Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Korelasi Daya Dukung Tanah dengan Kuat Geser Menggunakan Alat Vane Shear dan Direct Shear Adama, Riri Arinda; Setyanto, setyanto; Adha, Idharmahadi
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 5, No 3 (2017): Edisi September 2017
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The soft clay soil has expansive behavior that expands when exposed to water, this will be very dangerous to the construction to be built on it, because clay soil generally has a low shear strength and high compressibility. To know the parameters and characteristics of strong clay soil shear in an area, can use vane shear test and direct shear test. The soil samples were taken from Jabung, East Lampung for testing laboratory modeling on glass box with vane shear and direct shear tools with a weight of  ± 130,730 grOn the direct shear tests when soil conditions remolded at a depth of 30 cm shear strength values obtained at 0.0743 kg/cm2, on vane shear test obtained 0.38 kg/cm2 with soil bearing capacity of 0.6048 kg/cm2, at a depth of 50 cm obtained a shear strength value of 0.0779 kg/cm2, on vane shear test obtained 0.54 kg/cm2 with soil bearing capacity of 0.6738 kg/cm2. In saturated soil conditions a depth of 30 cm obtained a shear strength value in the direct shear test of 0.0553 kg/cm2, the vane shear test of 0.46 kg/cm2 with a bearing capacity of 0.4116 kg/cm2, a depth of 50 cm obtained shear strength value of 0.0743 kg/cm2, the vane shear testing with a 0.65 kg/cm2 earned bearing capacity of 0.6308 kg/cm2. From the test results direct shear test and vane shear test known that the shear strength in direct shear tests is smaller than the vane shear test. Keywords: Vane shear, direct shear, Clay soil shear strength, Soil bearing capacity.
Study Perbandingan Antara Uji Proctor Modified Dengan Alat Tekan Pemadat Modifikasi Berdasarkan Tekanan Kontak pada Alat Berat Pemadat Tanah Situmeang, Tipo Putra; Setyanto, Setyanto; Adha, Idharmahadi
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 6, No 1 (2018): Edisi Maret 2018
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemadatan tanah merupakan salah satu pekerjaan penting dalam setiap proyek perkerasan jalan. Pemadatan tanah berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah yang memberikan daya dukung kepada lapisan jalan di atasnya, serta juga berfungsi untuk mengurangin besar penurunan tanah yang tidak diinginkan. Dalam setiap pemadatan tanah diperlukan kadar air optimum untuk mencapai kepadatan maksimum yang dapat diketahui dengan uji proctor . Uji proctor yang masih manual dalam pemberian bebannya mengakibatkan membutuhkan tenaga manusia yang cukup besar dalam penggunaannya. Pada penelitian ini membandingkan uji proctor modified dengan pemodelan alat tekan pemadat modifikasi dengan menggunakan tekanan kontak alat berat pemadat tanah dalam usaha mengantikan uji proctor manual dengan alat modifikasi yang lebih praktis. Tanah yang digunakan adalah tanah timbunan pilihan, berasal dari Desa Gedung Agung, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. Pengujian alat tekan pemadat modifikasi ini terdiri dari 4 tekanan berbeda yaitu 1,667 Mpa; 6,2 Mpa; 7 MPa dan 8,4 MPa, menggunakan tiga sampel tanah pada masing-masing tekanan. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa berat volume maksimum (γdmaks) sebesar 1,706 gr/cm3 pada pengujian metode proctor modified dengan hasil pada alat tekan pemadat modifikasi didapat nilai tekanan sebesar 8 MPa.
PENGARUH RESAPAN AIR (WATER ADSORPTION) TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI TANAH SEMEN (SOIL CEMENT BASE) Adha, Idharmahadi
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 13, No 1 (2009): Edisi April Tahun 2009
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semen merupakan bahan additive yang sangat baik digunakan pada metoda stabilitasi tanah untukpelaksanaan konstruksi jalan raya. Kerusakan pada struktur perkerasan jalan yang menggunakanlapis pondasi tanah semen, tidak hanya disebabkan oleh beban lalu lintas, tetapi dapat diakibatkanoleh genangan air pada saat musim hujan. Pengujian daya dukung lapis pondasi semen sebagaiakibat proses resapan air, dilaksanakan menggunakan periode siklus.. Berdasarkan pengujian,ternyata bahwa nilai CBR laboratorium lapis pondasi tanah semen dengan durasi waktu resapanair yang lama, pada siklus keempat didapat nilai CBR sebesar 98 % (< 100 %), dan dengandurasi waktu resapan air yang lebih singkat, pada siklus kedua belas nilai CBR mencapai 108 %(> 100 %). Hal ini berarti. bahwa bila konstruksi lapis pondasi tanah semen akan tergenang setiaptahun pada saat musim hujan, maka pada tahun keempat konstruksi lapis pondasi tanah sementersebut, tidak lagi memenuhi persyaratan teknis, yaitu minimal nilai CBR sebesar 100 %.