Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KAJIAN PUSTAKA: PARADIGMA BARU AKUPRESUR UNTUK MENUNJANG PROGRAM SDG POINT KETIGA: KEHIDUPAN SEHAT DAN SEJAHTERA Fitriani, Elies; Husna, Ismalia; Mihardja, Hasan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.11176

Abstract

Sustainable Development Goals (SDGs) dideklarasikan oleh UN pada tahun 2015 yang memuat 17 tujuan/goals dan 169 target yang menggambarkan sasaran dan lingkup agenda pembangunan dan masyarakat global dalam 15 tahun ke depan. Beberapa target dalam SDGs diantaranya menurunkan angka kematian, menurunkan kematian neonatal, mengakhiri epidemi penyakit infeksi, serta menurunkan angka kematian dini akibat penyakit tidak menular, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mental. Target tersebut termuat dalam tujuan point ketiga yaitu kehidupan sehat dan sejahtera. Pandemi COVID-19 memberikan dampak global, terutama bagi populasi rentan yang terdampak, seperti ibu hamil dan anak-anak. Kesulitan akses terhadap fasilitas kesehatan dan obat semakin memperparah dampak COVID-19 dalam pencapaian tujuan SDGs point ketiga. Akupresur adalah teknik penekanan mekanik berdasarkan titik akupunktur. Teknik ini mempunyai keunggulan sederhana, murah, non invasif, mudah dilakukan, serta telah terbukti efektif pada banyak kondisi medis berdasarkan studi literatur beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Akupresur dapat menjembatani kondisi pasca pandemi dimana terjadi penurunan pendapatan sehingga angka kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan cenderung menurun. Akupunktur saat ini telah mengalami perubahan paradigma dari sebuah pengobatan tradisional menjadi keilmuan medis yang berdasarkan evidence based. Artikel ini merupakan studi literatur mengenai efektifitas akupunktur akupresur dalam beberapa kondisi yang menjadi tujuan/goals dari point ketiga SDGs.
ELECTROACUPUNCTURE MENSTIMULASI PROLIFERASI SEL PUNCA MESENKIMAL PADA MODEL HEWAN COBA TIKUS DENGAN CEDERA SUMSUM TULANG BELAKANG Alrasyid, Miko Dharma; Permatasari, Nadia; Aini, Fitria Nurul; Januarta, Cahya Wahyudi; Fitriani, Elies
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.14000

Abstract

Electroacupuncture (EA) merupakan salah satu modalitas dalam terapi akupunktur menggunakan stimulasi elektrik pada titik akupunktur dan memiliki mekanisme neuroimunoendokrin yang diprovokasi oleh penyisipan jarum stainless steel kecil pada titik akupunktur. Mesenchymal Stem Cells (MSC) telah lama dianggap sebagai kandidat terapeutik untuk terapi berbasis sel punca pada sistem saraf dewasa karena potensinya untuk dikumpulkan dengan mudah, proliferasi cepat, manipulasi genetik yang mudah, dan potensi autograft klinis. Efikasi EA telah dipelajari dalam penelitian eksperimental sebelumnya, hasilnya menunjukkan bahwa EA dapat meningkatkan pelepasan MSC yang telah ditransplantasikan. EA juga merangsang kelangsungan hidup dan diferensiasi MSC in vitro untuk meningkatkan fungsi neurologis pada tikus yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Artikel ini merupakan tinjauan naratif, mengumpulkan uji klinis menggunakan electroacupuncture sebagai intervensinya untuk menunjukkan bagaimana EA bekerja dalam meningkatkan proliferasi sel punca mesenkimal pada model hewan coba tikus yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Metode pencarian menggunakan operator boolean dengan basis data Pubmed, Cochrane, Embase, dan Scopus. Kriteria inklusi yaitu intervensi mengunakan EA dengan outcome produksi atau proliferasi sel mesenkimal. Dapat disimpulkan bahwa akupunktur berpotensi meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel punca mesenkimal pada model hewan coba tikus yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Penelitian klinis dalam skala besar lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan protokol terapi akupunktur dalam meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel punca mesenkimal.
Combination of Body Acupuncture with Scalp and Ear Microacupuncture in Treating Alzheimer's Dementia in Elderly, A Case Report fitriani, Elies; Roosheroe, Arya Govinda; Nareswari, Irma; Viventius, Yoshua; Srilestari, Adiningsih
Journal of Agromedicine and Medical Sciences Vol 10 No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ams.v10i3.48503

