Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ELECTROACUPUNCTURE MENSTIMULASI PROLIFERASI SEL PUNCA MESENKIMAL PADA MODEL HEWAN COBA TIKUS DENGAN CEDERA SUMSUM TULANG BELAKANG Alrasyid, Miko Dharma; Permatasari, Nadia; Aini, Fitria Nurul; Januarta, Cahya Wahyudi; Fitriani, Elies
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.14000

Abstract

Electroacupuncture (EA) merupakan salah satu modalitas dalam terapi akupunktur menggunakan stimulasi elektrik pada titik akupunktur dan memiliki mekanisme neuroimunoendokrin yang diprovokasi oleh penyisipan jarum stainless steel kecil pada titik akupunktur. Mesenchymal Stem Cells (MSC) telah lama dianggap sebagai kandidat terapeutik untuk terapi berbasis sel punca pada sistem saraf dewasa karena potensinya untuk dikumpulkan dengan mudah, proliferasi cepat, manipulasi genetik yang mudah, dan potensi autograft klinis. Efikasi EA telah dipelajari dalam penelitian eksperimental sebelumnya, hasilnya menunjukkan bahwa EA dapat meningkatkan pelepasan MSC yang telah ditransplantasikan. EA juga merangsang kelangsungan hidup dan diferensiasi MSC in vitro untuk meningkatkan fungsi neurologis pada tikus yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Artikel ini merupakan tinjauan naratif, mengumpulkan uji klinis menggunakan electroacupuncture sebagai intervensinya untuk menunjukkan bagaimana EA bekerja dalam meningkatkan proliferasi sel punca mesenkimal pada model hewan coba tikus yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Metode pencarian menggunakan operator boolean dengan basis data Pubmed, Cochrane, Embase, dan Scopus. Kriteria inklusi yaitu intervensi mengunakan EA dengan outcome produksi atau proliferasi sel mesenkimal. Dapat disimpulkan bahwa akupunktur berpotensi meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel punca mesenkimal pada model hewan coba tikus yang mengalami cedera sumsum tulang belakang. Penelitian klinis dalam skala besar lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan protokol terapi akupunktur dalam meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel punca mesenkimal.
Hubungan Pengukuran Antropometri Waist Height to Ratio sebagai Indikator Obesitas Terhadap Hipertensi pada Prajurit TNI di Satuan Operasional dan Non Operasional: Relationship of Anthropometric Measurement of Waist Height to Ratio as an Indicator of Obesity to Hypertension in TNI Soldiers in Operational and Non-Operational Units Aini, Fitria Nurul; Hayati, Taureni; Hanifah, Hanifah; Widuri, Lila Irawati Tjahjo
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 3 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i3.2299

Abstract

Obesity is a medical condition characterized by excessive body fat accumulation, which is a major risk factor for hypertension, heart disease, stroke, and diabetes. Waist Height to Ratio (WHtR) is an anthropometric indicator used to predict hypertension risk. This study analyzes the relationship between WHtR and hypertension in operational and non-operational military personnel. The observational analytic study uses a cross-sectional approach and a prospective research design, employing non-parametric tests like Pearson's Chi-Square and Fisher's Exact. With a simple random sampling technique, 74 subjects were selected. Results show a positive correlation between WHtR and hypertension in both groups, indicating that higher WHtR values increase hypertension risk. Fisher's Exact test yielded two-tailed p-value = 0.031 and one-tailed p-value = 0.022, both significant at < 0.05. The study concludes that there is a significant relationship between WHtR and hypertension. Keywords:          Obesity, Hypertension, Anthropometry, WHtR, TNI Soldiers   Abstrak Obesitas merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan akumulasi lemak tubuh. Kondisi ini salah satu faktor risiko utama hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Waist Height to Ratio (WHtR) salah satu indikator antropometri yang digunakan untuk memprediksi risiko hipertensi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan WHtR sebagai indikator obesitas terhadap hipertensi pada prajurit TNI satuan operasional dan non operasional. Metode yang digunakan observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional dan rancangan penelitian prospektif dan menggunakan uji non-parametrik yaitu uji Chi Square Pearson dan Fisher’s Exact. Serta menggunakan teknik penelitian simple random sampling dengan jumlah sampel 74 subjek. Hasil penelitian terdapat korelasi positif antara pengukuran WHtR dengan hipertensi pada kedua satuan tersebut, sehingga menunjukkan nilai WHtR yang tinggi berbanding lurus dengan peningkatan risiko hipertensi. Pada Uji Fisher’s Exact didapatkan p-value (two-tailed) = 0,031, p-value (one-tailed) = 0,022 dengan nilai signifikan < 0,05. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan antara indikator WHtR terhadap hipertensi. Kata Kunci:         Obesitas, Hipertensi, Antropometri, WHtR, Prajurit TNI