Furnamasari, Yayang Fuji
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Menjaga Eksistensi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Di Era Globalisasi Alwasi, Farina Trias; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.817 KB)

Abstract

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan pandangan hidup bagi masyarakat Indonesia merupakan landasan dalam membangun keutuhan bangsa. Adanya globalisasi telah memberikan dampak besar pada setiap aspek kehidupan, salah satunya adalah kehidupan masyarakat yang semakin jauh dari nilai-nilai budaya dan Pancasila. Hal ini merupakan masalah yang dapat mengancam eksistensi Pancasila sebagai ideologi yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga negara Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai program pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan warga negara yang baik dan cerdas serta memiliki rasa kebangsaan, mempunyai peran penting sebagai upaya meningkatkan kesadaran nasionalisme masyarakat agar tetap menjalankan kehidupan berbangsa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini bertujuan demi menjaga keutuhan bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.
Pendidikan Kewarganegaraan Mengenai Keragaman Budaya Indonesia Di Sekolah Dasar Sa’diyah, Melani Khalimatu; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.528 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas tentang keberagaman budaya Indonesia dalam materi pembelajaran Sekolah Dasar. pendidikan adalah upaya mengubah prilaku dan sikap seseorang ataupun kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pembelajaran, selain itu juga pendidikan adalah upaya memanusikan manusia. Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembentukan prilaku menjadi warga negara yang baik dengan menetapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini membahas apa saja keberagaman budaya di Indonesia, dan mengajarkan cara bagaiman bersyukur atas nikmat Tuhan yang maha Esa, faktor pengeklaiman budaya oleh negara lain. Selain itu juga, Indonesia dikaruniai luas wilayah yang panjang yakni dari Sabang sampai Merauke, dan kekayaan alam yang begitu melimpah serta kekayaan budaya yang begitu beragam. Orang asing atau para turis menyebut Indonesia sebagai surga dunia Berdasarkan beberpa pustaka yang menjadi metode yang dipergunkan dalam penelitian ini.
Meningkatkan Semangat Nasionalisme Melalui Pembelajaran Ppkn Di Sekolah Dasar Andara, Sefhiana; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.001 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan karekter nasionalisme terhadap siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang berfokus pada karakter nasionalisme. Pendidikan karekter untuk meningkatkan semangat nasionalisme bagi anak sekolah dasar adalah suatu proses pemupukan sejak dini bagi mereka. Untuk meningkatkan sikap nasionalisme dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila serta mendidik dan mengajarkan siswanya agar menjadi pribadi yang memiliki semangat nasionalisme yang tinggi di dalam kehidupannya, serta memiliki tujuan hingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya baik secara internal maupun eksternal.
Hak Asasi Manusia dalam Ideologi Pancasila Fadhilah, Elsa Aulia; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.848 KB)

Abstract

Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dipergunakan untuk mengatur tatanan kehidupan bangsa Indonesia serta mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila dan Hak Asasi Manusia saling berkaitan, Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber atau berpegangan pada Pancasila, yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan yang kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Oleh karena itu, pelaksanaan Hak Asasi manusia harus memperhatikan nilai-nilai yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila.
Karakter Anak Terbentuk Berdasarkan Didikan Orang Tua dan Lingkungan Sekitar Pradana, Jannah Mutiarani; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.061 KB)

