Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPPORTUNITIES FOR THE APPLICATION OF THE GUT-BRAIN-AXIS MICROBIOTA FOR THE OPTIMIZATION OF NERVE GROWTH AND DEVELOPMENT IN INFANTS Allatib, Arohid; Azzahra, Zahwa Arsy; Widyaningrum, Immaculata; Januarta, Cahya Wahyudi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.11582

Abstract

Abstract: Opportunities for The Application of The Gut-Brain-Axis Microbiota for The Optimization of Nerve Growth and Development in Infants. Neurodevelopment in infants is very important and has a significant role in shaping their future intellectual, emotional, and physical capacities. Nerve cells (neurons) form a neural network in babies from the time of pregnancy. The interaction between the gut microbiota and the brain occurs through a pathway called the gut-brain axis. Studies have shown that gut microbiota influences brain function and human behavior. To find out the efforts that can be made to maximize the development of the baby's brain by utilizing the concept of the gut-brain-axis microbiota. Using literature review techniques from international articles in the 2013-2023 using specific keywords in PubMed, Cochrane, Embase, Scopus, Google Scholar, and Textbook. Efforts to improve neurodevelopment using the concept of a gut-brain-axis microbiota are essentially efforts to create a good microbiota balance in the gut.  These efforts include maintaining and maintaining the balance of the healthy microbiota of pregnant women, giving birth pre-vaginal, providing exclusive breast milk, reducing the use of antibiotics that are not required, providing complementary foods breast milk rich in probiotics and prebiotics, providing stimulus, and reduce the use of chemicals.  The concept of gut-brain-axis microbiota is very applicable to maximize neurodevelopment in infants starting by paying particular attention to the prenatal and postnatal periods.
ELECTROACUPUNCTURE MENSTIMULASI PROLIFERASI SEL PUNCA MESENKIMAL PADA MODEL HEWAN COBA TIKUS DENGAN CEDERA SUMSUM TULANG BELAKANG Alrasyid, Miko Dharma; Permatasari, Nadia; Aini, Fitria Nurul; Januarta, Cahya Wahyudi; Fitriani, Elies
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.14000

Abstract

Electroacupuncture (EA) merupakan salah satu modalitas dalam terapi akupunktur menggunakan stimulasi elektrik pada titik akupunktur dan memiliki mekanisme neuroimunoendokrin yang diprovokasi oleh penyisipan jarum stainless steel kecil pada titik akupunktur. Mesenchymal Stem Cells (MSC) telah lama dianggap sebagai kandidat terapeutik untuk terapi berbasis sel punca pada sistem saraf dewasa karena potensinya untuk dikumpulkan dengan mudah, proliferasi cepat, manipulasi genetik yang mudah, dan potensi autograft klinis. Efikasi EA telah dipelajari dalam penelitian eksperimental sebelumnya, hasilnya menunjukkan bahwa EA dapat meningkatkan pelepasan MSC yang telah ditransplantasikan. EA juga merangsang kelangsungan hidup dan diferensiasi MSC in vitro untuk meningkatkan fungsi neurologis pada tikus yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Artikel ini merupakan tinjauan naratif, mengumpulkan uji klinis menggunakan electroacupuncture sebagai intervensinya untuk menunjukkan bagaimana EA bekerja dalam meningkatkan proliferasi sel punca mesenkimal pada model hewan coba tikus yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Metode pencarian menggunakan operator boolean dengan basis data Pubmed, Cochrane, Embase, dan Scopus. Kriteria inklusi yaitu intervensi mengunakan EA dengan outcome produksi atau proliferasi sel mesenkimal. Dapat disimpulkan bahwa akupunktur berpotensi meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel punca mesenkimal pada model hewan coba tikus yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Penelitian klinis dalam skala besar lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan protokol terapi akupunktur dalam meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel punca mesenkimal.