Dyah Untari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 PADA KADER KESEHATAN DAN PERKUMPULAN DASA WISMA Nadia Oktiffany Putri; Dyah Untari
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 2 No 1 (2020): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v2i1.154

Abstract

Corona virus disease (COVID-19) merupakan salah satu jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dengan jenis baru. Fenomena yang ada saat ini menunjukkan jika masyarakat belum siap menerima kondisi pandemi yang terjadi. Hal tersebut dibuktikan dengan kepanikan masyarakat Indonesia ketika COVID-19 mulai masuk Indonesia. Masa pandemi COVID-19 di Indonesia membuat masyarakat harus beradaptasi dengan keadaan yang ada. Permasalahan tersebut menjadi salah satu dasar pelaksanaan program kemitraan masyarakat dengan tujuan untuk memberikan pengenalan mengenai konsep secara umum dari COVID-19 dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama pandemi. Upaya pencegahan yang dilakukan ialah melalui pemberian pendidikan kesehatan mengenai COVID-19 dengan peserta kegiatan ialah kader kesehatan dan ibu-ibu perkumpulan dasa wisma. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat di tengah pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi pengabdi. Hal tersebut dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung sehingga kegiatan PKM dilakukan secara daring. Selama proses kegiatan, jumlah peserta yang hadir ialah keseluruhan orang yang ada di dalam grup Whats App kader dan dasa wisma. Kegiatan yang dilakukan memberikan dampak positif yaitu menambah pemahaman dan kewaspadaan masyarakat mengenai COVID-19 di tengah pandemi saat ini. Adapun target jangka panjang dari kegiatan ini ialah para kader kesehatan dan ibu-ibu perkumpulan dasa wisma untuk selanjutnya dapat membagikan informasi yang telah dimiliki kepada seluruh masyarakat sekitar.
Efektivitas Perawatan Mulut Menggunakan Madu Terhadap Risiko Pneumonia Aspirasi Pada Pasien Stroke Yang Mengalami Penurunan Kesadaran Dan Disfagia Dyah Untari; I made Kariasa; Muhammad Adam
JOURNAL EDUCATIONAL OF NURSING(JEN) Vol 2, No 1 (2019): JOURNAL EDUCATIONAL OF NURSING(JEN)
Publisher : Akademi Keperawatan RSPAD Gatot Soebroto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.432 KB) | DOI: 10.37430/jen.v2i1.9

Abstract

Pneumonia aspirasi pada pasien stroke dapat terjadi akibat dari bakteri gram positif maupun gram negatif di rongga mulut yang menyebar ke saluran nafas pasien akibat penurunan kemampuan mulut untuk melawan bakteri. Pemilihan bahan perawatan mulut perlu mempertimbangkan segi efektifitas bahan, keamanan, kenyamanan serta efesiensi biaya. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Pre dan Post test control group design. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas perawatan mulut menggunakan madu dengan risiko pneumonia aspirasi pada pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran dan disfagia. Pada desain ini 46 responden dibagi menjadi 23 responden kelompok intervensi dengan perawatan mulut menggunakan madu dan 23 responden menjadi kelompok control yang mendapatkan perawatan mulut dengan chlorhexidine 0,2%. Perawatan mulut dilakukan dilakukan oleh perawat sebanyak dua kali sehari pada pagi dan sore hari selama 30 menit dalam waktu 3 hari berurutan. Hasil: terdapat hubungan signifikan perawatan mulut menggunakan madu dengan risiko pneumonia aspirasi pada pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran dan disfagia (p.0,000:α.0,05). Risiko pneumonia aspirasi lebih rendah sebesar 2,522 dengan perawatan mulut menggunakan madu dibandingkan menggunakan Clorhexidine 0,2%. Simpulan: Perawatan mulut menggunakan madu efektif mencegah peningkatan risiko pneumonia aspirasi pada pasein stroke yang mengalami penurunan kesadaran dan disfagia. Saran: Perawatan mulut dengan madu dapat dijadikan bahan untuk perawatan mulut terutama dalam pemilihan agen antiseptik karena terbukti pada penelitian ini madu dapat mempertahankan bahkan menurunkan risiko pneumonia aspirasi pada pasien stroke dengan penurunan kesadaran dan disfagia. Penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk penelitian berikutnya. Kata Kunci: Chlorhexidine 0,2%, Madu, Perawatan Mulut, Stroke