Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kepadatan Tanah Pasca Tambang Batu Bara Setelah di Revegetasi: Studi Kasus Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara PT. Nan Riang Refliaty, Refliaty; Endriani, Endriani
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 2 No. 2 (2018): Volume 2, No (Issue) 2, Desember 2018
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.108 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v2i2.5981

Abstract

Penelitian tinjauan kepadatan lahan paska tambang batu bara yang sudah direveggetasi dilaksanakan di lahan bekas tambang batubara milik PT. Nan Riang, di Kota Muara Tembesi, Provinsi Jambi. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah dan Mineralogy Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan Juni 2016 sampai November 2016. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode survey dan data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif analitik pada lahan bekas tambang yang telah ditanami vegetasi reklamasi (jabon umur 6 tahun, jambu umur 5 tahun , rambutan umur 4 tahun, dan karet umur 2 tahun). Contoh tanah utuh diambil pada kedalaman 0-20 cm dengan menggunakan ring sample (core samplers), lalu ditutup pada kedua sisinya agar air di dalam sampel tidak mengalami penguapan selama disimpan. Pada saat bersamaan, resistensi penetrasi tanah, yakni suatu variabel yang menggambarkan besarnya hambatan penetrasi akar ke dalam tanah, diukur pada kedalaman 0-5 cm, 5-10 cm, 15-20 cm dengan menggunakan penetrometer. Contoh tanah utuh digunakan untuk menganalisis berat volume, porositas total, dan kadar air tanah pada kondisi lapangan, sdangkan contoh tanah komposit digunakan untuk analisis kandungan bahan organik tanah. Data dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan interval variabel kualitas tanah timbunan bekas tambang pada setiap umur vegetasi reklamasi. Interval variabel tersebut selanjutnya dibandingkan dengan kebutuhan tanaman pangan berdasarkan beberapa hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revegetasi lahan paska tambang mempengaruhi kepadatan tanah. Kepadatan tanah berkurang dengan semakin bertambah umur tanaman revegetasi yang digunakan (jabon umur 6 tahun, jambu umur 5 tahun , rambutan umur 4 tahun, dan karet umur 2 tahun). Semakin dalam tanah kepadatan semakin meningkat, namun semakin berkurang pada tanaman yang lebih tua. Reklamasi lahan paska tambang batubara dengan tanaman jabon, jambu, rambutan dan karet mempengaruhi iklim mikro.
Pemberian Kompos Campuran Kotoran Ayam dan Ara Sungsang (Asystasia Gangetica L.T) Terhadap Kemantapan Agregat Ultisol dan Hasil Kedelai Dewi, Lytani Gusta; Refliaty, Refliaty; Syarif, M.
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v7i2.41329

Abstract

Ultisol salah satu ordo tanah marginal dalam hal pengolahan tanaman pangan memiliki tekstur liatyang tinggi, kemantapan agregat dan permeabilitas tanah rendah dan kandungan bahan organik yangrendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos campuran kotoranayam dan ara sungsang (Asystasia gangetica L.T) terhadap kemantapan agregat Ultisol dan hasilkedelai. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan, Fakultas Pertanian Universitas Jambi, DesaMendalo Indah, Kabupaten Muaro Jambi dari bulan Mei hingga September 2020. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan antara lain k0 = TanpaPemberian Kompos (Kontrol), k1 = 5 ton/ha kompos pupuk kandang dan ara sungsang, k2 = 10 ton/hakompos pupuk kandang ara sungsang, k3 = 15 ton/ha kompos pupuk kandang dan ara sungsang, k4 =20 ton/ha kompos pupuk kandang dan ara sungsang. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kalisehingga terdapat 25 petak percobaan. Parameter yang diamati yaitu persen agregat terbentuk,kemantapan agregat, bahan organik tanah, bobot volume tanah, total ruang pori, tinggi tanaman, danhasil tanaman kedelai. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kompos kotoran ayam dan arasungsang sebanyak 20 ton/ha memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan persen agregat,kemantapan agregat, total ruang pori, tinggi tanaman dan hasil kedelai. serta menurunkan bobotvolume tanah.
Pemberdayaan Masyarakat yang Mengalami Musibah Kebakaran Lahan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga dan Menyelamatkan Lingkungan di Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang Kabuten Tanjung Jabung Timur Endriani, Endriani; Achnopa, Yudi; Kurniawan, Agus; Refliaty, Refliaty
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1311.926 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v2i2.6084

