Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Medica Majapahit

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA KWEDEN KEMBAR KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO Mujiadi; Desi Ariyanti
MEDICA MAJAPAHIT Vol 12 No 2 (2020): Medica Majapahit
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menopause adalah periode menstruasi spontan yang berakhir pada seorang wanita dan merupakan diagnosis yang ditegakkan secara retrospektif setelah amenorrhea selama 12 bulan. Kendati hal ini alamiah terjadi, namun efek sampingnya banyak menghubungani keharmonisan rumah tangga bila tidak siap menghadapinya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan dukungan suami terhadap tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause. Desain penelitian ini adalah retropektif study dengan menggunakan teknik purposive sampling dan jumlah sampel adalah ibu menopause di Desa Kweden Kembar Mojoanyar kabupaten Mojokerto dengan jumlah 43 responden. Penelitian dilakukan mulai tanggal 5 Mei – 24 Mei 2014. Hasil penelitian bahwa hampir setengah responden memperoleh dukungan suami positif sebanyak 14 responden (32,6%) ibu memiliki tingkat kecemasan yang normal sedangkan ibu yang memperoleh dukungan suami negatif sebanyak 7 responden (16,3%) tingkat kecemasannya ringan. Berdasarkan penghitungan uji statistik Fisher exact antara dukungan suami dengan kecemasan ibu menhadapai menopause didapatkan nilai signifikan 0,002 lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima jadi ada hubungan dukungan suami terhadap tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause. Berdasarkan penelitian, bahwa dukungan suami sangat berpengaruh terhadap tingkat kecemasan ibu menopause. Sehingga keberadaan dukungan dan perhatian dari suami dapat membuat seorang wanita merasa dicintai dan dihargai. Suami yang perduli dan perhatian serta dapat diajak berbagi, akan sangat membantu seseorang dalam menjalani masa menopausenya. Perhatian yang diperoleh akan membuatnya merasa berharga dan dicintai oleh pasangannya..
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK CAMPURSARI TERHADAP RESIKO PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJ. DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG Ike Prafita Sari; Hendro Subagio; Mujiadi
MEDICA MAJAPAHIT Vol 15 No 2 (2023): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55316/mm.v15i2.998

Abstract

Violent behavior in schizophrenia sufferers can occur towards other people and themselves and they are unable to respond to the environment. Where the patient experiences panic and his behavior is controlled by his anger. Patients can commit suicide (suicide), kill other people (homicide) and damage the environment. One solution is providing Campursari music therapy. The aim of the research was to determine the effect of Campursari music therapy on the risk of violent behavior in schizophrenia patients in the Bangau Room at RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. The research method uses a pre-experimental research design with a pre-test and post-test design in one group (One Group Pre-post test Design). The sampling technique used Simple Random Sampling with a total of 19 respondents. Data collection was carried out in May - June 2023. The pre-test results obtained mostly had a risk of violent behavior in the medium category, namely 12 people (63.2%), while the post-test results were obtained partially. 17 people (89.5%) had a large risk of violent behavior in the Low category. The results of the Wilcoxon test obtained a value of Z = -3.725 with a significance of 0.000 (p<0.05), meaning that Campursari Music Therapy is effective against the risk of violent behavior in schizophrenia patients at RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Campursari music therapy can reduce the risk of violent behavior in treating schizophrenia patients, so this could be an alternative therapy to prevent violent behavior. Keywords: Campursari Music Therapy, Risk of Violent Behavior, Schizophrenia