Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KONSTRUKSI SPASIAL GENANGAN BANJIR MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL 1 SYNTHETIC APERTURE RADAR (SAR) DI PROPINSI KALIMANTAN SELATAN Fajrin, Fajrin; Armi, Ilham; Antomi, Yudi
Jurnal Spasial Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/js.v8i2.4834

Abstract

Banjir merupakan fenomena bencana alam yang frekuensi terus meningkat. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan ketidaksempurnaan dalam perencanaan wilayah, seperti kurangnya pertimbangan faktor lingkungan dalam perencanaan. Data spasial distribusi genangan setelah kejadian banjir menjadi sumber data penting dalam evaluasi mitigasi banjir dan analisis bahaya serta penilaian risiko banjir. Dengan meningkatnya ketersediaan data SAR (Synthetic Aperture Radar) temporal dan spasial, memungkinkan untuk melakukan pemetaan wilayah genangan banjir secara cepat. Penelitian ini dilakukan pada salah satu kejadian banjir baru-baru ini yang berdampak luas terjadi di propinsi Kalimantan Selatan menggunakan data SAR Sentinel-1. Prosedur dan prosesing data Sentinel 1 dengan menggunakan ambang batas dari hamburan balik untuk membedakan tubuh air banjir dan bukan banjir. Hasilnya menunjukkan perkiraan luasan genangan banjir dapat di proses dengan cepat, meskipun tertutup awan tebal pada masa masa kejadian banjir yang tidak mungkin dilakukan oleh sensor optik. Hasil pemetaan seperti ini dapat membantu dalam proses layanan darurat dan manjemen resiko bencana banjir
IDENTIFIKASI PASANG SURUT PULAU SIBERUT, SUMATERA BARAT Armi, Ilham; Salman Khan, Muhammad; Arini, Dwi; Defwaldi, Defwaldi; Fajrin, Fajrin
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 4 (2024): Vol. 6 No. 4 Edisi 1 Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i4.2430

Abstract

Penentuan tipe pasang surut menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena pemanfaatannya dapat menjadi acuan dalam Pembangunan suatu wilayah. Pulau Siberut sebagai salah satu pulau di kepulauan Mentawai masih memliki potensi yang sangat besar dalam pembangunan mengingat daerah tersebut baru saja menjadi darah kabupaten yang baru. Penelitian ini menetukan tipe pasang surut pulau Siberut berdasarkan pemodelan prediksi pasang surut yang telah dilakukan sebelumnya. Dari hasil yang diperoleh, nilai bilangan Formzal, yang menjadi penentu tipe pasang surut, di pulau Siberut adalah 0,45-0,80 pada Lokasi pertama dan 0,25-1,34 pada Lokasi kedua yang mengindikasikan bahwa tipe pasang surut di pulau Siberut adalah tipe Campuran Semi DiurnalKata Kunci: Siberut, Pasang Surut, Bilangan Formzal
Pemodelan Spasial Genangan Banjir Akibat Kenaikan Genangan Air Laut (Rob) di Kota Padang Suanda, Arjun; Driptufany, Dwi Marsiska; Defwaldi, Defwaldi; Fajrin, Fajrin; Armi, Ilham
Aerospace Engineering Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/aero.v1i2.2356

Abstract

Beberapa daerah di Indonesia saat sekarang ini banyak yang berpotensi mengalami genangan akibat kenaikan muka air laut, salah satunya adalah Kota Padang. Kota Padang merupakan pusat administrasi dan kawasan utama penggerak ekonomi di Sumatera Barat. Secara topografi Kota Padang terdiri atas daerah pantai dan dataran rendah, sehingga naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan sebagian daerah di pesisir Kota Padang yang tingginya hampir sama dengan permukaan laut diprediksikan akan tergenang. Untuk mengetahui serta melihat dampak kenaikan muka laut yang akan terjadi dilakukan dengan menggunakan pendekatan secara spasial. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial melalui pengolahan titik tinggi di lokasi pengamatan dan pengolahan data kedalaman laut untuk mendapatkan nilai harmonik pasang surut dari tahun 2021 sampai 2023, yang diolah menggunakan aplikasi MIKE21. Kemudian diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata MSL (Mean Sea Level) serta nilai maksimum bulanan dan tahunan. Dalam pembuatan model genangan dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan WD = Con (Con ("DEM" <= “tinggi genangan”1, 0). Hasil yang didapat pada penelitian ini luas genangan eksisting akibat dari air pasang Kecamatan padang Barat sebesar 12,229 hektar dengan tinggi genangan 0,749 meter, Kecamatan Padang Utara 831,1893 hektar dengan tinggi genangan 0,675 meter, dan Padang Selatan 831,1893 hektar dengan tinggi genangan 0,654 meter. Luas prediksi genangan pada tahun 2030 di Kecamatan Padang Barat mencapai 17,812 Ha, Kecamatan Padang Selatan 0,744 Ha, Padang Utara 18,877 Ha dan mengalami peningkatan pada tahun 2070 untuk kecamatan Padang Barat 27,515 Ha, Padang Selatan 1,368 Ha, dan Padang Utara 26,650 Ha.
Identifikasi Potensi Air Tanah Berbasis Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Kota Padang Pratama, Wahyu; Defwaldi, Defwaldi; Fajrin, Fajrin; Armi, Ilham; Driptufany, Dwi Marsiska
EL-JUGHRAFIYAH Vol 4, No 1 (2024): El-Jughrafiyah : February, 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v4i1.25887

