Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD JOMBANG Fatmawati, Atikah; Soelaeman, M. Rachmat; Rafiyah, Imas
MEDICA MAJAPAHIT Vol 9, No 1 (2017): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialisis selain dapat menimbulkan dampak bagi fisik, juga dapat menimbulkan dampak secara psikologis. Salah satunya adalah depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi pada pasien dengan PGK yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner data umum dan kuesioner Beck Depression Inventory (BDI-II) versi Indonesia. Data dianalisis menggunakan uji Pearson, uji Rank Spearman’s, dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur (p = 0,028), pendidikan (p = 0,033), pekerjaan (p = 0,004), dan lama menjalani hemodialisis (p = 0,000) memiliki hubungan dengan terjadinya depresi pada responden. Sedangkan karakteristik jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan kejadian depresi pada responden (p = 0,222). Pengetahuan dan pemahaman terkait kondisi depresi dan intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi depresi harus dimiliki oleh perawat. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan adaptasi psikologis pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis.Kata kunci : depresi, hemodialisis, PGK
Kajian Literatur : “Efektifitas Art Therapy Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Dan Kesehatan Psikologis Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis” Fatmawati, Atikah
MEDICA MAJAPAHIT Vol 7, No 1 (2015): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergeseran jenis penyakit telah banyak terjadi di Indonesia, dari penyakit infeksi dan menular menjadi penyakit degenaratif, yang salah satunya adalah penyakit ginjal kronik (PGK). Salah satu terapi pada penyakit ini adalah hemodialisis yang dapat dijalani pasien di sepanjang kehidupannya. Hal ini tentunya dapat berpengaruh selain pada kondisi fisik juga berpengaruh pada kondisi psikologis, yang lama kelamanaan akan membawa dampak pada kualitas hidup pasien. Tujuan dari kajian literatur ini adalah untuk membahas efektifitas art therapy dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan psikologis pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode yang dipakai dalam tinjauan pustaka ini adalah mengumpulkan dan menganalisis artikel-artikel penelitian melalui database elektronik CINAHL, Nursing Referene Center, dan Science Direct. Kriteria artikel yang dipakai pada tinjauan pustaka ini adalah teks lengkap dan terbitan 2003-2014. Pasien dengan penyakit ginjal kronik harus dapat menerima kenyataan bahwa penyakit dan terapi hemodialisis akan dijalani sepanjang sisa kehidupannya. Hal ini tentunya membutuhkan mekanisme koping yang adaptif sehingga efek psikologis yang muncul tidak sampai mengganggu aktivitas hidup sehari-hari pasien. Art therapy sebagai salah satu jenis dari terapi komplementer dapat digunakan sebagai mekanisme koping adaptif dari pasien yang menjalani hemodialisis. Kesehatan psikologis akan sangat menentukan kualitas hidup seorang pasien. Fakta yang ada menunjukkan bahwa terjadi penurunan kualias hidup pada pasien yang menjalani hemodialisis.Kata kunci : art therapy, depresi, hemodialisis, kualitas hidup, psikologis
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN KARANG WUNGU DESA KENANTEN KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO Fatmawati, Atikah; Anggraini, Yunita Dwi
MEDICA MAJAPAHIT Vol 8, No 1 (2016): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penuaan yang disertai dengan penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial, yang saling berinteraksi satu sama lain cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Salah satu masalah kesehatan jiwa yang dapat muncul pada lansia adalah depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik individu dengan kejadian depresi pada lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan jenis cross sectional. Sampel penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Dusun Karang Wungu Desa Kenanten Kec. Puri Kab. Mojokerto sebanyak 52 lansia, dengan teknik sampling yaitu simple random sampling. Data penelitian diambil pada bulan April 2015 dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah Uji Korelasi Lambda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik umur (p = 0,763), jenis kelamin (0,543), pendidikan (p = 0,796), pekerjaan (p = 0,436), dan tinggal dengan keluarga (p = 0,888) tidak memiliki hubungan dengan terjadinya depresi pada responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden lansia di Dusun Karang Wungu Desa Kenanten Kec. Puri Kab. Mojokerto tidak memiliki hubungan dengan kejadian depresi pada lansia. Perawat sebagai tenaga kesehatan profesional diharapkan mampu membantu lansia dalam memperoleh kesehatan yang optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinya, serta persiapan menjelang ajal. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan asuhan keperawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan lansia.Kata Kunci : Depresi, Karakteristik, Lansia, Individu
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN DISLEKSIA PADA SISWA KELAS 1 DI SDN BAYEMAN II TONGAS PROBOLINGGO Fatmawati, Atikah; Saputra, Mukhammad Himawan; Sulistiyowati, Sulistiyowati
