Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN KEGAWATAN JANTUNG DAN NEUROLOGIS PADA KADER KESEHATAN DI DESA SUMBERBENING KECAMATAN BANTUR KABUPATEN MALANG Nadia Oktiffany Putri; Dyah Untari
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 1 No 2 (2020): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v1i2.128

Abstract

Kondisi kegawatan jantung seperti serangan jantung dan neurologis seperti serangan stroke merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Salah satu karakteristik yang ditemukan di Desa Sumberbening, yang merupakan lokasi kegiatan kemitraan masyarakat, adalah masih banyak penduduk yang merupakan kategori penduduk hampir miskin dan miskin. Keadaan ekonomi yang rendah menjadi salah satu indikator dalam rendahnya pengetahuan masyarakat, termasuk pengetahuan mengenai kegawatan jantung dan neurologis. Permasalahan tersebut menjadi salah satu dasar pelaksanaan program kemitraan masyarakat dengan tujuan untuk memberikan pengenalan mengenai faktor risiko dan penyakit – penyakit yang berpotensi menimbulkan kondisi kegawatan jantung dan neurologis. Upaya pencegahan yang dilakukan ialah melalui pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan dalam melakukan deteksi dini kondisi kegawatan jantung dan neurologis dengan peserta kegiatan ialah kader kesehatan dan kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selama proses kegiatan, jumlah peserta yang hadir telah melebihi 50% dari target yang diharapkan. Kegiatan yang dilakukan telah menjawab permasalahan yang ada di Desa Sumberbening, yaitu menambah pemahaman dan kewaspadaan masyarakat mengenai kondisi kegawatan jantung dan neurologis. Adapun target jangka panjang dari kegiatan ini ialah para kader kesehatan dan kelompok PKK untuk selanjutnya dapat membagikan informasi dan keterampilan yang telah dimiliki kepada seluruh masyarakat di Desa Sumberbening.
UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 PADA KADER KESEHATAN DAN PERKUMPULAN DASA WISMA Nadia Oktiffany Putri; Dyah Untari
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 2 No 1 (2020): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v2i1.154

Abstract

Corona virus disease (COVID-19) merupakan salah satu jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dengan jenis baru. Fenomena yang ada saat ini menunjukkan jika masyarakat belum siap menerima kondisi pandemi yang terjadi. Hal tersebut dibuktikan dengan kepanikan masyarakat Indonesia ketika COVID-19 mulai masuk Indonesia. Masa pandemi COVID-19 di Indonesia membuat masyarakat harus beradaptasi dengan keadaan yang ada. Permasalahan tersebut menjadi salah satu dasar pelaksanaan program kemitraan masyarakat dengan tujuan untuk memberikan pengenalan mengenai konsep secara umum dari COVID-19 dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama pandemi. Upaya pencegahan yang dilakukan ialah melalui pemberian pendidikan kesehatan mengenai COVID-19 dengan peserta kegiatan ialah kader kesehatan dan ibu-ibu perkumpulan dasa wisma. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat di tengah pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi pengabdi. Hal tersebut dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung sehingga kegiatan PKM dilakukan secara daring. Selama proses kegiatan, jumlah peserta yang hadir ialah keseluruhan orang yang ada di dalam grup Whats App kader dan dasa wisma. Kegiatan yang dilakukan memberikan dampak positif yaitu menambah pemahaman dan kewaspadaan masyarakat mengenai COVID-19 di tengah pandemi saat ini. Adapun target jangka panjang dari kegiatan ini ialah para kader kesehatan dan ibu-ibu perkumpulan dasa wisma untuk selanjutnya dapat membagikan informasi yang telah dimiliki kepada seluruh masyarakat sekitar.
BAGAIMANA MEMBANGUN KEHIDUPAN SPIRITUAL SELAMA PANDEMI COVID-19 DI MALANG RAYA Berliany Venny Sipollo; Nadia Oktiffany Putri; Kristianto Dwi Nugroho
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 2 No 1 (2020): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v2i1.155