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan rumah tangga petani yang terkena dampak kebakaran lahan dan hutan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Pertimbangan utama pemilihan lokasi dan masyarakat adalah di samping merupakan wilayah terkena dampak karlahut 2015 juga merupakan petani kelapa sapi sawit yang sedang menghadapi kegiatan replanting sawit sehingga perlu pengembangan ekonomi alternatif untuk menjadi persiapan bagi rumah tangga dalam menghadapi kehilangan pendapatan sementara (temporary loss income) selama masa replanting sampai kelapa sawit menghasilkan. Metode pelaksanaan adalah : (1) penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kepedulian terhadap pencegahan kebakaran lahan hutan, (2) pembelajaran masyarakat mengenai replanting pada lahan pasca kebakaran, (3) demplot sebagai percontohan penerapan teknologi yang ditawarkan khususnya dalam upaya revegetasi lahan pasca kebakaran dan terdampak kabut asap. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa : (1) Pemberdayaan kelompok tani melalui kegiatan pelatihan dan praktek lapang (demplot) mampu meningkatkan ketrampilan anggota dalam menerapkan teknologi, (2) Introduksi teknologi pengomposan kotoran sapi telah mendorong tumbuhnya usaha pengomposan skala rumah tangga, ditandai dengan telah diadopsinya teknologi pengomposan oleh 9 orang petani. Penguasaan teknologi pengomposan kotoran sapi dapat memicu tumbuhnya usaha agroindustri, khususnya pengomposan di lingkungan kelompok tani Desa Catur Rahayu, (3) Penerapan teknologi biokompos pada usaha tani mentimun dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil tanaman, serta meningkatkan pendapatan dengan R/C masing-masing 4,12. Dapat dikatakan bahwa teknologi trichokompos yang diterapkan pada kelompok masyarakat sangat layak untuk dilanjutkan, (4) Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dari keseluruhan petani yang terlibat maka sekitar 70% petani telah memiliki kemampuan membuat dan mengaplikasikan pupuk organik, (5) Pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah ternak dan limbah pertanian. Petani mampu dan terampil membuat pupuk kompos dan POC dari limbah rumah tangga, Petani memiliki pengetahuan tentang berbagai limbah rumah tangga, limbah ternak dan limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik, serta berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dari keseluruhan petani maka lebih dari 80% petani telah memiliki kemampuan melakukan pembuatan POC dan kompos dengan benar dari bahan sampah rumah tangga, (5) Sikap positif dan motivasi yang tinggi dari para petani selama mengikuti kegiatan PPM
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Sumber Pendapatan Alternatif di Masa Pandemi Covid-19 di Desa Nyogan Kabupaten Muaro Jambi Endirani, Endriani; Sunarti, Sunarti; Syarif, M; Refliaty, Refliaty
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.644 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v6i2.21561

