Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI PASANG SURUT PULAU SIBERUT, SUMATERA BARAT Armi, Ilham; Salman Khan, Muhammad; Arini, Dwi; Defwaldi, Defwaldi; Fajrin, Fajrin
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 4 (2024): Vol. 6 No. 4 Edisi 1 Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i4.2430

Abstract

Penentuan tipe pasang surut menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena pemanfaatannya dapat menjadi acuan dalam Pembangunan suatu wilayah. Pulau Siberut sebagai salah satu pulau di kepulauan Mentawai masih memliki potensi yang sangat besar dalam pembangunan mengingat daerah tersebut baru saja menjadi darah kabupaten yang baru. Penelitian ini menetukan tipe pasang surut pulau Siberut berdasarkan pemodelan prediksi pasang surut yang telah dilakukan sebelumnya. Dari hasil yang diperoleh, nilai bilangan Formzal, yang menjadi penentu tipe pasang surut, di pulau Siberut adalah 0,45-0,80 pada Lokasi pertama dan 0,25-1,34 pada Lokasi kedua yang mengindikasikan bahwa tipe pasang surut di pulau Siberut adalah tipe Campuran Semi DiurnalKata Kunci: Siberut, Pasang Surut, Bilangan Formzal
Analisis Perbandingan Modeling 3 Dimensi Data Foto Udara Menggunakan Software Pix4D Mapper Dan Agisoft Photoscan Maulana, Teguh; Defwaldi, Defwaldi; Fajrin, Fajrin; Arini, Dwi
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek) IN PRESS
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/marostek.v3i1.100

Abstract

Penelitian ini meneliti tentang analisis perbandingan antara software Agisoft Photoscan dan Pix4D Mapper, dalam pembuatan model 3D di gedung fakultas vokasi ITP (Institut Teknologi Padang). Beberapa parameter yang digunakan dalam analisis perbandingan tersebut meliputi pengukuran langsung, pemotretan langsung, dan pengolahan data menggunakan kedua software tersebut, untuk menciptakan model 3D dan dilakukan analisis perbandingan antara hasil dari kedua software. Parameter yang menjadi fokus analisis adalah ketelitian geometri, berupa akurasi pengukuran jarak, dan koordinat objek dalam model 3D. Hasil dari kedua software hampir sama yang dimana sama-sama menghasilkan Point cloud, Dense cloud, Model 3 dimensi, DEM dan Ortophoto. Dari hasil akurasi horizontal, software Agisoft Photoscan memenuhi persyaratan untuk peta 1: 1000 kelas 2 sedangkan pada software Pix4d Mapper memenuhi persyaratan untuk peta 1: 1000 kelas 3 dengan nilai pada software Agisoft Photoscan memiliki RMSEr sebesar 0,293 m dan nilai CE 90 0,445 m sedangkan pada software Pix4d Mapper memiliki RMSEr sebesar 0,390 m dan nilai CE 90 0,590 m. Dari hasil perhitungan akurasi vertikal pada software Agisoft Photoscan memenuhi persyaratan untuk peta 1: 1000 kelas 2 sedangkan pada software Pix4d memenuhi persyaratan untuk peta 1: 1000 kelas 1 dengan nilai RMSEz pada software Agisoft Photoscan sebesar 0,189 m dan nilai LE 90 sebesar 0,313 m, sedangkan pada software Pix4d Mapper sebesar 0,181 m dan nilai LE 90 sebesar 0,299 m. software Agisoft photoscan memiliki kelebihan pada ketelitian dan keakuratan data dan memiliki kekurangan pada proses pengolahan data yang cukup lama sedangkan software Pix4d Mapper memiliki kelebihan pada proses pengolahan data yang lebih mudah dan praktis serta kecepatan dan efesien dan memiliki kekurangan pada ketelitian dan keakuratan data. sedangkan software Pix4d Mapper memiliki kecepatan proses data yang lebih cepat daripada software Agisoft Photoscan.
Pemodelan Spasial Genangan Banjir Akibat Kenaikan Genangan Air Laut (Rob) di Kota Padang Suanda, Arjun; Driptufany, Dwi Marsiska; Defwaldi, Defwaldi; Fajrin, Fajrin; Armi, Ilham
Aerospace Engineering Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/aero.v1i2.2356

