Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Metode Cantol Roudhoh: Metode Pengajaran dalam Mengem-bangkan Kemampuan Membaca Anak Kelompok B Cartika, Ika; Aprianti, Ema
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 Number 2, March 2024
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam mengembangkan kemampuan bahasa  anak diperlukan pola yang tepat agar kemampuan bahasa berkembang optimal. Kemampuan bahasa dapat ditingkatkan melalui metode cantol roudhoh yang menarik untuk peserta didik karena disampaikan dengan cara belajar sambil bermain dan bernyanyi. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat peningkatan kemampuan membaca awal menggunakan metode cantol roudhoh pada kelompok B di Kober Arafah Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu sebuah metode yang sifatnya mendeskripsikan, dengan analisis yang merujuk pada  data dan teori yang ada  dengan teknik pengumpulan data melalui  observasi, wawancara dan dokumentasi dengan subjek penelitian berjumlah delapan anak. Teknik pengumpulan data dan reduksi data menjadi teknik yang digunakan dalam penelitian ini. Sebelum penelitian, terdapat empat anak belum berkembang (BB) dan empat anak mulai berkembang (MB) dalam memahami cerita yang disampaikan, dan mampu menyebutkan suku kata. Melalui kegiatan pembelajaran cantol roudhoh ini, menunjukkan hasil penelitian terdapat dua anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) dan enam anak berkembang sangat baik (BSB). Anak mulai memahami suku kata dan cantolan kata, memahami cerita yang disampaikan, mampu menebak kata dan mampu meniru huruf. Selain itu anak juga mampu menjawab pertanyaan sederhana. Dengan cantol roudhoh, pemahaman membaca peserta didik terbukti meningkat.   To improve language skills in children, appropriate methods are needed so that language skills develop optimally. Language skills can be improved by using the cantol roudhoh method, which is interesting for children because it is delivered by learning while playing and singing. This research was conducted because the ability to read has not reached the minimum standard according to the standard rules. The purpose of this study was to improve early reading skills through the cantol roudhoh method in group B in Kober Arafah, Bandung City. This study uses a qualitative descriptive method, which is a method that is descriptive in nature, with analysis that refers to existing data and theories and data collection techniques through observation, interviews, and documentation methods. Subjects in the study amounted to eight children. Before the study, there were four out of eight children who were still underdeveloped  and four children were starting to develop  in understanding the story being told and mentioning syllables and words well. After the learning process using the cantol roudhoh method showed the results of the study, there were two children who developed as expected  and six children who developed very well. Children begin to understand syllables and word hooks, understand the story being told, are able to guess words, and are able to imitate letters. In addition, children are also able to answer simple questions. Overall, the cantol roudhoh method can improve reading skills in children in Group B.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Putih pada Berbagai Penambahan Lama Penyinaran Lampu LED Putih Cartika, Ika; Suwarni Tri Rahayu; Rofik Sinung Basuki; Thomas Agoes Soetiarso
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 1 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.141 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i1.39300

Abstract

Lampu LED dapat digunakan untuk menambah lama penyinaran pada tanaman bawang putih yang memerlukan panjang hari lebih dari 12 jam karena dapat membantu proses fotosintesis sebagai pengganti cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan lama penyinaran menggunakan lampu LED putih 100 watt dengan nilai intensitas 9685±385 lux terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang putih. Percobaan dilakukan pada bulan Mei sampai September 2021 di kebun percobaan Balitsa Lembang, Jawa Barat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah petak jalur dua faktor. Faktor pertama adalah penambahan lama penyinaran, yaitu 3 jam, 5 jam, 7 jam, dan kontrol. Faktor kedua adalah varietas bawang putih, yaitu Lumbu Hijau dan Tawangmangu Baru. Hasil penelitian menunjukkan penambahan lama penyinaran selama 5 jam pada varietas Tawangmangu Baru mampu meningkatkan tinggi tanaman, bobot tajuk tanaman dan lebar siung. Penambahan lama penyinaran selama 3, 5, dan 7 jam tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, SPAD index, luas daun, luas daun spesifik, biomassa tanaman, bobot umbi, diameter umbi dan ukuran siung bawang putih varietas Lumbu Hijau. Kata kunci: fotoperiode, lampu LED, panjang hari, varietas
Agronomic responses of four garlic genotypes in two different locations Aswani, Nazly; Azmi, Chotimatul; Cartika, Ika; Basuki, Rofik Sinung; Harmanto
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 51 No. 1 (2023): Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy)
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.546 KB) | DOI: 10.24831/ija.v51i1.45161

Abstract

Mengevaluasi pertumbuhan dan produksi varietas di lokasi yang berbeda dapat menjelaskan potensinya untuk beradaptasi secara luas. Varietas yang sama seringkali memiliki performa yang lebih baik di lingkungan tertentu atau bahkan di beberapa lingkungan dan sebaliknya. Penelitian ini mengevaluasi empat varietas bawang putih di dua lokasi dataran tinggi. Varietas yang diuji meliputi Lumbu Putih, Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, dan Tawangmangu Baru. Varietas-varietas ini ditanam di Lembang, Jawa Barat (1.250 m dpl) dan Ciwidey, Jawa Barat (1.200 m dpl). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi yang signifikan antara varietas dan lokasi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang semu, bobot segar, bobot kering, dan diameter umbi kering. Lumbu Kuning menghasilkan rata-rata bobot segar tertinggi per sampel dengan perbedaan yang cukup besar di kedua lokasi (Lembang: 52,01 g, Ciwidey: 31,87 g). Varietas ini juga memiliki bobot kering tertinggi 24,65 g ketika ditanam di Lembang. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lembang memberikan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan hasil dari ketiga varietas kecuali Lumbu Hijau.