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi makhluk hidup termasuk manusia. Kebutuhan akan air tersebut dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, antara lain: air hujan, air permukaan, atau air tanah. Perkiraan kuantitas dan distribusi air di bumi sebesar 97% dari air di bumi ada di laut dan sisanya sebesar 1,7% ada di kutub-kutub bumi berupa es, 1,7% berupa air bawah tanah dan hanya 0,1% berada sebagai air permukaan dan atmosfer. Kota Padang masih kekurangan dari segi air bersih, karena air PDAM Kota Padang sering mengalami gangguan. Sehingga Masyarakat banyak yang menggunakan sumur bor atau sumur galian. Oleh karena itu, identifikasi air tanah Kota Padang sangat perlu dilakukan. Identifikasi potensi air tanah Kota Padang dalam penelitian ini menggunakan data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Aplikasi Sistem Informasi Geografis digunakan untuk mengidentifikasi potensi air tanah melalui overlay dengan metode kuantitatif berjenjang terhadap parameter kerapatan vegetasi, tutupan lahan, tekstur tanah, jenis batuan, curah hujan dan kelerengan sehingga didapat sebaran potensi air tanah. Hasil dalam penelitian ini adalah potensi air tanah di Kota Padang terdiri dari beberapa kelas yaitu tidak berpotensi, rendah, sedang dan tinggi. Potensi air tanah di Kota Padang didominasi oleh potensi air tanah rendah seluas 37.369,903 Ha, sedang seluas 25.159,745 Ha, tinggi seluas 7.493,06 Ha dan tidak berpotensi seluas 113,030 Ha. Berdasarkan validasi menggunakan data 59 sumur bor di Kota Padang yang dioverlay dengan peta potensi air tanah Kota Padang, diperoleh 11 (18,65%) sumur bor tidak sesuai dan 48 (81,35%) sumur bor sesuai.
Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Pemetaan Lahan Sawah Musfiza, Delfha; Armi, Ilham; Arini, Dwi; Fikri, Saiyidinal
Jurnal Teknik Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Teknik Indonesia
Publisher : Publica Scientific Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58860/jti.v2i2.19

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menghitung estimasi produksi padi di Kecamatan Enam Lingkung. Pemetaan lahan sawah dilakukan dengan metode interpretasi citra landsat 8 tahun 2019 sampai 2022, selanjutnya dihitung estimasi produksi padi tahun 2019 sampai 2022. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif dengan menggambarkan dan mendeskripsikan persebaran area lahan sawah dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG). Hasil penelitian ini didapatkan luasan lahan sawah di Kecamatan Enam Lingkung tahun 2019 didapatkan luasan sebesar 1.045,988 ha, tahun 2020 sebesar 1.039,926 ha, tahun 2021 sebesar 1.025,483 ha dan tahun 2022 sebesar 1.032,566 ha dan hasil estimasi produksi padi di Kecamatan Enam Lingkung tahun 2019 adalah sebesar 15.689,82 Ton, tahun 2020 sebesar 16.597,218 Ton, tahun 2021 sebesar 9.003,741 ton dan tahun 2022 sebesar 10.940,244 ton. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.) Hasil luasan lahan sawah di Kecamatan Enam Lingkung tahun 2019 didapatkan luasan sebesar 1.045,988 ha, tahun 2020 sebesar 1.039,926 ha, tahun 2021 sebesar 1.025,483 ha dan tahun 2022 sebesar 1.032,566 ha.
Analisis Perubahan Kerapatan Area Tutupan Vegetasi Pada Kawasan Hutan Kabupaten Lima Puluh Kota Menggunakan Citra Sentinel-2A Gahesa, Tete; Arini, Dwi; Fajrin, Fajrin; Marsiska Driptufany, Dwi; Armi, Ilham
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 3 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i3.32068

