Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Pengaruh Variasi Media Pendingin Pada Perlakuan Panas Terhadap Struktur Mikro Dan Nilai Kekerasan Fully Pearlitic Steel Muhyi, Abdul; Ramadhanty, Nabila; Pujiyulianto, Eko; Rajagukguk, Kardo; Paundra, Fajar
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 12, No 2 (2023): TURBO: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v12i2.2567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi media pendingin pada perlakuan panas terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro fully pearlitic stell. Proses penelitian dilakukan dengan pemotongan fully pearlitic stell dengan ukuran 10 x 10 x 10 mm, kemudian dilakukan proses perlakuan panas dengan temperatur 900℃, selanjutnya dilakukan proses pendinginan dengan berbeda media pendingin seperti: udara, di dalam oven, air, oli bekas, dan salah satu spesimen yang tidak dilakukan perlakuan apapun sebagai pembanding. Hasil pengujian struktur mikro rel tanpa perlakuan mengandung struktur perlit dan ferit, dengan nilai kekerasan yang didapat 392,64 HVN. Media pendingin udara memiliki fasa ferit dan perlit, dengan nilai kekerasan 335,92 HVN. Pendinginan di dalam oven struktur mikronya adalah sementit, perlit, austenit dengan nilai kekerasan yang diperoleh 287,67 HVN, merupakan nilai kekerasan terendah. Untuk media pendingin air struktur mikro yang terbentuk ferit, austenit, martensit, nilai kekerasannya 915,89 HVN. Untuk pendinginan oli bekas struktur mikronya martensit, austenit, ferit dengan nilai kekerasan 916,38 HVN, media pendingin oli bekas mendapatkan nilai kekekarasan tertinggi.Kata kunci: Perlakuan panas, baja karbon tinggi, kekerasan, struktur mikro.
Analisa Pengaruh Variasi Media Pendingin Pada Perlakuan Panas Terhadap Struktur Mikro Dan Nilai Kekerasan Fully Pearlitic Steel Muhyi, Abdul; Ramadhanty, Nabila; Pujiyulianto, Eko; Rajagukguk, Kardo; Paundra, Fajar
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 12, No 2 (2023): TURBO: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v12i2.2567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi media pendingin pada perlakuan panas terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro fully pearlitic stell. Proses penelitian dilakukan dengan pemotongan fully pearlitic stell dengan ukuran 10 x 10 x 10 mm, kemudian dilakukan proses perlakuan panas dengan temperatur 900℃, selanjutnya dilakukan proses pendinginan dengan berbeda media pendingin seperti: udara, di dalam oven, air, oli bekas, dan salah satu spesimen yang tidak dilakukan perlakuan apapun sebagai pembanding. Hasil pengujian struktur mikro rel tanpa perlakuan mengandung struktur perlit dan ferit, dengan nilai kekerasan yang didapat 392,64 HVN. Media pendingin udara memiliki fasa ferit dan perlit, dengan nilai kekerasan 335,92 HVN. Pendinginan di dalam oven struktur mikronya adalah sementit, perlit, austenit dengan nilai kekerasan yang diperoleh 287,67 HVN, merupakan nilai kekerasan terendah. Untuk media pendingin air struktur mikro yang terbentuk ferit, austenit, martensit, nilai kekerasannya 915,89 HVN. Untuk pendinginan oli bekas struktur mikronya martensit, austenit, ferit dengan nilai kekerasan 916,38 HVN, media pendingin oli bekas mendapatkan nilai kekekarasan tertinggi.Kata kunci: Perlakuan panas, baja karbon tinggi, kekerasan, struktur mikro.
STUDI EKSPERIMEN ALAT DESTILASI TENAGA SURYA DI KELURAHAN WAY HUWI Ramadhan, Ahmad Fikri; Afisna, Lathifa Putri; Maharani, Ajeng; Ramadhanty, Nabila; Isak, Rabin; Ningsih, Wulan
Vortex Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.549 KB) | DOI: 10.28989/vortex.v3i2.1260

Abstract

Destilasi merupakan salah satu proses pengolahan air keruh menjadi air bersih. Pada prinsipnya penyulingan merupakan cara sederhana untuk mendapatkan air bersih melalui proses penyulingan air kotor. Dalam proses distilasi, terdapat proses perpindahan panas, penguapan, dan kondensasi. Pada percobaan ini akan membuat alat destilasi air sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang terbuat dari stainless steel, styrofoam 2, aluminium foil, lakban hitam, lakban bening, kaca 28x34 cm. (tebal 3 mm), tipe ganda, gunting, pemotong, penggaris, dan air keruh. Hasil pengujian diperoleh dengan cara mengumpulkan data dengan cara mengkompromikan alat destilasi yang sudah berisi baskom stainless steel berisi air keruh di Desa Way Huwi.Kemudian udara ditempatkan di bawah sinar matahari. Pengambilan data suhu dan volume dilakukan mulai pukul 08.00 s/d 17.00 WIB. Dari data percobaan dapat diketahui bahwa efisiensi alat pada volume 1000 ml adalah 13,2%, pada volume 500 ml memiliki efisiensi 10,8%, dan pada volume 300 ml memiliki efisiensi. sebesar 10,3%. Kemudian ketebalan kaca yang digunakan sebagai penutup juga mempengaruhi efisiensi alat distilasi udara, dan ketebalan kaca yang efisien adalah 3 mm. Untuk mendapatkan data yang baik yang diperlukan sinar matahari yang terik. Semakin panas sinar matahari yang mengenai alat destilasi udara maka semakin cepat proses penguapan dan semakin banyak volume udara suling.Kemudian ketebalan kaca yang digunakan sebagai penutup juga mempengaruhi efisiensi alat distilasi udara, dan ketebalan kaca yang efisien adalah 3 mm. Untuk mendapatkan data yang baik yang diperlukan sinar matahari yang terik. Semakin panas sinar matahari yang mengenai alat destilasi udara maka semakin cepat proses penguapan dan semakin banyak volume udara suling. Kemudian ketebalan kaca yang digunakan sebagai penutup juga mempengaruhi efisiensi alat distilasi udara, dan ketebalan kaca yang efisien adalah 3 mm. Untuk mendapatkan data yang baik yang diperlukan sinar matahari yang terik. Semakin panas sinar matahari yang mengenai alat destilasi udara maka semakin cepat proses penguapan dan semakin banyak volume udara suling.