Reni Nurdianti
Universitas Bhakti Kencana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Video Animasi terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang HIV/AIDS Reni Nurdianti; Ai Rahmawati; Windanesti Dwi Nuryani
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i9.10910

Abstract

ABSTRACT HIV/AIDS is the biggest health problem in almost the whole world. Lack of information about HIV AIDS in adolescents can lead to promiscuity which leads to the transmission of the infectious disease HIV/AIDS, so it is necessary to provide information to help adolescents understand and realize how dangerous HIV/AIDS is. To determine the effectiveness of animated videos on increasing knowledge about HIV AIDS among students at SMAN 3 Kota Tasikmalaya. Used a quantitative research design with a quasy experiment one group pretest post test design. The sample in this study were 273 students of SMAN 3 Kota Tasikmalaya. Data were obtained using a questionnaire and analyzed using the Wilcoxon test. The results showed that there was an effect of the effectiveness of anisami video on increasing knowledge about HIV AIDS in students of SMAN 3 Tasikmalaya City with a p-value of 0.000 <0.05. The conclusion of this study is that there is an effect of the effectiveness of animated videos on increasing knowledge about HIV AIDS in students of SMAN 3 Tasikmalaya City, therefore, it is hoped that this can be used as an alternative choice of health education media to provide information in conveying education about adolescent sex. Keywords: HIV AIDS, Knowledge, Animated Videos  ABSTRAK HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan terbesar yang terdapat hampir di seluruh dunia. Kurangnya informasi tentang HIV AIDS pada remaja dapat menjerumuskan pada pergaulan bebas yang mengarah terhadap penularan penyakit menular HIV/AIDS, sehingga perlu dilakukan pemberian informasi untuk membantu agar remaja memahami dan menyadari seberapa berbahayanya HIV/AIDS. Untuk mengetahui efektivitas video animasi terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV AIDS pada siswa SMAN 3 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian quasy eksperiment one group pretest post test desain. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa SMAN 3 Kota Tasikmalaya sebanyak 273 orang siswa. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian menunjukkan adanya pengaruh efektivitas video anisami terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV AIDS pada siswa SMAN 3 Kota Tasikmalaya dengan p-value 0,000<0,05. Penelitian ini yaitu terdapat pengaruh efektivitas video animasi terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV AIDS pada siswa SMAN 3 Kota Tasikmalaya, oleh karena itu, diharapkan dapat dijadikan pilihan alternatif media edukasi kesehatan untuk pemberian informasi dalam menyampaikan edukasi tentang seks remaja. Kata Kunci : HIV/AIDS, Pengetahuan, Video Animasi
Dukungan Keluarga Pada Anggota Keluarga Anak Stunting dan TB-MDR Hilman Mulyana; Ade Iwan Mutiudin; Ana Ikhsan Hidayatulloh; Asep Mulyana; Baharudin Lutfi S; Septiandi Eka Darusman; Asep Rahmadiana; Deni Wahyudi; Rikky Gita Hilmawan; Ai Rahmawati; Heni Aguspita Dewi; Yani Sri Yani; Mamay Sugiharti; Fitriani Mardiana Hidayat; Reni Nurdianti; Budy Nugraha
Karya Kesehatan Siwalima Vol 1, No 2 (2022): September
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/kks.v1i2.828

Abstract

Global Report melaporkan bahwa Indonesia termasuk 27 high burden TB-MDR countries, salah satunya terdapat di provinsi Jawa Barat sebanyak 28 pasien TBC kebal rifampisin pada tahun 2017. Terdapat 30 pasien TBC di kota Tasikmalaya yang tersebar di beberapa wilayah kerja Puskesmas di tahun 2018. Menariknya terdapat 16 orang dari 30 pasien tersebut memiliki anggota keluarga dengan kondisi anak stunting, serta di kota tasikmalaya terdapat 32% anak stunting yang cukup tinggi diatas standard yang ditetapkan WHO yaitu 20%. Kondisi demikian tentunya berpengaruh terhadap dukungan yang diberikan oleh keluarga kepada klien. Langkah pertama kegiatan dengan melibatkan mitra yaitu keluarga atau anggota keluarga yang memiliki anak dengan kondisi stunting dan anggota keluarga yang memiliki klien TBC, tahapannya meliputi  pra kegiatan, kedua survei lokasi, dan ketiga persiapan sarana dan prasarana. Langkah kedua pelaksanaan kegiatan, meliputi pre-test, pelaksanaan edukasi, dan diakhiri dengan post-test. Langkah ketiga evaluasi,  pengukuran pengetahuan mitra dengan cara membandingkan dan menganalisis hasil dari pre-test dan post-test. Terdapat peningkatan dukungan keluarga mitra setelah mendapatkan edukasi sebelum dan sesudah, meliputi emosional dari 68.7% menjadi 87.5%, informasi dari 62.5% menjadi 93.7%, instrumental dari 50% menjadi 81.2%, dan penilaian dari 56.2% menjadi 68.7%.  Terdapat peningkatan dukungan keluarga terutama pada dimensi emosional 18.8% dan dimensi informasional 31.2%, serta secara keseluruhan mitra sudah memberikan dukungan bersifat Favorable sebanyak 68.7%. Perlu adanya pengabdian kepada masyarakat lanjutan berupa peningkatan sikap ataupun perilaku yang berkelanjutan dari mitra sampai benar-benar menjadi kebiasaan yang positif.