Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Sedekah Bumi and Tasyakuran Traditions at Petilasan Genuk Kemiri, Central Java: Strengthening Social Solidarity and Cultural Identity Amid Modernization Maharani, Ajeng; Illiyyun, Naili Ni’matul
TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial Vol. 8 No. 2 (2025): Temali: Jurnal Pembangunan Sosial
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jt.v8i2.44564

Abstract

This study examines the role of the Sedekah Bumi and Tasyakuran traditions at Petilasan Genuk Kemiri, Kadipaten Pati, Central Java, in promoting social solidarity and preserving cultural identity amid modernization. The main objective of this study is to understand the social and cultural significance of these two traditions, as well as their contribution to strengthening social cohesion and harmony within the community. This study uses a qualitative approach with a descriptive method, involving data collection through observation, interviews with community leaders, traditional leaders, village heads, and the use of related documents and literature as supporting data. The findings indicate that these traditions not only serve as a medium for cultural preservation but also strengthen social bonds and sustain local cultural values. These practices highlight the strong relationship between cultural habits and the historical awareness that continues to be upheld by the community. The Sedekah Bumi and Tasyakuran ceremonies combine spiritual, historical, and social aspects in a sacred ritual, contributing to the strengthening of cultural identity, social relations, and respect for local history. Based on Émile Durkheim’s theory of social solidarity, this study demonstrates how these traditions enhance a sense of unity and social solidarity through cooperation and collective participation. The involvement of community members in contributing labor, material, or prayers illustrates the importance of these traditions in fostering social cohesion and preserving local culture. This study significantly contributes to the development of sociology, particularly in studies on culture, social identity, community cohesion, and social change. Through an in-depth exploration of the Sedekah Bumi and Tasyakuran rituals, this research enriches our understanding of social dynamics in local communities and emphasizes the crucial role of traditions in shaping social solidarity.
Tempat Sampah Pilah untuk Pengelolaan Sampah di Desa Tanggulun Timur Syahrudin, Rido; Nasrudin, Rudi; Fauziah, Raya Maurina; Maharani, Ajeng; Nabila, Hana; Dyas, Diandra Mustikaning; Yumeina, Fariha Faza; Fadillah, Alaudo Bertnatdo; Listriani, Lilis; Rani, Rani; Delima, Helena Putri; Gumelar, Agung; Salsabillah, Syifa Ananta; Tristan, Dempi Rengga; Pramono, Azhar Aulia; Lorensa, Sasha; Al-Islam, Baginda Raja; Destriani, Maya
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 4 (2025): Edisi Oktober - Desember
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i4.7007

Abstract

Permasalahan sampah di pedesaan, termasuk Desa Tanggulun Timur, umumnya berakar pada rendahnya kesadaran memilah sampah serta keterbatasan lahan untuk membangun fasilitas pengelolaan skala besar seperti bank sampah atau TPA. Penelitian ini bertujuan menumbuhkan kesadaran awal masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah melalui penyediaan tempat sampah pilah organik dan anorganik. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan melibatkan perangkat desa sebagai mitra untuk meninjau perencanaan, penempatan, serta keberhasilan program kerja. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan kesediaan warga membuang sampah sesuai jenisnya serta partisipasi dalam menjaga fasilitas yang disediakan. Temuan ini menegaskan bahwa intervensi sederhana berupa tempat sampah pilah tidak hanya berfungsi sebagai sarana fisik, tetapi juga sebagai media edukasi untuk membangun kebiasaan awal dalam pengelolaan sampah. Dengan demikian, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan di desa dengan keterbatasan lahan.
STUDI EKSPERIMEN ALAT DESTILASI TENAGA SURYA DI KELURAHAN WAY HUWI Ramadhan, Ahmad Fikri; Afisna, Lathifa Putri; Maharani, Ajeng; Ramadhanty, Nabila; Isak, Rabin; Ningsih, Wulan
Vortex Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.549 KB) | DOI: 10.28989/vortex.v3i2.1260

