyuningsih, Tri
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 9 No 2 (2025): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v9i2.184

Abstract

The Six Thinking Hats model looks at one topic from multiple perspectives. The purpose of the research is to reflect on science learning with the Six Thinking Hats model. The research was conducted using descriptive method. Conducting a critical analysis of the learning process in the 2021/2022 to 2023/2024 school years. Reflection on learning in the 2021/2022 academic year: 1) Fact: face-to-face learning is limited, 2) Feelings: thinking more to prepare a limited face-to-face learning strategy, 3) Positive things: being able to meet face-to-face with students, 4) Obstacles: making learning scenarios to achieve student competencies, 5) Ideas that arise: Implementing a flipped classroom approach, applying the principle of alam takambang jadi guru, 6) Conclusion: learning time and place are more flexible, student competencies are achieved. Reflection on learning for the 2022/2023 academic year: 1) Fact: first year of IKM, 2) Feelings: adapting to curriculum changes, 3) Positive things: students can explore and express their learning interests, Pancasila learner profile grows, 4) Obstacles: identifying students' learning styles, 5) Ideas: implementing differentiated learning with multiple strategies, 6) Conclusion: students learn according to their learning styles. Reflection on learning in the 2023/2024 academic year:1) Fact: second year of IKM, 2) Feelings: freedom to design learning, 3) Positive things: adaptive and flexible learning process, 4) Obstacles: encouraging students' active participation, 5) Ideas: creating activity-based learning, 6) Conclusion: learning activities have increased. Keywords: Reflection, Learning Science, Six Thinking Hats
PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL (PENGALAMAN PRAKTIS PENDIDIKAN GURU PENGGERAK) Riswakhyuningsih, Tri; Susiati, Eva; Wulandari; Duryat; Khusnul Fatekhah, Helmi; Kumariyah
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 9 No 2 (2025): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v9i2.199

Abstract

Social and Emotional Learning (SEL) is the 6th module of 10 modules studied in the education of driving teachers. The purpose of the study was to share SEL experiences. The study was conducted using a qualitative descriptive method. Data sources were SEL modules, independent assignments, group assignments, and reflection journals. Data were collected by reviewing modules, exploring the Learning Management System, and documentation. Data analysis was carried out using triangulation techniques. Learning activities used the flow: starting from oneself, concept exploration, collaboration space, contextual meaning, elaboration of understanding, connections between materials, and real action. Starting from oneself, reflection of one's own experience in facing personal crises, the ability to build positive relationships with others and its influence on learning. Concept exploration, exploration of the importance of SEL, the CASEL framework, and implementation of SEL. Collaboration space, discussing and developing social and emotional competence empowerment program initiatives in schools. Contextual demonstration, demonstrating SEL in learning scenarios. Elaboration of understanding, elaborating understanding of SEL based on full awareness through independent learning and mutual cooperation. Connections between materials, making conclusions and connections between SEL with previous modules. Real action, sharing understanding of SEL implementation. Keywords: Leading Teacher, Leading Teacher Education, Social and Emotional Learning
COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK (PENGALAMAN PRAKTIS PENDIDIKAN GURU PENGGERAK) Riswakhyuningsih, Tri; Susiati, Eva; Wulandari; Duryat; Khusnul Fatekhah, Helmi; Kumariyah
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 9 No 2 (2025): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v9i2.200

