Kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan menjadi faktor risiko munculnya jenis HIV yang resisten terhadap obat, yang dapat ditularkan kepada orang lain. Kepatuhan terhadap pengobatan yang buruk tidak hanya membahayakan kesehatan individu tetapi juga meningkatkan penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya ketidakpatuhan minum obat ARV pada ODHIV yang mendapatkan terapi ARV di Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di poli HIV Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2023 menggunakan data sekunder. Populasi penelitian berjumlah 382 ODHIV yang aktif menjalani pengobatan antiretroviral di Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja dengan menggunakan teknik random sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi sehingga sampel penelitian berjumlah 198 ODHIV. Analisis data menggunakan aplikasi STATA. Hasil analisis kai kuadrat secara statistik ada hubungan antara stadium klinis HIV (P-value=0,036), lamanya terapi (P-value=0,020), dan riwayat infeksi oportunistik TB (P-value=0,029) dengan ketidakpatuhan minum obat ARV. Hasil analisis Cox Regression dengan faktor yang secara statistik berhubungan terhadap kepatuhan minum obat antiretroviral pada ODHIV adalah lamanya terapi (P-value=0,045) dengan nilai PR 1,45 dengan 95% CI (1,01-2,08), yang artinya lamanya minum obat ARV >5 tahun memiliki resiko 1,45 kali lebih besar tidak patuhnya minum obat ARV. Faktor lamanya terapi ARV memiliki pengaruh terhadap kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada ODHIV di Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja.