Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Moderasi Islam dalam Al-Qur’an: Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar, Al-Misbah dan Kemenag Najib, Muhamad; Firmansyah, Reza
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.22462

Abstract

Penelitian ini bertujuan membahas moderasi Islam dengan studi komparatif Tafsir Al-Azhar, Al-Misbah, dan Kemenag. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah bersifat kualitatif dengan metode kepustakaan (library research) yaitu mencari sumber dari bahan-bahan tertulis dengan pendekatan sejarah. Hasil dari pembahasan penelitian ini meliputi pengertian moderasi Islam, tafsir Al-Azhar, Al-Misbah dan Kemenag serta penafsiran ayat-ayat moderasi Islam dalam ketiga tafsir tersebut. Sumber tafsir adalah rujukan yang digunakan oleh para mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara umum dalam pembahasan ayat-ayat moderasi Islam baik dari kitab tafsir Al-Azhar, tafsir Al-Misbah dan tafsir Kemenag memiliki banyak persamaan dalam memahami dan menafsirkannya, seperti dalam memahami makna ummatan wasatan dalam QS. Al-Baqarah: 143, tentang larangan berlebih-lebihan dalam agama di QS. Al-Ma’idah: 77, tentang tidak boleh bakhil dan kikir dalam QS. Al-Isra’: 29, tentang keadilan dalam QS. Al-Nahl: 90.
Pemberdayaan UMKM Masyarakat Dalam Pembuatan Tempe Berbahan Dasar Kedelai Di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Najib, Muhamad; Asfahani, Asfahani; Fathoni, Khoirul
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Desa Berdaya dengan Potensi Lokal
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.5936

Abstract

Tempeh is made by drying soybeans, which are a good source of nutrition for plants. Making tempeh from soybeans is difficult because of the high price of soybeans and the decline in domestic soybean production, so tempe makers have to think about solutions to these problems. This research was conducted at the tempe making industry located in Prajegan Village, Sukorejo District, Kab ponorogo. The method used in this research is community-based development (ABCD) This service method takes the form of training, which is aimed at KPM students to provide knowledge and soft skills to the training participants.The impact of the training conducted has shown effects, reflected in reactions, learning, behavioral changes, and the results of the training. The participants have completed the training with good skills, making their work more efficient and effective. The chosen business partner is a home industry producing tempeh owned by Mrs. Mariatun. which goes through the production process: soaking, milling, washing, boiling, circulation, fermentation, packaging . The idea for empowering home industry tempe SMEs that are environmentally friendly is to optimize the active participation of owners in innovating and partnering in the processing of tempe home industry production results. This activity took place on July 14, 2024, and was dominated by KPM participants, and it was carried out successfully. Through this activity, participants learn about the health benefits of processed tempeh due to its relatively high nutritional content. Additionally, participants can understand the process and methods of making tempeh, which can become a promising business opportunity
Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Akta Kelahiran Dan Kematian Pada Disdukcapil Kota Tangerang Ridho Pratama, Fadillah; Nurahman Aziz, Fahrul; Rafli Abi Sarwana, Muhammad; Najib, Muhamad; Nurhilman, Dimas
Jurnal MENTARI: Manajemen, Pendidikan dan Teknologi Informasi Vol 2 No 2 (2024): Maret
Publisher : Pandawan Sejahtera Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33050/mentari.v2i2.383

Abstract

Perkembangan teknologi yang pesat mengharuskan berbagai sektor, termasuk lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan milik negara, perusahaan swasta, serta organisasi dan individu, untuk terus mengikuti perkembangan yang ada. Teknologi informasi telah menjadi syarat standar dalam menentukan kualitas individu dan organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Salah satu fungsi pemerintah yang sangat mendasar adalah pelayanan publik. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang merupakan instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam melayani masyarakat terkait pencatatan data kependudukan, seperti pembuatan akta kelahiran dan kematian. Sistem informasi yang digunakan oleh Disdukcapil dalam memproses akta kelahiran dan kematian sangatlah penting karena dapat mempengaruhi efektivitas, efisiensi, dan keakuratan proses tersebut. Penelitian ini membahas pengembangan sistem informasi pelayanan akta kelahiran dan kematian pada Disdukcapil Kota Tangerang, dengan menekankan pentingnya kualitas sistem, keamanan data, dan perlindungan privasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan dan mempermudah akses masyarakat dalam memperoleh akta kelahiran dan kematian, dengan mempertimbangkan tantangan yang dihadapi oleh sistem layanan saat ini.
Symbols of Slavery in the Qur'an and Its Relation to the Declaration of Human Rights Najib, Muhamad; Taufiq, Wildan; Rusmana, Dadan
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 4, No 4 (2024): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v4i4.38388

