Faisal, Farid
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONSEP SPIRITUAL MARKETING DALAM PEMASARAN PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS SURYAKANCANA Husaeni, Uus Ahmad; Farhany, Huzni; Nurkomalasari, Nina; Faisal, Farid
El-Ecosy : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 1, No 1 (2021): Januari (El-Ecosy: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.142 KB) | DOI: 10.35194/eeki.v1i1.1138

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep spiritual marketing dalam pemasaran prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Suryakancana yang pada akhirnya terjadi peningkatan jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Adapun metode pengolahan data yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari penelitian lapangan, peraturan-peraturan dan buku-buku yang diolah serta dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu implementasi spiritual marketing dalam upaya memasarkan prodi-prodi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Suryakancana sangat dianjurkan, mengingat dampak dari penerapannya sangat menguntungkan bagi peningkatan jumlah mahasiswa. Implementasi konsep spiritual marketing pada akhirnya akan menumbuhkan rasa loyalitas dan trust pada benak masyarakat akan kredibilitasnya terhadap FEBI. Adapun keuntungan dalam jangka panjang, FEBI akan memperoleh wallet share dari siklus spiritual marketing yang dapat digunakan sebagai modal pengembangan ekonomi syariah dimasa yang akan datang. ABSTRACTThe purpose of this study is to analyze the concept of spiritual marketing in the marketing of the Islamic Economics Department which in turn has increased the number of students from year to year. This research method uses library research. The data processing method used is to collect data obtained from field research, regulations and books which are processed and analyzed using qualitative methods. The conclusion of this research is that the implementation of spiritual marketing in an effort to market of Islamic Economic department at the Faculty of Islamic Economics and Business (FEBI), Suryakancana University is highly recommended, considering the impact of its application is very beneficial for increasing the number of students. The implementation of the spiritual marketing concept will ultimately foster a sense of loyalty and trust in the minds of the public regarding its credibility towards FEBI. As for the long-term benefits, FEBI will get a wallet share from the spiritual marketing cycle which can be used as capital for the development of the Islamic economy in the future.
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN BIAYA OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) DI BPRS INDONESIA PERIODE 2014-2018 Faisal, Farid
Ar-Rihlah : Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.214 KB) | DOI: 10.35194/arps.v1i1.1305

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi dengan fenomena nilai NPF yang terus mengalami kenaikan padahal saat bersamaan nilai CAR mengalami kenaikan dengan batas limit yang ditentukan oleh ojk yakni sebesar 8%. Disisi lain nilai BOPO mengalami kenaikan sedangkan nilai NPF terus mengalami kenaikan melebihi batas limit yang telah ditentukan oleh ojk yakni sebesar 5% pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia pada periode tahun 2014-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan asosiatif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah data rasio keuangan CAR, BOPO dan NPF Bank Pembiayaan Rakyat Syariah seluruh Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sebanyak 60 sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi www.ojk.go.id melalui Laporan Keuangan Publikasi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di seluruh Indonesia periode tahun 2014-2015. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (Ha1) terdapat pengaruh signifikan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Non Performing Financing (NPF) pada BPRS Indonesia, (Ha2) terdapat pengaruh signifikan variabel Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Non Performing Financing (NPF), (Ha3) terdapat pengaruh signifikan antaran variabel CAR dan BOPO terhadap Non Performing Financing (NPF). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap NPF BPRS di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t variabel CAR terhadap NPF menunjukkan nilai hitung -7,371 > t tabel -1,672. Variabel BOPO berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap NPF BPRS di Indonesia , hal ini terbukti dengan hasil uji t variabel BOPO terhadap NPF menunjukkan nilai t hitung -3.778 > t tabel -1,672. Variabel antara CAR dan BOPO secara simultan berpengaruh signifkan terhadap NPF BPRS di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan hasil uji f statistik bahwa CAR dan BOPO secara bersama-sama berpengaruh terhadap NPF, dengan memperoleh nilai Fhitung sebesar 43,223 > Ftabel 3,160 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,005. Serta CAR dan BOPO memberikan pengaruh sebesar 60,3% sedangkan sisanya sebesar 39,7% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain diluar penelitian. ABSTRACTThis research is motivated by the NPF value phenomenon, which continues to increase even though, at the same time, the CAR value has increased with a limit set by OJK, which is 8%. On the other hand, the value of BOPO has increased while the value of NPF has continued to grow beyond the limit set by OJK, which is 5% in Sharia Rural Banks (BPRS) in Indonesia in 2014-2018 period. The research method used is descriptive and associative research methods that use a quantitative approach. The population used is the financial ratio data of CAR, BOPO and NPF of Sharia Rural Banks throughout Indonesia. Sampling using a purposive sampling method with a total of 60 samples. The data used is secondary data obtained from the official website www.ojk.go.id through the Financial Reports of Islamic People's Financing Banks throughout Indonesia for 2014-2015. The hypotheses in this study are: (Ha1) there is a significant effect of the Capital Adequacy Ratio (CAR) variable on Non-Performing Financing (NPF) in BPRS Indonesia, (Ha2) there is a substantial effect of the Operational Cost Per Operating Income (BOPO) variable on Non-Performing Financing ( NPF), (Ha3) there is a significant effect between CAR and BOPO variables on Non-Performing Financing (NPF). The study results concluded that the CAR variable has a significant adverse impact on the NPF of BPRS in Indonesia. This is evidenced by the results of the t-test for the CAR variable on the NPF, which shows the value of -7.371> t table -1.672. The BOPO variable has a significant adverse effect on the NPF of BPRS in Indonesia. This is evidenced by the results of the t-test for the BOPO variable on the NPF, which shows the value of t count -3,778> t table -1,672. The variable between CAR and BOPO simultaneously has a significant effect on the NPF of BPRS in Indonesia. The f statistical test results evidence that CAR and BOPO together impact NPF by obtaining a Fcount of 43.223> Ftable 3,160 and a significance value of 0.000 <0.005, as well as CAR and BOPO, have an effect of 60.3% while the remaining 39.7% is the influence of other factors outside the study.
BRANDING DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM Zulfikar, Muhammad; Faisal, Farid
Ar-Rihlah : Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 2, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.891 KB) | DOI: 10.35194/arps.v2i1.2366

