Timadius, Hendrik
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengajaran Baptisan Roh Kudus Perspektif Pentakostal dan Pertumbuhan Rohani Jemaat Kontemporer: Studi Kasus pada Jemaat GBI Jalan Tapos Cibinong Willison, Hiu; Timadius, Hendrik; Romika, Romika
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 8 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v8i1.648

Abstract

Baptisan Roh Kudus merupakan doktrin sentral dalam teologi Pentakostal yang diyakini membawa transformasi rohani bagi jemaat, tetapi tetap menjadi perdebatan di berbagai tradisi gereja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengajaran Baptisan Roh Kudus dalam perspektif Pentakostal serta implikasinya terhadap pertumbuhan rohani jemaat kontemporer, dengan studi kasus di GBI Jalan Tapos Cibinong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan studi kasus, melalui wawancara semi-terstruktur dengan pemimpin gereja dan jemaat, observasi ibadah, serta analisis dokumentasi program pembinaan rohani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengajaran yang sistematis dan berbasis komunitas, seperti Kehidupan Orientasi Melayani (KOM) dan Community of Love (COOL), efektif dalam memperkuat pemahaman doktrinal dan pengalaman rohani jemaat. Selain itu, ibadah profetik dan altar call berperan dalam menciptakan ruang bagi jemaat untuk mengalami kepenuhan Roh Kudus secara personal. Namun, gereja perlu menjaga keseimbangan antara pengalaman rohani dan kedewasaan doktrinal agar tidak terjadi subjektivisme rohani yang berlebihan. Penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan pengajaran yang adaptif dan kontekstual diperlukan untuk memastikan relevansi doktrin Baptisan Roh Kudus dalam menghadapi tantangan gereja masa kini.
Model Pemuridan Paulus kepada Titus serta Implikasinya bagi Pemberdayaan Jemaat dalam Pelayanan Gereja Kurniawan, Ernest; Antonius, Yosef; Timadius, Hendrik
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 10, No 1 (2025): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2025
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52104/harvester.v10i1.297

Abstract

Discipleship is a critical element in shaping spiritual character and leadership within the church. However, implementing effective discipleship models remains a challenge in many local churches. The Apostle Paul, through his mentoring relationship with Titus, presents a comprehensive and contextual example of discipleship. This study employs a qualitative method using a systematic literature review approach. Data sources include the Bible, classical and contemporary theological works, and relevant academic articles. Thematic analysis is applied to identify key elements in Paul’s discipleship model as reflected in his epistle to Titus. The findings show that Paul’s discipleship model incorporates personal relationships, sound doctrinal teaching, practical ministry equipping, exemplary living, training to face challenges, and the principle of multiplication. This process not only develops disciples but also produces leaders who can sustain and expand the ministry. Paul’s discipleship model with Titus serves as an ideal framework for modern churches seeking to empower their congregations. Discipleship is not merely a transfer of knowledge but a transformative process that nurtures faith and equips believers for active and responsible ministry involvement. AbstrakPemuridan merupakan elemen penting dalam pembentukan karakter rohani dan kepemimpinan dalam gereja. Namun, penerapan model pemuridan yang efektif masih menjadi tantangan di banyak gereja lokal. Paulus, melalui relasinya dengan Titus, memberikan teladan pemuridan yang menyeluruh dan kontekstual. Penelitian ini menggunakan metode sistematic literature review, pendekatan studi pustaka. Sumber data meliputi Alkitab, literatur teologis klasik dan kontemporer, serta artikel akademik yang relevan. Analisis dilakukan secara tematik terhadap elemen-elemen pemuridan Paulus yang dituliskan dalam suratnya kepada Titus. Ditemukan bahwa model pemuridan Paulus mencakup aspek relasi personal, pengajaran yang sehat, pembekalan untuk pelayanan, keteladanan hidup, pelatihan menghadapi tantangan, dan prinsip multiplikasi. Proses pemuridan tidak hanya membentuk murid, tetapi juga menghasilkan pemimpin yang mampu melanjutkan pelayanan. Model pemuridan Paulus kepada Titus menjadi pola ideal yang dapat diadaptasi gereja masa kini untuk memberdayakan jemaat secara efektif. Pemuridan tidak hanya menumbuhkan iman, tetapi juga memperlengkapi jemaat untuk terlibat aktif dan bertanggung jawab dalam pelayanan.
SINERGI GERAKAN PENTAKOSTA KETIGA DAN PEMULIHAN PONDOK DAUD DALAM PENYELESAIAN AMANAT AGUNG DI ERA DIGITAL Nitiatmadja, Yosia; Nugroho, Andreas; Timadius, Hendrik
Alucio Dei Vol 9 No 2 (2025): Alucio Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/aluciodei.v9i2.203