Abstract

ABSTRAK Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat dengan judul “Bagaimana membangun kehidupan spiritual selama masa pandemik COVID-19” diawali dengan fenomena yang ada saat ini mengenai COVID-19. Fenomena yang ada menunjukkan jika masyarakat belum siap menerima perubahan yang terjadi akibat kondisi pandemi. Perubahan yang terjadi meliputi kebijakan baru dari pemerintah yaitu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan baru ini diadakan sebagai tindak lanjut dari peningkatan jumlah warga yang terinfeksi dan meninggal akibat COVID-19. Hal ini juga berdampak pada perputaran sektor ekonomi, masyarakat ketakutan berpergian, salah satunya termasuk pergi ke tempat ibadah. Dibutuhkan kesiapan mental bagi masyarakat dalam menghadapi masa pandemic COVID-19. Upaya dalam membangun kehidupan spiritual di masa pandemik COVID-19 dilakukan dengan meningkatkan komunikasi atau silahturahmi, mengurangi paparan berita dari berbagai media, membaca kitab suci, meluangkan waktu untuk beribadah, dan mendengarkan siraman rohani. Salah satu hal positif dalam pandemi ini ialah memperbanyak kesempatan untuk semakin dekat dengan Tuhan yang jika selama ini waktu lebih terkuras habis dengan pekerjaan. Kehidupan spiritual Karakter yang kuat akan meningkatkan spiritual dalam diri masing-masing untuk menghadapi keadaan yang sulit di masa pandemik. ABSTRACT The Community Partnership Program activity entitled "How to build a spiritual life during the COVID-19 pandemic period" begins with the current phenomenon regarding COVID-19. The existing phenomenon shows that the community is not ready to accept the changes that occur due to pandemic conditions. Changes that occur include a new policy from the government, namely PSBB (Large-Scale Social Restrictions). This new policy was held as a follow-up to the increase in the number of people infected and dying from COVID-19. This also has an impact on the rotation of the economic sector, people are afraid to travel, one of which includes going to places of worship. It takes mental readiness for the community to face the COVID-19 pandemic. Efforts to build a spiritual life during the COVID-19 pandemic have been carried out by increasing communication or friendship, reducing exposure to news from various media, reading holy books, taking time to worship, and listening to spiritual sermons. One of the positive things in this pandemic is that there are more opportunities to get closer to God, who if all this time has been drained more by work. Spiritual life A strong character will enhance each other's spirituality to face the difficult circumstances of the pandemic.
PENINGKATAN PEMAHAMAN MELALUI PELATIHAN KEGAWATDARURATAN DI LINGKUP KELUARGA Nadia Oktiffany Putri; Dyah Untari
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 3 No 1 (2021): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v3i1.166

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul “Peningkatan dan Pemahaman Melalui Pelatihan Kegawatdaruratan di Lingkup Keluarga” diawali dengan fenomena yang ada saat ini mengenai kegawatdaruratan di lingkup keluarga yang masih sering terjadi di masyarakat. Fenomena yang ada menunjukkan jika kecelakaan yang berkontribusi pada kegawatdaruratan juga bisa terjadi di dalam rumah atau di lingkup keluarga. Kegawatdaruratan di rumah tangga telah didefinisikan sebagai kondisi yang mengancam sebagai akibat dari trauma yang terjadi. Fenomena yang ada di lokasi mitra ialah kondisi geografisnya yang dikelilingi oleh ladang, persawahan, dan pohon-pohon bambu. Kondisi geografis tersebut termasuk dalam habitat tempat hidup ular. Hal ini merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kegawatdaruratan di lingkup keluarga. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini ialah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan mengenai pertolongan pertama kejadian kegawatdrauratan di lingkup keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Wonosari, Desa Pandansari, Kec. Poncokusumo. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan sebanyak 3x pertemuan. Sebagai indikator keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat, peserta diberikan pre-test dan post-test.
HUBUNGAN INTENSI DENGAN PERILAKU KADER SEBAGAI PENOLONG PERTAMA SERANGAN STROKE Imelda Feneranda Seravia Tambi; Fidiana Kurniawati; Irine Yunila Prastyawati; Nadia Oktiffany Putri
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 2 No 1 (2020): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v2i1.135