MEDICA MAJAPAHIT Vol 10, No 1 (2018): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian disleksia tidak jauh dari pola asuh orang tua, dimana orang tua sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan disleksia pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional. Populasi sebanyak 42 orang dengan sample sebanyak 21 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Analisis data menggunakan uji Fisher Exact Test. Hasil penelitian bahwa sebagian besar orang tua memiliki pola asuh otoriter  sebanyak 15 responden (71,4%) dan sebagian besar siswa kelas 1 tidak mengalami  disleksia yaitu sebanyak 11 responden (52.4%). Berdasarkan hasil  uji Fisher Exact Test  dengan nilai taraf signifikan α = 0.05 diperoleh hasil ρ = 0.012, maka H1 diterima, jadi terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan disleksia pada siswa sekolah dasar. Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi perkembangan belajar pada anak. Oleh sebab itu, pola asuh yang tepat dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap anak, khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar.Kata kunci : Pola Asuh, Disleksia, Sekolah Dasar ABSTRACTDyslexic events are not far from parenting patterns, where parents are very influential on the growth of children. The purpose of this study was to determine the relationship of parenting parents with dyslexia in elementary school students. This type of research is correlational analytics. The population of 42 people with a sample of 21 people. The sampling technique is Simple Random Sampling. Data analysis using Fisher Exact Test. Result of research that most parents have authoritarian parenting as many as 15 respondents (71,4%) and most of student of class 1 is not visited by dyslexia that is 11 respondents (52,4%). Based on Fisher Exact Test result with significance level α = 0,05 obtained result ρ = 0,012, then H1 accept, so there is relationship of parenting pattern of parent with dyslexia at elementary school student. Parenting parenting is very deliberate in learning in children. Therefore, appropriate parenting can have a good effect on children, especially in improving motivation to learn.Keywords: Parenting, Dyslexia, Elementary school
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT MOTIVASI KERJA PERAWAT DIRUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT AL ISLAM HM MAWARDI SIDOARJO Fatmawati, Atikah; Prafita Sari, Ike; Arianti, Fitria Wahyu; Kuswanto, M. Puji
MEDICA MAJAPAHIT Vol 10, No 2 (2018): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan professional perawat dituntut memiliki motivasi  kerja yang baik. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat berjumlah 73 orang. Penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan 65 perawat. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Purposive Sampling.  Dari hasil penelitian ini sebagian besar perawat memiliki motivasi kerja dalam tingkat Sedang sebanyak 38 orang (58,5 %). Sedangkan perawat mempunyai tingkat motivasi Rendah sebanyak 6 orang (9,2%). Hasil uji statistik spearman rows diperoleh hasil  = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai taraf signifikan (0,000<0,05), jadi ada pengaruh yang signifikan antara kondisi lingkungan kerja, kompensasi, jaminan/ penghargaan, dan status/ tanggung jawab dengan tingkat motivasi kerja. Sehingga untuk meningkatkan motivasi kerja perawat perlu melakukan program penilaian kerja. Kinerja yang baik diberikan umpan balik berupa penghargaan, pengakuan, peningkatan karir. Jadi perawat akan mendapat kepuasan sesuai dengan yang mereka harapkan.Kata Kunci : Kerja, Motivasi, Perawat, Rumah Sakit AbstractServiced of treatment represent integral part of serviced of health. In gived serviced of nurse professional claimed to haved good job motivation.  Population at this researsed is entired nurse amount to 73 people. This research used analytic researsed with approach of sectional cross. used Sampel 65 nurse. Techniqued intake of sampel by using techniqued of Purposive Sampling. From result of this research most nurse have motivation work in storey level is counted 38 people (58,5%). While nurse have Low motivational level counted 6 people (9,2%). Result of statistical test of rows spearman obtained result = 0,000 meaning smaller than level value of signifikan (0,000<0,05), become there is effected which significated among between condition of jobenvironment, compensation, guarantee/ appreciation, and statused/ responsibility with level job motivation.So that to increase motivate nurse job activity require to conduct program assessment of job activity. Performance which is good to be given feed back in the form of appreciation, confession, make-up of career. Become nurse will get satisfaction matching with the one which they expect.Keywords : Hospital, Job, Motivation, Nurse.
EFEKTIVITAS TERAPI SAPU JAGAD TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA LANSIA DI UPT PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO Himawan, Dika; Mahmudah, Rifaatul Lailah; Fatmawati, Atikah
HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT) Vol 11, No 1 (2019): HOSPITAL MAJAPAHIT VOL 11 NO 1
Publisher : HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10475/hm.v11i1.391

