Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KONSUMSI AIR ALKALI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Agustanti, Dwi; Purbianto, Purbianto
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol. 16 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Departement of Nursing, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Bandar Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3099

Abstract

Jumlah pasien DM semakin meningkat dengan terapi umumnya adalah konsumsi obat. Salah satu terapi alternatif adalah terapi dengan air alkali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pH air alkali terhadap kadar gula darah pasien DM. Jenis penelitian kuantitatif berupa pre eksperimen dengan pendekatan Three gruop pre post design.  Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat yang menderita DM di wilayah kerja Puskesmas Tulang Bawang I yang berjumlah 86 orang. Tehnik pemilihan sampel dengan purposive sampling, terpilih 48 orang yang memenuhi kriteria dibagi kedalam 3 kelompok dengan kontrol usia dan jenis kelamin. Uji yang digunakan adalah T Dependent Test pada masing masing kelompok dan uji Anova untuk ketiga kelompok. Hasil penelitian didapat  p Value 0.000 (< α 0,05) artinya semua kelompok ada pengaruh. Sedangkan rata rata penurunan kadar gula darah pasien DM pada kelompok I (pH 8) adalah 53.19 gd/dl, kelompok 2 ( pH 8.5) adalah 48.44 gr/dl dan kelompok 3 (pH 9) adalah 72.69 gl/dl.  Berarti pH 9 lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pasien DM. Disarankan bagi peneliti lanjut untuk meneliti efektifitas lama waktu pemberian terapi dan volume cairan yang diberikan per hari, dan bagi masyarakat agar dapat menggunakan air alkali sebagai terapi alternatif dalam mengonrol kadar glukosa darahnya.
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA Murhan, Al; Purbianto, Purbianto; Sulastri, Sulastri
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol. 16 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Departement of Nursing, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Bandar Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3101

Abstract

Terapi relaksasi otot progresif bermanfaat untuk menurunkan resistensi perifer dan menaikkan elastisitas pembuluh darah. Otot-otot dan peredaran darah akan lebih sempurna dalam mengambil dan mengedarkan oksigen serta relaksasi otot progresif dapat bersifat vasodilator yang efeknya memperlebar pembuluh darah dan dapat menurunkan tekanan darah secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif dengan rancangan one group pretest-posttest pre experimental design. Populasi adalah lansia penderita hipertensi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 60 orang, 30 responden pada kelompok intervensi dan 30 responden pada kelompok kontrol. Pengukuran data dengan sphygmomanometer air raksa, stetoskop dan lembar observasi. Pada analisis bivariat dilakukan menggunakan uji t dependen dan t independen. Hasil penelitian didapatkan bahwa tekanan darah lansia pada kelompok intervensi pretest dan posttest menunjukan penurunan yang signifikan, sehingga ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah.
Early Warning System pada Henti Jantung Berbasis Smartphone Purbianto, Purbianto; Agustanti, Dwi; Nasihin, Nasihin
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 9, No 1 (2024): February
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.92777

Abstract

Latar Belakang: Kasus henti jantung di Amerika Serikat lebih dari 350.000/tahun dan kurang dari 10% yang bertahan hidup, di United Kingdom lebih dari 30.000/tahun di luar rumah sakit hanya 1 orang selamat dari 10 orang yang terserang. Prognosis henti jantung adalah kematian otak dan kematian permanen yang terjadi dalam 8-10 menit. Kondisi ini dapat dicegah dengan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan defibrilasi yang diberikan antara 5-7 menit dapat memberikan peluang hidup 30% - 45%. Diperlukan metode yang digunakan untuk menyelamatkan dengan segera untuk mencari bantuan dan melakukan cara penanganan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe sensor denyut nadi.Metode: Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Besar sampel 35 responden dengan 4 kali pengulangan. Analisis data dengan uji sensitivitas, spesifitas dan uji beda dua mean dependent.Hasil: Sensitivitas prototipe 98,53% menyatakan frekuensi nadi normal pada orang yang normal. Spesifitas prototipe 50%, bermakna prototipe menyatakan denyut nadi tidak normal pada orang yang tidak normal.Kesimpulan: Prototipe sensor denyut nadi  dapat mengukur frekuensi denyut nadi hampir mendekati sama dengan alat standar yang digunakan.