Abstract

Hutan merupakan unsur lingkungan hidup yang paling penting karena merupakan paru-paru dunia sebagai penampung air, tempat pelestarian tanah, dan penyimpan cadangan karbondioksida, serta merupakan tempat hidup berbagai flora dan fauna Indonesia. Kondisi hutan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan karena meningkatnya permintaan lahan untuk pembangunan dan aktivitas lainnya yang berakibat berkurangnya kawasan hutan seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota. Sehingga kawasan hutan yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota banyak yang gundul dan menyebabkan berkurangnya wilayah resapan air. Dampak dari berkurangnya wilayah resapan air membuat wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota rentan akan terjadinya bencana longsor dan banjir. Dengan perkembangan teknologi pengindraan jauh dengan penggunaan Citra Sentinel 2A dapat digunakan dalam mengidentifikasi perubahan kerapatan hutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Enhanced Vegetation Index (EVI), Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) untuk mengidentifikasi perubahan kerapatan hutan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perubahan kerapatan hutan metode NDVI sebesar 30.569,01 ha dengan tingkat keakuratan sebesar 85,89%, metode EVI sebesar 75.032,92 ha dengan tingkat keakuratan sebesar 84,15%, dan metode SAVI sebesar 59.258,9 ha dengan tingkat keakuratan metode SAVI sebesar 92,2%.
ANALISIS PEMODELAN GELOMBANG LAUT 2D DI PERAIRAN KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MIKE 21 : Studi Kasus: Pantai Pasir Jambak, Kota Padang, Sumatra Barat Wahyulia, Sherly; Driptufanny, Dwi Marsiska; Armi, Ilham; Arini, Dwi; Defwaldi, Defwaldi
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek)
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/marostek.v2i1.82

Abstract

Pantai Pasir Jambak merupakan salah satu pantai yang menjadi sabuk hijau pesisir Kota Padang karna memiliki garis pantai yang cukup panjang sehingga rentan akan bahaya abrasi maupun tsunami, kondisi oseanografi di kawasan pantai dan laut dapat digambarkan oleh terjadinya gelombang laut. Gelombang yang ada di pantai Pasir Jambak memiliki ketinggian 2 m.  Gelombang yang dibangkitkan oleh angin yaitu lamanya angin yang bertiup (durasi angin), kecepatan angin, dan jarak yang ditempuh oleh angin dari daerah pembangkit gelombang yang berada di perairan pantai Pasir Jambak. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang merupakan kombinasi dari representasi matematis dari masalah dalam bentuk fisik dan pendekatan numerik dari persamaan matematika, pemodelan numerik oseanografi merupakan sebuah sistem untuk mempelajari suatu fenomena dinamika laut kedalam persamaan-persamaan diskrit/numerik. Hasil dari pemodelan gelombang laut di perairan pantai Pasir Jambak pada bulan Januari, Juni dan November adalah selisih rata-rata jeda gelombang tertinggi ke terendah dimana pada bulan Januari mencapai kurun waktu 6 jam, ada bulan Juni 5-6 jam dan pada bulan November 6 jam, tetapi pada bulan November memiliki selisih yang sangat tinggi yaitu mencapai kurun waktu 17 jam.
Analisis Kerusakan Lahan Akibat Tambang Emas Pada Sub Das Pamong Gadang Ananda, Yori; Driptufany, Dwi Marsiska; Defwaldi; Armi, Ilham
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek)
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/marostek.v2i1.84

Abstract

Tujuan studi ini ialah untuk melihat seberapa besar pengaruh kerusakan lahan yang terjadi akibat kegiatan penambangan emas terhadap kondisi perubahan lahan dan tingkat kerusakan lahan di sekitar aliran Sungai Pamong Gadang, Kabupaten Solok Selatan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode skoring dan overlay, data yang digunakan adalah landsad 8 OLI tahun 2013, 2017 dan 2022. Yang diolah dengan metode supervised classification dan digitaze on screen. Kemudian untuk Uji Akurasi dilakukan survey dan wawancara. Selanjutnya untuk melihat luas perubahan penggunaan lahan yang dialih fungsi menjadi lokasi penambangan emas dari setiap penggunaan lahan yang ada pada daerah penelitian. Hasil penelitian ini untuk tingkat kerusakan lahan ditemukan bahwa terjadi perubahan penggunaan lahan dari penggunaan lahan lainnya menjadi lahan penambangan emas seluas 42,20 Ha dari tahun 2013 hingga tahun 2022. Kemudian dihasilkan peta tingkat kerusakan lahan dengan tiga parameter yaitu kerapatan vegetasi, umur tambang dan jenis tailing. Lahan dengan tingkat kerusakan tinggi seluas 5,03 Ha, kerusakan sedang 14,73 Ha dan kerusakan rendah 22,44 Ha. Luas kerusakan lahan terbesar di antara dua Kecamatan yaitu Kecamatan Sangir dan Sangir Jujuhan. Pada Kecamatan Sangir ditemukan lahan dengan tingkat kerusakan rendah seluas 20,94 hektar, kerusakan sedang seluas 8,58 hektar dan kerusakan tinggi 4,30 hektar. Kemudian pada Kecamatan Sangir Jujuhan ditemukan lahan dengan tingkat kerusakan rendah seluas 1,52 hektar, kerusakan sedang seluas 6,14 hektar dan kerusakan tinggi seluas 0,72 hektar. Dapat disimpulkan bahwa keruskan lahan terparah berada pada kecamatan sangir dengan tingkat kerusakan tinggi mencapai 4,30 hektar. Kemudian analisis tingkat kerusakan, pada Kecamatan Sangir ditemukan kerusakan lahan akibat penambangan emas seluas 33,82 hektar.dan pada Kecamatan Sangir Jujuhan ditemukan total kerusakan akibat penambangan emas seluas 8,38 hektar. Maka di simpulkan bahwa kerusakan terluas berada pada Kecamatan Sangir dengan luas lahan yang beralih fungsi menjadi lokasi penambangan emas seluas 33,82 hektar yang mana adalah 80,15% dari total kerusakan lahan akibat tambang emas pada tahun 2022.
Analisis Perbandingan Suhu Permukaan Di Kota Padang Dan Kota Pekanbaru Menggunakan Citra Landsat Divia, Ferji; Fajrin, Fajrin; Armi, Ilham; Fikri, Saiyidinal; Arini, Dwi
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek)
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/marostek.v2i1.85

