Anugrah, Yuli Dwi Yusrani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatkan Nilai Pendidikan dan Daya Tarik Wisata Sungai Ilmu Tumpak Selo Desa Petahunan Lumajang Ibad, Taqwa Nur; Anugrah, Yuli Dwi Yusrani; Masyhuri, Muhammad; Maya, Iklilah Arum; Mujib, Abdul; Qomaria, Lailatul
Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): November
Publisher : Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/khidmatuna.v5i1.3262

Abstract

Pendidikan dan wisata merupakan dua aspek penting dalam menggali potensi suatu wilayah. Sungai ilmu Tumpak Selo memiliki peran yang signifikan dalam memadukan dua aspek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai pendidikan dan daya tarik wisata melalui Sungai Ilmu Tumpak Selo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sungai ilmu, selain sebagai sumber air juga memiliki makna simbolis sebagai sungai pengetahuan yang kaya akan nilai pendidikan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitar program pendidikan yang terkait dengan lingkungan, keberlanjutan dan keanekaragaman hayati dapat dikembangkan. Selain nilai pendidikan, kawasan sekitar Tumpak Selo juga memiliki daya tarik wisata yang menarik. Keindahan alam, air yang jernih dan bersih ini memberikan pengalaman yang baik untuk para pengunjung. Pengembangan infrastruktur pariwisata yang berkelanjutan dapat meningkatkan daya tarik wisata Tumpak Selo sambil menjaga kelestarian lingkungan. Dengan menyelaraskan pendidikan dan wisata melalui sungai ilmu, dapat diciptakan model pengelolaan yang holistik. Peningkatan kesadaran masyrakat terhadap pentingnya pendidikan dan pelestarian alam dapat menjadi modal utama dalam mencapai tujuan ini. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada peningkatan nilai- nilai pendidikan dan daya tarik wisata melalui sungai ilmu, khususnya Tumpak Selo
Multi Akad dalam Transaksi Paylater: Tinjauan Maqashid Syari’ah terhadap Fatwa MUI dan Darul Ifta’ Mesir Serta Implikasinya Pada Preferensi Gen Z Muslim di Indonesia Rifa, Saadatu Mukarromatil Arifah; Anugrah, Yuli Dwi Yusrani; Ichfan, Hoirul
Moderasi : Journal of Islamic Studies Vol. 5 No. 1 (2025): June
Publisher : Lajnah Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/moderasi.v5i1.130

Abstract

This study aims to examine the phenomenon of “multi-contract” (multi akad) in paylater transactions from the perspective of maqāṣid al-sharī‘ah, while comparing the legal opinions (fatwas) issued by the Indonesian Ulema Council (MUI) and Egypt’s Dar al-Ifta’ al-Misriyyah. The research also explores the implications of these fatwas for the financial preferences and consumption behavior of Muslim Generation Z in Indonesia and Egypt. Methodologically, this study employs a qualitative descriptive–comparative approach through fatwa documentation analysis, literature review on maqāṣid al-sharī‘ah, and surveys and interviews with Gen Z respondents from both countries. The findings reveal that paylater contracts often involve elements of riba (usury), gharar (uncertainty), and potential exploitation, thus failing to fully realize the objectives of maqāṣid al-sharī‘ah such as the protection of wealth (ḥifẓ al-māl), justice (‘adl), and public welfare (maṣlaḥah). Regarding fatwa perspectives, MUI emphasizes that the paylater mechanism itself is not inherently problematic; rather, the issue lies in the interest-based contracts that constitute riba. Meanwhile, although Dar al-Ifta’ has not issued a specific fatwa on paylater services, its methodological approach emphasizes wasatiyyah (moderation) and maqāṣid-based reasoning in legal determinations. The survey results indicate that Muslim Gen Zs in both countries demonstrate growing sharī‘ah awareness, yet remain open to adopting paylater services as part of the digital lifestyle. Differences in regulatory and fatwa contexts lead to distinct preferences: Indonesian Gen Z tends to be more cautious toward interest-bearing paylater schemes, while Egyptian Gen Z is more influenced by perceived benefits, technological access, and levels of Islamic financial literacy. The study concludes by emphasizing the need for sharī‘ah-based financial education and digital literacy aligned with maqāṣid al-sharī‘ah, as well as the development of compliant paylater models for Muslim Gen Zs in the digital era. This research contributes theoretically to the discourse on Islamic digital finance contracts and provides practical insights for policymakers, financial institutions, and fintech developers to design fair and maṣlaḥah-oriented paylater products.