Abstract

ABSTRAKBranding adalah salah satu elemen penting dalam menjalankan usaha. Tidak mungkin suatu usaha berjalan tanpa ada Branding di dalamnya. Unsur-unsur Branding sendiri, yang merupakan bagian dari muamalah yang tentu saja tidak lepas dari hukum Islam. Oleh karena itu kita sebagai Muslim harus tahu batasan-batasan yang ada di dalam Branding ini. Untuk itulah masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah untuk mengetahui batasan-batasan yang ada dalam syariat dan bagaimana para ulama serta fuqaha memberikan pandangannya, apakah sepakat ataukah ada perbedaan pendapat didalamnya. Penelitian ini sendiri mempergunakan metode deskriptif, yaitu mencoba menjelaskan atas suatu gejala yang ada. Ternyata dalam beberapa batasan unsur Branding terdapat beberapa kesepakatan di kalangan para ulama dan fuqaha dan terdapat perbedaan pendapat pada beberapa unsur lainnyaABSTRACTBranding is an important element in running a business. It is impossible for a business to run without branding in it. Branding elements themselves, which are part of muamalah, of course cannot be separated from Islamic law. Therefore we as Muslims must know the limitations that exist in this Branding. For this reason, the problem raised in this study is to find out the limitations that exist in the Shari'a and how the scholars and jurists give their views, whether they agree or there are differences of opinion in it. This research itself uses a descriptive method, which is trying to explain an existing symptom. It turns out that within some limits of the Branding element there are several agreements among scholars and jurists and there are differences of opinion on several other elements.
THE IMPACT OF HOARDING GOODS (IHTIKAR) ON THE MARKET FROM AN ISLAMIC PERSPECTIVE Faisal, Farid; Rozalina, Rozalina; Saripudin, Udin
El-Ecosy : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 5, No 1 (2025): Januari (El-Ecosy: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/eeki.v5i1.4785

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak kegiatan menimbun barang (ihtikar) terhadap mekanisme pasar dalam perspektif Islam. Penimbunan barang untuk keuntungan besar sering memicu kenaikan harga dan kelangkaan, merugikan perekonomian. Dalam Islam, praktik ini dianggap melanggar prinsip keadilan, transparansi, dan keseimbangan ekonomi, serta dilarang karena dapat merugikan masyarakat dan menciptakan ketidakstabilan pasar.  Penelitian ini menganalisis dampak sosial dan ekonomi dari kegiatan menimbun barang dengan menggunakan pendekatan fiqh muamalat dan ekonomi syariah. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji regulasi pasar dalam hukum Islam serta solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi dampak negatif menimbun barang, seperti kebijakan pengendalian harga yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Penelitian ini menggunakan metode library research atau studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan menimbun barang dilakukan secara perorangan/individu dan secara kelompok. Kegiatan menimbun barang bertentangan dengan ajaran Islam serta membawa dampak negatif yang signifikan, di antaranya menyebabkan kenaikan harga barang, kelangkaan barang/pasokan, inflasi, dan memicu fenomena panic buying. Selain itu, praktik ini sangat merugikan konsumen, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah, yang paling rentan terhadap perubahan harga dan ketersediaan barang. Dampak lainnya adalah kerusakan mekanisme pasar, yang menyebabkan kenaikan harga karena perbuatan secara sengaja. This study aims to analyze the impact of hoarding goods (ihtikar) on market mechanisms from an Islamic perspective. Hoarding goods for significant profits often triggers price hikes and shortages, harming the economy. In Islam, this practice violates the principles of justice, transparency, and economic balance. It is prohibited as it harms society and creates market instability. This research examines the social and economic impacts of hoarding goods using a fiqh muamalat and Islamic economics approach. Additionally, it explores market regulations in Islamic law and offers solutions to mitigate the negative impacts of hoarding, such as implementing price control policies by Shariah principles. The study employs the library research method. The findings indicate that hoarding goods is conducted both individually and in groups. Such activities contradict Islamic teachings and have significant adverse effects, including price increases, shortages of goods or supply, inflation, and triggering panic buying phenomena. Furthermore, this practice severely disadvantages consumers, particularly the lower-middle-class population, who are most vulnerable to price changes and product availability. Another impact is the disruption of market mechanisms, leading to price increases intentionally caused by hoarding practices.