Abstract

Beberapa daerah di Indonesia saat sekarang ini banyak yang berpotensi mengalami genangan akibat kenaikan muka air laut, salah satunya adalah Kota Padang. Kota Padang merupakan pusat administrasi dan kawasan utama penggerak ekonomi di Sumatera Barat. Secara topografi Kota Padang terdiri atas daerah pantai dan dataran rendah, sehingga naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan sebagian daerah di pesisir Kota Padang yang tingginya hampir sama dengan permukaan laut diprediksikan akan tergenang. Untuk mengetahui serta melihat dampak kenaikan muka laut yang akan terjadi dilakukan dengan menggunakan pendekatan secara spasial. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial melalui pengolahan titik tinggi di lokasi pengamatan dan pengolahan data kedalaman laut untuk mendapatkan nilai harmonik pasang surut dari tahun 2021 sampai 2023, yang diolah menggunakan aplikasi MIKE21. Kemudian diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata MSL (Mean Sea Level) serta nilai maksimum bulanan dan tahunan. Dalam pembuatan model genangan dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan WD = Con (Con ("DEM" <= “tinggi genangan”1, 0). Hasil yang didapat pada penelitian ini luas genangan eksisting akibat dari air pasang Kecamatan padang Barat sebesar 12,229 hektar dengan tinggi genangan 0,749 meter, Kecamatan Padang Utara 831,1893 hektar dengan tinggi genangan 0,675 meter, dan Padang Selatan 831,1893 hektar dengan tinggi genangan 0,654 meter. Luas prediksi genangan pada tahun 2030 di Kecamatan Padang Barat mencapai 17,812 Ha, Kecamatan Padang Selatan 0,744 Ha, Padang Utara 18,877 Ha dan mengalami peningkatan pada tahun 2070 untuk kecamatan Padang Barat 27,515 Ha, Padang Selatan 1,368 Ha, dan Padang Utara 26,650 Ha.
Identifikasi Potensi Air Tanah Berbasis Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Kota Padang Pratama, Wahyu; Defwaldi, Defwaldi; Fajrin, Fajrin; Armi, Ilham; Driptufany, Dwi Marsiska
EL-JUGHRAFIYAH Vol 4, No 1 (2024): El-Jughrafiyah : February, 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v4i1.25887

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi makhluk hidup termasuk manusia. Kebutuhan akan air tersebut dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, antara lain: air hujan, air permukaan, atau air tanah. Perkiraan kuantitas dan distribusi air di bumi sebesar 97% dari air di bumi ada di laut dan sisanya sebesar 1,7% ada di kutub-kutub bumi berupa es, 1,7% berupa air bawah tanah dan hanya 0,1% berada sebagai air permukaan dan atmosfer. Kota Padang masih kekurangan dari segi air bersih, karena air PDAM Kota Padang sering mengalami gangguan. Sehingga Masyarakat banyak yang menggunakan sumur bor atau sumur galian. Oleh karena itu, identifikasi air tanah Kota Padang sangat perlu dilakukan. Identifikasi potensi air tanah Kota Padang dalam penelitian ini menggunakan data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Aplikasi Sistem Informasi Geografis digunakan untuk mengidentifikasi potensi air tanah melalui overlay dengan metode kuantitatif berjenjang terhadap parameter kerapatan vegetasi, tutupan lahan, tekstur tanah, jenis batuan, curah hujan dan kelerengan sehingga didapat sebaran potensi air tanah. Hasil dalam penelitian ini adalah potensi air tanah di Kota Padang terdiri dari beberapa kelas yaitu tidak berpotensi, rendah, sedang dan tinggi. Potensi air tanah di Kota Padang didominasi oleh potensi air tanah rendah seluas 37.369,903 Ha, sedang seluas 25.159,745 Ha, tinggi seluas 7.493,06 Ha dan tidak berpotensi seluas 113,030 Ha. Berdasarkan validasi menggunakan data 59 sumur bor di Kota Padang yang dioverlay dengan peta potensi air tanah Kota Padang, diperoleh 11 (18,65%) sumur bor tidak sesuai dan 48 (81,35%) sumur bor sesuai.
PEMANTAUAN DEFORMASI PULAU SUMATRA BERDASARKAN SURVEY GNSS STASIUN SUMATRAN GPS ARRAY (SuGAr), INA-CORS, dan IGS (International GNSS Service) TAHUN 2018-2022 Warman, Dira Muvianti; Driptufany, Dwi Marsiska; Arini, Dwi; Defwaldi, Defwaldi; Fikri, Saiyidinal; Susilo, Susilo
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek)
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/marostek.v2i1.81

