Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

NILAI PENDIDIKAN NOVEL SRI RINJANI KARYA EVA NOURMA DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Alpan Ahmadi
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 4, No 5 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.611 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v4i5.851

Abstract

Karya sastra merupakan sebuah cermin realitas kehidupan yang digambarkan pengarang dengan memanfaatkan imajinasinya. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan nilai pendidikan dalam novel Sri Rinjani karya Eva Nourma; dan 2) mendeskripsikan relevansi novel Sri Rinjani karya Eva Nourma dalam pembelajaran sastra. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di dalam novel Sri Rinjani karya Eva Nourma terdapat nilai-nilai pendidikan, yaitu nilai pendidikan agama, sosial, dan adat atau budaya. Novel Sri Rinjani karya Eva Nourma ini juga relevan digunakan sebagai penunjang pembelajaran sastra di sekolah.
Penggunaan Alih Kode bagi Santri Baru di Pondok Pesantren Ulil Albaab Melalui Pengajaran Tutor Sebaya Tahun 2020 Baiq Yulia Kurnia Wahidah; Alpan Ahmadi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 6 No 3 (2020): JURNAL ILMIAH WAHANA PENDIDIKAN
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.362 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4077436

Abstract

This study discusses the use of code switching for new students at the Ulil Albaab Islamic boarding school when conducting peer tutoring. The peer tutoring lasts for six months running. The students conduct peer tutoring by learning two foreign languages, namely Arabic and English. The sample of this study was the new students in the Ulil Albaab boarding school. The method of this research is the method of tapping and documentation. Thus, the data that will be obtained is in the form of vocabulary, sentences that contain the use of code switching during peer tutoring. Data analysis using descriptive qualitative. The result of this research is finding the use of code switching by students from three languages, namely Indonesian, Arabic, and English.
MEDAN MAKNA ‘JATUH’ DALAM BAHASA SASAK DIALEK NGENO-NGENE Hubbi Saufan Hilmi; Indra Purnawan Panjaitan; Sri Wahyuni; Alpan Ahmadi
Sirok Bastra Vol 10, No 2 (2022): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37671/sb.v10i2.374

Abstract

Salah satu cara pemertahanan eksistensi bahasa daerah ialah dengan cara menginventarisasi bahasa daerah tersebut. Inventarisasi bahasa daerah salah satunya dapat berupa penelitian terkait bahasa daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan mendeskripsikan komponen makna ‘jatuh’ dalam bahasa Sasak dialek Ngeno-Ngene. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitiaan ini ialah metode deskriptif dengan bentuk kualitiatif. Data dalam penelitian berupa data lisan dari 25 informan penutur bahasa Sasak dialek Ngeno-Ngene di Dusun Montong Meong. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode cakap dan simak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah bentuk dan komponen makna yang berbeda-beda dari setiap bentuk yang bermakna ‘jatuh’ dalam bahasa Sasak dialek Ngeno-Ngene yang digunakan para penuturnya di Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Sejumlah bentuk kata jatuh dalam bahasa Sasak tersebut berdasar pada objek dan proses objek tersebut jatuh. Objek dengan kriteria makhluk hidup meliputi teri', reba', nyuksur, nunjem, kelegong, gelontong, kedarsot, kederos, kelengguk, kekelak, kekalep, ketumpak, sedangkan yang objek jatuhnya berupa benda (padat/cair) menggunakan kata teri', reba', klepos, nunjem, urut, numpas, gelontong, kesangkur, dan geriti’. Sementara komponen makna ‘jatuh’ dalam bahasa Sasak dibedakan menjadi proses terjadinya peristiwa jatuh baik manusia maupun benda (padat/cair) dan posisi objek yang terjatuh. Komponen makna ‘jatuh’ dalam bahasa Sasak dilihat dari proses terjadinya peristiwa jatuh baik manusia maupun benda (padat/cair) dengan pengertian objek meluncur dari atas ke bawah, objek terlepas dari tumpuan yang mengakibatkan perubahan posisi dari posisi vertikal menuju posisi horizontal, dan yang termasuk ihwal keduanya. Ihwal yang pertama meliputi teri', klepos, nunjem, kelegong, urut, numpas, kesangkur, dan geriti’. Ihwal proses jatuh yang kedua meliputi reba', nyuksur, kedarsot, kederos, dan kelengguk. Kemudian proses jatuh yang termasuk ke dalam dua ihwal tersebut meliputi kekelak, kekalep, dan ketumpak. Kriteria berikutnya ialah penyebutan kata jatuh dalam bahasa Sasak dialek Ngeno-Ngene berdasarkan posisi terjatuhnya meliputi kekelak, kekalep, dan ketumpak.
Aspek Sosial Budaya Masyarakat Suku Sasak Lombok dan Nilai Pendidikan Novel Sri Rinjani Karya Eva Nourma (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra) Alpan Ahmadi; Husni Dwi Syafutri
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 5 No 1 (2020): Edisi April 2020
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v5i1.198