Abstract

Pengurangan dan keterlambatan dalam mengambil keputusan akan mempengaruhi waktu pengobatan itu sendiri. Kader memiliki peran dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada pasien. Kader juga berperan dalam menyediakan beberapa layanan langsung seperti pertolongan pertama dan pemeriksaan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara intensi dan prilaku kader sebagai penolong pertama serangan stroke. Jenis penelitian ini adalah study korelasi. Lokasi penelitian di Puskesmas Janti Kota Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 44 orang kader kesehatan. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan non parametrik (spearman rho). Hasil menunjukkan bahwa ditemukan p = 0,031 atau p < 0,05, serta memilik rs +0.326. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensi dengan perilaku kader sebagai penolong pertama serangan stroke, hubungan ini memiliki kekuatan positif sedang. Ada hubungan antara intensi dengan perilaku kader sebagai penolong pertama serangan stroke. Peningkatan kinerja kader ditekankan dengan pemberian motivasi, dukungan dan pengakuan masyarakat untuk dapat meningkatkan intensi kader dalam menjalankan perannya sebagai penolong pertama serangan stroke.
PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK OLAHAN BERBAHAN DASAR TEPUNG DAUN KELOR SEBAGAI BAHAN MAKANAN TAMBAHAN PADA KADER KESEHATAN DI DESA TAMBAKASRI KECAMATAN TAJINAN Nadia Oktiffany Putri; Febrina Secsaria Handini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7384

Abstract

ABSTRAKKegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini mengangkat tema terkait dengan pemanfaatan bahan lokal di lokasi mitra sebagai bahan makanan tambahan, yaitu PMT. Fenomena ini diawali berdasarkan dari data yang diperoleh di Desa Tambakasri Kabupaten Malang. Data menunjukkan jika terdapat 10 anak (2,04%) dari seluruh jumlah balita mengalami stunting. Salah satu penyebab terjadinya stunting pada balita di Desa Tambakasri ini adalah kurangnya pengetahuan ibu dalam pemilihan dan pengadaan pemberian makanan tambahan (PTM) yang beragam dan sehat bagi anak balitanya. Tujuan kegiatan PkM ini ialah meningkatkan wawasan dan keterampilan kader kesehatan dan masyarakat di lokasi mitra dalam pemanfatatan bahan lokal yaitu daun kelor sebagai bahan makanan tambahan untuk balita. Metode pelaksanaan kegiatan PkM ini ialah pendidikan kesehatan dan pelatihan secara luring. Media yang digunakan dalam kegiatan PKM kali ini ialah lembar menu dan power point. Kegiatan PkM terlaksana sebanyak 3 kali pertemuan selama bulan Desember 2021. Hasil nilai rata-rata dari post-test pada 19 peserta yang hadir ialah 94,73. Secara keseluruhan, kegiatan PKM telah berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan seluruh pihak yang terlibat. Kata Kunci : balita; cookies daun kelor; makanan tambahan; tepung ABSTRACTThe community service activity for this time raised the theme related to the use of local ingredients at partner locations as additional food ingredients. This phenomenon was initiated based on the data obtained in Tambakasri Village, Malang Regency. The data shows that there are 10 children (2.04%) of the total number of toddlers experiencing stunting. One of the causes of stunting in children under five in Tambakasri Village is the lack of mothers’ knowledge in the selection and procurement of various and healthy complementary foods for their toddlers. The aim of this activity was to increase the insight and skills of health cadres and the community at partner locations in utilizing local ingredients, Moringa leaves, as additional food for toddlers. The method of implementing this activity was health education and offline training. The media used in this activity are menu sheets and power points. The activities were held 3 times in December 2021. The average score from the post-test for the 19 participants who attended was 94.73. Overall, community service activities have run smoothly in accordance with the expectations. Keywords:  toddler; cookies; moringa leaves; complementary food; flour
The Relationship between Physical Activities and Cognitive Function in The Elderly Wisoedhanie Widi Anugrahanti; Romaden Marbun; Nadia Oktiffany Putri
NurseLine Journal Vol 5 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/nlj.v5i2.17652