Abstract

One of the changes that occur in the elderly is pain. Pain is a problem in the elderly that  difficult to handle and can have an impact on the decline in physical functional ability. The purpose of this study is to analyze the effectiveness of broom therapy jagad to decrease the scale of pain in the elderly at UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto.The design in this study used Quasy Experimental with one group serial pretest and posttest design with random sampling technique with the number of samples of 21 respondents. The measuring tool that used is the VAS (Visual Analog Scale) questionnaire. This study was conducted for four weeks from February 19, 2018 to 19 March 2018. document were analyzed using paired T-test and independent T-test. The results of this study indicate that most respondents who experience relaxed or no pain as much as 9 respondents with percentage (42.85%) and respondents who experienced mild pain as much as 12 respondents with percentage (57.15%). Based on the result of paired t-test was obtained a significant number is 0,00 cause the significance is (p) <0.05 then H1 accepted wich mean that there is effectiveness of broom therapy  jagad to decrease the scale of pain in elderly at UPT nursing werdha mojopahit mojokerto. Broom therapy jagad is one of alternative non-pharmacology therapy that can be used to reduce pain by strengthening the muscles and accelerate blood circulation. Broom therapy jagad can reduce the level of pain in the elderly, so this theraphy becomes one form of non-pharmacology therapy that can be done safely and efective with simple methods and tools. It is concluded that there is influence of broom therapy jagad to level of pain in elderly at UPT of werdha mojopahit mojokerto.Keywords:Sapujagad  Therapy, Pain, Elderly.
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Kusuma, Yudha Laga Hadi; Fatmawati, Atikah; Mafticha, Elyana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4604

Abstract

Abstrak: Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan masalah baru dalam kehidupan masyarakat, selain sebagai penyakit baru, penyebaran dan penularannya begitu cepat. Desa Sumbertebu sebagai desa dengan banyak fasilitas umum memiliki risiko tinggi terjadinya penularan COVID-19. Untuk itu kegiatan pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 menjadi penting untuk dilakukan. Tujuan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Majapahit untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan penularan COVID-19. Kegiatan pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan metode Participatory Learning and Action (PLA). Tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu tahap observasi, pre-test, pendidikan kesehatan, pembagian 1000 masker, penyemprotan cairan disinfektan di fasilitas umum, dan post-test. Kegiatan dilaksanakan dalam waktu 3 bulan. Hasil yang didapatkan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 dan upaya pencegahannya. Hal ini tampak pada hasil evaluasi pengetahuan masyarakat yaitu 65% berada pada kategori sedang sebelum diberikan pendidikan kesehatan, dan 75% berada pada kategori tinggi sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Abstract: Pandemic Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a new problem in people's lives, apart from being a new disease, the spread and transmission are so fast. Sumbertebu Village as a village with many public facilities has a high risk of transmission of COVID-19 to the community. For this reason, health education and community empowerment activities to prevent the transmission of COVID-19 are important to do. The purpose of this activity is as a form of community service carried out by lecturers and students of the Majapahit College of Health Sciences to increase public knowledge and awareness in efforts to prevent COVID-19 transmission. These health education and community empowerment activities are carried out using the Participatory Learning and Action (PLA) method. The activity stages carried out were the observation, pre-test, health education, distribution of 1000 masks, spraying of disinfectant fluids in public facilities, and post-test. Activities carried out within 3 months. The results obtained are increasing public knowledge about COVID-19 and efforts to prevent it. This can be seen in the results of the evaluation of public knowledge, namely 65% are in the medium category before being given health education, and 75% are in the high category after being given health education.
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Kusuma, Yudha Laga Hadi; Fatmawati, Atikah; Mafticha, Elyana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.339 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.5006