Abstract

Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menggambarkan sosial budaya masyarakat di kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan 1) latar belakang sosial budaya pengarang; 2) aspek sosial budaya novel Sri Rinjani; dan 3) nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Sri Rinjani karya Eva Nourma. Penelitian ini merupakan penelitian deskripfif kualitatif. Metode yang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu; 1) Secara sosio-historis pengarang, karya Eva Nourma bernuansa kearifan lokal bahkan multikultural dengan menjadikan suku Sasak sebagai ikon penciptaannya; 2) aspek sosial budaya masyarakat Sasak meliputi pekerjaan sebagai petani, nelayan, buruh kasar, pemecah batu, dan pengembala. Tingkat pendidikan dan taraf hidup masyarakat Sasak di pedesaan masih rendah. Adat atau kebiasaan masyarakat Sasak melestarikan budaya Bau Nyale. Masyarakat Sasak mayoritas beragama Islam sebagaimana Lombok diberi gelar Pulau Seribu Masjid dan Serambi Madinah. Dan masyarakat Sasak meyakini bahwa nyale bisa sebagai obat, perekat manusia, azimat, dan mendekatkan jodoh; 3) Nilai pendidikan pada novel Sri Rinjani adalah religius meliputi; pelaksanakan sholat. Nilai sosial meliputi; sikap kepedulian terhadap masyarakat lemah, sikap tolong menolong, dan sikap tanggungjawab. Karakter meliputi; religius, kerja keras, peduli sosial, dan tanggung jawab. Adat/budaya meliputi; kebiasaan masyarakat dalam tradisi Bau Nyale yang mencerminkan perdamaian dan kepedulian terhadap budaya sendiri serta membangun Berugak sebagai tempat menjamu tamu dan bercengkerama dengan keluarga.
ANALISIS NOVEL " LAFAL CINTA" KARYA KURNIAWAN AL-ISYHAD: PENDEKATAN MIMESIS Alpan Ahmadi; Baiq Lia Indraini
BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2024): Vol. 2 No. 5 (2024): BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin, November 2024
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begibung.v2i5.168

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis novel Lafal Cinta karya Kurniawan Al-Isyhad melalui pendekatan mimetis, yang berfokus pada bagaimana karya sastra merepresentasikan realitas sosial, budaya, dan religius masyarakat. Novel ini menggambarkan perjalanan seorang tokoh utama dalam menemukan makna cinta yang hakiki melalui berbagai konflik, baik personal maupun spiritual.Pendekatan mimetis digunakan untuk menyoroti hubungan antara cerita dalam novel dengan realitas yang diwakilinya. Hasil analisis menunjukkan bahwa Lafal Cinta merefleksikan nilai-nilai kehidupan Islami, seperti pengorbanan, keikhlasan, dan hubungan manusia dengan Tuhan, yang relevan dengan kondisi masyarakat modern. Melalui kisah ini, Kurniawan Al-Isyhad berhasil memadukan realitas sosial dengan elemen puitis, sehingga memberikan pembaca pemahaman yang mendalam tentang cinta sebagai pengalaman universal yang melampaui batas-batas individual. Kajian ini menyimpulkan bahwa Lafal Cinta tidak hanya berfungsi sebagai cermin budaya, tetapi juga sebagai media yang menginspirasi pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan dan cinta yang sejati. Pendekatan mimetis memungkinkan eksplorasi yang lebih kaya terhadap relevansi novel ini dalam merepresentasikan kehidupan nyata.
OPTIMALISASI LITERASI MELALUI BIMBINGAN BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA KERU, KECAMATAN NARMADA Alpan Ahmadi
BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2024): BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Desember 2024
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begawe.v2i4.158

