Program Suketeki dimulai pada tahun 2023 sebagai bentuk komitmen sosial dan lingkungan PT PLN Indonesia Power PLTG Gilimanuk dalam menanggulangi permasalahan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Gilimanuk. Sampah organik, limbah dapur, dan limbah diaper menjadi sumber pencemar utama yang menurunkan kualitas lingkungan permukiman dan pesisir. Program ini mengadopsi pendekatan berbasis masyarakat dengan prinsip partisipatif, edukatif, dan siklus tertutup (zero waste), sekaligus memaksimalkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan. Pelaksanaan Program Suketeki melibatkan 13 anggota Kelompok Suketeki melalui tahapan pembentukan kelompok, pelatihan pengelolaan limbah, hingga pengembangan produk lingkungan seperti pupuk organik cair dan tanaman buah dalam pot (tabulampot). Hasil program menunjukkan dampak positif berupa pengurangan timbulan sampah, peningkatan keterampilan pengelolaan limbah, efisiensi biaya, serta terciptanya sumber pendapatan baru dari produk hasil daur ulang. Analisis Social Return on Investment (SROI) menunjukkan nilai 1,15, yang berarti setiap Rp1,- investasi menghasilkan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan sebesar Rp1,15, menunjukkan keberlanjutan dan kelayakan program untuk diperluas. Program Suketeki membuktikan bahwa intervensi sosial-lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat dapat secara efektif mengatasi masalah ekologis sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan di wilayah pesisir. A B S T R A C T The Suketeki Program was initiated in 2023 as a social and environmental commitment by PT PLN Indonesia Power PLTG Gilimanuk to address household waste management issues in Kelurahan Gilimanuk. Organic, kitchen, and diaper waste are the main pollutants affecting the quality of residential and coastal environments. The program adopts a community-based approach with participatory, educational, and closed-loop (zero waste) principles while maximizing local potential to enhance the welfare of surrounding communities. The program involves 13 members of the Suketeki Group through stages of group formation, waste management training, and the development of environmental products such as liquid organic fertilizer and potted fruit plants. It has yielded positive outcomes, including reduced waste, enhanced waste management skills, cost efficiency, and new income sources from recycled products. Analysis of the Social Return on Investment (SROI) shows a value of 1.15, indicating that every IDR 1 invested generates social, economic, and environmental benefits worth IDR 1.15. This demonstrates the program’s sustainability and potential for expansion. The Suketeki Program illustrates that community-based social and environmental interventions can effectively address ecological challenges while improving community welfare and food security in coastal areas.