Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% DAUN KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON ARISTATUS) TERHADAP CANDIDA ALBICANS Oktavian, Satria; Purbosari, Ira; Hardani, Prisma Trida
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.33989

Abstract

Jamur menjadi salah satu penyebab penyakit infeksi di negara-negara tropis terutama di negara Indonesia. Kandidiasis merupakan salah satu infeksi jamur genus candida yang berkembang di mulut, disebabkan oleh jamur Candida albicans. Salah satu Tanaman yang dapat digunakan sebagai antijamur adalah kumis kucing (Orthosiphon aristatus), kumis kucing (Orthosiphon aristatus) memiliki kandungan senyawa yaitu flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan perbedaan daya hambat antijamur ekstrak etanol 70% dan 96% daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) terhadap Candida albicans. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode maserasi selama 3x24 jam dengan remaserasi 1x24 jam. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan metode kirby bauer menggunakan kertas cakram dan Potato Dextrose Agar (PDA) sebagai media. Hasil ekstraksi yang diperoleh dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan 96% secara berturut-turut didapatkan ekstrak kental sebanyak 54,437gram dengan persentase rendemen sebesar 13,60% dan 51,526gram dengan persentase rendemen sebanyak 12,88%. Hasil uji aktivitas antijamur secara berturut-turut terjadi penghambatan lemah pada konsentrasi 10%, 25%, dan 50% pada ekstrak etanol 70% dan 96% daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) yaitu sebesar 3,28 mm, 2,59mm, 2,47mm dan 3,06mm, 2,48mm, 0mm. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Two Way Anova dan diperoleh nilai sig sebesar 0,000, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan signifkan antara jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak terhadap aktivitas antijamur.
FORMULASI DAN UJI KARAKTERISASI LIP CREAM DARI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (HYLOCEREUS POLYRHIZUZ) DENGAN PERBANDINGAN STIFFENING AGENT hamdaniyah, imraatil; Ambarwati , Nadya; Hardani, Prisma Trida
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32552

Abstract

Pemanfaatan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizuz) telah banyak dilakukan. Pada bidang farmasi salah satunya lip cream sebagai cosmeceutical untuk memperelok bagian bibir. Perpaduan Mycrocrystalline wax dan carnauba wax dimanfaatkan guna menciptakan dasar yang ideal bagi formulasi pewarna alami dalam lip cream dan dengan harapan dapat disukai oleh pengguna lip cream, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan rasio konsentrasi stiffening agent sediaan lip cream dari ekstrak kulit buah naga merah terhadap karakteristik fisik. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 96% dan digunakan konsentrasi 35% sebagai khasiat utama. Dibuat 5 formulasi sediaan dengan variasi konsentrasi stiffening agent. F1 dibuat dengan konsentrasi Carnauba Wax 10% dan  Mycrocristallin Wax 5 %, F2 Carnauba Wax 15% dan Mycrocristallin Wax 8 %, F3 Carnauba Wax 20% dan  Mycrocristallin Wax 10 %, F4 tanpa Carnauba Wax dan  Mycrocristallin Wax 10 % dam F5 Carnauba Wax 20% dan tanpa Mycrocristallin Wax. Perbedaan stiffening agent tidak berpengaruh terhadap karakteristik formulasi yakni pengujian pH, pengujian homogenitas, dan pengujian organoleptis tetapi berpengaruh terhadap pengujian daya sebar, pengujian daya lekat dan pengujian daya oles. Berdasarkan temuan penelitian ini, diketahui F1 dan F2 lebih disukai banyak responden, dan hasil evaluasi yang lebih stabil.