Abstract

This research aims to find out the symbols of slavery in the Qur'an, the semiotic perspective of Roland Barthes and its relation to the Universal Declaration of Human Rights. This study uses qualitative descriptive methods and approaches with the analysis of Roland Barthes' semiotic theory that a symbol is a sign that is surrounded by other signs so that it becomes clearer. There are two stages: the first stage is called the linguistic system, and the second stage is called the mythical system. Myth, in Barthes' view, is assumed to be a system of markers built on three things signifier, signified and sign. The results of the study show that the symbol of Abdun and Amah as human beings who have rights and obligations, the symbol of Raqabah is a valuable item that must be paid, in the sense that it must be liberated or liberated and the symbol of Ma Malakat Ayman as a halal biological channel, a companion who is allowed to marry, and a human being who has rights. As for the relationship with the Universal Declaration of Human Rights, the two have the same spirit to abolish and eliminate slavery on the face of the earth.
Pemberdayaan UMKM Masyarakat Dalam Pembuatan Tempe Berbahan Dasar Kedelai Di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Najib, Muhamad; Asfahani, Asfahani; Fathoni, Khoirul
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Desa Berdaya dengan Potensi Lokal
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.5936

Abstract

Tempeh is made by drying soybeans, which are a good source of nutrition for plants. Making tempeh from soybeans is difficult because of the high price of soybeans and the decline in domestic soybean production, so tempe makers have to think about solutions to these problems. This research was conducted at the tempe making industry located in Prajegan Village, Sukorejo District, Kab ponorogo. The method used in this research is community-based development (ABCD) This service method takes the form of training, which is aimed at KPM students to provide knowledge and soft skills to the training participants.The impact of the training conducted has shown effects, reflected in reactions, learning, behavioral changes, and the results of the training. The participants have completed the training with good skills, making their work more efficient and effective. The chosen business partner is a home industry producing tempeh owned by Mrs. Mariatun. which goes through the production process: soaking, milling, washing, boiling, circulation, fermentation, packaging . The idea for empowering home industry tempe SMEs that are environmentally friendly is to optimize the active participation of owners in innovating and partnering in the processing of tempe home industry production results. This activity took place on July 14, 2024, and was dominated by KPM participants, and it was carried out successfully. Through this activity, participants learn about the health benefits of processed tempeh due to its relatively high nutritional content. Additionally, participants can understand the process and methods of making tempeh, which can become a promising business opportunity
Praktik Pembacaan Ayat-ayat Al-Qur’an sebagai Dzikir Najib, Muhamad; Rahtikawati, Yayan; Rusmana, Dadan
Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir Vol. 2 No. 3 (2023): Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/mjiat.v2i3.31965

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik serta pemaknaan masyarakat terhadap pembacaan ayat-ayat Al-Quran di majelis Safari Dzikir Muhibbatul Quran komplek Dwipapuri Residence Cipadung Cibiru Kota Bandung dalam perspektif living quran. Peneliti menggunakan metode dan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pisau analisis teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim mengenai Tindakan manusia dibentuk oleh dua dimensi, yakni perilaku (behavior) dan makna (meaning). Karl Mannheim mengklasifikasikan makna perilaku dari suatu tindakan sosial menjadi tiga macam yaitu: makna objektif, makna ekspresif, dan makna documenter. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Praktik pembacaan ayat-ayat Al-Quran dilakukan rutin setiap awal bulan sebagai bentuk pemahaman terhadap Al-Quran itu sendiri. 2) pembacaan ayat-ayat Al-Quran jika dilihat dengan menggunakan makna suatu tindakan dalam teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim ada tiga kategori makna yang diperoleh. Pertama, makna Objektiif Safari Dzikir Muhibbatul Quran ini merupakan salah satu program kerja bulanan dari DKM Raudhatul Jannah sehingga harus diikuti oleh para jamaah. Kedua, makna Ekspresif yakni makna yang ada dalam setiap jamaah yang mengikuti praktik Safari Dzikir Muhibbatul Quran, yaitu: sebagai media silaturrahmi antar sesama, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah swt, sebagai sarana do’a bersama memohon segala hajat dan keinginan, sebagai media untuk mendapatkan ketenangan jiwa, sebagai sarana berkumpul dan makan bersama. Ketiga, makna dokumenter yakni Safari Dzikir Muhibbatul Quran secara sadar dan tidak sadar telah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh mMasyarakat komplek Dwipapuri Residence.