Abstract

Destilasi merupakan salah satu proses pengolahan air keruh menjadi air bersih. Pada prinsipnya penyulingan merupakan cara sederhana untuk mendapatkan air bersih melalui proses penyulingan air kotor. Dalam proses distilasi, terdapat proses perpindahan panas, penguapan, dan kondensasi. Pada percobaan ini akan membuat alat destilasi air sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang terbuat dari stainless steel, styrofoam 2, aluminium foil, lakban hitam, lakban bening, kaca 28x34 cm. (tebal 3 mm), tipe ganda, gunting, pemotong, penggaris, dan air keruh. Hasil pengujian diperoleh dengan cara mengumpulkan data dengan cara mengkompromikan alat destilasi yang sudah berisi baskom stainless steel berisi air keruh di Desa Way Huwi.Kemudian udara ditempatkan di bawah sinar matahari. Pengambilan data suhu dan volume dilakukan mulai pukul 08.00 s/d 17.00 WIB. Dari data percobaan dapat diketahui bahwa efisiensi alat pada volume 1000 ml adalah 13,2%, pada volume 500 ml memiliki efisiensi 10,8%, dan pada volume 300 ml memiliki efisiensi. sebesar 10,3%. Kemudian ketebalan kaca yang digunakan sebagai penutup juga mempengaruhi efisiensi alat distilasi udara, dan ketebalan kaca yang efisien adalah 3 mm. Untuk mendapatkan data yang baik yang diperlukan sinar matahari yang terik. Semakin panas sinar matahari yang mengenai alat destilasi udara maka semakin cepat proses penguapan dan semakin banyak volume udara suling.Kemudian ketebalan kaca yang digunakan sebagai penutup juga mempengaruhi efisiensi alat distilasi udara, dan ketebalan kaca yang efisien adalah 3 mm. Untuk mendapatkan data yang baik yang diperlukan sinar matahari yang terik. Semakin panas sinar matahari yang mengenai alat destilasi udara maka semakin cepat proses penguapan dan semakin banyak volume udara suling. Kemudian ketebalan kaca yang digunakan sebagai penutup juga mempengaruhi efisiensi alat distilasi udara, dan ketebalan kaca yang efisien adalah 3 mm. Untuk mendapatkan data yang baik yang diperlukan sinar matahari yang terik. Semakin panas sinar matahari yang mengenai alat destilasi udara maka semakin cepat proses penguapan dan semakin banyak volume udara suling. 
HIJAU BERNUTRISI: INOVASI PANGAN LOKAL DAUN KELOR UNTUK MENGATASI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Suryani, Iis Sopiah; Maharani, Ajeng; Nurakilah, Heni; Nurdianti, Reni; Rahmawati, Ai; Hilawan, Rikky Gita; Marlina, Lina
Community Impact and Society Empowerment Journal Vol. 1 No. 1 (2025): May
Publisher : Indonesian Researchers Forum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia masih menjadi masalah gizi utama pada remaja putri, terutama disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi dan meningkatnya kebutuhan saat menstruasi. Hal ini berdampak pada penurunan konsentrasi belajar dan risiko komplikasi kesehatan. Program “Hijau Bernutrisi” bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan konsumsi pangan bergizi berbahan dasar daun kelor (Moringa oleifera) sebagai langkah preventi terhadap kasusu anemia pada remaja putri. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan gizi interaktif dan demonstrasi pengolahan makanan sehat berbahan daun kelor. Peserta mengikuti sesi teori dan praktik memasak, serta diukur tingkat pengetahuan dan minat konsumsi sebelum dan sesudah kegiatan menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriftif kuantitatif. Terjadi perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test, dengan post-test lebih tinggi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta. Selain itu, peserta menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap olahan daun kelor dan menyatakan kesediaan mencoba resep di rumah. Edukasi gizi yang disertai praktik langsung terbukti efektif meningkatkan kesadaran remaja putri terhadap pencegahan anemia melalui konsumsi pangan lokal bergizi. Program ini dapat menjadi strategi edukatif untuk Mengurangi risiko anemia di kalangan remaja.