Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STAKEHOLDER PERSPECTIVES ON MANAGING ABANDONED, LOST, OR DISCARDED FISHING GEAR IN REMBANG CRAB FISHERIES Permana, Sofiyan Muji; Yulisti, Maharani; Natsir, Mohamad; Mahiswara; Baihaqi; Helman Nur Yusuf; Suryanto; Regi Fiji Anggawangsa; Iqnatius Tri Hagiyatno; Aris Budiarto; Irfan Yulianto; Budy Wiryawan
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 16 No. 1 (2025): Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v16i1.62162

Abstract

Abandoned, lost, or discarded fishing gear (ALDFG) poses a significant threat to natural marine habitats, causing damage to aquatic ecosystems and affecting fishing productivity. In this study, the Analytic Hierarchy Process (AHP) method was employed, and interviews were conducted with stakeholders to identify strategies for preventing the occurrence of ALDFG in crab fisheries in Rembang waters. The results indicate that the highest-priority criteria, as identified by stakeholders, include: marine debris: plastic bags; fishing gear waste: fishing traps; cause: entanglement with other fishing gear; impact: decreased income; solution: prohibition of modified purse seines; and actor: central government. These were considered the most significant by stakeholders. In contrast, the lowest-priority criteria were marine debris: sacks; fishing gear waste: nets or flags; cause: physical damage (cuts); impact: anxiety; solution: establishment of an oversight committee; and actor: business entities. It is hoped that these findings will offer stakeholders new insights and perspectives, which will accelerate the process of integrating diverse public opinions to develop more effective approaches to handle ALDFG. Keywords: Analytic Hierarchical Process, Abandoned, lost, or discarded fishing gear, Crab fisheries
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN PESERTA LELANG MENGGUNAKAN APLIKASI PELELANGAN IKAN: STUDI SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELING) FACTORS INFLUENCING AUCTION PARTICIPANTS' READINESS TO USE FISH AUCTION APPLICATIONS: SEM STUDY Permana, Sofiyan Muji; Yusuf, Helman Nur; Susiloningtyas, Dewi; Sukoraharjo, Sri Suryo; Baihaqi, Baihaqi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 30, No 4 (2024): (Desember 2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.30.4.2024.190-200

Abstract

Aplikasi pelelangan ikan terintegrasi merupakan salah satu model dan inovasi penting bagi  pelabuhan perikanan dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat di sektor pelelangan ikan. Dalam konteks ini, kemampuan literasi digital peserta lelang perlu dilatih untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel yang memiliki hubungan signifikan antara kesiapan peserta lelang terhadap variabel internal dari peserta lelang dengan menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM). Penelitian dilakukan di Pelabuhan Muara Angke dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 30 responden. Variabel internal terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan modalitas.  Analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif menggunakan alat pengolahan data yaitu SPSS, sedangkan analisis inferensial menggunakan software Smart PLS. Hasil studi menemukan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel pengetahuan terhadap kesiapan peserta lelang. Hal ini dibuktikan dengan nilai statistik dibawah 1,96 dan nilai p dibawah 0,5, yang menguatkan hipotesis tersebut. Selain itu Modalitas terbukti memiliki efek positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan. Namun variabel lain seperti Modalitas tidak mempengaruhi faktor kesiapan peserta lelang secara signifikan.The integrated fish auction application is an important model and innovation for fishing ports in light of rapid technological developments in the fish auction sector. In this context, the digital literacy skills of auction participants need to be trained to adapt to information technology advancements. This study aimed to determine the variables that have a significant relationship between the readiness of auction participants and the internal variables of auction participants using  the Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM) method. The research was conducted at Muara Angke Port with a total of 30 respondents. Internal variables include knowledge, skills, and modalities.  The data analysis of this study involves descriptive and inferential analysis. Descriptive analysis utilizes SPSS for data processing, while inferential analysis uses Smart PLS software. The results of the study indicate a positive influence of  knowledge variables on the readiness of auction participants supported by statistical value below 1.96 and a p value below 0.5, reinforcing the hypothesis. Additionally,, Modalities have a positive and have significant effect on skills. However, other variables such as Modality do not significantly affect the readiness factor of auction participants.
Analisis Kesiapan Implementasi Aplikasi Fish Auction Information System (FAIS) Menggunakan Model E-Learning Readiness Permana, Sofiyan Muji; Susiloningtyas, Dewi; Sukoraharjo, Sri Suryo; Rozali, Rais
Jurnal Kelautan Nasional Vol 18, No 3 (2023): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v18i3.13476

Abstract

Informasi pelelangan ikan dapat diterima secara langsung dan cepat dengan melalui aplikasi Fish Auction Information System (FAIS). Sebelum diterapkan secara menyeluruh di seluruh pelabuhan perikanan, diperlukan informasi kesiapan peserta lelang untuk menggunakan aplikasi FAIS. Pengamatan secara langsung di pelabuhan Muara Angke menunjukkan bahwa informasi pelelangan ikan diterima secara manual dan memakan waktu yang lama. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kesiapan peserta lelang terhadap penggunaan aplikasi FAIS dengan model E-Learning Readiness (ELR) di pelabuhan Muara Angke. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode kuantitatif dengan model ELR dari Aydin dan Tasci, yang terdiri dari empat faktor: pengetahuan, keterampilan, modal, dan respon. Subjek penelitian terdiri dari 30 responden. Penelitian ini memberikan informasi dan gambaran kesiapan peserta lelang untuk menggunakan aplikasi FAIS. Berdasarkan analisis data, skor indeks kesiapan peserta lelang berada pada indeks level 3 dengan kategori "Siap, namun perlu sedikit peningkatan". Pengetahuan, keterampilan, modal, dan respon dari peserta Lelang dapat menggunakan aplikasi FAIS perlu sedikit peningkatan. Dukungan pengembangan teknologi dan dukungan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kesiapan peserta lelang.