Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Characteristic and Performance Tests of Membrane PES in Biodiesel Purification by using Ultrafiltration Process Sri Mulyati; Fachrul Razi; . Zuhra; Erna Oktari; . Syawaliah
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 5, No 1 (2015): Engineering
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.945 KB)

Abstract

Polyethersulfone (PES) membranes were prepared via phase inversion method. The effect of polymer concentration on the morphology of the fabricated membranes were studied. Furthermore, the effect of transmembrane pressure (TMP)was also studied on the filtration performance of biodiesel purification. The morphology of fabricated PES membrane was analyzed by using Scanning Electron Microscopy (SEM) indicated that the PES membranes had skin layer on the membrane surface and pores layer on the bottom surface. The permeability coefficient (Lp) of PES membranes were about 21-40 L/m2.h. The Molecular Weight Cut Off (MWCO) test shows that the rejection of dextran solution with the molecular weight 18,8Kda was above 90%. The water contact angle of PES membranes was measured to know the hydrophilicity of PES membrane. The water contact angle was about 73oconfirmed that the PES membrane was hydrophobic. The increasing ofTrans-membrane Pressure (TMP) had a significant effect on the permeability of membrane which isthe permeability of biodiesel increases by increasing the TMP. The maximum of flux was obtained about 110 ml/sec
PENURUNAN KADAR LOGAM KADMIUM MENGGUNAKAN ADSORBEN NANO ZEOLIT ALAM ACEH Cut Raziah; Zerlinda Putri; Atika Rahmi Lubis; Sofyana; Zuhra; Suhendrayatna; Sri Mulyati
Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 6 No. 1 (2017): Jurnal Teknik Kimia USU
Publisher : Talenta Publisher (Universitas Sumatera Utara)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.913 KB) | DOI: 10.32734/jtk.v6i1.1557

Abstract

The presence of Cadmium (Cd) in groundwater is an issue that needs serious handling as it causes problems to human health. The removal of Cadmium (Cd) can be done by various methods such as adsorption, oxidation, filtration, and many more. In this study, the method used was adsorption using Aceh natural zeolite. This process was expected to reduce Cd metal as effectively as possible. The adsorption was conducted by varying contact time, adsorbent dosage, pH and initial concentration of Cd metal. The crystallized Aceh natural zeolite was characterized by X-Ray Fluorescence (XRF) with Si/Al zeolite ratio of 4.36 %. The concentration of Cadmium in water was analyzed by means of Atomic Adsorption Spectrophotometer (AAS) standard AA 630. The results showed that the adsorption of cadmium in water solution by Aceh natural zeolite occurred according to the Freundlich adsorption model. While the adsorption kinetic from the process was found to be a pseudo second order with k2 value of 1.53.
Pengaruh Penambahan Brij35 serta Methacryloyloxylethyl Phosphoryl Choline terhadap Karakteristik dan Kinerja Membran Mukramah Yusuf Wahab; Syawaliah Muchtar; Nasrul Arahman; Sri Mulyati; Medyan Riza; Umi Fathanah; Aula Chairunnisak; Fauzan Al Chalifa
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6243

Abstract

Artikel ini melaporkan tentang karakteristik dan kinerja dari membran polyvinylidene fluoride (PVDF) yang dimodifikasi dengan memadukan surfaktan nonionik dan aditif zwitterionik melalui metode nonsolvent-induced phased separation (NIPS). Modifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan sifat hidrofilisitas dan kinerja membran. Membran PVDF modifikasi dibuat dengan penambahan 5 gram Brij-35 dan variasi Methacryloyloxylethyl phosphorylcholine (MPC) sebanyak 0,5 dan 1 gram sebagai aditif, menggunakan pelarut N, N-dimethylacetamide (DMAc) dan non-pelarut berupa akuades. Pengaruh penambahan aditif ke dalam sistem membran dianalisis dengan mengamati perubahan struktur morfologi membran menggunakan SEM, tingkat hidrofilisitas membran diuji dengan mengukur sudut kontak air pada permukaan membran. Selain itu membran juga diuji kinerja filtrasinya menggunakan modul cross-flow. Filtrasi dilakukan pada tekanan operasi 1 bar. Kemudian untuk pengujian rejeksi, digunakan larutan asam humus sebagai model kontaminannya. Kinerja filtrasi membran menggunakan sampel air murni menghasilkan nilai fluks maksimal pada membran yang dimodifikasi dengan penambahan Brij35-5. Namun, selektivitas yang dihasilkan menurun dari 96% (pure PVDF) menjadi 76%. Di sisi lain, membran yang dimodifikasi dengan penggabungan aditif mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik yaitu dengan nilai fluks sebesar 126 L/m2h dan mampu merejeksi asam humus sebesar 90%.
Pengaruh Penambahan Brij35 serta Methacryloyloxylethyl Phosphoryl Choline terhadap Karakteristik dan Kinerja Membran Mukramah Yusuf Wahab; Syawaliah Muchtar; Nasrul Arahman; Sri Mulyati; Medyan Riza; Umi Fathanah; Aula Chairunnisak; Fauzan Al Chalifa
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6243