Abstract

ABSTRACT Physical activity is a factor that can inhibit cognitive decrease in the elderly. One of the preventive actions that can be done by the elderly in slowing down the decrease of cognitive function is to increase physical activity. Physical activity is thought to stimulate nerve growth which might inhibit cognitive decrease in the elderly. When doing physical activity, the brain will be stimulated so that it will increase the Brain Derived Neurotropic Factor which plays a role in keeping nerve cells fit and healthy. Based on the explanation, the aim of this study was to identify the relationship between physical activity and cognitive function in the elderly. This study was a quantitative study with a categorical correlative analytic method. The study used cross sectional study design. The chi-square test and ordinal logistic regression test were used for data analysis. The results of this study stated that the overall physical activities which were exercise, mild activity, heavy activity, use of stairs and participate in social activities showed a significant relationship to cognitive function. Participating in social activities and mild activity were the most significant physical activities that showed relationship to cognitive function, with p-value = 0.001 < 0.05. In conclusion, the findings highlight that the choice of appropriate physical activity can help to maintain cognitive function in the elderly. Keywords: physical activity, cognitive function, elderly
THE DIFFERENCES OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE RELATED COVID-19 BETWEEN RURAL AND URBAN COMMUNITIES Nadia Oktiffany Putri; Anang Nurwiyono
Jurnal Keperawatan Malang Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Malang (JKM)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36916/jkm.v7i1.157

Abstract

Background: Covid-19 stands for Coronavirus disease 19. The Covid-19 pandemic as of April 2020 has been confirmed to have reached more than 4.3 million cases and 290,000 deaths worldwide. In Indonesia, the total number of Covid-19 cases per October 2020 was 392,934. Various efforts to prevent the spread of Covid-19 infection have been socialized. However, the phenomenon shows that Covid-19 cases are still increasing. One of the factors that allow this condition is a violation of health protocols. In this pandemic situation, there are still few studies that discuss knowledge, attitudes, and practices about Covid-19 among residents in rural and urban areas. Aim: The aim of this study was to determine the differences of knowledge and attitudes about Covid-19 in rural and urban communities. Methods: This study was a quantitative study using analytical descriptive design with a cross sectional approach. Results: The results stated that there was a significant difference between the knowledge of rural and urban communities with a p-value (0.017) <0.05. The p-value (0.899) > 0.05 in the attitude variable showed if there was no significant difference between rural and urban communities. Conclusion: In conclusion, the findings highlight that knowledge about Covid-19 in rural communities needs to be improved and attitudes to prevent transmission need to be increased in urban and rural areas.
Pemberdayaan Kader tentang Cara Pencegahan Kecelakaan di Rumah pada Bayi dan Anak Balita di Dusun Wonosari Emy Sutiyarsih; Nadia Oktiffany Putri
KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2 No 5 (2022): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.57 KB) | DOI: 10.56359/kolaborasi.v2i5.149