Abstract

Sekarang ini, generasi muda penerus bangsa kurang hidup dalam karakternya. Karakter dibentuk pertama kalinya dari lingkungan keluarga. Anak lahir yang pertama kali melihat adalah orang tuanya. Sejak dilahirkan, anak mulai dibentuk karakternya dari orang tua. Kemudian, anak berkembang dan lingkungan baru akan mempengaruhi karakter anak tersebut. Pembentukan karakter tidak hanya pada lingkungan saja, melainkan dari lingkungan sekolah, masyarakat, dan lingkungan lainnya saat anak tersebut melakukan interaksi. Karakter dari individu dapat dilihat dari sikap dan perilakunya. Karakter dapat digolongkan dalam karakter baik dan buruk. Kenyataanya, lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Jika anak masih tergolong usia yang muda sekitar 1-5 tahun, mereka sangat mudah terpengaruh dengan lingkungannya. Usia yang muda rentan bagi anak dalam pembentukan karakter sehingga peran orang tua sangat diperlukan dalam hal ini. Maksudnya, saat anak bermain dengan lingkungan yang salah, maka karakter anak tersebut akan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk tersebut dan sebaliknya. Untuk itu, perlu pengawasan khusus bagi anak yang masih dalam tahap pembentukan karakter karena karakter akan melekat pada diri anak tersebut hingga dewasa. Perlu diketahui juga bahwa karakter anak yang sudah melekat hingga dewasa akan sulit untuk dirubah. Sekarang ini, generasi muda penerus bangsa kurang hidup dalam karakternya. Karakter dibentuk pertama kalinya dari lingkungan keluarga. Anak lahir yang pertama kali melihat adalah orang tuanya. Sejak dilahirkan, anak mulai dibentuk karakternya dari orang tua. Kemudian, anak berkembang dan lingkungan baru akan mempengaruhi karakter anak tersebut. Pembentukan karakter tidak hanya pada lingkungan saja, melainkan dari lingkungan sekolah, masyarakat, dan lingkungan lainnya saat anak tersebut melakukan interaksi. Karakter dari individu dapat dilihat dari sikap dan perilakunya. Karakter dapat digolongkan dalam karakter baik dan buruk. Kenyataanya, lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Jika anak masih tergolong usia yang muda sekitar 1-5 tahun, mereka sangat mudah terpengaruh dengan lingkungannya. Usia yang muda rentan bagi anak dalam pembentukan karakter sehingga peran orang tua sangat diperlukan dalam hal ini. Maksudnya, saat anak bermain dengan lingkungan yang salah, maka karakter anak tersebut akan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk tersebut dan sebaliknya. Untuk itu, perlu pengawasan khusus bagi anak yang masih dalam tahap pembentukan karakter karena karakter akan melekat pada diri anak tersebut hingga dewasa. Perlu diketahui juga bahwa karakter anak yang sudah melekat hingga dewasa akan sulit untuk dirubah.
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Menjaga Eksistensi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Di Era Globalisasi Alwasi, Farina Trias; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2185

Abstract

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan pandangan hidup bagi masyarakat Indonesia merupakan landasan dalam membangun keutuhan bangsa. Adanya globalisasi telah memberikan dampak besar pada setiap aspek kehidupan, salah satunya adalah kehidupan masyarakat yang semakin jauh dari nilai-nilai budaya dan Pancasila. Hal ini merupakan masalah yang dapat mengancam eksistensi Pancasila sebagai ideologi yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga negara Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai program pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan warga negara yang baik dan cerdas serta memiliki rasa kebangsaan, mempunyai peran penting sebagai upaya meningkatkan kesadaran nasionalisme masyarakat agar tetap menjalankan kehidupan berbangsa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini bertujuan demi menjaga keutuhan bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.
Pendidikan Kewarganegaraan Mengenai Keragaman Budaya Indonesia Di Sekolah Dasar Sa’diyah, Melani Khalimatu; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas tentang keberagaman budaya Indonesia dalam materi pembelajaran Sekolah Dasar. pendidikan adalah upaya mengubah prilaku dan sikap seseorang ataupun kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pembelajaran, selain itu juga pendidikan adalah upaya memanusikan manusia. Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembentukan prilaku menjadi warga negara yang baik dengan menetapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini membahas apa saja keberagaman budaya di Indonesia, dan mengajarkan cara bagaiman bersyukur atas nikmat Tuhan yang maha Esa, faktor pengeklaiman budaya oleh negara lain. Selain itu juga, Indonesia dikaruniai luas wilayah yang panjang yakni dari Sabang sampai Merauke, dan kekayaan alam yang begitu melimpah serta kekayaan budaya yang begitu beragam. Orang asing atau para turis menyebut Indonesia sebagai surga dunia Berdasarkan beberpa pustaka yang menjadi metode yang dipergunkan dalam penelitian ini.
Meningkatkan Semangat Nasionalisme Melalui Pembelajaran Ppkn Di Sekolah Dasar Andara, Sefhiana; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan karekter nasionalisme terhadap siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang berfokus pada karakter nasionalisme. Pendidikan karekter untuk meningkatkan semangat nasionalisme bagi anak sekolah dasar adalah suatu proses pemupukan sejak dini bagi mereka. Untuk meningkatkan sikap nasionalisme dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila serta mendidik dan mengajarkan siswanya agar menjadi pribadi yang memiliki semangat nasionalisme yang tinggi di dalam kehidupannya, serta memiliki tujuan hingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya baik secara internal maupun eksternal.
Hak Asasi Manusia dalam Ideologi Pancasila Fadhilah, Elsa Aulia; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2233