Abstract

Kota Padang dan Kota Pekanbaru telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang tahun 2010-2025. Akibat dari pertumbuhan penduduk secara langsung akan merubah tutupan alami yang berakibat meningkatnya suhu permukaan daratan akibat konversi vegetasi menjadi non vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan suhu permukaan di Kota Padang dan Kota Pekanbaru diikuti dengan perbandingan suhu permukaan di Kota Padang dan Kota Pekanbaru berdasarkan letak geografis kedua wilayah. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu citra landsat 7 ETM+ tahun 2003 dan tahun 2008, serta data citra landsat 8 OLI tahun 2013, 2017 dan 2021.Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode LST (Land Surface Temperature), hasil analisis LST menunjukkan bahwa perubahan suhu permukaan di Kota Padang pada tahun 2003 sebesar 33,12°C, pada tahun 2008 sebesar 32,18°C, pada tahun 2013 sebesar 34,35°C, pada tahun 2017 sebesar 34,92°C dan pada tahun 2021 sebesar 35,87°C. Analisis LST Kota Pekanbaru menunjukkan perubahan suhu permukaan pada tahun 2003 sebesar 32,18°C, pada tahun 2008 sebesar 30,27°C, pada tahun 2013 sebesar 29,88°C, pada tahun 2017 sebesar 28,86°C dan pada tahun 2021 sebesar 31,70°C. Hasil analisis menunjukan bahwa perbandingan perubahan suhu permukaan di Kota Padang dan Kota Pekanbaru cenderung menunjukan pola yang sama, akan tetapi hasil dari nilai perubahan suhu permukaan yang deberikan oleh Kota Padang cenderung lebih tinggi dari pada hasil dari nilai suhu permukaan pertahun yang diberikan oleh Kota Pekanbaru
IDENTIFIKASI JENIS TANAH UNTUK MENENTUKAN POTENSI KEKERINGAN DI KABUPATEN PESISIR SELATAN Armi, Ilham; Nasyahardian, Nasyahardian; Driptufani, Dwi Marsiska; Fajrin, Fajrin; Defwaldi, Defwaldi
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 4 (2025): Vol. 7 No. 4 Edisi 3 Juli 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i4.3344

Abstract

Keberadaan air bagi manusia menjadi hal yang sangat penting untuk dikaji baik untuk penggunaan air untuk aktifitas sehari-hari atau untuk pertanian. Oleh karena itu kajian mengenai bencana kekeringan menjadi sangat penting untuk diteliti. Ada banyak faktor yang mempengaruhi bencana kekeringan. Musim kemarau yang perkepanjangan, kurangnya curah hujan, kemiringan lereng, penggunaan lahan, serta jenis tanah. Pada penelitian ini fokus utamanya adalah untuk mengidentifikasi jenis tanah yang ada di daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis tanah yang berbeda memiliki daya serap yang bervariasi, sehingga potensi kekeringan yang dapat terjadi juga berbeda-beda. Jenis tanah di Kabupaten Pesisir Selatan umumnya didominasi oleh jenis Kombosil Litik, Organosol Hemik, dan Podsolik Haplik. Sehingga berdasarkan jenis tanah tersebut, daerah Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi kekeringan pada level sedang.Kata Kunci: Kekeringan, Jenis Tanah, Kabupaten Pesisir Selatan