Abstract

Artikel ini melaporkan tentang karakteristik dan kinerja dari membran polyvinylidene fluoride (PVDF) yang dimodifikasi dengan memadukan surfaktan nonionik dan aditif zwitterionik melalui metode nonsolvent-induced phased separation (NIPS). Modifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan sifat hidrofilisitas dan kinerja membran. Membran PVDF modifikasi dibuat dengan penambahan 5 gram Brij-35 dan variasi Methacryloyloxylethyl phosphorylcholine (MPC) sebanyak 0,5 dan 1 gram sebagai aditif, menggunakan pelarut N, N-dimethylacetamide (DMAc) dan non-pelarut berupa akuades. Pengaruh penambahan aditif ke dalam sistem membran dianalisis dengan mengamati perubahan struktur morfologi membran menggunakan SEM, tingkat hidrofilisitas membran diuji dengan mengukur sudut kontak air pada permukaan membran. Selain itu membran juga diuji kinerja filtrasinya menggunakan modul cross-flow. Filtrasi dilakukan pada tekanan operasi 1 bar. Kemudian untuk pengujian rejeksi, digunakan larutan asam humus sebagai model kontaminannya. Kinerja filtrasi membran menggunakan sampel air murni menghasilkan nilai fluks maksimal pada membran yang dimodifikasi dengan penambahan Brij35-5. Namun, selektivitas yang dihasilkan menurun dari 96% (pure PVDF) menjadi 76%. Di sisi lain, membran yang dimodifikasi dengan penggabungan aditif mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik yaitu dengan nilai fluks sebesar 126 L/m2h dan mampu merejeksi asam humus sebesar 90%.
Sosialisasi Pembuatan Pestisida Organik dari Sekam Padi dengan Proses Pirolisis di Aceh Besar Umi Fathanah; Yanna Syamsuddin; Darwanis Darwanis; Suparno Suparno; Sri Aprilia; Sri Mulyati; Mirna Rahmah Lubis; Amri Amin
Jurnal Vokasi Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Vokasi (Juli)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i2.5529

Abstract

Padi adalah komoditas utama di negara agraris seperti Indonesia, yang sebagian besar penduduknya mengandalkan beras sebagai makanan pokok. Pasca panen, produksi beras menghasilkan limbah sekam padi, yang biasanya dibakar atau dibuang ke sungai, menyebabkan pencemaran dan merusak habitat sungai. Selain itu, petani sering menghadapi masalah hama yang mengakibatkan kerugian besar. Program pengabdian masyarakat berbasis produk (PKMBP) masyarakat bagi kelompok tani di Desa Cot Mesjid, Aceh Besar bertujuan meningkatkan produksi padi dengan mengolah sekam padi menjadi pestisida organik melalui teknologi pirolisis. Kegiatan ini juga mencakup penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan bagi petani untuk meningkatkan keterampilan mitra. Kegiatan pengabdian ini tidak hanya memberikan manfaat komersial tetapi juga mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi masyarakat dan ekosistem lainnya. Mitra telah beralih pada penggunaan pestisida organik hasil pirolisis sekam padi yang telah diproduksi. Dampak akhir dari pelaksanaan program ini adalah tumbuhnya jiwa kewirausahaan pada mitra serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup mitra sasaran.
Penyisihan COD dari Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit menggunakan Nano Karbon Aktif Aris Munandar; Syaifullah Muhammad; Sri Mulyati
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 11, No 1 (2016): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v11i1.4231