Abstract

Coaching for Academic Supervision is the 7th module of 10 modules studied in the education of driving teachers. The purpose of the study is to share coaching experiences for academic supervision. The study was conducted using a qualitative descriptive method. Data sources were coaching modules for academic supervision, independent assignments, group assignments, and reflection journals. Data were collected by reviewing modules, exploring the Learning Management System, and documentation. Data analysis was carried out using triangulation techniques. Learning activities used the flow: starting from oneself, concept exploration, collaboration space, contextual demonstration, elaboration of understanding, connections between materials, and real action. Starting from oneself, reflecting on experiences and feelings when being supervised. Exploration of concepts thinking paradigms and coaching principles, core coaching competencies and TIRTA as the flow of coaching conversations. Collaboration space, practicing coaching conversations with the TIRTA flow. Contextual demonstration, practicing coaching to help develop coachee competencies. Elaboration of understanding, questions and answers and coaching discussions in the realm of academic supervision. Connections between materials, concluding and making reflections. Real action, practicing academic supervision using the coaching thinking paradigm. Keywords: Academic Supervision, Coaching, Leading Teachers, Leading Teacher Education
PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA (PENGALAMAN PRAKTIS PENDIDIKAN GURU PENGGERAK) Riswakhyuningsih, Tri; Susiati, Eva; Wulandari; Duryat; Khusnul Fatekhah, Helmi; Kumariyah
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 9 No 2 (2025): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v9i2.203

Abstract

Modul "Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya" merupakan modul ke-9 dari 10 modul dalam Program Pendidikan Guru Penggerak. Penelitian ini bertujuan membagikan pengalaman pembelajaran dari modul tersebut dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari modul, tugas mandiri, tugas kelompok, dan jurnal refleksi. Data dikumpulkan melalui telaah modul, eksplorasi Learning Management System, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Pembelajaran mengikuti alur "MERDEKA" yang terdiri atas: Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata. Pada tahap Mulai dari Diri, dilakukan refleksi terhadap faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin. Eksplorasi Konsep mencakup pendekatan berbasis aset dan kekurangan, pemetaan sumber daya dengan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), serta strategi pengelolaan sumber daya. Di Ruang Kolaborasi, peserta mengidentifikasi dan mempresentasikan pemanfaatan sumber daya secara efektif. Demonstrasi Kontekstual melibatkan analisis visi dan inisiatif perubahan serta refleksi peran pemimpin. Elaborasi Pemahaman dilakukan melalui diskusi dan tanya jawab. Koneksi Antar Materi menghasilkan kesimpulan, dan Aksi Nyata berupa praktik langsung identifikasi sumber daya di sekolah. Berdasarkan pengalaman pembelajaran ini, direkomendasikan agar: (1) implementasi pendekatan ABCD diperluas ke seluruh program guru penggerak untuk optimalisasi pemanfaatan sumber daya sekolah, dan (2) alur pembelajaran "MERDEKA" dapat diadaptasi dalam pengembangan modul-modul lainnya karena terbukti efektif dalam membangun pemahaman holistik
PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID (PENGALAMAN PRAKTIS PENDIDIKAN GURU PENGGERAK) Riswakhyuningsih, Tri; Susiati, Eva; i, Wulandari; Duryat; Khusnul Fatekhah, Helmi; Kumariyah
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 9 No 2 (2025): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v9i2.205

Abstract

Program management that has a positive impact on students is the 10th module of 10 modules studied in the education of teacher movers. The purpose of the study is to share learning experiences of program management that has a positive impact on students. The study was conducted using a qualitative descriptive method. Data sources include program management modules that have a positive impact on students, independent assignments, group assignments, and reflection journals. Data were collected by reviewing modules, exploring the Learning Management System, and documentation. Data analysis was carried out using triangulation techniques. Learning activities use the flow: starting from oneself, concept exploration, collaboration space, contextual meaning, elaboration of understanding, connections between materials, and real action. Starting from oneself, reflecting on their past learning experiences. Concept exploration, through reading, discussion, and reflection activities, and constructing understanding. Collaboration space, creating and presenting examples of programs that promote student leadership. Contextual demonstration, creating a program plan that utilizes the BAGJA change management model. Elaboration of understanding, discussion and Q&A with instructors related to learning programs that foster student leadership. Connections between materials, creating a synthesis of understanding about school programs that have an impact on students. Real action, implementing stages B&A based on the BAGJA change initiative model. Keywords: Leading Teachers, Positive Impact, Students, Program Management