Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran efikasi diri sebagai mediasi pengaruh pendidikan kewirausahaan dan stereotip gender terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa di Morowali dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Variabel pendidikan kewirausahaan diukur melalui tujuh indikator, yaitu: pembentukan karakter, teknik pengambilan keputusan dan risiko, pengetahuan berwirausaha, keterampilan berwirausaha, kemampuan berwirausaha, pengalaman berwirausaha, dan kreativitas. Sementara itu, variabel stereotip gender diukur melalui delapan indikator, seperti: keberanian perempuan berwirausaha dan peran perempuan dalam kehidupan ekonomi keluarga. Variabel efikasi diri diukur sebagai variabel mediasi, dan intensi kewirausahaan sebagai variabel dependen diukur dengan lima indikator, di antaranya: keyakinan membuka usaha sendiri setelah lulusĀ dan kesenangan membuka usaha sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan dan stereotip gender berpengaruh signifikan terhadap efikasi diri. Selanjutnya, efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa. Hasil uji mediasi membuktikan bahwa efikasi diri memediasi secara parsial hubungan antara pendidikan kewirausahaan dan stereotip gender terhadap intensi kewirausahaan. Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak kampus untuk meningkatkan kualitas pendidikan kewirausahaan melalui pendekatan praktik langsung dan pembentukan karakter kewirausahaan. Selain itu, pemerintah daerah disarankan untuk mengurangi stereotip gender dan menciptakan kebijakan pro-kewirausahaan yang inklusif bagi mahasiswa.