Abstract

Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dipergunakan untuk mengatur tatanan kehidupan bangsa Indonesia serta mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila dan Hak Asasi Manusia saling berkaitan, Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber atau berpegangan pada Pancasila, yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan yang kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Oleh karena itu, pelaksanaan Hak Asasi manusia harus memperhatikan nilai-nilai yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila.
Karakter Anak Terbentuk Berdasarkan Didikan Orang Tua dan Lingkungan Sekitar Pradana, Jannah Mutiarani; Dewi, Dinie Anggraeni; Furnamasari, Yayang Fuji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2250

Abstract

Sekarang ini, generasi muda penerus bangsa kurang hidup dalam karakternya. Karakter dibentuk pertama kalinya dari lingkungan keluarga. Anak lahir yang pertama kali melihat adalah orang tuanya. Sejak dilahirkan, anak mulai dibentuk karakternya dari orang tua. Kemudian, anak berkembang dan lingkungan baru akan mempengaruhi karakter anak tersebut. Pembentukan karakter tidak hanya pada lingkungan saja, melainkan dari lingkungan sekolah, masyarakat, dan lingkungan lainnya saat anak tersebut melakukan interaksi. Karakter dari individu dapat dilihat dari sikap dan perilakunya. Karakter dapat digolongkan dalam karakter baik dan buruk. Kenyataanya, lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Jika anak masih tergolong usia yang muda sekitar 1-5 tahun, mereka sangat mudah terpengaruh dengan lingkungannya. Usia yang muda rentan bagi anak dalam pembentukan karakter sehingga peran orang tua sangat diperlukan dalam hal ini. Maksudnya, saat anak bermain dengan lingkungan yang salah, maka karakter anak tersebut akan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk tersebut dan sebaliknya. Untuk itu, perlu pengawasan khusus bagi anak yang masih dalam tahap pembentukan karakter karena karakter akan melekat pada diri anak tersebut hingga dewasa. Perlu diketahui juga bahwa karakter anak yang sudah melekat hingga dewasa akan sulit untuk dirubah. Sekarang ini, generasi muda penerus bangsa kurang hidup dalam karakternya. Karakter dibentuk pertama kalinya dari lingkungan keluarga. Anak lahir yang pertama kali melihat adalah orang tuanya. Sejak dilahirkan, anak mulai dibentuk karakternya dari orang tua. Kemudian, anak berkembang dan lingkungan baru akan mempengaruhi karakter anak tersebut. Pembentukan karakter tidak hanya pada lingkungan saja, melainkan dari lingkungan sekolah, masyarakat, dan lingkungan lainnya saat anak tersebut melakukan interaksi. Karakter dari individu dapat dilihat dari sikap dan perilakunya. Karakter dapat digolongkan dalam karakter baik dan buruk. Kenyataanya, lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Jika anak masih tergolong usia yang muda sekitar 1-5 tahun, mereka sangat mudah terpengaruh dengan lingkungannya. Usia yang muda rentan bagi anak dalam pembentukan karakter sehingga peran orang tua sangat diperlukan dalam hal ini. Maksudnya, saat anak bermain dengan lingkungan yang salah, maka karakter anak tersebut akan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk tersebut dan sebaliknya. Untuk itu, perlu pengawasan khusus bagi anak yang masih dalam tahap pembentukan karakter karena karakter akan melekat pada diri anak tersebut hingga dewasa. Perlu diketahui juga bahwa karakter anak yang sudah melekat hingga dewasa akan sulit untuk dirubah.