Abstract

Limbah cair pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) merupakan sumber pencemar potensial yang dapat memberikan dampak serius terhadap lingkungan, sehingga diperlukan penanganan terhadap limbah cair tersebut melalui peningkatan teknologi pengolahan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghilangkan zat pencemar tersebut adalah dengan proses adsorpsi. Dalam penelitian ini, adsorben yang digunakan adalah karbon aktif dalam skala nanometer. Nano karbon diaktivasi secara fisika (kalsinasi) pada suhu 700OC untuk mendapatkan volume pori yang lebih besar. Kristalinitas nano karbon aktif dianalisis menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), sedangkan morfologi dari nano karbon aktif dianalisis dengan Scanning Electron Microscopy (SEM). Konsentrasi COD sebelum dan setelah proses adsorbsi dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan dengan variasi waktu kontak (0,5; 1; 2; 3; 4; dan 8) jam, massa adsorben (0,25; 0,5; 1; dan 2) gr, konsentrasi awal (47,60; 97,04; 193,84; dan 482,82) mg/l, ukuran adsorben (nano size dan mikron size), dan jenis adsorben (nano karbon aktif dan nano zeolit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu kontak, massa adsorben, jenis adsorben, dan konsentrasi awal sampel limbah mempengaruhi penyisihan COD. Waktu kontak yang optimal antara nano karbon aktif dengan COD adalah 4 jam dengan massa adsorben 2 gr. Pada jumlah atau massa adsorben yang tetap (2 gram) semakin tinggi konsentrasi awal COD di dalam sampel limbah maka persen penyisihan semakin kecil. Ukuran sampel pada skala nano memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan ukuran sampel pada skala mikron. Hasil penyisihan COD di dalam sample PMKS untuk nano karbon aktif lebih baik dibandingkan nano zeolit. Hasil Scanning Electron Microscopy (SEM) terlihat bahwa nano karbon aktif memiliki ukuran nanometer (10-9).
Penyisihan Fe dalam Air Tanah Menggunakan Zeolit Alam Banda Aceh Teraktivasi Hasni Hasni; Nasrul Arahman; Sri Mulyati
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 10, No 3 (2015): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v10i3.3069

Abstract

Kajian ini membahas proses pemisahan logam besi dalam sampel air secara adsorpsi. Secara umum bertujuan untuk melihat pengaruh perlakukan zeolit alam terhadap efisiensi penyisihan logam besi dalam sampel air baku. Proses adsorpsi menggunakan zeolit alam Banda Aceh dengan variasi ukuran partikel 40, 60, 80, dan 100 mesh. Kadar besi (Fe) dalam larutan sampel buatan adalah 1,25 mg/l agar mendekati kadar logam besi sesungguhnya. Kadar sampel asli air tanah dari Desa Alue Peunyareng Kabupaten Aceh Barat sebesar 1,1206 mg/l. Analisis kadar logam besi dilakukan dengan alat spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan adsorpsi maksimum diperoleh pada penyerapan dengan zeolit alam berukuran 100 mesh baik untuk sampel asli maupun sampel buatan. Aktivasi zeolit alam menaikkan kemampuan adsorpsi bahan penyerap hingga 154,72%. Kemampuan penyerapan yang dimiliki zeolit alam menurun hingga 92,25% manakala sampel yang diserap berupa air tanah karena sampel masih banyak mengandung bahan pengotor.
Pembuatan Film Selulosa dari Nata de Pina Iskandar Iskandar; Muhammad Zaki; Sri Mulyati; Umi Fathanah; Indah Sari; Juchairawati Juchairawati
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 7, No 3 (2010): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preparation of cellulose film from nata de pina, a product of pinapple fermentation, using acetobacter xylinum was done at room temperature for 15 days. The aim of the research is to investigate the effect of sugar concentration and pH on film quality. The fermentation run at sugar concentration of 0, 5, 7.5, 10 and 12.5% and at pH of 3, 5 and 7. Results show that the best nata de pina was obtained at sugar concentration of 10% and pH 5. At these conditions, maximum nata precipitates rendemen was 26,80%, with a moisture content of 80,55%, and the thickness of 3,30 cm. The product nata then can be used to produce cellulose film. The characteristic of the produced film were 8,20 Kgf/mm2 and 11,71% for maximum tensile strength and elongation, respectively.Keywords: acetobacter xylinum, film, nata de pina, selulosa