Abstract

Introduction: Children are unique individuals, experience growth and development, and have biological, psychological, and spiritual needs that must be filled. An important period in a child's growth and development is the toddler period because this period is the basic growth that will influence and determine the next child's development. The toddler period shows further motor development with the ability to do more activities, develop curiosity, and explore objects around them. Therefore, the danger or risk of accidents must be watched out for. Objective: The purpose of this service was to increase the knowledge of health cadres on how to prevent accidents at home in infants and toddlers. Method: This public service was conducted by cadre training which was held for 3 meetings on 1st, 14th, and 22nd June 2022. The activity began with a pre-test and ended with a post-test. Result: The pre-test findings showed that as many as 8 cadres (57.14%) had poor knowledge, as many as 6 cadres (42.86%) had sufficient knowledge, and none had good knowledge. The results of the post-test showed that there were no cadres who had less knowledge, sufficient knowledge increased to 8 people (72.73%), and those who had good knowledge were 3 people (27.27%). Based on the results of the pre-test and post-test scores, the average pretest value was 51.07 and the post-test was 75.27 Conclusion: It can be concluded that there is an increase in the knowledge of health cadres on how to prevent accidents at home in infants and toddlers.
ANALISIS FAKTOR DAN SITUASI YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU PREVENTIF PENYEBARAN COVID-19 PADA ANAK USIA PRESCHOOL DAN USIA SEKOLAH DI DUSUN PANDANSATI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG Yafet Pradikatama Prihanto; Maria Prieska Putri Panglipur Ati; Nadia Oktiffany Putri
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 4 No 2 (2022): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v4i2.257

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa gangguan fungsi kehidupan pada anak prasekolah dan sekolah antara lain gangguan fisik, dan gangguan perkembangan diantaranya terhambatnya aktifitas fisik, sosialisasi, kognitif, emosi, serta kepribadian anak, hingga dapat mengganggu masa depan anak sebagai dampak jangka panjangnya. Hal tersebut harus diidentifikasi situasi serta faktornya agar dapat segera dilaksanakan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Situasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan Covid-19 pada anak usia pra-sekolah dan sekolah di desa Pandansari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada anak usia 4-12 tahun di dusun Pandansari, Kabupaten Malang dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang kesehatan umum (ghq-28); kuesioner pengetahuan tentang pencegahan COVID-19; kuesioner kepercayaan terhadap profesi keperawatan; kuesioner sikap terhadap COVID-19; kuesioner persepsi risiko infeksi COVID-19; kuesioner tingkat keparahan yang dirasakan dari COVID-19; kuesioner kemanjuran diri yang dirasakan dari pencegahan COVID-19; kuesioner ketahanan; kuesioner dukungan sosial yang dirasakan; kuesioner aksesibilitas layanan kesehatan serta kuesioner perilaku pencegahan COVID-19. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara atau laporan dari orang tua responden. Analisis data menggunakan SEM. Hasil penelitian ini adalah Goodness of Fit pada SEM hasil dari pengolahan AMOS diperoleh nilai c2 (chi-square)/ df sebesar 12,91 cukup besar (≤ 3) antar variabel yang berarti model belum fit. Selanjutnya, nilai NFI sebesar 0,912 (0,90-0,95), nilai TLI sebesar 0,887 (≥0,90), nilai CFI sebesar 0,918 (≥0,90), dan nilai GFI sudah cukup tinggi sebesar 0,996 (≥0,90) sehingga menunjukkan bahwa model hipotesa sudah fit/ sesuai. Adapun nilai factor loading pada masing-masing konstruk sudah baik (≥ 0,50). Faktor Predisposisi, factor penguap, factor pemungkin berpengaruh positif terhadap Perilaku Pencegahan Covid-19. Nilai Standardize estimates yang dihasilkan adalah 0,26 (p < 0.01) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Faktor Predisposisi Perilaku Pencegahan Covid-19. Nilai Standardize estimates yang dihasilkan adalah 0,26 (p < 0.01) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Faktor Predisposisi terhadap Perilaku Pencegahan Covid-19. Kata Kunci : anak, pra-sekolah, sekolah, pencegahan penyebaran, covid-19