Abstract

Abstrak: Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan masalah baru dalam kehidupan masyarakat, selain sebagai penyakit baru, penyebaran dan penularannya begitu cepat. Desa Sumbertebu sebagai desa dengan banyak fasilitas umum memiliki risiko tinggi terjadinya penularan COVID-19. Untuk itu kegiatan pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 menjadi penting untuk dilakukan. Tujuan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Majapahit untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan penularan COVID-19. Kegiatan pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan metode Participatory Learning and Action (PLA). Tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu tahap observasi, pre-test, pendidikan kesehatan, pembagian 1000 masker, penyemprotan cairan disinfektan di fasilitas umum, dan post-test. Kegiatan dilaksanakan dalam waktu 3 bulan. Hasil yang didapatkan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 dan upaya pencegahannya. Hal ini tampak pada hasil evaluasi pengetahuan masyarakat yaitu 65% berada pada kategori sedang sebelum diberikan pendidikan kesehatan, dan 75% berada pada kategori tinggi sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Abstract: Pandemic Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a new problem in people's lives, apart from being a new disease, the spread and transmission are so fast. Sumbertebu Village as a village with many public facilities has a high risk of transmission of COVID-19 to the community. For this reason, health education and community empowerment activities to prevent the transmission of COVID-19 are important to do. The purpose of this activity is as a form of community service carried out by lecturers and students of the Majapahit College of Health Sciences to increase public knowledge and awareness in efforts to prevent COVID-19 transmission. These health education and community empowerment activities are carried out using the Participatory Learning and Action (PLA) method. The activity stages carried out were the observation, pre-test, health education, distribution of 1000 masks, spraying of disinfectant fluids in public facilities, and post-test. Activities carried out within 3 months. The results obtained are increasing public knowledge about COVID-19 and efforts to prevent it. This can be seen in the results of the evaluation of public knowledge, namely 65% are in the medium category before being given health education, and 75% are in the high category after being given health education.
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT SKALA MIKRO Kusuma, Yudha Laga Hadi; Fatmawati, Atikah; Puspitaningsih, Dwiharini; S., Dwi Helynarti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.093 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5308