Abstract

Pemanfatan lahan pekarangan dapat dijadikan sebagai sumber bahan pangan sehat dan sumber pendapatan alternatif pada masa pandemi Covid-19. Desa Nyogan di Kabupaten Muaro Jambi khususnya anggota kelompok tani KWT Mentari memiliki potensi besar dalam budidaya sayuran dan Lele pada lahan pekarangan. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dengan cara mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga dan menciptakan lingkungan hijau, bersih dan sehat secara mandiri. Metode kegiatan berupa penerapan IPTEK yang meliputi : pelatihan atau kursus; pengembangan rumah pangan lestari; melaksanakan percontohan penerapan teknologi rumah pangan lestari; dan melaksanakan pembinaan dan pendampingan. Berdasarkan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilaksanakan kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut : Hasil usahatani sayuran di lahan pekarangan di Desa Nyogan masih sangat kecil karena usahatani ini hanya untuk pemanfaatan lahan pekarangan yang sempit sebagai salah satu sumber pangan rumah tangga, bukan untuk dijual. Total penerimaan yang di peroleh petani per 3 bulan sebesar Rp2.000.000,-. dan rata-rata pendapatan per 3 bulan adalah sebesar Rp 1.400.000,- Nilai analisis R/C ratio sebesar 3,3 (R/C ratio >1). Anallisis budidaya lele pada kolam terpal per 3 bulan , total penerimaan Rp,3.500.000, pedapatan per 3 bulan sebesar Rp.1.900.000,- dengan nilai analisis R/C ratio sebesar 2,19 (R/C ratio >1); Pemanfaatan lahan pekarangan di masa pandemi covid 19 mendapat respon positif para petani dengan tingkat partisipasi masyarakat lebih dari 90 %.
Pengaruh Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sungkai (Peronema canescens Jack) Di Lapangan: The Effect of Compost of Palm Oil Empty Fruit Bunches for Growth of Sungkai (Peronema Canescens Jack) In the Field Nisya, Dian; Tamin, Rike Puspitasari; Refliaty, Refliaty
Jurnal Silva Tropika Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v9i1.44333

Abstract

ABSTRACT Sungkai (Peronema canescens Jack) is a locally significant commercial species whose wood production is currently declining. Therefore, it is essential to implement development and cultivation measures to enhance the production of roundwood, which can be achieved through the development of plantation forests. Palm Oil Empty Fruit Bunch Compost (TKKS) is an organic fertilizer that can be applied to ultisol land designated for planting sungkai. TKKS compost contains essential nutrients required by the soil and plants, specifically N 15%, P 0,5%, K 7,3%, and Mg 0,9%. This study employed a Randomized Block Design (RBD) based on a slope gradient of 9%. The design consisted of six treatments with four experimental groups, resulting in a total of 24 experimental plots. Each plot contained nine plants, three of which were designated as samples. The treatments tested included varying doses of TKKS compost: b0: no TKKS compost, b1: 2 kg per planting hole, b2: 4 kg per planting hole, b3: 6 kg per planting hole, b4: 8 kg per planting hole, and b5: 10 kg per planting hole. The results indicated that the application of TKKS compost improved the physical and chemical properties of the soil, including pH, organic carbon, bulk density, and soil total nutrient content. Furthermore, the application of TKKS compost significantly enhanced the growth parameters of sungkai, such as height, diameter, leaf count, dry weight of the canopy, and dry weight of the roots, with the best treatment being b2 (4 kg per planting hole).   Keywords: compost, Peronema canescens Jack., ultisol   ABSTRAK Sungkai (Peronema canescens Jack) merupakan salah satu jenis komersial lokal yang saat ini produksi akan kayunya semakin menurun, sehingga perlu dilakukannya pengembangan dan tindakan budidaya untuk meningkatkan kembali produksi kayu bulat yang dapat ditempuh melalui pengembangan hutan tanaman. Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan salah satu pupuk organik yang dapat diberikan pada lahan ultisol yang akan ditanami sungkai. Kompos TKKS sendiri memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanah dan tanaman yaitu N 15%, P 0,5%, K 7,3% dan Mg 0,9%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang didasarkan atas tingkat kelerengan dengan total 9%. Rancangan ini terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 kelompok percobaan, sehingga terdapat 24 petak percobaan. Masing-masing petak percobaan ditempatkan sebanyak 9 tanaman yang diantaranya terdapat 3 tanaman sebagai sampel. Perlakuan yang dicobakan adalah dosis kompos TKKS yang terdiri atas b0: tanpa kompos TKKS, b1: 2 kg/lubang tanam, b2: 4 kg/lubang tanam, b3: 6 kg/lubang tanam, b4: 8 kg/lubang tanam dan b5: 10 kg/lubang tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos TKKS dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah berupa pH, C-organik, BV dan TRP tanah, selain itu pemberian kompos TKKS juga dapat meningkatkan pertambahan tinggi, diameter, jumlah daun, berat kering tajuk dan berat kering akar tanaman sungkai dengan dosis b2 (4 kg/lubang tanam) sebagai perlakuan terbaiknya.   Katakunci: kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS), Peronema canescens Jack., ultisol