Abstract

Dementia refers to impairment in more than one domain of cognitive function. The most common cause of dementia is Alzheimer's dementia (AD). AD is associated with the influence of amyloid, oxidative stress, as well as abnormal phosphorylation of the protein Tau which forms neurofibrillary plaques in neurons. Clinical symptoms include progressive memory impairment for current events, cognitive impairment, general confusion, agitation, delusions, social disinhibition, and paranoia. A 68 year old man complained of rapid forgetfulness and decreased cognitive function accompanied by insomnia. Acupuncture manual therapy was performed at points GB20, LI4, HT7, KI3 bilaterally and EX-HN1, EX-HN3, GV20, CV9, CV4, CV3. Combine with scalp acupuncture Zhu Scalp Head and Face, as well as bilateral anterior hypothalamus and master cerebral ear points. Electroacupuncture 2 Hz continuous wave electroacupuncture at points ST25-ST28, CV12-CV6, and ST36-SP6. Therapy is carried out 2 times a week. Evaluation using MMSE ad PSQI. After 10 treatments, there was improvement in clinical symptoms, MMSE and PSQI scores. Manual acupuncture and electroacupuncture, a combination of body points, scalp and ear microcupuncture are useful in the management of Alzheimer's dementia accompanied by insomnia as non-pharmacological adjuvant therapy with positive results. Keywords: Manual acupuncture, electroacupuncture, scalp microacupuncture, ear microacupuncture, Alzheimer's dementia
Peran Akupresur Pada Ibadah Haji : Tinjauan Pustaka Bustan, Salman Matoaya; Marisha, Meitty; Fitriani, Elies; Widyaprastuti, Hermin; Hutami, Thia Wanudyo; Ratnasari, Dewi; Agustin, Oki; Juventia, Soraya; Chiara, Putri; A.R., Sarah Shafira; Sebastian, Darvan; Mihardja, Hasan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 1 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i1.18279

Abstract

Akupresur adalah teknik penekanan di permukaan tubuh pada titik akupunktur dengan menggunakan jari, bagian tubuh lain, atau alat bantu yang berujung tumpul, dengan tujuan untuk perawatan kesehatan. Akupresur dapat dimanfaatkan untuk mendukung kesehatan para jemaah haji sehingga dapat mencapai istithaah kesehatan jemaah haji. Akupresur bertujuan untuk meningkatkan kebugaran dengan meningkatkan imunitas tubuh, maupun untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan, menangani penyakit komorbid yang banyak diderita oleh jamaah haji terutama lansia. Kondisi Kesehatan terbanyak yang sering dialami Jemaah haji antara lain fatigue, hipertensi, ISPA, myalgia dan diabetes mellitus. Dapat dilakukan perawatan asuhan mandiri akupresur pada kondisi tersebut. Edukasi dan perawatan akupresur dapat dilaksanakan oleh petugas kesehatan haji baik di masa tunggu, masa keberangkatan, saat perjalanan, saat ibadah di Arab Saudi maupun saat kepulangan.
Acupuncture for Postoperative Neuropathic Pain: A Case Report Nugraha, Deity; Fitriani, Elies; Srilestari, Adiningsih
Bali Medical and Wellness Journal Vol. 1 No. 1 (2024): Bali Medical and Wellness Journal
Publisher : PT BMW Journal Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71341/bmwj.v1i1.6

Abstract

Introduction: Postoperative neuropathy can result from nerve transection, bruising, stretching, or inflammation. Chronic Post-Surgical Neuropathic Pain (CPSNP) refers to pain persisting for at least three months after surgery, distinct from preoperative pain and localized to the surgical site or referral area. Acupuncture, a therapeutic technique for acute and chronic pain, has shown promise in managing CPSNP. In this case report, we explore the use of acupuncture to alleviate chronic pain following hand surgery. CPSNP poses significant challenges for patients recovering from surgical procedures. Acupuncture, with its potential to modulate nerve activity and activate pain control systems in the brain, offers an alternative approach to pain management. Case Report: Patient Profile: A 37-year-old woman presented to the medical acupuncture polyclinic with complaints related to her left hand. Specifically, she experienced numbness, heat, and pain in the tips of fingers 2, 3, 4, and 5. Occasionally, the discomfort extended to her elbow. Medical History: The patient had undergone Carpal Tunnel Syndrome (CTS) surgery on her left hand approximately one year ago. The diagnosis of CTS was established in 2021, leading to open surgery on the wrist. Current Pain Assessment: The patient reported a Numeric Rating Scale (NRS) pain score of 5. Physical Examination: Examination revealed pain and limited range of motion (ROM) in her hand. Acupuncture Treatment: Manual acupuncture therapy was administered, targeting specific body acupuncture points and utilizing ear acupuncture. Outcome: After six therapy sessions, the patient experienced a reduction in pain intensity and an improvement in overall quality of life. Conclusion: Acupuncture shows promise as an adjunctive therapy for managing chronic post-surgical neuropathic pain. Further research is warranted to explore its efficacy and long-term effects in similar cases.
Physical Fitness Levels Based on the 12-Minute Running Test in Medical Undergraduate Cadets at the Republic of Indonesia Defense University, Cohort 4 of the Year 2023 Ardiansyah, Trevicko Mahottama; Handandari, Syahnadira Puspita; Suwarno, Adinda Ratulia; Azka, Salsabila; Mozart, Mozart; Pratama, Vireza; Nugraha, Deity; Fitriani, Elies
Bali Medical and Wellness Journal Vol. 1 No. 1 (2024): Bali Medical and Wellness Journal
Publisher : PT BMW Journal Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/bmwj.v1i1.16