Abstract

Abstrak: Perkembangan kasus penularan COVID-19 sampai awal tahun 2021 masih tergolong tinggi, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan sebagai upaya pencegahan. Kebijakan PPKM skala mikro merupakan salah satu upaya preventif dan promotif yang di ambil pemerintah. Kebijakan ini harus di jalankan sampai tingkat desa, karena itu pemerintah Desa Sumbertebu dalam upaya mensukseskan program pemerintah tersebut juga akan menerapkan PPKM skala mikro. Untuk itu, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam PPKM skala mikro ini penting untuk dilaksanakan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat oleh STIKES Majapahit ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan PPKM skala mikro. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu motode PLA atau Participatory Learning and Action. Rangkaian kegiatan dalam pelaksanaannya meliputi, pendidikan kesehatan, pendampingan penerapan 3M, pembatasan mobilitas melalui zonasi RT dan penanganan dampak pandemic COVID-19. Waktu pelaksanaan kegiatan selama 3 bulan, dengan hasil adanya peningkatan pengetahuan masyarakat, yaitu hampir sebagian berpengetahuan cukup saat pretest (44%) menjadi sebagian besar berpengetahuan tinggi saat posttest (62%) dan terlaksananya PPKM skala mikro di Desa Sumbertebu.   Abstract: The development of cases of COVID-19 transmission until early 2021 is still relatively high, and the government has implemented various policies as prevention efforts. The micro-scale PPKM policy is one of the preventive and promotive efforts taken by the government. This policy must be implemented up to the village level; therefore, the Sumbertebu Village government, to make the government program success will also implement micro-scale PPKM. For this reason, it is essential to implement health education and community empowerment in micro-scale PPKM. The purpose of this community service activity by STIKES Majapahit is to increase knowledge and the community's active role in implementing micro-scale PPKM. The method used in this activity is PLA (Participatory Learning and Action). The series of activities in its implementation include health education, assistance in implementing 3M, restrictions on mobility through RT zoning, and handling the impact of the COVID-19 pandemic. The implementation time of the activity was 3 months, with the result that there was an increase in community knowledge, namely almost most of them were knowledgeable enough at the pretest (44%) to most were highly knowledgeable at the posttest (62%) and the implementation of micro-scale PPKM in Sumbertebu Village.  Abstrak: Perkembangan kasus penularan COVID-19 sampai awal tahun 2021 masih tergolong tinggi, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan sebagai upaya pencegahan. Kebijakan PPKM skala mikro merupakan salah satu upaya preventif dan promotif yang di ambil pemerintah. Kebijakan ini harus di jalankan sampai tingkat desa, karena itu pemerintah Desa Sumbertebu dalam upaya mensukseskan program pemerintah tersebut juga akan menerapkan PPKM skala mikro. Untuk itu, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam PPKM skala mikro ini penting untuk dilaksanakan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat oleh STIKES Majapahit ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan PPKM skala mikro. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu motode PLA atau Participatory Learning and Action. Rangkaian kegiatan dalam pelaksanaannya meliputi, pendidikan kesehatan, pendampingan penerapan 3M, pembatasan mobilitas melalui zonasi RT dan penanganan dampak pandemic COVID-19. Waktu pelaksanaan kegiatan selama 3 bulan, dengan hasil adanya peningkatan pengetahuan masyarakat, yaitu hampir sebagian berpengetahuan cukup saat pretest (44%) menjadi sebagian besar berpengetahuan tinggi saat posttest (62%) dan terlaksananya PPKM skala mikro di Desa Sumbertebu.Kata Kunci: COVID-19; Pemberdayaan Masyarakat; PPKM Skala MikroAbstract: The development of cases of COVID-19 transmission until early 2021 is still relatively high, and the government has implemented various policies as prevention efforts. The micro-scale PPKM policy is one of the preventive and promotive efforts taken by the government. This policy must be implemented up to the village level; therefore, the Sumbertebu Village government, to make the government program success will also implement micro-scale PPKM. For this reason, it is essential to implement health education and community empowerment in micro-scale PPKM. The purpose of this community service activity by STIKES Majapahit is to increase knowledge and the community's active role in implementing micro-scale PPKM. The method used in this activity is PLA (Participatory Learning and Action). The series of activities in its implementation include health education, assistance in implementing 3M, restrictions on mobility through RT zoning, and handling the impact of the COVID-19 pandemic. The implementation time of the activity was 3 months, with the result that there was an increase in community knowledge, namely almost most of them were knowledgeable enough at the pretest (44%) to most were highly knowledgeable at the posttest (62%) and the implementation of micro-scale PPKM in Sumbertebu Village. Keywords: Community Empowerment; COVID-19; Micro-Scale PPKM  
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA DI SMK NASIONAL DAWAR BLANDONG MOJOKERTO Fatmawati, Atikah; Ariyanti, Fitria Wahyu; Prastya, Anndy; Suhartanti, Ika; Sari, Ike Prafita; Mawaddah, Nurul; Mujiadi, Mujiadi
ABDI WINA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Abdi Wina Edisi Juni 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58300/abdiwina.v3i1.428

Abstract

Merokok masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pada saat sekarang ini, kebiasaan merokok tidak hanya menjadi masalah pada orang dewasa, namun juga semakin marak pada kalangan anak dan remaja. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok pada remaja di SMK Nasional Dawar Blandong Mojokerto. Participatory Learning and Action (PLA) diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini karena dapat menumbuhkan kesadaran dan keaktifan peserta dalam peningkatan pengetahuan tentang bahaya merokok pada remaja. Metode analisis data menggunakan nilai pre-test dan post-test. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 49 orang. Hasil yang didapatkan adalah meningkatnya pengetahuan remaja terhadap bahaya merokok. Sebelum pendidikan kesehatan, pengetahuan peserta hampir seluruhnya berada pada kategori cukup (77,6%), sedangkan setelah pendidikan kesehatan, pengetahuan peserta sebagian besar berada pada kategori baik (69,4%). Pemahaman tentang kesehatan, terutama bahaya merokok pada remaja penting untuk dilakukan secara berkesinambungan agar terus dapat diingat dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.