Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN AKULAKU INDONESIA DI JAKARTA Peris Hamdanur; Andi Muhammad Yusuf; Kasman Kasman
Management & Accounting Expose Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/mae.v4i2.431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Akulaku Indonesia di Jakarta. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menghitung jumlah sampel menggunakan rumus Slovin. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100, dengan menerapkan teknik purposive sampling untuk mencari sampel sesuai dengan jumlah yang ditentukan dan mewakili pengguna layanan jasa Akulaku. Hasil penelitian berdasarkan hasil terdapat pengaruh yang signifikan dari Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen. Jika dilihat dari nilai signifikansi maka kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen.
Assituruseng: Hegemoni Budaya Dalam Praktik Politik dan Kekuasaan di Belawa Andi Muhammad Yusuf
ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Department Anthropology, Faculty of Social and Political Sciences Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/etnosia.v2i1.2956

Abstract

Local cultural symbols have been used massively along with the spirit of primardialism, subtituting javaneseness nationalism of the New Order. This article aims to examine Bugis cultural values and the shift of meaning used as the preference in the political practice that support power relations. To the present, in the era of local autonomy, the old order has reborn in Buginese culture and force the cultural legitimacy, such as reproduced values and eve more related the political practices and power struggles. Such tendency has resulted in the division of Belawa community into two groups those who geneologically have political power (anakarung) and those who have not. This has formed a patronage stucture relationship based on delicate agreement (assituruseng). Such a values has cultural legacy which is then reproduced as an instrument in the political practice and maintain power domination by anakarung. Such a strategy is a hegemonic effort, utilizing various components of Bugis cultural through symbols and adages.
BUKTI AWAL PERSEBARAN BUDAYA AUSTRONESIA DI SESE, SULAWESI BARAT: TINJAUAN BERDASARKAN DATA ARKEOLOGI Nani Somba; Chalid AS; Hasrianti; Andi Muhammad Yusuf; M. Sabri; Ersa Dwi Saputra; Syahruddin Mansyur
Naditira Widya Vol. 17 No. 2 (2023): Naditira Widya Volume 17 Nomor 2 Oktober Tahun 2023
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian terhadap sebaran situs-situs dengan indikasi tinggalan arkeologis dari bangsa penutur bahasa Austronesia di Mamuju selama ini fokusnya di sepanjang daerah aliran sungai Karama. Sejumlah situs di daerah aliran Sungai Simboro juga mengandung data arkeologi semacam, tetapi belum ada penelitian arkeologi yang dilakukan di sini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persebaran budaya Austronesia di daerah aliran Sungai Simboro, terutama di kawasan Sese. Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei arkeologi di lima situs terbuka yaitu, Gattungan, Demmanapa, Koronganak, Talopi, dan Kayu Colo, serta perekaman koordinat situs-situs memakai global positioning system. Selanjutnya, titik-titik koordinat diolah untuk membuat peta sebaran situs menggunakan software pemetaan geographic information system. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi pustaka dan arsip, serta wawancara terbuka terhadap tokoh-tokoh masyarakat lokal. Analisis data survei dilakukan secara makroskopis, serta perbandingan analogis dengan data etnografi dan kajian sumber sejarah. Hasil survei di kelima situs terbuka tersebut adalah data arkeologis berupa fragmen gerabah, fragmen keramik, beliung, batu ike (bark-cloth beater), lumpang batu, manik-manik, artefak logam, dan cangkang kerang. Fragmen gerabah ditemukan di kelima situs di Sese. Fragmen keramik ditemukan di empat situs, kecuali situs Koronganak. Alat batu ditemukan di situs-situs Gattungan, Demmanapa, dan Kayu Colo. Perhiasan berupa manik-manik ditemukan di situs-situs Gattungan dan Kayu Colo. Peralatan logam dan cangkang kerang ditemukan di situs-situs Gattungan dan Kayu Colo. Variabilitas data arkeologi dan etnografi menunjukkan karakter budaya neolitik dari masa prasejarah berlanjut hingga ke masa sejarah di kawasan Sese, dan merupakan bukti signifikan kehadiran bangsa penutur bahasa Austronesia di daerah aliran sungai Simboro. Many sites in the Simboro River basin provide potential archaeological remains of the Austronesian-speaking peoples, but no research has been carried out there. This research aims to understand the spread of Austronesian culture in the Simboro River basin, specifically in the Sese region. Primary data collection was carried out by archaeological surveys at five open sites i.e., Gattungan, Demmanapa, Koronganak, Talopi, and Kayu Colo. Secondary data was collected through library and archive studies, and open interviews with local community figures. Archaeological data was analysed macroscopically, supported by analogical comparisons with ethnographic data and historical source studies. The survey yielded potsherds, stone tools including hand adzes, bark-cloth beaters, stone mortars, beads, metal artifacts, and shells. The variability of archaeological and ethnographic data shows that the neolithic cultural characteristics from the prehistoric period continued into the historical period in the Sese area and is significant evidence of the presence of Austronesian-language speakers in the Simboro River basin.