Abstract

Objective: Physical fitness plays a critical role in maintaining the health and performance of medical undergraduate students, particularly at the Republic of Indonesia Defense University (RIDU), where academic studies intersect with military training. This study aims to describe the physical fitness levels of medical undergraduate cadets based on the results of the 12-minute running test (Cooper Test) and their self-reported physical activity levels using the Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ). Methods: We employed a descriptive survey research method. The study included 72 respondents from the 2023 cohort 4 student population. Results: Physical Activity Levels: The majority of respondents reported a heavy level of physical activity (87.5%). Physical Fitness Levels: Overall, respondents demonstrated a sufficient level of physical fitness (73.6%). Gender and Age: No significant differences were observed in the distribution of physical fitness levels based on gender or age. Conclusion: Most cadets enrolled in undergraduate medical study programs at RIDU exhibit an adequate level of physical fitness.
Artificial Intelligence in Anatomy Education Fitriani, Elies; Hanifah, Hanifah; Ima, Khoirul; Shiddiq , Mahfudz; Alrasyid , Miko Dharma; Nurrobi , Tjahja
Majalah Biomorfologi Vol. 35 No. 2 (2025): Majalah Biomorfologi
Publisher : Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mbiom.v35i2.2025.149-156

Abstract

Highlights Review of the potential use of AI in anatomy education, including any weaknesses or threats associated with integrating AI into anatomy teaching. Recommendations for incorporating AI in anatomy education within medical curricula.   ABSTRACT Background:  Artificial intelligence (AI) refers to machines capable of performing human tasks and exhibiting intelligent behavior. The application of AI in medical education has increased significantly, especially during the COVID-19 pandemic, as remote teaching became widespread across all medical disciplines, including anatomy. Objective:  This narrative review aimed to explore the potential use of AI in anatomy education and to identify any associated weaknesses or threats related to its integration. Material and Method: A systematic literature search was conducted using PubMed and Embase (limited to the past 5 years), and Google Scholar (limited to the past 2 years), employing keywords related to "artificial intelligence" and "anatomy education". Inclusion criteria were randomized controlled trials and review articles focusing on AI tools in anatomy education, published in English and freely accessible. Exclusion criteria included abstract-only publications, non-human studies, and studies not specifically related to anatomy education. Of the 3,298 articles identified, seven met the inclusion criteria. Result:  Seven articles fulfilled the inclusion criteria. The reviewed literature explored AI applications in anatomy education, highlighting innovations such as blended learning, automated assessments, and digital platforms. Overall, AI demonstrates potential to improve teaching effectiveness and student engagement. However, successful implementation requires strategic planning, adequate infrastructure, and a solid pedagogical framework. Conclusion:  AI has emerged as a valuable tool in anatomy education, enhancing learning outcomes, accessibility, and instructional flexibility. Nonetheless, its integration must be carefully managed to overcome current limitations and ensure equitable, effective, and sustainable educational practices.
Assessing the Effectiveness of Hormonal Aromatase inhibitors (AI) Therapy in Hormone Receptor Positive Post-Menopausal Breast Cancer Patients: A Systematic Review Perdiyana , Angki; Lesmana , Agri; Sitompul , Dea Syafira Alamsyah; Wijayanti , Fakhira Ayu; Alrasyid , Miko Dharma; Wiguna , Naufal Yafi Rais; Sutomo , Tharisa Novianti Syabania; Nugraha, Deity; Fitriani, Elies
Bali Medical and Wellness Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Bali Medical and Wellness Journal
Publisher : PT BMW Journal Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71341/bmwj.v1i2.7