Abstract

Secara geografis Pulau Sumatra terletak di 6°LU - 6°LS dan di antara 95°BT - 109°BT, bagian barat Pulau Sumatra terdapat subduksi lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia, dan juga Pulau Sumatra juga terdapat jalur api pasifik. Zona patahan dan aktivitas vulkanik ini sangat aktif mengeluarkan energinya setiap tahunnya. Pada penelitian ini menggunakan 9 stasiun CORS dan 44 stasiun SuGAr yang tersebar di sepanjang Pulau Sumatera. Dengan DOY 001, 002, 003. Penelitian ini menggambarkan analisis dari perubahan posisi Pulau Sumatra berdasarkan pengamatan stasiun SuGAr dan INA-CORS. Pengolahan data penelitian ini menggunakan software sentific GAMIT, GLOBK. Penelitian ini menghasilkan kecepatan horizontal dan pola pergerakan dari masing – masing Stasiun CORS dan SuGAR yang ada di Pulau Sumatra. Pergerakan yang terbesar terdapat pada stasiun BTET yang bergerak ke timur sebesar 39,27 mm/tahun, dan ke arah utara sebesar 38,59 mm/tahun. Stasiun dengan pergerakan terkecil terdapat pada stasiun CORS CTCN yang bergerak ke arah timur sebesar 16,7 mm/tahun, dan ke arah barat sebesar 0,73 mm/tahun.
ANALISIS PEMODELAN GELOMBANG LAUT 2D DI PERAIRAN KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MIKE 21 : Studi Kasus: Pantai Pasir Jambak, Kota Padang, Sumatra Barat Wahyulia, Sherly; Driptufanny, Dwi Marsiska; Armi, Ilham; Arini, Dwi; Defwaldi, Defwaldi
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek)
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/marostek.v2i1.82

Abstract

Pantai Pasir Jambak merupakan salah satu pantai yang menjadi sabuk hijau pesisir Kota Padang karna memiliki garis pantai yang cukup panjang sehingga rentan akan bahaya abrasi maupun tsunami, kondisi oseanografi di kawasan pantai dan laut dapat digambarkan oleh terjadinya gelombang laut. Gelombang yang ada di pantai Pasir Jambak memiliki ketinggian 2 m.  Gelombang yang dibangkitkan oleh angin yaitu lamanya angin yang bertiup (durasi angin), kecepatan angin, dan jarak yang ditempuh oleh angin dari daerah pembangkit gelombang yang berada di perairan pantai Pasir Jambak. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang merupakan kombinasi dari representasi matematis dari masalah dalam bentuk fisik dan pendekatan numerik dari persamaan matematika, pemodelan numerik oseanografi merupakan sebuah sistem untuk mempelajari suatu fenomena dinamika laut kedalam persamaan-persamaan diskrit/numerik. Hasil dari pemodelan gelombang laut di perairan pantai Pasir Jambak pada bulan Januari, Juni dan November adalah selisih rata-rata jeda gelombang tertinggi ke terendah dimana pada bulan Januari mencapai kurun waktu 6 jam, ada bulan Juni 5-6 jam dan pada bulan November 6 jam, tetapi pada bulan November memiliki selisih yang sangat tinggi yaitu mencapai kurun waktu 17 jam.
IDENTIFIKASI JENIS TANAH UNTUK MENENTUKAN POTENSI KEKERINGAN DI KABUPATEN PESISIR SELATAN Armi, Ilham; Nasyahardian, Nasyahardian; Driptufani, Dwi Marsiska; Fajrin, Fajrin; Defwaldi, Defwaldi
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 4 (2025): Vol. 7 No. 4 Edisi 3 Juli 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i4.3344

Abstract

Keberadaan air bagi manusia menjadi hal yang sangat penting untuk dikaji baik untuk penggunaan air untuk aktifitas sehari-hari atau untuk pertanian. Oleh karena itu kajian mengenai bencana kekeringan menjadi sangat penting untuk diteliti. Ada banyak faktor yang mempengaruhi bencana kekeringan. Musim kemarau yang perkepanjangan, kurangnya curah hujan, kemiringan lereng, penggunaan lahan, serta jenis tanah. Pada penelitian ini fokus utamanya adalah untuk mengidentifikasi jenis tanah yang ada di daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis tanah yang berbeda memiliki daya serap yang bervariasi, sehingga potensi kekeringan yang dapat terjadi juga berbeda-beda. Jenis tanah di Kabupaten Pesisir Selatan umumnya didominasi oleh jenis Kombosil Litik, Organosol Hemik, dan Podsolik Haplik. Sehingga berdasarkan jenis tanah tersebut, daerah Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi kekeringan pada level sedang.Kata Kunci: Kekeringan, Jenis Tanah, Kabupaten Pesisir Selatan