Abstract

Program lima hari sekolah yang dicanangkan oleh pemerintah menuai pro dan kontra dalam masyarakat. Peserta didik yang sudah kelelahan selama di sekolah menjadi latar belakang utama yang menjadi faktor pemicunya. Faktor lain adalah membengkaknya dana yang harus dikeluarkan oleh wali murid dalam menambah uang saku dan juga dalam menyediakan bekal anak-anaknya di sekolah. Hal ini berdampak pada enggannya orang tua untuk memasukkan anak-anak mereka pada program bimbingan belajar berbayar. Padahal bagi sebagian besar siswa usia sekolah, mengikuti program bimbingan belajar menjadi salah satu keuntungan tersendiri. mereka dapat mendalami pelajaran yang diperoleh di sekolah. Bimbingan belajar difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan asumsi bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang paling banyak dipergunakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus-september 2024. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah tanya jawab dan bimbingan. Program bimbingan belajar yang dilakukan sudah berhasil dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari antusiasme anak di desa keru dasar untuk mengikuti program bimbingan belajar ini. Kehadiran mereka mencapai 100%. Dan dari hasil evaluasi belajar nampak bahwa mereka sudah menunjukkan peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan berbahasa Indonesia yg baik.
REPRESENTASI ALAM DAN IDENTITAS PEREMPUAN DALAM NOVEL"GADIS PANTAI": PENDEKATAN EKOFEMINISME Rozita Ezlinda; Alpan Ahmadi
MEMACE: Jurnal Linguistik, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Asing Vol. 2 No. 4 (2024): MEMACE: Jurnal Linguistik, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Asing
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/memace.v2i4.3554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi alam dan identitas perempuan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis naratif. Data dalam penelitian ini meliputi representasi alam dan identitas perempuan, sementara sumber data utamanya adalah novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer yang dianalisis melalui pendekatan ekofeminisme. Data diperoleh dengan cara membaca novel secara mendalam dan mencatat bagian-bagian yang berkaitan dengan tema penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alam dalam novel ini tidak hanya berfungsi sebagai latar, tetapi juga sebagai simbol yang kuat untuk menggambarkan penindasan terhadap perempuan serta kekuatan yang membatasi hidup mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis naratif untuk mengkaji interaksi antara karakter utama, Gadis Pantai, dan alam sekitarnya. Temuan menunjukkan bahwa alam dalam Gadis Pantai merepresentasikan identitas perempuan yang terpinggirkan dan melambangkan perjuangan mereka melawan dominasi patriarki
ANALISIS MAKNA DAN AMANAT PUISI ”PAHLAWAN TAK DIKENAL” KARYA TOTO SUDARTO BAKHTIAR Alpan Ahmadi; Siti Aisyah; Bq Yulia Kurnia Wahidah
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran Vol. 1 No. 1 (2021): Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.795 KB) | DOI: 10.58218/alinea.v1i1.63

Abstract

Puisi yang berudul “pahlawan tak dikenal” adalah sebuah puisi kepahlawanan yang dikarang oleh penyair indonesia yang bernama Toto Sudarto Bakhtiar, puisi ini dikarang sejak 10 tahun peristiwa penajahan itu terjadi, sebuah puisi yang mengenang peristiwa masa lalu yang menolak lupa akan jasa para pahlawan indonesia tanpa identitas yang telah gugur demi membela negara pada saat itu. Oleh karenanya pengarang mencoba mengkaji makna dan amanat yang disampaikan pengarang puisi melalui puisi tersebut, agar lebih mudah difahami untuk dapat mengambil pelajaran bagi generasi-generasi mileniar sekarang ini. Juga sebagai bahan untuk meningkatkan semangat dalam mempertahankan negara yang merdeka, adil makmur dan beradab, sebgaimana dalam undang-undang negara kita, sehingga tidak da lagi perlawanan ataupun peperangan yang akan terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena gugurnya para pahlawan adalah saksi ketidakadilan yang harus dihapuskan dimuka bumi.
Gelombang Demokratisasi dan Kebangkitan Otoritarianisme: Pergulatan Nilai-Nilai Politik dalam Tatanan Global Kontemporer Asrorul azizi; Alpan ahmadi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 4 No. 1 (2025): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Februari 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v4i1.1636

Abstract

Gelombang demokratisasi yang melanda berbagai belahan dunia sejak akhir abad ke-20 telah menjadi fenomena penting dalam membentuk tatanan global kontemporer. Namun, bersamaan dengan itu, kebangkitan otoritarianisme kembali muncul sebagai respons terhadap tantangan internal maupun eksternal, termasuk krisis ekonomi, polarisasi politik, dan ketidakpuasan publik terhadap kinerja demokrasi. Pergulatan nilai-nilai politik ini mencerminkan ketegangan antara idealisme demokratis seperti kebebasan, kesetaraan, dan partisipasi politik dengan pendekatan otoriter yang menekankan stabilitas, kontrol negara, dan efisiensi pemerintahan. Dinamika ini tidak hanya memengaruhi konstelasi politik di tingkat nasional, tetapi juga mengubah arah hubungan internasional, norma hak asasi manusia, serta mekanisme kerja sama global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong gelombang demokratisasi dan kebangkitan otoritarianisme, dampaknya terhadap tatanan politik dunia, serta implikasinya bagi masa depan tata kelola global. Dengan pendekatan deskriptif-analitis dan tinjauan teori politik komparatif, tulisan ini berupaya memberikan pemahaman mendalam tentang kompleksitas pergulatan nilai-nilai politik dalam konteks globalisasi yang terus berkembang.