Abstract

Bagian “puzzle” yang belum terpenuhi selama lebih dari 2000 tahun mengenai Eskatologi saat ini sudah mulai terkuak , penantian orang percaya dan gereja Tuhan akan kedatangan Tuhan untuk yang kedua kali untuk menjemput para mempelainya sudah didepan mata karena satu tanda yang terakhir sebelum kedatangan Tuhan yaitu perihal Injil diberitakan keseluruh bumi (Penyelesaian Amanat Agung) sudah akan segera terselesaikan dengan adanya Sinergi Gerakan Pentakosta Ketiga dan Pemulihan Pondok Daud Di Era Digital ini, Dengan Metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan studi literatur dan deskriptif teologis yang digunakan oleh peneliti untuk menyelidiki, mengeksplorasi data konseptual atau teoritis secara mendalam melalui berbagai sumber pustaka, seperti buku, artikel jurnal, dokumen resmi, dan laporan penelitian. Dalam tulisan ini akan semakin terlihat seberapa dekat lagi jika dari sisi waktunya yaitu sungguh amat singkat , jadi mari kita semua sebagai gereja Tuhan harus segera memastikan diri untuk terlibat dalam Penuaian Jiwa sekarang ini dan mempersiapkan diri hidup berjaga jaga menjadi seperti 5 gadis bijaksana sehingga siap menyongsong kedatangan Tuhan kali yang kedua. Amin.
Prinsip Didaktik Pentakostal: Ekstraksi Teologis dan Pedagogis dari Paulo Freire Pantan, Frans; Timadius, Hendrik; Pakpahan, Gernaida K. R.; Cahyono, Heru
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 6, No 2: September 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v6i2.120

Abstract

In the past decade, Pentecostal scholars have continued to make improvements in all aspects of human life. This includes the world of education and ecclesiastical. The world of Pentecostal Education has undertaken a process of re-extraction of theology and its pedagogy. This process is carried out by absorbing the values echoed by Paulo Freire about the concept of Education which provides as much space as possible for the development of free thinking. Free thinking is meant by the spirit of social humanism with fellow human beings, not oppressing in the form of verbally or in deeds, and parallels between teachers and students. Whereas in ecclesiastical, the value of humanizing humans to understand humans as a whole is. The method used to collect data is descriptive qualitative with library studies. The results of the study found that the Freire concept was in the process of absorbing and being applied by Bethel School of Theology even though it had been modified into a Pentecostal Catechesis concept. Meanwhile, in an ecclesiastical context, GBI has adopted Freire's values in the form of humanizing training such as the Healing Movement Camp (HMC), I am a Christ Follower (SPK), and Doulos Camp. AbstrakDalam satu dekade terakhir, para cedikiawan Pentakosta terus melakukan pembenahan dalam segala aspek kehidupan umat. Termasuk didalamnya dunia Pendidikan dan gerejawi. Dunia Pendidikan pentakosta melakukan proses reekstraksi akan teologi dan pedagoginya. Proses ini dilakukan dengan menyerap nilai-nilai yang digemakan oleh Paulo Freire akan konsep Pendidikan yang memberikan ruang sebesar-besarnya untuk kepengembangan berpikir bebas. Berpikir bebas yang dimaksud adalah semangat humanisme sosial dengan sesama manusia, tidak melakukan penindasan dalam bentuk verbal maupun perbuatan, dan kesejajaran antara guru dan murid. Sedangkan dalam gerejawi, nilai memanusiakan manusia untuk memahami manusia secara utuh adalah. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kualitatif deskriptif dengan studi perpustakaan. Hasil penelitian menemukan bahwa konsep Freire sedang dalam proses menyerap dan aplikasi oleh Sekolah Tinggi Teologi Bethel meskipun telah dimodifikasi menjadi konsep Katekesis Pentakosta. Sedangkan dalam konteks gerejawi, GBI telah mengadopsi nilai Freire dalam bentuk pelatihan memanusiakan manusia seperti Healing Movement Camp (HMC), Saya Pengikut Kristus (SPK), dan Doulos Camp.