Abstract

Background: Endocrine therapy is a cornerstone in the treatment of breast cancer for patients who are hormone receptor-positive (HR+). Aromatase Inhibitors are a key option for managing HR+ breast cancer in postmenopausal women. Objective: This study investigates the efficacy of Aromatase Inhibitors in postmenopausal women with HR+ breast cancer, focusing on their therapeutic benefits and associated risks. Methods: A comprehensive literature review was conducted using the Cochrane, Google Scholar, PubMed, Science Direct, ClinicalTrials.gov, and Scopus databases, adhering to PRISMA guidelines. Study quality was evaluated using the Risk of Bias for Randomized Trials (RoB 2.0) tool. Results: Aromatase Inhibitors function by inhibiting the aromatase enzyme, effectively reducing estrogen production. While they can be used with other therapies such as metformin or saracatinib, these combinations are not significantly more effective. Aromatase Inhibitors have been shown to enhance cognitive function and alleviate some depressive symptoms, although they may increase the risk of depression and anxiety in some patients. Conclusion: Aromatase Inhibitors are an effective treatment for HR+ breast cancer in postmenopausal women. However, the potential psychological side effects, such as depression and anxiety, require careful management during therapy.
DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA PRAJURIT TNI AL DI MAKO KOARMADA RI Widuri, Lila Irawati Tjahjo; Nurrobi, R.M Tjahja; Pannyiwi, Rahmat; Purawijaya, Handrian Rahman; Fitriani, Elies
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37901

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko penyakit tidak menular (seperti penyakit jantung, diabetes, stroke) pada lingkungan anggota TNI di Mako Koarmada TNI AL. Tim peneliti melakukan pemeriksaan kesehatan pada prajurit dan keluarganya, meliputi cek BMI, tekanan darah, kadar gula darah, dan asam urat. Hasil identifikasi menunjukkan adanya masalah kesehatan yang cukup serius pada lingkungan anggota Mako Koarmada TNI AL. Pada laki-laki 40,32% memiliki tekanan darah tinggi, pada perempuan 29,31%. Gula darah tinggi pada laki-laki 4,83% dan 3,44% pada perempuan. Kadar asam urat 24,19% pada laki-laki dan 12,06% pada perempuan, serta hampir separuh anggota mengalami obesitas yaitu sebesar 40,83%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyakit tidak menular merupakan masalah kesehatan yang perlu diwaspadai di lingkungan anggota dan keluarga Mako Koarmada TNI AL. Untuk mengatasi masalah ini, dapat diberikan penyuluhan tentang gaya hidup sehat sekaligus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin guna mencegah dan mendeteksi dini penyakit tidak menular sedari dini pada lingkungan anggota dan keluarga Mako Koarmada TNI AL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN ASUHAN MANDIRI AKUPRESUR UNTUK MENINGKATKAN NAFSU MAKAN PADA BALITA STUNTING Viventius, Yoshua; Mihardja, Hasan; Lazuardi, Didi; Srilestari, Adiningsih; Nareswari, Irma; Djaali, Wahyuningsih; Nugraha, Deity; Setiawan, Natasha; Konda, Yuanti Yunus; Syailindra, Firza; Fitriani, Elies
Jurnal Abdimas Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 1 (2024): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jakk.v2i1.14450

Abstract

Masalah stunting masih belum bisa dikendalikan di Indonesia, dengan prevalensi mencapai lebih dari 20% yang termasuk kategori tinggi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Stunting tidak hanya menyebabkan perlambatan pertambahan berat badan, namun juga gangguan perkembangan kognitif dan mental, gangguan pertahanan tubuh, serta peningkatan risiko terjadinya penyakit degeneratif. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah dan menangani stunting, namun penanganan stunting yang efektif mencakup kolaborasi berbagai pihak, termasuk kader kesehatan dan orang tua balita. Salah satu penanganan stunting yang dapat dilakukan adalah akupresur. Akupresur yang merupakan bagian dari akupunktur, memanfaatkan penekanan pada titik-titik akupunktur. Akupresur merupakan terapi yang sederhana, murah, non invasif, mudah dilakukan, serta dapat dilakukan secara mandiri oleh siapa saja dan kapan saja, termasuk oleh kader kesehatan dan terutama orang tua balita. Namun masih banyak orang tua dan kader kesehatan yang belum mengetahui terapi akupresur, terutama pemanfaatannya pada kondisi stunting. Penyuluhan dengan seminar awam dilakukan untuk membuka wawasan masyarakat luas terhadap pemanfaatan akupresur untuk stunting. Seminar awam diikuti dengan workshop dilakukan secara hibrida luring di Kabupaten Tangerang dan daring melalui platform Zoom. Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta luring dan 941 peserta daring. Pada evaluasi, ditemukan peningkatan skor posttest dibandingkan dengan pretest yang menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta mengenai pemberian gizi pada balita, stunting, akupresur, dan manfaat akupresur pada stunting. Terdapat peningkatan pengetahuan kader, dan ibu balita stunting setelah pemberian penyuluhan dan workshop akupresur. Diharapkan kader dan ibu balita stunting dapat mempraktekan akupresur mandiri untuk meningkatkan nafsu makan balita stunting.